Move On

.

.

Wanna One

Park Woojin x Bae Jinyoung

ChamDeep

.

.

Bae Jinyoung menatap kesal pada kekasihnya, Park Woojin yang saat ini tengah sibuk berchatting ria dengan seseorang yang bisa dipastikan sebagai mantan kekasih dari si gingsul itu.

Jinyoung mendengus keras, ia bangkit dari duduknya dan berjalan menghentak ke dapur. Woojin melihatnya, namun ia memilih tak peduli dan membalas chat seseorang yang dulu ada di posisi Jinyoung sekarang.

Jinyoung kembali ke samping Woojin dengan segelas jus jeruk di tangannya. Woojin yang melihat itu meneguk ludahnya sesaat.

"Yang, mau dong." Woojin mengalihkan pandangannya dari ponsel tersayangnya.

Jinyoung menoleh, kedua alisnya tertaut melihat Woojin yang menatap penuh harap. Tatapannya lurus ke gelas yang ada di tangan Jinyoung. Jinyoung mendengus seketika.

"Ambil aja sendiri. Kamu 'kan bisa." Jinyoung tanpa mempedulikan Woojin meminum jus jeruknya hingga habis. Tidak menyisakan sedikitpun untuk kekasihnya. Dan itu efek dari haus dan kesal pada kekasih gingsulnya.

"Pelit ih!" Woojin mencibir, kemudian kembali berkutat dengan ponsel pintarnya. Membuat Jinyoung mendesah keras. Ia merasa seperti kekasih tak dianggap sekarang.

"Park Woojin, putus yuk."

Perkataan Jinyoung yang tiba-tiba membuat gerakan mengetik Woojin terhenti.

"Kenapa?" Woojin menolehkan kepalanya dan menatap Jinyoung dengan pandangan tak mengerti. Jinyoung tersenyum sedih.

"Habisnya, kamu belum move on dari Kak Woo Jinyoung." Jinyoung berucap sedih, ia menundukan kepalanya. Tak mau bertemu tatap dengan Woojin yang masih terdiam dan belum mengucapkan sepatah katapun.

"Kata siapa?" Akhirnya Woojin mengeluarkan suaranya setelah dua menit berlalu semenjak perkataan Jinyoung.

Jinyoung menghela nafas lelah, "Ya kata aku. Sekarang aja, kita lagi berdua kamu malah sibuk chattingan sama Kak Jinyoung. Kemaren aku minta temenin ke toko buku kamu malah milih nemenin Kak Jinyoung ke mall. Aku pacar kamu Woojin, dan aku beneran sayang sama kamu. Tapi kamu kayanya macarin aku cuma karena namaku sama kaya Kak Woo Jinyoung." Kata Jinyoung dengan mata yang berkaca-kaca.

Woojin yang melihat itu sontak merasa bersalah. Ia menaruh asal ponselnya dan menarik Jinyoung ke dalam pelukannya.

"Apa yang kamu pikirin itu salah, Baejin. Aku pacaran sama kamu bukan karena nama kamu sama kaya Kak Woo Jinyoung, tapi karena kamu itu Bae Jinyoung. Aku kemaren nemenin Kak Jinyoung beli hadiah buat Kak Sanggyun buat hari jadian mereka. Dan aku juga beliin sesuatu buat kamu." Woojin melepas pelukannya dan merogoh saku celananya. Ia mengeluarkan kotak kecil yang terbungkus kertas kado.

"Ini apa?" Tanya Jinyoung seraya mengusap pipinya yang basah karena air mata.

"Kamu buka aja." Woojin tersenyum menunjukan gingsulnya, ibu jarinya mengusap air mata yang tersisa di pipi Jinyoung.

Jinyoung membulatkan matanya ketika membuka kotak yang ada di tangannya. Sebuah kalung emas putih dengan bandul bintang ada di dalamnya.

"Kata Kak Jinyoung, itu cocok buat kamu. Semoga kamu suka ya?" Woojin mengambil kalung itu dan memakaikannya di leher Jinyoung.

"Ini nggak bermaksud apa-apa. Cuma, ngasih hadiah ke pacar nggak salah 'kan?"

Jinyoung mengangguk dan kembali memeluk Woojin.

"Makasih. Tapi, beneran 'kan kamu udah move on?" Jinyoung menatap Woojin tepat ke dalam matanya.

Woojin lagi-lagi tersenyum.

"Udah kok Baejin sayang. Sekarang, di hati aku cuma ada nama Bae Jinyoung seorang."

"Gombal!"

.

.

END

A/N :

Hadiah dari ultahku kemarin untuk kalian semua!

Enjoy!