Mocil

.

.

Naruto Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pair : SasuSaku

Rated : Teens

Genre : Humor (garing), and little bit Romance

Warning : Non baku, Out Of Character (banget), Alternative Universe, Typo(S), etc. Don't Like Don't Read beb #mwah.

.

.

.

"Ish... ceptan lo cari dulu lem setan..." Paksa Naruto ke Sakura sambil melihat kondisi kacamata-nya.

Hidung Sakura kembang-kempis. "Cepet-cepet, pala lo peang. Kok gue kaya babu lu sih."

Naruto berdecak malas. "Lah, ini gue juga masih baik kali, ga nyuruh elo ganti ni kacamata."

"Yeee... lo suruh gue ganti juga gue kagak mau. Kan bukan gue yang bikin kacamata lo patah."

Sasuke geleng-geleng kepala."Ck, ck, ck... udah jelas-jelas lo yang buat kacamata dia patah."

"Apaan?! Gue Cuma mukul tangan dia pake buku. Ga tau tuh, gimana bisa nyambung ke patahnya gagang kacamata dia." Sanggah Sakura.

"Ya udah, lo usaha kek. Cariin dia lem setan." Kata Sasuke.

Sakura menggeram. "Grrr... kan bukan gue yang buat. Jadi ngapain gue cariin dia lem setan?! Lagian, itu yang lo mainin di tangan lo itu 'kan lem juga bego." Sakura nggak habis pikir sama dua makhluk bodoh yang duduk di belakangnya ini. Udah jelas-jelas yang di mainin Sasuke di tangannya itu juga lem. Kenapa harus lem setan? Setidaknya 'kan coba pake lem itu dulu.

"Selotip deh, selotip. Kalo Cuma selotip gue bisa minta'in ke kantor guru. Kalo lem setan, lo cari sendiri deh." Sakura memberikan penawaran terakhir. Dia melirik Ino yang menahan tawa. Ino lagi, ga ada bantu sikitpun.

"Gak bisa, gak bisa... harus lem setan ini." Serbu Sasuke dan Naruto.

"BEGOOOO... TES DULU NAPA. PAKE LEM YANG DI TANGAN LO ITU LOH SASUKE GEBLEKKK!" Sakura menggebrak meja.

Sasuke dan Naruto menatapnya terkejut. "Ya biasa aja..." Kata Naruto. Sakura duduk tenang lagi di bangkunya dan menghadap belakang.

"NJIRRR... KENA GUE NYEETTT..." Sakura berteriak saat Sasuke tidak sengaja memencet bungkus lem dan kena ke Sakura.

"Iya-iya sorry kale. Lebay banget sih." Kata Sasuke. Sedangkan Naruto tetap dengan pekerjaannya –membenarkan kacamata-.

"Ihh... itu apaan sih?! Kok rasanya panas dingin gini?" Sakura memandang bingung tangannya yang terkena lem.

"Eh, salah deng. Panas inii... ih kok panas?!"

"Eh, ini dingin... ih kok dingin?!"

Sasuke yang pusing antara panas atau dingin yang Sakura rasakan langsung geleng-geleng kepala.

"Engga, ini bukan lem nih..." Sasuke meletakkan tangannya yang sudah di lumuri lem ke atas tangan Sakura. Naruto dan Ino yang melihat itu lagsung membelakkan mata.

"SASUKE MOCIL SAMA SAKURA!" Teriak Ino.

Naruto makin membelakkan matanya. "WOY, WOY, SASUKE MODUS KECIL WOYY...!"

"CIEEE..."

"ACIEEEE... PIWWIIIITT... SASUKE MAINNYA NGERI YO!"

"IYA! SASUKE MAINNYA MODUS KECIL."

"Sak, kali ini lo boleh baper. Kayanya dia juga punya perasaan ke lo deh." Bisik Ino.

Muka Sakura memerah. "Engga loh, Ino!"

Ino memutar matanya. "Tsundere lo!"

Krik

.

Krik

.

krik

.

Garinggg... beut. Ini fict buat kawan akuuu... xD Rani :* #mwahh HAHAHA dia si table mate akuuu... Btw ini true story. Aku buat kacamata kawan aku patah. Engga juga seh. Aku cuma mukul tangan dia doang, tiba-tiba kacamata nya patah. Peang. Terus sampe masalah nyari lem ke kantor guru, sampe si doi ehmmoduskecilehm. AAA GUE BOLEH BAPER GAK YA? taunya php -_- kan anjeng. Ya, sampe diteriaki kawan aku -Rani (Ino) and Usamah -yang gue patahin kacamatanya- (Naruto).