.
.
.
.
Supernatural
.
Written by hyejinpark2014
.
Disclaimer: The story is belong to mind, their families and God.
.
Warning: GS|OOC|Typo|Married life|Supernatural|KYUMIN|Bad diction|Don't like don't read|Plagiat is not allowed|
.
Cast: Kyuhyun Cho, Sungmin lee
.
Happy reading
.
.
.
.
.
Kyumin adalah pasangan suami istri yang dimana kehidupan mereka diwarnai dengan warna-warna indah,Kyuhyun mencintai Sungmin dan juga sebaliknya,saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing termasuk dengan kelebihan yang dimiliki oleh Sungmin.
lee Sungmin tidak marganya kini sudah berganti mengikuti marga sang suami, yakni Cho Sungmin lebih berteman dan memutuskan untuk berhubungan, mulanya Kyuhyun tidak mengetahui tentang kelebihan yang dimiliki Sungmin,barulah setelah menikah pria bermanik onix itu ia merasa ada kejanggalan dalam diri istrinya, Sungmin kerap kali pingsan secara ia mengira bahwa sang istri teralalu lelah karena anemianya kambuh,tapi itu hanya salah satu penyebab dari pingsannya. Sungmin memiliki kemampuan untuk dapat melihat hal-hal yang tidak bisa diserap oleh akal pikiran manusia.
Sebuah kelebihan yang ia dapatkan otodidak bawaan lahirnya menyadari hal itu wanita dua puluh tujuh tahun itu berusaha sebisa mungkin untuk hidup normal seperti orang semua yang ia lihat,ia dengar dan ia rasakan dari siapa saja termasuk orang tua,keluarga besar,teman dekat,dan Kyuhyun terlalu takut untuk menghadapi pikiraannya berubah saat ia melihat sosok rapuh itu.
Hari itu adalah festival musim panas saat itu ada pesta kembang api di taman pusat yang sudah ada janji dengan Kyuhyun untuk bertemu disana seusai urusan kantor itu ia mengenakan yukata yang biasa dipakai oleh gadis-gadis jepang saat musim panas seperti saat itu,agar terlihat lebih muda dan imut fikirnya.
"Yeboseyo?Ming,aku akan datang telat ya,mendadak istri dari Mr,turner melahirkan dan terpaksa meetingnya ditunda dulu. emm,mungkin sekitar dua jam lagi Ming, aku kesana hanya tinggal menunggu menunggu tanda tangan saja kok, kau tidak marah kan yeobo?"
"Ne,Kyu,gwanchana hati-hati dijalan aku akan disini sampaikan ucapan selamatku pada mereka"
"Mianhe,saranghae"
'plip'
Sungmin mendengus,menghembuskan nafasnya kasar sebelum itu berubah menjadi ia mengingat tentang makanan yang akan mengembalikan moodnya,dan makanan manis seperti kembang gula,permen kapas,coklat,akan menaikkan lagi senyum mengembang di bibir shape m-nya ia memborong semua makanan perusak gigi sampai penuh dengan jajanan.
Kembang api pertama meluncur tinggi membelah kegelapan malam menghadirkan jutaan kemilau indah diantara jutaan mata yang mendongak -nyala cantik dari lampion dan cahaya lainnya memberikan kesan romantis untuk setiap pasangan yang mengadu kasih yang hadir di festival itu dan itu membuat Sungmin cemburu,ia sebal setengah mati hampir saja ia menendang kerikir kecil di depan kakinya jika saja ia tidak melihat ada seorang anak kecil yang tengah menangis ditengah kerumunan itu.
"adik kecil kenapa?" ucap Sungmin halus sembari membawa anak itu ke pinggir,namun hanya isakan yang terdengar Sungmin hampir saja terkikik geli saat melihat ingus yang keluar dari hidung yang memerah anak kecil itu.
"Gwanchana?dimana ibumu,ayahmu,kakakmu,pamanmu,atau kau kesini dengan siapa?"
Setiap ucapan dan pertanyaan yang sungmin lontarkan hanya dijawab dengan gelengan isakan-isakan kecil hingga Sungmin merasa iba dan mendekap anak kecil itu guna memberikan ketenangan setelah dirasa cukup tenang, ia berniat untuk melaporkan tentang anak hilang.
Namun betapa terkejutnya Sungmin saat akan menuju pos security,sang bocah kecil itu tiba-tiba saja berontak ketika melihat segerombolan orang berpakaian serba hitam dengan topi yang menutupi wajah mereka,Sungmin sudah akan lari namun tertahan ketika merasakan ada kejanggalan dengan anak yang ada di gendonganya sekarang.
Manik foxy itu melebar ketika menyadari jika sosok kecil itu ternyata adalah seorang arwah,dan gerombolan hitam itu adalah petugas yang bertugas untuk membawa roh anak ,anak itu meronta minta dibawa lari oleh Sungmin yang masih belum beranjak dari posisinya semula.
.
.
.
.
.
"Ming,Ming,sayang?"
manik foxy itu mengerjap-ngerjap menyesuaikan bias cahaya yang masuk keretina matanya. Sudah lebih dari semalam akhirnya wanita penyuka warna pink itu terbangun dan meleburkan rasa cemas Kyuhyun yang sejak semalam tidak tidur menunggunya bangun.
"ah,kata dokter anemiamu kambuh lagi Ming,apa yang kau rasakan ehm,maaf seharusnya aku tidak membuatmu lelah menunggu sendirian"
satu isakan lolos dari Sungmin dan menambah kepanikan Kyuhyun,pria itu mengira itu salahnya atau Sungmin yang sedang merasakan sakit, itu wajar karena pria maniak game itu memanglah sangat mencintai istrinya luar dalam.
"apa ada yang sakit?sst,uljima perlu kupanggilan dokter ehm" ucap Kyuhyun yang langsung saja mengusap surai madu miliknya dan membawanya kedalam dekapan, Sungmin makin keras terisak dangan nafas hampir tersedak dan terbata-bata, gadis itu tidak hentinya mengucapkan kata maaf dan menambah kepanikan Kyuhyun berpangkat kuadrat.
"anak itu kyu,aku,aku ini salahku Kyu,seharusnya aku tidak melepaskannya kepada mereka,hiks,gara-gara aku ia belum sempat bertemu dengan ibunya,hisk,Kyu salahku ini salahku "
Kyuhyun semakin tidak mengerti tentang arah ucapan Sungmin,lebih memilih untuk menenangkannya dulu hingga ia jatuh tertidur lagi setelah lelah dua jam menangis tersedu.
"ada apa denganmu Ming?" tanya Kyuhyun.
Sungmin masih terisak tidak mau beranjak dari posisinya sekarang. Entah kenapa saat Kyuhyun memeluknya seperti ini bisa membuatnya merasa aman. "uljima" Kyuhyun memberi ketenangan dengan terus mengusap punggung sempit istrinya itu.
"katakan, ceritakan padaku ada apa?" bujuk Kyuhyun lagi. "tenanglah kau aman bersamaku Min sstt". Sungmin beringsut masuk lebih dalam ke dalam ceruk Kyuhyun , memeluk lehernya penuh posesif. Ia sesunggukan ketika mengingat kembali tentang apa yang dilihatnya.
Awalnya kyuhyun tidak percaya dengan apa yang diceritakan Sungmin namun lama kelaman istrinya itu semakin bertingkah aneh. dan lagi hal hal aneh juga sempat me
Okelah Kyuhyun mulai percaya, sedikit! Akan bocah yang bernama Moonbin yang Sungmin ceritakan itu. Sungmin tidak bohong, faktanya bocah itu memang telah meninggal seminggu sebelumnya karena tertabrak di jalan raya dekat taman itu.
Bahkan Sungmin samapi mencari ibu dari bocah itu , dan guna menyampaikan pesan yang ia terima dari bocah itu. Kyuhyun merinding mengingatnya…
.
Flashback
.
"adik kecil kenapa?" ucap Sungmin halus sembari membawa anak itu ke pinggir,namun hanya isakan yang terdengar Sungmin hampir saja terkikik geli saat melihat ingus yang keluar dari hidung yang memerah anak kecil itu.
"Gwanchana?dimana ibumu,ayahmu,kakakmu,pamanmu,atau kau kesini dengan siapa?"
Setiap ucapan dan pertanyaan yang sungmin lontarkan hanya dijawab dengan gelengan isakan-isakan kecil hingga Sungmin merasa iba dan mendekap anak kecil itu guna memberikan ketenangan setelah dirasa cukup tenang, ia berniat untuk melaporkan tentang anak hilang.
"ajhuma-a" panggil bocah itu memilin ujung yukata Sungmin.
Ia menoleh dan tersenyum seraya berjongkok menyesuaikan tinggi mereka. "ada apa?" tersenyum lembut, Sungmin merapihkan anak rambut bocah itu ke belakang telinganya. Namun ketika itu pula Sungmin merasa jika ada hal yang ganjil saat melihat gambar yang terdapat di tengkuk bocah itu.
"igeo" mata Sungmin memincing, tiba-tiba saja jiwanya berdesir ketika tahu jika bocah yang tengah bersamanya kini bukanlah seorang yang hidup. Berussaha sebisa mungkin Sungmin bersikap biasa, dan melawan takutnya.
"gurae Sungmin-a, dia hanya seorang anak kecil. Apa yang bisa kau takutkan" ulangnya dalam hati, mengusir rasa takut.
"ajhuma-aaa" panggil bocah itu lagi, Sungmin terbangun dari lamunannya kemudian tersenyum lagi,"nde. Kau apakah kau lapar?" tanya Sungmin hati-hati. Bocah itupun mengangguk dan memakan dengan cepat sebuah roti cokelat yand tadi sempat dibelinya.
"gurae, anak –anak sepertimu memang cepat lapar. Makan yang banyak nde, ajhuma masih punya gosure (persembahan makanan untuk hantu) untukmu"
Namanya Jung Moonbin, lima tahun dan ia masih Tk. Ia bercerita jika saat itu ia bersama ibunya tengah berjalan-jalan sore di taman ini. Saat itu ibunya menyuruh Moonbin untuk menunggu disana sampai ibunya kembali.
"binni-a igeo(memberikan sebuah crayon)tunggu disini nde. Omma mau pergi sebentar. Binni menggambar saja dulu arasseo" pesan ibunya.
Namun hari sudah hampir gelap ibunya tidak kunjung kembali, Moonbin yang sudah bosan menggambar akhirnya menangis. Ia berlari sambil menggenggam crayon miliknya saat melihat ibunya akan menyebrang. Bocah itu berlari menghampiri ibunya tanpa tahu jika lampu sedang hijau,dan….
"omma?" desah Sungmin," kau rindu dengan ommamu?"
"nde" bocah itu mengangguk. Tampak ia masih dengan lahap memakan roti pemberian Sungmin tadi. Bocah lelaki itu bercerita tentang ibunya yang meninggalkannya sendirian di taman ini. Entah sudah berapa lama ia tersesat dan kelaparan disini. Ia juga sudah meminta pertolongan namun lagi-lagi, orang-orang itu tidak menggubrisnya. Bocah itu tidak tahu kenapa mengapa mereka bersikap seolah-olah tidak melihatnya.
"eoh,karena ajhuma sudah memberi ku roti ,maka ini"ucapan terimakasihnya memberikan Sungmin sebuah crayon pink. "gomawo" Sungmin merekatkan mantel bocah itu, dan membersihkan areal sekitar pipinya yang belepotan isian cokelat.
"ajhuma masih punya roti, aku masih lapar" tanya polos, Sungminpun kembali memberikan bocah itu sebatang cokelat kerena rotinya sudah habis. Ia merasa kasihan dengan bocah ia sangat ketakutan selama berada disini. Bocah itu juga bilang jika ada sekelompok paman yang selalu mengejarnya. Ia tidak tahu, ia hanya mengira jika mereka adalah penculik anak kecil sebab pakaian mereka yang serba hitam. "eoh, ajhuma mereka juga membawa samurai" tambahnya lagi.
"Moonbin kangen omma" rengeknya lagi , sudah menangis.
"mengapa anak sekecil kau bisa 'bergentayangan' di tempat seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi? Benak Sungmin, "baiklah, jika bertemu dengan ommamu adalah cara untuk kau bisa tenang , aku akan melakukannya" monolognya lagi.
Sungmin hanya bisa menatap iba, mungkin karena ia pergi diusia yang begitu muda sehingga tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Lalu Sungminpun berinisiatif untuk mengantarkan bocah itu ada ibunya. Namun sebelum ia menanyakan dimana anak itu tinggal, dari arah utara tampak segerombolan berpakaian serba hitam seperti apa yang dikatakan bocah bernama Moonbin tadi.
Sungmin tahu jika mereka adalah penjaga yang bertugas untuk mengembalikan para hantu yang berkeliaran ke tempatnya, ia juga sadar itu bukan urusannya tapi mengingat tentang apa yang diceritakan bocah itu barusan… ah masa bodoh, ia pun menarik tangan kecil Moonbin sampai cokelatnya terjatuh.
"lari Moonbin-a"
"ajhuma coklatnya"
Sekuat tenaga Sungmin membawa Moonbin untuk berlari, namun tiba-tiba saja seorang berjubah hitam lainnya telah ada didepannya. Sungmin berusaha melawan dan membawa bocah itu kepelukannya.
Pria berjubah hitam itu sudah akan melayangkan sarung pedangnya kepada Sungmin namun,
"kau bernyawa" ucapnya.
Sungmin masih bergetar melindungi bocah itu dalam pelukannya. Ia gemetar , sangat. Apalagi ketika ia merasa jika lengannya diangkat dan tahu-tahu bocah itu sudah hilang dalam dekapannya. Hanya satu yang bisa ia ingat dan dengar, suara tangisan Moonbin yang menjerit minta tolong dan sentuhan di tengkuknya yang membuatnya tidak sadar seketika.
_end flashback_
.
_Supernatural_
.
St. Andrew Church, 11:31 KST
Pagi menjelang siang hari yang mendung, ditemani oleh gerimis tipis menghiasi langit yang terbalut awan kelabu.
Choi Siwon seorang pria paruh baya dengan postur tinggi tegap dan bertubuh atletis (sangat tidak kentara jika pria itu sudah berkepala empat) itu tengah menyorotkan manik teduhnya, ia menengadah menyatukan kedua telapak tangannya, berlutut dalam pose berdoa. Itu memang rutinitasnya sejak puluhan tahun yang lalu. Semenjak Choi Kibum istri tercintanya pergi meninggalkan dunia lebih dari tiga belas tahun lalu.
Siwon terluka, sangat… ia sangat mencintai istrinya itu, salju putihnya yang berharga dari apapun di dunia ini. Kibum pergi dengan meninggalkan jutaan luka dengan sakit yang menyayat dan takkan pernah kering yang bersarang dalam hatinya.
Dan rasa bersalah Siwon sendiri….
Sehingga jadilah Siwon seperti sekarang, memutuskan menjadi seorang pendeta dengan visual yang menawan hati para jemaatnya,(khususnya wanita) untuk rajin ke gereja. Tentu saja itu semua dikarenakan raut wajah Siwon yang masih tampak tampan diusianya yang sekarang. Bahkan juga tidak jarang, banyak janda-janda genit atau ibu rumah tangga yang melamarnya?, hohoho…
Langkah sepatu pantopel hitam menggema di lantai kayu gereja itu, adalah lee Donghae. Seorang pria pecinta ikan badut- nemo, menghampiri Siwon yang sedang khusuk berdoa.
"kau tidak pernah berubah hyung" celetuk Donghae , membuat Siwon membuka matanya.
Pria itu terkekeh saat melihat manik onixnya menatap tajam dirinya, "kau menganggu konsentrasiku" kira-kira begitulah artianya…
Siwon berdiri dari duduknya setelah sebelumnya mengakhiri doanya dengan membuat symbol salib ditubuhnya.
"amin"
Donghae hanya menggelangkan kepalanya , tidak habis fikir bagaimana bisa seorang Choi Siwon yang dulu terkenal sebagai Casanova berubah tiga ratus enam puluh derajat seperti ini… mungkinkah luka yang ditinggalkan istrinya begitu dalam, entahlah. Ia sendiri tidak berani untuk menebak ataupun mengungkit peristiwa itu lagi.
Jeda sejenak, suasana kembali hening…
Tetes –tetes gerimis tampak mengembun di kaca luar jendela. Menikmati suasana hujan di penghujung musim panas. Kedua orang berbeda usia itu duduk berdampingan dengan arah pandangan lurus ke depan. Donghae memulai percakapan.
"belum lama ini kami menerima laporan dari warga yang tinggal di propinsi X. Ada laporan tentang kematian masal yang terjadi usai upacara panen akhir musim semi. Ada beberapa sumber yang bilang jika mereka melakukan ritual pemujaan, namun dari keluhan lain yang kuterima dari polisi setempat adalah kasus bunuh diri yang dilakukan oleh beberapa gadis. Mereka semua gantung diri, dan ditempat yang sama. Dan kau tahu hyung, semua gadis yang bunuh diri itu lahir dalam zodiac khusus. Mereka…."
Mata Siwon seketika memincing, ketika ia mendengar ucapan terakhir Donghae barusan.
'drt,drt,drt' ponselnya berdering, sebuah panggilan dari Lee Eunhyuk istrinya, "hyung, sebentar"
"yeoboseyo yeobo…" sebuah teriakan yang syarat akan kebisingan langsung menyapa gendang telinga Donghae.
"Hae-a bisakah kau kemari , aku kewalahan disini. Jumlah mereka bertambah banyak." Jelasnya dengan sedikit berteriak mungkin karena bising dan pengaruh sinyal juga, mengingat jika wanita yang sudah menemaninya selama sepuluh tahun lebih itu berada di desa terpencil.
"arraseo, aku akan kesana segera . Mungkin sebelum gelap aku sudah sampai" jawabnya lagi,
"baiklah aku tunggu. Jangan lupa untuk mengabari uri Jongdae. Katakan padanya jika halmonie malam ini akan menemaninya. Baiklah aku tutup dulu".
- plip-
"dari Hyukie, sepertinya aku harus segera pergi. Senang bertemu denganmu hyung. Oh ya mengenai yang kuceritakan tadi, kita sambung lagi setelah kami kembali. Datanglah kerumah jika luang, sudah lama sekali kan kita tidak duduk mengobrol dan minum soju. Baiklah kalau begitu aku pergi hyung" pamit Donghae.
Siwon tidak bergeming dari posisi duduknya semula, seriring dengan suara langkah kakinya yang menjauh, pria berdimple itu melengkungan senyum sinis…
"Kibumi-aa…" sesalnya dalam hati.
.
_Supernatural_
.
Kyuhyun masih mendengarkan cerita Sungmin. Tampak ada raut tidak percaya di wajahnya. Mungkin Sungmin hanya bermimipi saja dan menganggapnya nyata. Itu fikirnya, namun pada kenyataanya itu memanglah nyata tentang apa yang dilihat dan dialami Sungmin.
Sungmin yang melihat keraguan dimata Kyuhyun mendadak marah, ia menyilangkan tangannya ke depan dada, bibirnya mengerucut tanda sedang sebal namun hal itu malah lebih menambah kadar kemanisan di wajahnya. Yah , Kyuhyun memandangnya demikian.
"yeobo" rayu Kyuhyun. Sungguh bukannya ia tidak percaya namun apa yang diceritakan Sungmin barusan sungguh tidak masuk akal. Sungmin bilang jika ia bermimpi didatangi oleh seorang wanita yang meminta bantuannya. Entahlah Kyuhyun juga tidak terlalu fokus mendengarkan tadi…
Kali ini kejadiannya sama seperti sebelumnya. Sungmin di temukan tergeletak pingsan di balkon kamarnya dengan masih menggunakan gaun tidurnya. Kyuhyun yang pada malam itu sedang tidak ada dirumah karena lembur dikantor, baru mengetahui itu beberapa jam setelah ia pulang, pukul dua dini hari.
Tentu saja pria maniak game itu cemas bukan main saat melihat Sungmin. Semalam ia bahkan tidak tidur dan mengambil cuti kantor untuk menemani Sungmin, takut jika terjadi hal yang buruk. Ia sudah memanggil dokter spesialis yang selama ini menangani Sungmin, dan indekasinya selalu sama…
"Sungmin-ssi hanya kelelahan saja, kau tahu kan pak Cho tidur sambil berjalan adalah hal yang biasa. Mungkin istirahat yang cukup atau liburan akan merilekskan fikirannya. Kalau begitu saya permisi"
Itu dan itu saja jawaban yang selalu di dengarnya. Ia bosan.
"hei, kau mungkin lelah sayang. Tidur lagi ya, setelah bangun tubuhmu akan lagi segar" bujuk Kyuhyun lembut ia membelai pipi istrinya itu namun Sungmin tiba-tiba menampik tangannya.
"kau tidak percaya padaku?"
"ani, bukan begitu. Aaaku percaya. Hanya saja kau lelah tidurlah lagi" bujuknya lagi.
"kau tidak percaya padaku, aku bisa lihat Kyu! Jeongmal, aku tidak berbohong." Bela Sungmin.
"Ming, Cho Sungmin" tegas Kyuhyun saat Sungmn berteriak tidak jelas.
"dengar itu hanya mimpi sayang" suara Kyuhyun melembut.
Jeda sejenak,
Dan tiba-tiba saja Sungmin menyingkap selimutnya, tanpa mengenakan alas kakinya, gadis itu berlari ke luar. Kyuhyun mengejarnya tidak lupa membawa mantel dan sepatu untuk Sungmin. Dengan panik, takut dan cemas, ia mengikuti Sungmin yang berlari menuju halte Bus.
Lalu dengan sigap Kyuhyun pun berlari menuju mobilnya kemudian berusaha mengejar Bus yang sudah agak menjauh itu. ia mengikitu Bus itu sampai di terminal berikutnyadan berikutny lagi menunggu Sungmin turun. Hingga di terminal ke empat istri sah dari penerus Cho corp itu turun.
Kyuhyun menginjak pedal remnnya. Ia tinggalkan saja begitu saja mobilnya tanpa memeriksa kuncinya lagi. Fikirannya hanya satu Sungmin yang dilihatnya turun dari Bus setengah berlari.
Sungmin seperti orang gila mencari-cari sesuatu. Mengorek –ngorek semak-semakdan rumput di tempat itu. Ia bahkan tidak sadar jika kakinya sudah amat kotor bahkan sedikit lecet akibat berlari dan berjalan tanpa alas kaki.
"Sungmin-a" Kyuhyun bertambah cemas saat melihat tangan Sungmin tergores sesuatu, sigap iapun mengambil tangan Sungmin lalu menempelkan lukannya ke bibirnya.
"tunggu disini, aku belikan obat dulu" berbalik lagi, "jangan kemana-mana!"
Sungmin diam tidak merespon. Ia hanya duduk saja sambil tangannya menggenggam sesuatu. Sebuah kalung perak tanpa bandul, persis dengan apa yang orang itu berikan padanya di dalam mimipi. Tidak itu bukanlah mimpi, tegas Sungmin. Sebab ia bisa merasakan betul bagaimana dinginnya tangan orang itu saat menyentuh tangannya guna menunjukkannya kalung itu.
Tak lama kemudian Kyuhyun datang lengkap dengan sekantong plastic putih bercap sebuah logo apotek. Ia mengeluarkan semuanya. Dimulai dari larutan garam yang membersihkan luka Sungmin, memberinya saleb atau betadine lalu menutupnya dengan plester dan di balut perban.
"selesai" Kyuhyun merekatkan perban ditangan Sungmin. Merasa puas akann hasil kerjanya, tidak percuma dulu ia ikut PMR(?).
Manik obsidiannya menatap Sungmin lembut. Terlihat betul akan kekawatiran pria itu padanya. Ia membersihkan kaki Sungmin dengan air mineral yang juga tadi di bawanya. Ada sedikit leceet juga di tumitnya.
"jangan lakukan hal seperti ini lagi. Kau membuatku jantungan yeobo jika aku terkena serangan jantung bagaimana?" terkekeh mencoba mencairkan suasana, "ingat misi kita, memberi cucu pada orang tua kita" bisiknya, lalu memeluk Sungmin erat. Memakaikannya mantel yang sempat ia letakkan disana serta memakaikan sepatu di kaki Sungmin.
"mianhe" sesal Sungmin…
"hm , ara" jawab Kyuhyun.
"Kyuhyun-a igeo"Sungmin memperlihatkan sebuah kalung yang tadi ditemukannya. " seorang gadis yang menemuiku semalam memberiku ini. Jebal Kyuhyun-a! kali ini aku benar-benar tidak mau lagi." Tiba-tiba saja Sungmn terisak.
"sst.. gwanchana. Uljimarayo " peluk Kyuhyun sekali lagi.
"Sungguh aku tidak bohong Kyu, aku benar-benar melihatnya ia datang sendiri padaku. Ia menangis dan memintaku untuk membawa kalung ini ke kantor polisi." Jelas Kyuhyun.
Yah karena tidak mau melihat Sungminnya menangis lagi, akhirnya dengan setengah tidak percaya Kyuhyunpun mengantarkan Sungmin ke kantor polisi yang dimaksudnya. Tapi pria itu tidak mau bertanya lebih lanjut, biarlah Sungmin saja yang menceritakannya nanti di sana.
.
_Supernatural_
.
Suasana langit senja yang membius mata semua orang yang melihatnya. Jingganya lembayung langit berpadu dengan bias-bias mentari hangat di penghujung musim panas. Menambah kesan romantic untuk pasangan yang melihatnya. Ilalang bergerak pelan tertiup angin, bau harum padi di musim panen menambah kesan pedesaan yang kental dalam suasana romantis.
Namun ketenangan tersebut ternodai oleh teriakan, jeritan dan nafas memburu para petani yang sedang memanen padi mereka. yah, setidaknya itu setengah jam wanita itu sendirian mengatasinya.
Sebut saja dia Hyukie, sebuah panggilan manis yang tercipta dari suaminya sendiri. Entahlah semenjak menikah dengan Donghae lebih dari sepuluh tahun lalu, panggilan itu melekat padanya.
Wanita bersurai almond itu terlihat begitu menikmati keindahan senja yang tersaji di sekelilinya. Ia memakai kaca mata hitam merek ternama keluaran terbaru guna menghindari silau berlebih.
"mianhe aku terlambat" sebuah kecupan manis mendarat di bibir sexynya. Suaminya Lee Donghae dengan santainya ikut merebahkan diri pada tumpukkan jerami tepat disampingnya. "sungguh, lalu lintasnya padat sekali dan lagi aku habis menemui Siwon hyung tadi. Kau ingat hyukie lusa adalah hari peringatan Kibum nuna" jelasnya, lalu bangkit dan merengkuh istrinya itu ke pangkuannya.
"benar sudah lebih dari tiga belas tahun semenjak aku bertemu denganmu" ucap Eunhyuk.
"kau tahu, Siwon hyung tidak pernah berubah semenjak itu. Hanya rumah dan gereja saja yang menjadi tujuanya… ah, benar juga bagaimana tadi apa kau terluka? Mereka tidak menyakitimu kan?" nada prihatin.
Eunhyuk menggeleng, ia menangkup tangan Donghae yang merabanya. "gwancanha. Meskipun agak kewalahan tadi, ada warga desa yang membantu memegangi mereka saat aku mengusir 'mereka'. Uri Jongdae pasti sudah sudah pulang kau sudah mengabarinya?" sebuah anggukan tanda iya dari Donghae.
Donghae pun memberi pijatan lembut di bahu wanita itu. Seharian ini bertugas mengusir roh-roh jahat yang mengganggu warga desa sudah barang tentu melelahkan baginya. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah menjadi bagian dari tugas mereka sejak dua puluh tahun lalu.
Donghae masih ingat ketika pertama kali mereka bertemu, saat itu di tahun pertama mereka di Universitas. Donghae yang notabennya tidak memiliki kekuatan apa-apa, tiba-tiba saja masuk dalam kelompok istrinya itu. Tentu saja kelompok itu adalah rahasia… dan bukan hanya dengan Eunhyuk saja tapi ia juga bertemu dengan Kim Kibum si gadis pendiam dengan senyuman membunuhnya, serta Siwon dan beberapa anggota lain. Mereka semua memiliki kekuatan supernatural minus Donghae tentunya. Namun seiring berjalannya waktu, pria pecinta ikan itu dapat juga memahami dan merasakan hal-hal yang diluar logika.
"Yeobo? Kau melamun" merasa jika pijatan di bahunya berhenti, Eunhyuk membalik posisinya dan mengecup bibir suaminya itu.
"ani, hanya tiba-tiba ada ingatan yang terlintas saja. Kkaja hari sudah mulai gelap sebaiknya kau lekas mandi jika tidak mau badanmu gatal karena tiduran ditumpukan jerami"
"ah! Ketua desa memberiku arak beras yang enak di tempatnya nanti, kkaja kita kesana" riang Eunhyuk dan meminta piggy backnya.
"yah, kau bertambah berat Hyukie-aaa"
"sikkureo! Jalan saja"
Dan selingan tawa terdengar di penghujung matahari senja yang manis.
.
.
.
.
.
Kyuhyun masih tidak percaya tentang apa yang barusan didengarnya di kantor polisi tadi. Bukan , bukan karena ia tidak mempercayai ucapan Sungmin tidak maksudnya ia hanya setengah percaya… tidak menyangka jika laporan yang ia dengar dari polisi tadi tentang kasus gadis hilang yang tewas dibunuh, meninggalkan barang bukti berupa kalung yang ditemukan Sungmin siang tadi.
Sungmin menjalani beberapa pertanyaan menyangkut barang bukti (kalung) tersebut. Sungmin juga menjawab dan menceritakan tentang peristiwa yang dialaminya jujur. Awalnya Kyuhyun takut jika nanti polisi mengira Sungmin gila karena berkata hal yang aneh, namun tanpa disangka polisi itu percaya dengan keterangan yang Sungmin jelaskan.
Setidaknya Kyuhyun lega akan hal itu, namun ia merasa ada sebuah kejanggalan disana, tapi sudahlah yang terpenting sekarang adalah mereka sudah dalam perjalanan pulang.
Sambil menunggu lampu hijau, Kyuhyun mengarahkan perhatiannya pada Sungmin yang sedang tertidur. Mungkin ia kelelahan fikirnya. Ia membelai dengan sayang pipi mulus istrinya, menyingkirkan anak rambut tipis yang menutupi sebagian kening dan matanya, menyingkapnya ke belakang telinga.
"saranghae" ucapnya tersenyum tulus.
Audi metalik biru itu kembali melaju menerobos langit malam yang tidak berbintang. Meninggalkan sejuta rasa penasaran dan pertanyaan Kyuhyun tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Sungmin. Ia hanya berharap jika hal itu bukanlah hal yang buruk.
.
_Supernatural_
.
Seminggu sudah sejak kejadian Sungmin nekat pergi tanpa alas kaki dari rumah. Jujur saja saat itu Kyuhyun merasa jika itu bukanlah Sungmin istrinya. Ia merasa ada sosok lain yang sedang mengendalikan fikiran Sungmin. Entahlah, ia juga kurang tahu akan hal-hal yang berbau seperti ini.
Akhirnya, selama seminggu ia mengalami perang batin untuk berkonsultasi dengan orang tepat, hari ini, pria yang dulunya menjalani persiapan ujian kelulusan dengan bermain game starcraft itu tengah berdiam diri didalam mobil menatap pagar rumah di pinggiran kota Seol yang teerlihat sejuk dan asri. Rumah dengan arsitektur modern traditional Korea dengan pagar tinggi di depannya.
Salah seorang rekan kantornya menyarankan agar ia mendatangi tempat itu. Kyuhyun heran, tempat yang ia datangi nampak seperti rumah biasa saja. Tidak mencirikan rumah seorang paranormal ataupun dukun sama sekali.
Kyuhyun nekat melawan akal rasionalnya untuk datang kesana. Penyebabnya satu Sungmin, semua yang dialaminya istrinya terasa sangat janggal. Ia tidak mau lagi istrinya terus terusan pingsan karena melihat hal-hal yang aneh dan lagi ia tidak mau keselamatannya terancam.
'toktoktok'
Jendela mobil Kyuhyun diketuk oleh seorang bocah lelaki, Kyuhyunpun memilih keluar dan bertanya pada bocah itu.
Dengan sopan bocah lelaki itu memberi salam, dan bertanya maksud dan tujuan Kyuhyun berneti didepan rumahnya.
"jadi kau anak dari pemilik rumah ini?" tanya Kyuhyun.
"nde, ajussi nugundeo? Kau ingin bertemu dengan omma ya. Tapi saat ini orang tuaku sedang tidak ada mereka pergi ke pulau Nami mungkin besok naru pulang itupun tidak pasti. Ajussi kau punya permen?" tanyanya lagi.
Lalu terdengar pekikan yang sepertinya memanggil bocah itu dari dalam rumah. "Lee Jongdae" panggilnya. Merasa dipanggil bocah itu menjawab cukup keras dari luar. Perlahan nampak seorang wanita tua yang tergopoh-gopoh dengan celemek putihnya menghampiri mereka.
"kau siapa?" tanyanya.
Belum sempat Kyuhyun menjawab, bocah lelaki itu sudah mewakilinya, "ajussi ini sepertinya mencari omma halmonie." Ucapnya.
Nenek itupun menyuruh Kyuhyun masuk sebentar. Tidak bisa menolak alkhirnya Kyuhyun mau saja saat tangannya ditarik Jongdae untuk masuk.
"mianhe, uri Jongdae telah tidak sopan padamu. Mungkin karena orang tuanya sering pergi makany ia senang saat ada orang datang kerumah. Ucap nenek itu meletakkan teh.
"tidak perlu repot, saya cuma sebentar" ucap Kyuhyun.
"ini hanya teh, silahkan diminum"
"nde, gomaseumnida halmonie"
Setelah menyuruh Jongdae bermain diluar, akhirnya Kyuhyun baru bisa menyampaikan maksud kedatangnnya kesana.
"baiklah Kyuhyun-ssi nanti setelah Jongdae omma pulang akan saya sampaikan. Hati-hatilah di jalan" ucap nenek itu.
Namun belum sempat Kyuhyun keluar dari rumah itu tiba-tiba saja pekikan jongdae yang menyambut kepulangan ibu dan ayahnya terdengar.
"aigoo, uri Jongdae bersikap baik oh?" tanya mereka berdua.
"eung.. appa gendong" rengeknya.
Donghae menggendong puteranya itu dalam sekali ayunan tidak terasa berat sama sekali. Eunhyuk yang celingukan karena melihat mobil terparkir di depan rumahnya baru saja akan bertanya sampai nenek dan Kyuhyun keluar ikut menyambut mereka.
.
.
.
.
.
.
"istri Kyuhyun-ssi mengalami hal-hal aneh selama ini. Anda bilang jika ia mengatak hal-hal yang dilihatnya dalam mimpi seperti nyata, bahkan setelah mengalami hal tersebut ia pingsan."
"nde, awalnya aku merasa itu hal yang wajar , maksudku adalah itu sama seperti halusinasinya atau mimpi saja. Aku jug sudah berkonsultasi pada psikiater dan jawabannya sama. Istriku hanya kelelahan saja karena anemianya kambuh. Tapi lama-lama aku curiga merasa aneh juga. Terlebih tiga bulan lalu saat festival kembang api, ia kutemukan pingsan, saat bangun ia menangis merasa bersalah karena melepaskan anak itu begitu saja tanpa membawanya dulu bertemu ibunya."
Jeda sejenak, Kyuhyun menyeruput tehnya, merasa haus…
" Dan kejadian seminggu yang lalu, ia pingsan lagi di balkon kamar kami. Ia bilang jika di datangi oleh seorang gadis yang membrinya kalung. Saat sadar Sungmin nekat pergi mencari benda itu dan benar, jika hal yang diceritakannya padaku bukanlah mimpi atau halusiananinya belaka"
Eunhyuk yang sejak tadi mendengarkan cerita Kyuhyun mengangguk mengerti. Ia pun berkata jika hal yang dialami Sungmin besar kemungkinan berhubungan dengan roh. Tadinya Kyuhyun ragu tapi yasudah lah toh ya Eunhyuk terlihat begitu meyakinkan. Akhirnya iapun menyarankan agar bisa bertemu dengan Sungmin dulu.
Kyuhyun sepakat dan memberikannya alamat apartementnya. Setelah sebelumnya dengan dalih mereka akan mengadakan makan malam dirumah. Scenario yang dibuat agar Sungmin tidak curiga tentunya.
"Kyuhyun-ssi tunggu, igeo (menyarahkan sebuah sebuah gantungan kain berbalut sulaman benang merah) gantungkan ini di depan pintu rumahmu. Secepatnya kami akan membantumu sebisa mungkin" ucap Eunhyuk
"gomapseumnida" balas Kyuhyun .
Donghae yang selesai menidurkan puteranya menengok keluar saat Eunhyuk mengantarkan Kyuhyun yang pamit.
"tidur?" bisik Eunhyuk melihat betapa pulasnya sang putra di gendongan ayahnya. Dan ia pun menggiring mereka berdua ke kamar.
.
_Supernatural_
.
Dengan sangat bersemangat Sungmin menata hasil masakannya di meja makan. Malam ini suaminya bilang jika ada tamu penting yang akan datang. Saat ditanya tamu penting itu siapa, Kyuhyn hanya bilang jika tamu mereka dalah rekan kantornya Kyuhyun. Jarang sekali suaminya itu mengundang teman untuk makan malam dirumah, bersama istrinya lagi.
'grep'
Sebuah tangan melingkar di pinggang rampingnya. Itu Kyuhyun, suaminya. Ia mengendus leher istrinya yang wangi. Sungmin agak risih sih sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi, manja si tuan GaemGyu itu sedang 'kumat'…
"jama berapa temanmu akan datang?" tanya Sungmin menangkup tangan Kyuhyun di pinggangnya. Kyuhyun menyandarkan dagunya pada bahu Sungmin, "sebentar lagi pasti datang" jawabnya. Dan benar saja selang setelahnya terdengar bunyi bel.
"biar aku saja" ucap Kyuhyun.
Setelah mempersilahkan mereka masuk dan duduk, Kyuhyun pun memperkenalkan keluarga Lee itu pada Sungmin. Dan entah kenapa kesan pertama yang dirasakan oleh Eunhyuk saat bertatap muka Sungmin adalah…
"kkkibummie-aaa" jantung Eunhyuk berdegup kencang, darahnya seakan mendidih, saat melihat tentang apa yang di lihatnya, terlebih lagi…
Cho Sungmin, istri dari Cho Kyuhyun itu, ia memiliki hal yang sama seperti apa yang dimiliki oleh Kibum dulu.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
.
.
.
.
.
.
Need respon^^. Yang berminat silahkan REVIEW^^ dan terimakasih sudah membaca^^.
.
Sign
.hyejinpark.
.
