Reincarnator
Naruto hanya milik MK bukan saya
Genre
Adventure, Etc.
Warning.
Bikin sakit mata, pusing, dan berbagai gejala negatif lainnya.
Rated M (Untuk jaga-jaga)
Summary
Dulu, Naruto hanya seorang pecundang, yang merangkak untuk bertahan hidup. Tapi.., 5.000 tahun kemudian, Naruto menjadi salah satu tokoh puncak, yang mampu menutupi langit dengan satu tangan. Sayangnya, Naruto mati saat penyerangan oleh musuhnya. Tapi.., apakah dia benar-benar mati?
.
.
Dinikmati aja, jangan dipahami.
.
.
Chapter 1
Dunia Chaos, dunia yang merupakan tempat dimana yang lemah dimakan yang kuat, dan yang kuat memerintah yang lemah. Ada sebuah tempat yang merupakan tempat terlarang bagi penduduk dunia Chaos, bahkan tokoh puncak, seperti pemimpin Klan besar tak berani melintas tempat ini, karena takut dengan amarah penghuninya.
Immortal Paradise, itulah namanya. Tiada kata untuk menggambarkan tempat ini, karena.., ini sangat indah. Bahkan rumornya, tempat ini pernah menjadi taman bermain para Dewi. Ini juga merupakan asal penamaan tempat ini.
Danau yang airnya berwarna biru kehijauan, dengan mahluk hidup aneh seperti ikan yang berenang dengan malas. Belum lagi, cahaya yang dipantulkan oleh danau, membentuk gambar-gambar yang menakjubkan.
Di tepi danau, ada pegunungan yang menjulang menutupi sekeliling danau, tidak menyisakan celah sedikitpun. Seakan pegunungan ini bertindak sebagai benteng alami Immortal Paradise, dan tanda bahwa tempat ini adalah tempat terlarang.
Ditengah-tengah Danau, ada gundukan tanah-pulau- yang diatasnya ada gubuk kecil. Di depannya ada kebun kecil yang penuh akan tanaman aneh. Gubuk ini merupakan tempat tinggal Monarch Naruto, satu-satunya Monarch yang hanya setengah langkah menuju Realm God. Dijuluki yang terkuat dibawah langit, juga sosok paling menggerikan sepanjang abad ini. Inilah penyebab Pemimpin Klan besar, begitu takut dengan tempat yang bernama Immortal Paradise ini.
Pernah ada, seseorang tuan muda Klan besar yang sengaja bermain di Immortal Paradise, bahkan dengan seenaknya, Tuan muda itu mengumumkan bahwa Immortal Paradise adalah miliknya, tanpa memperdulikan pemilik sebenarnya, akibatnya.., tentu saja klan milik tuan muda itu secara misterius hancur dalam satu malam. Sedangkan Tuan Muda itu sendiri, menjadi gila.
Kejadian ini tentu saja sangat membekas, yang membuat petinggi dari berbagai kekuatan, tidak berani bermain-main dengan Monarch Naruto.
Tapi.., sepertinya pemimpin Klan besar, tidak lagi memiliki pikiran takut lagi. Karena, puluhan ribu pejuang terlihat berduyung-duyung terbang masuk menuju daerah Immortal Paradise dipimpin langsung oleh 5 Pemimpin Klan Besar.
Tujuan mereka adalah, pulau ditengah danau, atau tepatnya gubuk tempat tinggal sang Monarch, dan sepertinya.., puluhan ribu pejuang ini datang dengan niat buruk.
Seakan dikomando, puluhan ribu pejuang berhenti terbang, dan berdiri diatas udara mengelilingi rumah kecil milik Sang Monarch terkuat, mereka juga menutupi segala tempat Immortal Paradise, untuk menghalagi Sang Monarch melarikan diri.
Suasana hening segera menyelimuti Immortal Paradise, bahkan 5 pemimpin Klan Besar tak berani bersuara sedikitpun, karena sibuk menenangkan jantungnya yang sedari tadi berdegup kencang. Mereka takut, sangat takut malah.., tapi, mereka harus berhasil membunuh Monarch Naruto.
Krriieett!
Bersamaan suara pintu yang perlahan terbuka, tubuh puluhan ribu pejuang menjadi tegang, dengan keringat dingin yang bercucuran dari dahi mereka. Mau tidak mau, para pejuang meneguk ludahnya sendiri, untuk sedikit meredam rasa horor yang muncul tiba-tiba.
Disana, dibalik pintu yang terbuka, mereka melihat rupa sang Monarch. Seorang pemuda berusia sekitar 25 tahun, dengan rambut kuning jabriknya yang mencapai punggung. Mata biru sejernih lautan, dengan alis tajam yang menghiasinya membuat penampilan sang Monarch menarik.
Wajah tegas khas pria dewasa, dengan rahang kokoh ini tengah secara misterius menatap tanamannya. Sepenuhnya mengabaikan puluhan ribu pejuang yang tersebar di tempatnya.
Jubah coklat sang Monarch terlihat terangkat saat angin dari Immortal Paradise melewatinya. Dibalik jubah itu, armor tipis yang merupakan pertahanan mutlak sang monarch nampak.
Tap! Tap! Tap!
Langkah kaki perlahan yang diambil Monarch Naruto, seakan menjadi langkah kaki malaikat maut mereka, apalagi, puluhan ribu pejuang bisa merasakan dengan jelas, lingkungan disekitar mereka mulai bergejolak. Saat itu juga, mata mereka menunjukan rasa putus asa, dan penyesalan.
Dikatakan, hanya pejuang Realm God(1) saja yang mampu mempengaruhi lingkungan disekitar mereka, dan setiap pejuang Realm God, mampu menggunakan Hukum Dunia, atau bisa dibilang, pejuang Realm God menyatu dengan dunia itu sendiri, dan tidak akan ada yang bisa lolos dari pejuang God Realm. Bahkan pejuang Realm God mampu membunuh orang yang 1.000 mil jauhnya tanpa mengangkat jari.
Sekarang, didepan mereka, Monarch Naruto, secara mengejutkan telah mencapai Realm God! Jadi.., bukankah mereka akan mati, dibunuh oleh Monarch Naruto secara mudah?
Tapi sepertinya.., Sang Monarch Naruto tidak peduli dengan keberadaan puluhan ribu pejuang yang melayang diudara. Dia lebih fokus pada merawat tanaman yang sudah menemaninya selama ratusan tahun. Tanaman berbentuk seperti padi, tapi hanya memiliki satu tangkai, dan satu butir buahnya mungkin, yang baru muncul 10 tahun yang lalu.
Keningnya sedikit mengkirut saat menyentuh batang tanamannya, lalu Naruto mengulurkan tangannya keudara, dan secara tiba-tiba, retakan dimensi terjadi yang memuntahkan air dengan energi pekat menuju tanamannya. Seakan belum cukup, Naruto kembali membuat robekan dimensi, yang sekarang memuntahkan tanah yang memiliki energi tak kalah pekat dari air yang sebelumnya dikeluarkan. Baru saat itu, kerutannya hilang.
Sementara Naruto yang dengan santainya merawat tanaman, setiap tindakan yang dilakukan Naruto membuat hati puluhan ribu pejuang menjadi dingin. Merobek dimensi, dan secara bebas mengeluarkan benda dari dalam dimensi itu. Memang, Monarch Naruto telah mencapai Realm God, dan telah menguasai Hukum Ruang. Melihat penemuan ini, hati puluhan ribu pejuang kembali mendingin, dan mereka tahu, tidak ada kesempatan untuk mengalahkan Monarch Naruto, tidak, God Naruto.
Apalagi, tubuh mereka tak bisa untuk tak bergetar, saat mata beriris samudra, yang memancarkan cahaya misterius mulai memperhatikan mereka dengan seksama, dan tulang dipunggung mereka mendadak lemas, saat Naruto tersenyum santai pada mereka.
"Ah, ternyata banyak tamu yang datang kegubuk miskin orang ini.., mari., mari turun dan masuk. Aku akan menjamu tamu terhormat dengan baik.." ujar Naruto, dengan senyuman yang menempel dibibirnya.
Suara lembut dan ramah sang Monarch, sama sekali tak membuat perasaan takut dan horor dalam hati mereka surut, tapi.., ketakutan mereka telah mencapai tingkatan lain.
5 Pemimpin Klan Besar, mencoba menekan rasa takutnya dengan menggigit lidah mereka sendiri hingga sedikit berdarah. Lalu salah satu dari pemimpin klan besar terbang mendekati sang Monarch, yang masih tersenyum ramah.
"Monarch Naruto! Tindakanmu dengan membunuh Kaisar dan putra mahkota kekaisaran Flux sangat tidak terpuji! Kami, 5 Klan besar setuju untuk menghukumu secara pribadi!"
Tentu saja, apa yang dikatakannya tidak nyata, dia hanya ingin menyingkirkan Naruto, tanpa membuang prestige yang dimiliki Klannya. Yah.., walaupun mereka tidak yakin mampu melakukannya sekarang. Tidak, mereka harus bisa membunuhnya! Dan mereka tak percaya, sang Monarch akan membiarkan mereka keluar hidup-hidup saat memasuki wilayahnya tanpa ijin!
"Oh?.., jadi, apa hukumanku.., wahai Kepala Klan yang terhormat.."
Walaupun Kepala Klan mendengar nada pasrah, seakan menerima apa yang akan diputuskan. Tapi.., Kepala Klan mampu melihat, senyuman dibibir sang Monarch masih belum lenyap, dan perasaannya tidak enak melihat senyuman itu. Tapi.., tidak ada jalan untuk kembali!
"Kami, lima kepala Klan telah sepakat, bahwa Monarch Naruto.., akan dihukum di penjara abadi 9 lapis!"
Senyum ramah yang selalu bertengger di wajahnya perlahan menjadi murung, perlahan-lahan, energi tak terbatas yang selalu ditekan Naruto meledak dan menjulang tinggi keatas, menyingkirkan awan-awan disekitar Immortal Paradise. Bahkan, mahluk hidup sejauh 1.000 mil mulai meringkuk ketakutan akibat kekuatan sang monarch.
Krrrakk!
Secara perlahan, pulau yang menjadi tempat berpijaknya kaki Naruto menjadi retak, tak kuasa menahan kekuatan yang dikeluarkan sang Monarch. Tapi anehnya, tanaman yang ada dibelakangnya tidak terkena dampak kekuatan Naruto.
"Kalau begitu, majulah.., dan tangkap aku.., wahai Kepala Klan yang terhormat.."
Seharusnya, Kepala Klan senang melihat Naruto mulai mengeluarkan kekuatannya untuk melawan mereka, jadi mereka tidak mengotori reputasi Klan milik masing-masing karena membunuh Monarch Naruto tanpa alasan.
Rencana awalnya adalah, mereka akan menuduh Naruto membunuh Kaisar dan penerusnya, lalu 5 Kepala Klan akan tampil dengan memberi hukuman pada Naruto. Sebagai Monarch, tentu saja Naruto tidak akan terima kan? Lalu akan melawan mereka kan? Dan saat Naruto melawan, mereka 5 Kepala Klan mampu mengatakan, Monarch Naruto tidak mematuhi hukum, dan dengan terpaksa dibunuh.
Tapi.., mengingat orang didepannya yang memancarkan energi tak terbatas, belum lagi Hukum Dunia yang menakutkan, dan kekuatannya sebagai pejuang Realm God, sedikit membuat Kepala Klan agak sakit kepala.
"Monarch Naruto telah melawan perintah! Atas nama Kekaisaran Flux, aku memerintahkan kalian membunuh Monarch Naruto!"
Sayangnya.., puluhan ribu pejuang itu tak bergerak sedikitpun, mereka hanya menatap sang Monarch didepan mereka dengan takut, sudah jelas mereka akan mati jika melawan, jadi bukankah lebih baik kabur saja?
Walaupun mampu menggunakan Hukum Dunia, tidak mungkin kan, Naruto mampu membunuh mereka sekaligus? Juga.., untuk mencapai jarak 1.000 mil dalam lima detik, bukan hal yang mustahil bagi mereka!
Dengan pemikiran itu, mata pejuang bersinar penuh harapan, dan tanpa aba-aba, beberapa pejuang yang hampir mencapai tingkat puncak terbang secepat yang mereka bisa. Sayangnya, mereka tak memperhitungkan seberapa cepat Naruto menggunakan Hukum dunia.
Tangan Naruto terentang menuju pejuang yang melarikan diri paling jauh, dan perlahan-lahan, tangan Naruto menggenggam kuat, bersamaan dengan tubuh pejuang itu yang perlahan mengkirut. Seolah ditekan dengan kekuatan tak terlihat, tubuh pejuang itu, perlahan membentuk bola, dan saat Naruto menggengam kuat-kuat tangannya, tubuh pejuang itu secara tiba-tiba hancur!
Braasshh!
Potongan daging dan darah merah terlihat berhamburan, membuat pejuang tertegun tak bergerak. Bahkan beberapa pejuang yang ingin melarikan diri, tubuhnya gemetar takut.
"Tidak. Ada. Yang. Bisa. Pergi." ucapan penuh tekanan dari Monarch Naruto membuat mereka terdiam, apalagi ekspresi sang Monarch yang tak terlihat oleh mereka, membuat rasa teror yang tak bisa dijelaskan muncul."..Dari sini hidup-hidup!"
tambahnya.
Saat itu juga, puluhan ribu pejuang dan 5 Pemimpin Klan Besar mampu melihat ekspresinya, dan itu.., adalah ekspresi seseorang yang melihat musuh yang paling dibencinya!
"B-bunuh Monarch Naruto!"
"Y-ya, dengan itu! Kita selamat!"
"Bunuh! Bunuh! Bunuh!"
Sring...!
Puluhan, ratusan, ribuan senjata ditarik keluar dari sarangnya, dan secara bersamaan Energi Senjata gabungan dari puluhan ribu pejuang sanggup menyaingi energi milik sang Monarch. Mau tidak mau, senyum lebar menghias wajah mereka.
"Kita.., kita mampu menyaingi Monarch Naruto! Bunuh.., bunuh sang Monarch!"
"A-attack!"
Matanya menatap benci saat puluhan ribu tubuh pejuang turun menuju arahnya. Sebagai pejuang Realm God, Naruto mampu membunuh mereka sekaligus dengan Hukum Ruang, tapi.., sedikit bersenang-senang.., apa salahnya?
Mulut Naruto membentuk seringai kecil, dan tanpa aba-aba, Naruto menggunakan salah satu dari teknik tubuh top miliknya.
Nine Transformation Dragon
"First Dragon.."
Tulang dalam tubuhnya berderak, dan pada saat itu, Naruto merasakan kekuatan tubuhnya telah meningkat satu kali lipat.
"Die!"
Naruto mendongak, dan melihat salah satu dari mereka kini mengarahkan senjata pedang pada tubuhnya. Naruto dengan santai mengangkat salah satu tangannya, dan menahan bilah pedang yang menuju arahnya.
Ttiinng!
Telapak tangan milik Monarch Naruto secara ajaib tidak terluka sedikitpun, dan ini sedikit membuat puluhan ribu pejuang agak kaget. Belum lagi, pemilik pedang ini yang menatap tak percaya pada tangan Naruto. Gerakan pedang terkuat miliknya.., hanya ditahan dengan satu tangan! Belum lagi.., tangannya sama sekali tak tergores!
"Second Dragon.."
Bisikan dengan suara rendah dari mulut sang Monarch, terdengar jelas bagi puluhan ribu pejuang. Mereka juga melihat, tangan sang Monarch yang menahan pedang, mulai menggengam erat pedang yang ada ditangannya.
Krraakk!
Secara mengejutkan, retakan muncul pada bilah pedang, yang membuat mata pemilik pedang melotot tak percaya. Pedangnya.., yang merupakan salah satu pedang top di dunia Chaos, retak!
Kraak! Krraak!
Melihat retakan-retakan yang mulai menjalar dipedangnya, sang pemilik pedang, mencoba menarik pedangnya. Tapi.., melihat usahanya sia-sia, kepanikan mulai menjalar dihatinya. Bagaimanapun, pejuang pedang menganggap pedang milik mereka seperti anaknya.
"Le-lepaskan pedangku!"
Hanya sebuah seringai yang menjadi balasannya. Dia juga merasakan genggaman Naruto pada bilah pedangnya menguat!
Brraaasssh!
"T-Ti-tidakk!"
Melihat gagang pedang tanpa bilah, membuat sang pemilik menjadi gila. Apalagi, seperti merasakan kesakitan pedangnya, sang pemilik tiba-tiba meludahkan seteguk darahnya keudara.
Naruto sedikit terkekeh melihat ini, tanpa pedang memang seorang pejuang pedang tak bisa melakukan apa-apa. Tapi.., untuk hanya mengontrak satu pedang, bukanlah hal yang bijaksana bagi pejuang pedang.
"Sekarang.., waktunya tidur.." bisik Naruto.
Bisikan itu seakan menjadi Alarm bagi pejuang untuk sadar, tapi sayangnya, bogeman milik Naruto yang kekuatannya sanggup menghancurkan gunung sudah ada didepan matanya.
Bbrruusssh!
Seperti semangka yang hancur, bogeman milik Naruto menghancurkan kepala pejuang pedang itu, hingga berbagai cairan merah dan putih terciprat kemana-mana.
Mulut Naruto membentuk senyuman mengejek, apalagi melihat puluhan ribu pejuang terbang mundur.
"Pengecut.." ucap Naruto dengan suara rendah.
Walaupun terdengar seperti gumaman, sebagai pejuang tingkat tinggi, mereka secara akurat mampu mendengar dengan jelas apa yang diucapkan Naruto. Muka mereka segera berubah muram, tapi mereka tahu, mereka tak mampu melukai sang Monarch.
Keheningan kembali terjadi, sang Monarch yang hanya diam menatap mereka, sedangkan puluhan ribu pejuang yang bingung apa yang harus dilakukan.
"Kalian tidak ingin maju menangkapku?.., kalau begitu, biarkan aku yang maju!"
Booom!
Kaki Naruto menghentak pulau, yang mengakibatkan retakan besar kembali dihasilkan. Tubuhnya sendiri meluncur tinggi menuju puluhan ribu pejuang yang melayang diudara.
"Third Dragon.." ucap Naruto
Naruto merasakan, kekuatan dan pertahan tubuhnya meningkat tiga kali lipat dari biasanya. Tangan Naruto terkepal hingga membuat bentuk tinju, dan tinju miliknya tanpa ampun dia arahkan menuju puluhan ribu pejuang!
Brraassh!
Bogeman milik Naruto secara mengejutkan meretakan ruang! Mengakibatkan puluhan ribu pejuang merasakan tekanan tak terlihat yang menekan mereka dari segala arah.
Ohok!
Satu persatu, pejuang mulai memuntahkan darah karena tak kuat menahan tekanan yang muncul. Tapi.., beberapa pejuang terlihat nekat menyerang Naruto dengan gerakan terkuat mereka.
"Solitary Sword : Domain!"
"Piercing Heaven!"
Melihat ratusan pejuang menggunakan gerakan terkuat mereka, lantas tak membuat Naruto menggigil ketakutan. Mulutnya hanya terseyum remeh, dan sepatah kata darinya membuat ratusan pejuang yang menyerangnya berhenti bergerak dan menatap horor pada Naruto.
"Crack!"
Mungkin terdengar seperti nama jurus yang jelek, tapi.., hanya pejuang yang 10 meter didekat Naruto mampu merasakan betapa mematikannya jurus ini!
Retakan Spasial! Monarch Naruto menggunakan hukum dunia untuk menciptakan domain retakan spasial disekitarnya!
Retakan Spasial memiliki kekuatan yang sangat menakjubkan, bahkan pemimpin Klan Besar akan mati jika ditempatkan di tempat penuh retakan spasial!
Sekarang.., mereka mampu merasakan lusinan retakan kecil tengah mengincar beberapa organ vital milik mereka!
"He-hentikan!"
"Ku-kumohon Tuan!.., kami.., tidak! Aku menyerah!"
"Tuan! Kami akan melakukan apapun untukmu!"
Mata Naruto menyipit pada ratusan pejuang yang terjebak di Domainnya, membuat mereka bergidik. Bahkan, pejuang lain yang tidak terjebak meneguk ludah mereka sendiri, karena takut. Tidak lama kemudian mulut Naruto bergerak keatas dan membentuk senyum ramah.
"Apapun.." bahkan suara Naruto menjadi lebih tenang!
Mata ratusan pejuang berkilat penuh harapan, bahkan pejuang yang tak terjebak mengendorkan pejagaannya.
"Ya! Ya! Tuan, kami akan melakukan apapun!"
Melihat mereka dengan gila memohon ampun padanya, membuat mulut Naruto membentuk senyum lebih ramah, membuat semua pejuang terjebak menghela nafas lega. Tapi.., kata-kata yang diucapkan Naruto membuat mereka merasa seperti naik ke surga kemudian jatuh turun ke neraka!
"Kalau begitu Mati!
"Hah?.."
Ctik!
Seakan simbol, dengan jentikan jarinya. Pejuang yang tertahan merasakan retakan spasial menjadi lebih kuat, dan saat itu juga, tubuh mereka perlahan terpotong!
Craasshh! Craaassh! Craasshh!
Puluhan, ratusan, tidak ribuan potongan tubuh dari ratusan pejuang yang terjebak berglimpangan jatuh dan masuk kedalam danau Immortal Paradise membuat warna merah muncul dari Danau. Melihat ini dahi Naruto mengkirut jijik.
"Air ini sudah tercemar dengan darah busuk kalian.., tapi tidak apa-apa.., kalian bisa menjadi pupuk tanamanku.."
Setelah bergumam, Naruto menatap pejuang yang masih terbang disekitarnya. Mata mereka saat menatap Naruto.., seperti menatap Monster!
"A-apa yang harus kita lakukan!"
"Mundur? Tidak mungkin Monarch Naruto membiarkan kita lari!"
Bisikan-bisikan putus asa lawannya seakan melodi indah ditelinga Naruto. Dia bukan orang suci, dan mereka sudah melewati garis batasnya. Jadi..
"Harus Mati!"
"Kalian Harus Mati!"
Booomm!
Sekali lagi, kekuatan tak terbatas milik Naruto meledak, bersamaan niat membunuh pekat yang keluar dari tubuh sang Monarch, membuat pejuang dengan kekuatan mental lemah langsung mati.
"Fourth Dragon... Fiveth Dragon... Sixth Dragon!"
Empat, lima, sekarang kekuatan yang terkandung dalam tubuhnya hampir 6 kali lebih kuat!
Wuusshh!
Layaknya petir, kecepatan yang ditampilkan sang Monarch membuat mereka membulatkan matanya, dan satu kata segera muncul dibenak pejuang masing-masing.
Cepat!
Tidak hanya kekuatan, dan pertahanan yang meningkat, sekarang kecepatan milik Naruto juga meningkat tajam!
"Kau yang pertama..."
Seakan alarm bahaya telah berbunyi, semua pejuang segera siaga, dan memposisikan pedang mereka di depan, seakan siap untuk menahan serangan sang Monarch. Bahkan pejuang yang diincar Naruto merilis selusin teknik defensifnya.
"Percuma..."
Dengan keadaan tubuhnya yang sekarang, jangankan selusin teknik defensif, bahkan jika yang didepannya adalah senjata divine, yang konon kekerasannya tiada banding, akan dihancurkan dalam satu pukulan!
Dengan itu.., bogeman yang mengandung 6 kali kekuatan tubuh sang Monarch dirilis.
Pukulan full power yang dirilis Naruto, sengaja dia arahkan menuju lusinan teknik defensif, seakan untuk membuktikan bahwa usaha yang dilakukan, hanya usaha sia-sia didepan kekuatan absolut sang Monarch.
Booomm!
Ledakan kuat terjadi, akibat benturan kepalan tangan Naruto dengan tubuh pejuang. Seperti yang dikatakan Naruto.., teknik defensif pejuang itu langsung hancur begitu kontak dengan kepalan tangan Naruto, dan tanpa ampun, bogeman itu mendarat di tubuh pejuang. Mengakibatkan tubuhnya langsung berubah menjadi kabut darah.
Tidak berhenti sampai disitu, gelombang kejut akibat satu pukulan Naruto, membunuh beberapa pejuang dibelakang pejuang itu sekaligus.
Melihat ini, semua prajurit menjadi semakin putus asa.., mereka tahu, mereka tidak akan pernah bisa keluar dari sini hidup-hidup tanpa membunuh Naruto, dan mereka juga sadar.., mereka sama sekali bukan lawan sang Monarch!
Kondisi mereka mirip dengan ayam yang siap disembelih!
Wooossh! Booom! Wooossh! Booom!
Setiap kali melihat Naruto, yang bergerak secepat petir, kemudian menggunakan tinjunya yang langsung membunuh selusin pejuang, membuat perasaan tak berdaya, cemas, takut dalam diri pejuang semakin membengkak.
"Hahaha...!"
Apalagi.., tawa ringan yang dikeluarkan Naruto seakan menjadi tanda bahwa dia tidak menganggap mereka sebagai lawan.., hanya menganggap mereka tidak lebih dari semut yang mudah diinjak.
Tidak mengenakan, Menyebalkan, Benci!
Perasaan-perasaan itu terus berputar disekitar hati mereka. Sebagai ahli, mereka mempunyai kedudukan tinggi, tapi untuk dianggap semut.., perasaan ini sangat menjengkelkan buat mereka.
Segera.., sisa puluhan ribu pejuang yang tersisa saling memandang, dan perlahan mengangguk dalam diam, seakan telah mencapai kesepakatan tertentu.
"Bunuh!"
"Bunuh!"
Bunuh! Ya mereka akan membunuh sang Monarch!
Seakan merasakan niat membunuh musuhnya, Energi dalam tubuh Naruto kembali melonjak, seakan energi dalam tubuhnya tak pernah habis. Mata sebiru samudra milik Naruto berkilat dengan tajam, dan mulutnya bahkan membentuk seringai remeh.
"Maju!"
"Kill!"
Dengan itu, pertempuran sesungguhnya sang Monarch Naruto dimulai..
XXX
Sementara itu
Di sebuah ruangan kamar yang berdekorasi seperti pada abad pertengahan, tapi dipenuhi dengan berbagai alat-alat canggih. Ada sebuah kasur besar, yang ukurannya telalu besar untuk satu orang tidur.
Terlihat, diatas kasur ada satu wanita cantik bersurai merah terang, dengan keringat yang bercucuran dari dahinya. Tengah menatap lembut bulatan kain yang ada disampingnya.
Yap, dia baru saja melahirkan seorang putra yang menggemaskan. Surai pirangnya, hidung kecilnya, bentuk wajahnya, apalagi goresan seperti kumis kucing membuat senyumannya makin lebar.
Wajahnya yang kelelahan, tetap tak mampu menyembunyikan fitur cantik wanita ini, apalagi saat senyumannya melebar, membawa tingkat kecantikan wanita ini mencapai tingkatan lain. Hingga membuat 4 wanita lainnya menjadi iri akan paras wanita ini, dan ekspresi dua wanita yang memegang anak bergender laki-laki menjadi jelek, saat tahu bahwa bayi yang dilahirkan adalah bayi laki-laki.
Empat wanita, yang membawa anak mereka masing-masing berdiri disamping kasur, mengawasi wanita berambut merah dengan ekspresi campur aduk. Disatu sisi, mereka senang dengan kelahiran anggota baru. Tapi.., disisi lain, sebagai anak dari istri utama. Bukankah nanti dia akan mewarisi semua kekayaan suami mereka?
Mau tidak mau, ekpresi empat wanita menjadi jelek. Pandangan mereka pada bayi yang baru lahirpun menjadi sedikit tajam.
"Yang Mulia Minato, telah tiba!"
"Yang Mulia Minato telah tiba!"
Tiba-tiba, pandangan mereka melembut, dan sedikit cahaya antusias muncul dalam mata mereka. Seolah tatapan tajam mereka tak pernah ada, dan mereka Secara serempak, menatap pintu kamar ruangan ini.
Brraakk!
"Kushina! Dimana anak kita!"
Suara gebrakan pintu dan teriakan panik pria dewasa terdengar. Saat itu, mereka melihat, seorang pria berambut pirang, dengan dua jambang muncul. Tatapan mata yang berwarna biru itu, menatap lembut pada wanita bernama Kushina, yang baru saja melahirkan anaknya.
"Permaisuri ini menyambut yang mulia Minato.."
"Permaisuri ini menyambut yang mulia Minato.."
Minato mengangukan kepala seakan membalas salam-salam istrinya. Langkah kakinya mendekat menuju kasur, dan matanya tak hentinya memandang penuh perhatian pada bulatan selimut disamping istri pertamanya.
Mulut Kushina membentuk senyuman lembut karena tahu apa yang diperhatikan sang suami, dan tanpa kata, Kushina mendekatan bulatan selimut menuju arah sang Suami.
Minato mengerjap sejenak, sebelum dengan antusias mengambil bulatan selimut yang berisi anaknya yang baru lahir. Dia tersenyum senang, akhirnya sang istri melahirkan anak laki-laki pertamanya!
Melihat surai rambut berwarna kuning, dan goresan yang ada dipipinya. Membuat Minato tak kuasa menahan tawa senangnya.
"Ayo Nak, bangun.., Ini ayahmu." ucapan lembut Minato, kepada anak ketujuhnya.
Seakan mendengar permintaan sang ayah, bayi yang baru lahir beberapa menit yang lalu, membuka matanya perlahan, menampakan dua pasang mata berwarna biru. Mata berwarna biru sang bayi yang memancarkan hawa misterius, bertatapan dengan tatapan Minato, yang sekarang menatap anaknya Shock.
'Anak ini.., bukan anak sembarangan!..'
Walaupun Minato sudah tidak pernah bertempur di garis depan melawan invansi musuh, dia tahu tatapan apa yang ada di bola mata anaknya. Seorang veteran yang telah melalui perjuangan hidup dan mati, menganggap hidup itu sesuatu yang murah.., yang akan membunuh tanpa ragu.
'Putra Mahkota, Uchiha Itachi. Putri kedua, Samui. Putra ketiga, Uchiha Sasuke. Putra Keempat, Nara Shikamaru. Putri Kelima, Uzumaki Karin. Putri Keenam, Guren. Dan Putra ketujuh.., sepertinya akan menjadi badai yang memporakporandakan 6 kandidat pemimpin.' batin Minato sambil menatap anaknya yang lain.
Sedangkan Minato yang berpikir keras, Sang Bayi menatap sekeliling dengan bosan, tidak ada rasa terkejut sama sekali terhadap apa yang dialaminya. Sang Bayi bahkan tak mencari tahu, kenapa dia terlahir kembali menjadi Bayi.
Yah.., Bayi ini adalah Monarch Naruto, yang anehnya hidup kembali. Dia ingat.., dia dibunuh olehnya dan setelah itu, tubuhnya jatuh diatas rumahnya. Lalu.., beginilah dia sekarang.
Dia tidak terlalu terkejut bisa hidup kembali, karena..., ini kehidupan ketiganya.
Karma.
Gurunya, Danzo mengatakan, bahwa apa yang terjadi padanya adalah siklus Karma, yang membuatnya hidup kembali selama dua kali.
Dia bahkan mengatakan jiwa kecil dan jiwa besar yang ada didalam tubuh Manusia, tapi tersembunyi mewakili berapa kali kehidupan yang dijalani manusia itu sendiri, tapi mereka tidak akan mengingat kehidupan lampaunya. Hanya Naruto, karena kasus khusus, mampu mengingat secara detail kedua jalan kehidupannya sebelum ini.
"Naruto.., Uzumaki Naruto. Itulah namamu, Pangeran Ketujuh."
Mulut Naruto secara tak sadar membentuk senyuman, sepertinya, Karma membuat namanya selalu sama dalam tiga kehidupan.
Naruto Namikaze, Naruto Shimura, Naruto Uzumaki..
"Sepertinya kau suka dengan nama ini.."
Minato ikut tersenyum melihat senyuman anaknya. Walaupun anaknya memancarkan hawa veteran, walaupun anaknya bukan anak sembarangan. Tapi.., dimatanya, Uzumaki Naruto masih seorang bayi.
Mata Minato menatap sekelilingnya, dan kemudian dia membuka mulutnya, seakan berbicara dengan orang.
"Ambilkan Grimore Diamond.."
Sedetik kemudian, tanpa diketahui oleh Kushina, dan empat istri Minato lainnya. Sesosok orang dengan pakaian serba hitam, dengan topeng silver muncul dalam posisi berlutut, dan kedua tangannya memegang sebuah buku kecil berwarna biru.
"King..."
Minato dengan tenang mengambil Grimore ditangan penjaga terkutuknya, dan sedikit menyayat ujung jari Naruto hingga mengeluarkan setetes darah.
Satu tetes darah itu, secara ajaib jatuh pada Grimore biru itu, dan perlahan-lahan darah Naruto terserap menuju Grimore, sebelum hilang tak berbekas.
Vuungg!
Suara mirip distorsi ruang sama sekali tak menganggu mereka, tapi beda dengan Naruto yang mengerutkan keningnya. Dia bisa merasakan, buku kecil atau Grimore didepannya sedikit menyerap darahnya, juga.., 12 jalur Flux yang dikenalnya. Tiba-tiba berubah menjadi 256 Jalur yang sama sekali asing baginya.
'Apa.., ini?'
Dulu, di Dunia Chaos, pejuang disebut Fluxer, dan dibagi menjadi empat tahapan. Disciple Flux, Master Flux, Sage Flux, dan alam para Dewa. Didunia itu, semua Fluxer hanya menggunakan 12 Jalur, bukan 256 jalur. Jadi.., bukankah Fluxer dan pejuang dunia ini perbedaannya terlalu jauh?
'Sepertinya.., dunia ini lebih menakutkan dari dunia Chaos..' batinnya serius.
Saat pikirannya sibuk akan 256 jalur baru ditubuhnya, Naruto bahkan tak memperhatikan, saat buku kecil itu kini masuk menuju jantungnya dan hilang tak berbekas.
Swwoosssh!
Secara tiba-tiba, sebuah cahaya memanjang dari dalam tubuh Naruto setelah buku Grimore masuk. Tapi, segera berhenti saat mencapai 1 meter. Melihat ini, ekspresi 4 wanita terlihat sedikit mengejek, bahkan Minato sedikit menghela nafas pendek.
".., hanya satu meter cahaya. Sepertinya bakatnya hanya sedikit lebih baik dari Shikamaru.."
Minato tahu, dia tidak seharusnya berharap terlalu tinggi, tapi mengingat tatapan miliknya.., membuat Minato tanpa sadar berharap tinggi pada anak laki-laki termudanya.
"Tidak apa-apa.., nanti.., kau pasti akan menjadi Summoner hebat Naruto."
Naruto hanya diam-diam menutup mata dengan tenang, sedangkan otaknya mulai bekerja lebih cepat. Sebelum membuka matanya dan sedikit mengangguk seolah membuat keputusan besar.
Tidak, Naruto tidak akan menjadi Summoner hebat. Kehidupan pertamanya, dia adalah pecundang, kehidupan keduanya dia adalah tokoh puncak, dia sudah pernah merasakan senang dan sedihnya hidup.., maka untuk sekarang dia akan menikmati kehidupan ketiganya ini.., kan?
.
.
TBC
Akhirnya, Chapter 1 selesai.
Bagaimana, bingung? Pusing? Atau mulai merasakan sakit mata?
Jangan heran, ini adalah efek samping baca cerita aneh yang saya buat!
Oh, ada adegan yang saya potong dan itu sengaja! Buat chap depan-depannya ada flashbacknya.
Saya bingung mau bilang apa lagi, yang jelas.
Silahkan Review jika berkenan.
