Title : Can you love me?
Author : Park Min Chan
Cast : Cho Kyuhyun
Super Junior Members
Park Hae Ra ( Other Cast )
Kim Sun Hee ( OC )
Jang Joon Ha ( OC )
Genre : Romance ( Maybe )
Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.
Summary : "Appa! Mengapa seperti ini? Aku masih 20 tahun appa!" / "Untuk apa diingat? Apa penting?" / "Mengapa harus yang itu? Itu buruk sekali Kyuhyun!" / "Kau akan mencintainya jika sudah menikah nanti Haera-ya."
Chapter1
Park Haera's House.
19.00 KST
"ANDWAE! Nan shireo appa!"
"Aku tidak mau mendengar penolakanmu Haera. Kau harus mau."
"Mengapa hanya satu pihak saja persetujuannya? Aku tidak setuju appa!"
"Pihak mereka sudah setuju. Pihak kita juga kan? Jadi apalagi?"
"Appa! Mengapa seperti ini? Aku masih 20 tahun appa!"
"Itu sudah cukup umur untuk menikah. Tuan Cho berpengaruh besar dalam kemajuan perusahaan kita dan dia teman lama appa saat sekolah dulu."
"Nan shireo appa. Aku bukan anak kecil. Jeballlll."
"Tapi kau masih tanggung jawabku. Dua minggu lagi pelaksanaannya. Besok kau akan bertemu dengan anak Tuan Cho itu."
"Eomma… Jebal… Tolong aku."
Eomma Haera hanya diam memandang wajah anaknya yang lemas itu. Ia pun tidak tahu harus berbuat apa untuk membantu anak yeoja nya. Perintah suaminya tidak bisa diganggu gugat, apapun yang terjadi. Semua yang ia katakan harus dituruti walaupun itu tidak baik. Sifatnya memang keras seperti itu.
Haera terdiam lalu menangis di sofa ruang keluarganya. Tuan Park masuk kamar tanpa memperdulikan anaknya itu. Ny. Park mendekatinya lalu memeluk anaknya itu erat, tangis anaknya pun semakin menjadi. Ia tahu betapa sakitnya dijodohkan dengan orang yang belum pernah kita temui sekalipun. Dan sekarang tragisnya adalah harus dialami oleh anak satu-satunya.
"Eomma… Jebal. Nan shireo."
"Eomma tidak bisa melakukan apa-apa lagi sayang. Kau tahu itulah sifat appamu."
Ny Park mengelus rambut anaknya pelan dan mencium kepalanya. Ia hanya berharap semoga inilah yang terbaik untuk anaknya.
Cho Kyuhyun's House
"Mwoya? Shireo! Nan shireo!"
Suara putra dari pengusaha terkenal di Seoul itu menggelegar dirumahnya. Ia menolak perjodohan yang orangtuanya lakukan padanya. Matanya melotot kepada appa nya yang keras itu. Ia tidak peduli appa nya akan marah atau menamparnya karena memandang seperti itu. Ia benar-benar tidak bisa diam karena semua tindakan appa nya kepadanya.
"Kau berani menantang appa?"
"Untuk hal ini aku harus appa. Aku sudah 22 tahun, dan aku bisa mencari istri sendiri."
"Tidak usah repot-repot. Appa sudah menyiapkannya."
"Appa!"
Tuan Cho tidak menghiraukannya karena sudah masuk kedalam ruangannya. Kyuhyun diam menahan amarahnya, Ny Cho mendekatinya dan memeluknya.
"Dia Park Haera, temanmu saat kecil itu."
"Mwo? Dia? Omona. Mengapa dia?"
"Appa mu dengan Tuan Park sudah lama berteman baik dan bisnis mereka akan sukses jika bekerja sama. Kau pasti paham."
"Eomma kan tahu aku tidak pernah akur dengannya…"
"Arraseo. Lalu kita harus bagaimana lagi? appa mu tidak akan mungkin ditentang.
Dress warna putih susu tampak sangat kontras dengan tubuh Haera yang ideal itu. Malam ini keluarga Park dan keluarga Cho mengadakan makan malam bersama dan besoknya Kyuhyun dan Haera mulai mempersiapkan untuk pernikahan mereka.
"Kau sudah siap Haera-ya?"
"Ne eomma."
Senyumnya yang sangat dipaksakan membuat eomma nya semakin sedih. Sedangkan Tuan Park tidak merasakan itu, ia hanya berpikir bagaimana caranya agar perusahaan sukses dan terus berkembang.
"Jangan tersenyum seperti itu. Bertingkahlah yang anggun nanti."
"Nan shireo. Aku tidak harus melakukan itu."
"Kau berani membantahku sekarang Haera-ya?"
"Ne appa. Mianhae."
Di rumah makan terkenal keluarga Cho sudah menunggu, mereka memesan tempat agar tidak banyak orang yang bisa melihat keadaan mereka, tentu saja karena anak mereka adalah anggota Super Junior, boyband terkenal.
Kyuhyun hanya diam dan memainkan ponselnya. Ayahnya sudah memintanya untuk mematikan ponselnya tapi sama sekali tidak ia hiraukan. Bahkan ia tidak tersenyum sama sekali sejak berangkat dari rumahnya.
"Apa kau tidak bisa tersenyum?"
"Ya. Aku memang tidak bisa tersenyum."
"Jangan membantahku. Kau mulai tidak sopan sekarang."
"Sayang, jangan seperti itu. Cepat minta maaf pada appamu."
"Ne appa. Mianhae."
Kyuhyun bisa melihat siapa yang datang dari arah pintu masuk. Ia melihat seorang yeoja dengan dress putih susu berjalan dengan anggun dan mengalihkan perhatiannya. Ia dan orangtuanya berjalan semakin dekat kearah mereka dan ia baru sadar yeoja itu adalah Haera, yeoja yang sudah dikenalnya dari umur enam tahun tapi tidak pernah bisa akur dengannya.
"Jeongmal mianhae lama menunggu. Apa sudah lama menunggu?"
Ny Park menyampaikan permintaan maafnya karena terlambat sambil menundukkan tubuhnya. Keluarga Cho bangkit dan menundukkan tubuhnya sebagai tanda membalas hormat.
"Ah tidak apa-apa. Silahkan duduk."
Ny Cho membalas dengan ramah. Mereka mulai memesan makanan dan minuman yang mereka inginkan. Suasana tampak mencekam. kedua orangtua yang tampak bahagia tapi tidak dengan kedua anaknya yang sejak tadi hanya diam.
"Haera-ssi mengapa diam saja? Pilih saja mau pesan apa."
"Ne Ahjumma." Jawab yeoja cantik itu dengan melemparkan senyumannya.
Makanan sudah sampai tapi Kyuhyun dan Haera sama sekali tidak berbicara, mereka bungkam, tapi terkadang matanya tergoda untuk melihat siapakah yang ada dihadapan mereka. Mereka berpikir mengapa bisa orangtuanya tampak senang dengan semua ini sedangkan anaknya tidak.
"Ya~ kalian mengapa diam saja?"
"Aniya ahjumma. Tidak apa-apa."
"Apa kalian sudah tidak ingat satu sama lain?"
"Aku tidak ahjumma."
"Untuk apa diingat? Apa penting?"
Kyuhyun menjawab dengan ketus. Haera langsung meringis. Namja dihadapannya tidak berubah, tetap sombong dan angkuh.
"Cho Kyuhyun, jaga ucapanmu. Bicara yang benar."
Tuan Cho langsung menghardik tindakan anaknya.
"Kalian berdua besok harus memesan bagaimana pakaian kalian untuk menikah nanti, dan cincinnya. Gedung, makanan dan yang lain kami yang mengurus. Arra? Kau harus bisa mengaturnya dengan baik Kyuhyun. Pers jangan sampai ada yang tahu."
"Ne ne ne arraseo appa."
"Kau mau dijemput pukul jam berapa Haera-ssi?"
"Aku selesai mengajar pukul empat sore Ahjumma."
"Kau mengajar?"
"Ne, di bimbingan belajar ahjumma. Mengajar bahasa inggris."
"Ah bagus sekali. Dimana tempatnya agar Kyuhyun menjemputmu besok disana."
"Didekat toko buku persimpangan kota ahjumma."
"Apa kau tidak bisa berangkat sendiri?"
Namja sombong ini menatapku seperti merendahkan. Ia pikir aku mau pergi bersamanya? Jika aku bisa memilih aku akan pergi sendiri tanpanya. Mukanya benar-benar membuatku selalu ingin marah. Geram Haera dalam hati.
"Kyuhyun-ya."
Ny. Cho memukul bahunya. Dan berusaha tersenyum meminta maaf pada Ny Park. Kyuhyun hanya diam.
"Tentu saja aku bisa. Aku bisa pergi sendiri tanpa harus denganmu."
"Haera-ya."
Tuan Park menatapku anaknya tajam, Haera diam dan menatap Kyuhyun dengan tajam.
"Waeyo appa? Ia bertanya padaku apa aku bisa pergi sendiri dan aku menjawabnya. Apa salah?"
"Ne ne aku akan menjemputmu nanti."
"Itu jawaban yang ditunggu Kyuhyun-ya."
Tuan Cho menatap tajam anaknya itu seperti mau menerkam.
Haera's Office
15.45 KST
Yeoja cantik itu sedang merapikan peralatan mengajarnya di meja sambil menunggu calon suaminya menjemput. Ia memohon agar waktu tidak berjalan dengan cepat saat ini, karena ia tidak tahu apa jadinya jika ia berdua dengan namja yang tidak pernah akur dengannya sejak kecil.
"Cepat keluar. Lama sekali."
Bodoh. Mengapa tidak mengirim pesan daritadi. Dasar namja menyebalkan. Haera menggerutu sendiri.
Haera keluar dan langsung masuk mobil dan duduk di kursi belakang mobil itu.
"Mengapa duduk disitu? Kau pikir aku ini supirmu?"
"Aku tidak pernah mengatakan bahwa kau supirku."
"Tapi dengan kau duduk dibelakang itu akan menunjukkan aku adalah supirmu."
"Aku malas berdebat denganmu."
Dengan malas Haera pindah duduk kedepan, lebih tepat disamping Kyuhyun. Kyuhyun langsung menginjak gasnya sedangkan Haera belum memasang seatbeltnya dengan baik.
"Aku belum selesai memasang seatbeltku! Tunggu dulu!"
"Itu urusanmu mengapa memasangnya lama sekali."
"Ya Cho Kyuhyun!"
Kyuhyun menatap mata Haera tajam lalu melemparkan evil smile nya. Senyuman yang dibenci Haera.
Haera dan Kyuhyun sampai di boutique dan Haera langsung masuk kedalam. Ia tampak senang sekali melihat baju-baju pengantin yang cantik disini. Tapi saat ia melihat Kyuhyun ia merasa ia adalah yeoja yang paling menyedihkan karena ia harus menikah dengan namja yang sama sekali tidak dicintainya.
"Cepat pilih. Jangan terlalu banyak melihat-lihat."
"Kau tidak tahu apa-apa lebih baik diam."
"Ya… kau…"
"Mwoya? Kau mau apa?"
"Aku akan melihat jas yang bagus."
"Pergilah. Mengapa harus mengatakannya padaku?"
Haera melemparkan senyumanku yang paling sinis. Kyuhyun hanya meringis lalu pergi.
Mata Haera tertuju oleh gaun pengantin putih susu yang berada di sudut ruangan boutique itu. Gaun itu tidak memiliki lengan, disekitar dadanya dikelilingi bunga cantik yang senada, panjangnya melibihi mata kaki. Ia mendekati dan memegang gaun itu. Bahannya nyaman dikulit Haera, ia tertarik dengan gaun ini.
"Kau menyukai ini noona?"
"Ah ne. Ini cantik sekali."
"Ne noona. Ini hanya ada satu. Dan memang dikirim langsung dari Amerika."
"Pantas saja. Aku mau ini."
"Apa mau dicoba?"
"Tunggu sebentar. Aku akan memanggil namja itu."
Haera mendekati Kyuhyun yang sedang melihat jas didaerah pakaian namja, ia tampak serius memperhatikan mana yang bagus untuknya. Sampai tak menyadari Haera yang berjalan kearahnya.
"Kau sudah dapat?"
"Belum, apa kau sudah?"
"Sudah."
"Lalu?"
"Aku ingin mencobanya."
"Lalu?"
"Ya! Kau harus melihatnya Cho Kyuhyun!"
"Untuk apa?"
"Agar cocok dengan jasmu nanti!"
"Baiklah baiklah."
Haera pergi ke kamar ganti dan memakai gaun yang pilihannya, dengan bantuan pegawai di boutique itu. Ia memutar-mutarkan badannya didepan cermin. Haera sangat cantik menggunakan gaun itu, kulitnya yang putih bersih sangat cocok dengan gaun yang sengaja menampilkan keindahan leher itu.
"Bagaimana?"
Kyuhyun tidak berkedip saat Haera keluar dan menunjukkan gaun pilihannya. Haera pun memutar badannya agar Kyuhyun bisa melihat bagaimana bentuk gaun itu secara penuh.
"Apa ini bagus Kyuhyun-ssi?"
Aku hanya mengangguk saat yeoja cantik dihadapanku ini bertanya bagaimana penampilannya dengan gaun itu. Aku tidak tahu mengapa aku menjadi diam seperti ini, aku benar-benar tidak bisa berkata-kata.
Yeoja ini benar-benar cantik dengan gaun yang sedang dipakainya sekarang.
Kyuhyun menggigit bibir bawahnya karena ia tidak bisa berbohong bahwa Park Haera yang ada dihadapannya ini cantik.
"Baiklah aku akan mengambil ini."
Haera berbalik tapi diam-diam Kyuhyun masih memandangnya.
"Mengapa harus yang itu? Itu buruk sekali Kyuhyun!"
"Aku suka yang ini."
"Nan shireo. Jelek!"
"Aku tidak peduli, aku suka yang ini dan kau harus menyukainya juga!"
Haera dan Kyuhyun berdebat masalah cincin untuk pernikahan mereka. Kyuhyun memilih cincin yang berliannya lumayan besar, sedangkan Haera tidak menyukainya. Mereka bertengkar didepan penjualnya, mereka seperti anak kecil dibawah umur sampai membuat semua orang memandang mereka.
"Mengapa kau mementingkan dirimu saja?"
"Itu hak ku, kau mau apa?"
"Baiklah! Lakukan sesukamu!"
Haera yang merasa sudah sangat kesal meninggalkan Kyuhyun sendiri dan masuk mobil. Ia memandang Kyuhyun dari dalam mobil, namja itu berbincang-bincang tanpa memperdulikannya.
"Mengapa aku harus menikah dengan namja sepertinya… Tidak pernah terpikir olehku."
Namja itu masuk dan melemparkan plastik ke bangu belakang mobil, memasang seatbelt lalu menginjak pegal gasnya.
"Sekarang kita memilih jenis undangan."
Kyuhyun berbicara datar tanpa memandang Haera, yeoja itu tetap memandang lurus kedepan dan tidak menganggap Kyuhyun ada disampingnya.
"Mengapa kau diam?"
"Itu hak ku. Kau mau apa?"
Haera memandang Kyuhyun sinis. Kyuhyun hanya meringis.
"Yeoja ini bukan seperti yeoja. Tidak ada manis-manisnya sama sekali." Kyuhyun menggelengkan kepalanya.
"Cepat pilih mana yang kau suka."
"Aku malas. Kau saja."
"Haera! Cepat!"
"Kau ini kasar sekali!"
"Kau saja yang susah diajak bicara baik-baik."
"Bukannya itu kau Tuan Cho?"
"Karena aku sudah memilih cincin tadi sekarang giliran kau."
"Tidak usah sok baik padaku"
"Yeoja aneh. Aku benar-benar tidak pernah menemui yeoja seperti kau Park Haera." Kyuhyun duduk di sofa yang tersedia karena kakinya merasa lelah sekali.
"Bagaimana dengan ini?"
"Apa tidak ada warna lain? Mengapa norak sekali?"
"Kau…"
"Ne ne terserah padamu saja."
"Pilih saja mana yang kau mau Kyuhyun-ssi, aku ikut saja kemauanmu."
Haera duduk ditempat tunggu dan meninggalkan Kyuhyun yang berdiri didepan tampilan beberapa macam undangan. Kyuhyun terdiam, yeoja itu memainkan ponselnya tanpa memperhatikannya.
"Kita pilih bersama-sama saja."
Dengan kasar Kyuhyun menarik tangan Haera, yeoja itu terkejut tapi mengikut langkah Kyuhyun.
Mereka pun memilih jenis tulisan dan apa saja yang akan tertera di undangan mereka itu. Walaupun hanya untuk keluarga dekat tapi keluarga Cho tetap ingin memakai undangan.
"Jadi kau suka ini Haera?"
"Ne. jika kau tidak suka ganti saja. Aku akan setuju."
"Baiklah, desain nya yang seperti ini. Kami akan mengambil secepatnya. Terima kasih."
"Apa kau tidak lapar?"
"Memangnya kenapa?"
"Ya! Kyuhyun!"
"Kau ini tidak sopan sekali."
"Kau bodoh."
"Ya! Berani-beraninya mengatakanku bodoh?!"
"Memangnya mengapa? Kau memang bodoh! Aku lapar dan kau tidak membawaku ke tempat makan!"
"Mengapa kau tidak bilang? Ini sudah dekat rumahmu!"
"Kau yang tidak peka!"
Haera memandang tajam pada Kyuhyun yang tetap dengan tenang menyetir. Kyuhyun memandangnya, dan pandangannya melemah. Ia mengalah. Kyuhyun melihat wajah yeoja disampingnya agak pucat.
"Baiklah. Kau mau kita makan dimana?"
"Tidak usah. Ini sudah dekat rumah. Cepat turunkan aku disana!"
"Aku sudah berniat baik! Cepat katakan kau mau makan dimana?"
Haera's Office
11.45 KST
"Mwoya? Menikah? Kau akan menikah dua minggu lagi?"
Haera menunduk. Namja yang didepannya merasa tidak percaya dengan pengakuannya. Jang Joonha, atasan sekaligus namja yang diam-diam mencintainya. Perasaan namja itu terasa hancur. Terlebih karena ia tahu yeoja yang dicintainya akan menikah dengan namja yang sama sekali tidak dicintainya.
"Kau tidak mencintainya kan?"
"Kau tahu Joonha-ya, aku pernah satu rumah dengannya tapi tidak pernah bisa akur dan bermain dengan tenang. Ia namja yang sangat menyebalkan. Bagaimana bisa aku akan menikah dengannya?"
"Aku akan menghalangi itu terjadi."
Joonha menatap mata Haera dalam, ia mencoba membaca apa yang ada dipikirannya. Haera tidak mencintai Kyuhyun maupun Joonha. Ia menganggap Joonha hanya seorang partner yang baik. Berbeda dengan Joonha yang sangat mencintai Haera.
"Jangan melakukan hal yang gila Joonha-ya."
"Aku gila karenamu. Bagaimana mungkin kau akan menikah dengan orang yang tidak kau cintai?"
"Arraseo. Aku akan membuat ini semua batal. Kau jangan melakukan hal frontal, ne?"
Haera mengangkat jari kelingkingnya dan Joonha dan memaksa agar namja itu mau berjanji untuk tidak melakukan hal yang macam-macam.
Park's House
"Pernikahanmu dipercepat. Seminggu lagi."
"Mwoya? Appa!"
Haera membanting garpu dan sendok dengan keras dan menimbulkan suara gaduh di ruang makan yang luas itu. Tuan Park masih duduk dengan tenang dan tetap melanjutkan makan malamnya.
"Kau mulai berani membantahku ya…"
"Aku berhak atas ini appa!"
"Atas ini? Atas pernikahanmu? Tentu saja tidak."
"Appa! Aku sudah dewasa dan bisa mencari pasangan hidupku sendiri. Jangan paksa aku menikah dengan seseorang yang sama sekali tidak kucintai!"
"Kau akan mencintainya jika sudah menikah nanti Haera-ya."
"Appa tidak pernah mengerti aku!"
Haera tidak bisa menahan tangisnya, ia berlari kekamarnya sambil menangis tersedu-sedu. Ny. Park masih duduk ditempatnya, ia tidak menyusul putrtinya, jika dalam keadaan seperti ini Haera memang harus menenangkan dirinya.
Cho's House.
"Mwo? Seminggu lagi? Mengapa begitu?"
"Lebih cepat lebih baik Kyu-ya."
"Tapi appa…"
"Mwo? Member Super Junior lainnya mendukungmu semua kan? Aku sudah menemui mereka kemarin siang."
"Appa…"
TBC –
Karya aku yang ketiga nih guyssssss.. Ditunggu Review nya ya ^^
Thankyou so much ^^
