~Kimi ni I miss you~

mikoto x munakata ~k project ff~

TEK TEK TEK

Aku memainkan pulpen di tanganku sambil menatap langit biru. Oh iya, perkenalkan namaku Munakata Reishi atau kalian bisa memanggilku dengan sebutan "raja biru"

Hari ini langit tampak cerah seperti biasa. Menyebalkan. Kenapa langit masih bisa secerah itu?

TOK TOK TOK

"masuk" sahutku. Lalu terbukalah pintu itu dan masuklah seorang anak muda berkacamata dengan membawa beberapa berkas

"munakata-san ini berkas berkas yang kau minta… blab la bla" sahutnya kepada ku sambil memberikan semua berkas itu.

Selain aku adalah raja biru, aku juga adalah pemimpin scepter 4. Yah sebuah organisasi yang "memimpin" Negara ini. Sungguh itu bukan pekerjaan yang gampang dan itu sungguh melelahkan. Walau sebelum ini aku menikmatinya.. yah karena orang itu masih ada..

(owo)

CKLEK

Aku membuka pintu rumahku. Atau bisa kau bilang apartemenku. Aku mulai meraba saklar yang ada di dinding dekat pintu dan kunyalakan lampuku. Aku berlalu ke kamar setelah ku lempar begitu saja jas ku. Aku mulai membuka pintu kamarku dan menyalakan lampunya. Aku duduk di atas ranjangku, lalu kulepaskan kacamataku dan meletakannya di meja kecil samping kasurku. Untuk beberapa saat, aku terdiam mencoba beradaptasi dalam keadaan sepi ini. Ku usap usap wajahku. Lalu aku mulai melihat kearah sekelilingku

"sejak kapan kamar ini jadi begitu besar?" gumamku. Aku pun mulai beranjak meninggalkan kasurku dan menuju kamar mandi

.

.

.

.

Butir butir air dari shower membasahi setiap inci tubuhku. Aku termerenung dalam rintikan air itu. Entah kenapa dadaku masih terasa sakit, sampai aku sesak untuk bernafas. Ku lihat tangaku yang basah dengan air. Dengan tangan ini aku mengayunkan sebuah pedang kepada seseorang. Lalu aku menengok kearah kaca dekat shower yang memantulkan sosok ku. Menyedihkan sekali sosok di kaca itu…

SRUUPPP

Aku menuangkan kopi hangat ke sebuah cangkir. Aku pun lalu meminumnya sambil duduk di sebuah kursi dekat balkon kamar ku. Kupandangi langit yang banyak bertaburan bintang. Pemandangan indah yang menyakitkan

.

.

.

.

.

KUKURUYUUUUUUUKKKKKKKKKKKK~~~~

Jam beker membangunkanku yang masih berselimut mimpi. Aku pun meraba raba kasurku mencari jam bekerku. Aku tak dapat meraihnya. Meraih jam beker itu. Kenapa? karena biasanya ada orang yang lebih dulu mematikannya. Aku mulai membuka mata dan aku menyadari bahwa saat aku mebuka mata orang itu tidak ada di sampingku.

aku menatap samping kasurku yang kosong itu, sesekali ku raba kasurku itu. "hawa orang itu masih tertinggal disini" gumamku. Yah di kasur besar itu aku tak tidur sendiri. Selalu ada orang yang tidur di sampingku, membelai rambutku saat aku sudah terlelap dan menatap kearahku saat ku membuka mataku. Tapi kini sudah tidak ada lagi.. saat aku terbangun, aku sendiri di kamar itu..

(ToT)/

Hari ini aku membolos dari pekerjaanku. Dengan mengenakan jaket biru + kaos putih + jeans aku pergi ke suatu tempat. Tempat itu adalah sebuah taman biasa dimana ada pohon besar yang rindang dekat air mancur.

Sesampainya di tempat itu aku duduk di bawah pohon besar yang rindang itu. Sambil menikmati setiap helaian angin yang menyapaku..

"di tempat ini, pertama kali kita bertemu. Apa kau mengingatnya, mikoto?"

[ 10 tahun lalu ]

"hei kau! Ayo berikan kami uangmu!"

Hari itu sudah malam, sekelompok yankee mengepungku yang baru pulang les. Aku tak bisa apa apa. Aku tak punya kekuatan untuk melawan, ah tidak walau aku bisa melawan, tapi aku sudah janji kalau aku tak akan menggunakannya untuk hal hal yang sia sia. Aku hanya bisa terdiam, terpojok pada sebuah pohon besar di samping air mancur.

DUK!

Aku benar benar terpojok..

"hei jadi kau mau sedikit bermain ya, anak manis?" mereka pun lalu mengambil aba aba hendak memukulku tapi tiba tiba..

PRANGGG!

Kaleng jus jatuh dari atas pohon tiba tiba, mengagetkan aku dan sekelompok yankee itu

"siapa di sana heh! Turun kau!" sahut mereka kesa. Kenapa bisa ada orang yang tidur di atas pohon pada jam segini?

"shut up! Kalian berisik sekali!" lalu turunah orang itu tepat di hadapanku. Seorang anak SMP yang seumuranku dengan rambut merah bagai api.

"siapa kau?" sahut mereka tanpa basa basi dan mereka pun mulai menyerang orang itu. Pertempuran pun terjadi, aku tak bisa mengedipkan mataku pada saat itu. Betapa hebatnya orang itu mengalahkan sekelompok yankee yang lebih tua darinya. Beberapa saat kemudian, dialah orang yang berdiri di akhir

"melelahkan. Palaku masih pusing gegara bangun tiba tiba" ucap pemuda itu sembari pergi meninggalakan kami

"a..anu.." kataku gugup ke pemuda itu. Ia pun menghentikan langkahnya dan menengok kearahku. Aku terdiam melihat sosok pemuda itu. Dengan rambut merah bagai nyala api, wajah tak peduli yang santai itu berhias dengan sorot mata tajam dengan warna orange kemerahan bagai langit di waktu petang. Sungguh indah.. aku tak dapat melepaskan tatapan mataku dari dirinya.

"ah.. anu.. arigatou sudah menolongku" sahutku dengan sedikit malu sambil menundukan kepalaku.

"aku tak ada niat menolongmu. Aku hanya merasa tergangu dengan para yankee ini, enak saja mereka menganggu tidurku" hanya itu yang ia katakan sambil berlalu begitu saja.

Saat itu lah aku mulai menyukai pemuda itu. Cinta pada pandangan pertama, yah kalian bisa bilang seperti itu

(*Q*)

Hari berikutnya, sepulang les, aku mampir ke taman itu. Kenapa? karena aku menyukai pemuda itu. karena itu lah aku ingin sekali lagi bertemu dengannya. Hari demi hari berlalu, aku terus mengunjungi taman itu berharap pemuda itu menampakan dirinya. Tapi sayang, aku tak bisa menemukannya. Aku tak bertemu dengannya. Kemana ia pergi? Padahal aku belum sempat menanyakan namanya..

Mungkin kalian pikir aneh. Seorang pria menyukai pria juga. Well, awalnya aku juga merasa aneh pada diriku sendiri. Tapi apa dikata? Cinta datang tanpa mengenal aturan. Ia datang begitu saja, mengikat hati sang masternya..

.

.

.

Sudah 5 bulan semenjak kejadian itu. Aku pun hendak akan memasuki kehidupan SMA. Aku mulai sibuk dengan duniaku. Aku sering menghabiskan waktu ku di toko buku habis les. Paman pemilik toko sampai hapal mukaku. Yah, karena percuma aku ke taman itu, dia tak akan ada di sana. Lalu, pada suatu hari yang mendung, aku pulang sekolah lebih cepat dari biasanya. Aku hendak mampir ke toko buku menunggu waktu les ku. Dan betapa terkejutnya aku dengan apa yang kutemui diperjalananku ke toko buku. Sesosok pemuda dengan rambut merah bak api menyala sedang tidur siang di pinggir sungai..

"apa dia tak takut kehujanan?" gumamku. Aku pun pergi ke tempat pemuda itu tidur. Aku duduk di sebelahnya. Mengayunkan tanganku ke wajahnya. Tapi ia tak bangun bangun juga "tenang sekali tidurnya" gumamku sambil terus memperhatikan setiap lekuk wajahnya..

BIP BIP BIP

Ah! Suara hp ku! Aku meregoh tas ku mencari cari hp ku yang bunyi dengan nyaring. Aku tak enak membangunkannya. Setelah ku dapati hp ku, ku tengok ke arahnya. "apa apan dia? Kebo banget" gumamku heran melihatnya masih bisa tertidur pulas, padahal ringtone hp ku lumayan kencang. Aku pun membaca pesan di hp itu. Well yah, sepertinya aku harus pulang cepat..

TIK TIK TIK

Tetesan air hujan mulai jatuh bergantian. Walau masih gerimis kecil, tapi bukankah itu pertanda kalau akan menjadi hujan besar?

"ah gerimis!" aku menatap orang itu. Masih saja ia tidur padahal butir butir air sudah menyapa pipinya. Aku pun beranjak dari tempatku dan bergegas ke toko buku langgananku yang berada tak jauh dari situ. Aku berlari secepatnya untuk meminjam payung, bukan berarti aku tak bawa payung, aku bawa tapi bagaimana dengan orang itu? Di tak terlihat membawa payung. Aku tak bisa membiarkannya kehujanan kan?

"paman, boleh aku pinjam payung" tanyaku kepada paman penjaga toko

"eh? kau tidak bawa payung?"

"ah.. i.. ituuuu" aku tak mungkin mengatakan yg sebenarnya ke paman kan? Lagi pula aku lagi terburu buru

"baiklah.. tunggu sebentar" paman itupun mengambil payung dan memberikannya kepadaku

"arigatou paman~" aku pun langsung bergegas menuju tempat itu. Hujan makin deras. Aku berhenti sejenak untuk merogoh payung yang ada di tasku dan memakainya. Tak lupa aku buka payung pinjaman ini. Aku hendak memberikan payungku ke orang itu dan menggunakan payung pinjaman ini untukku. Jadi aku bisa mengembalikannya ke paman nanti.

Dari kejauhan aku lihat pemuda itu sudah terbangun. Tapi ia malah duduk meresapi setiap butiran air hujan yang membasahi tubuhnya.

"apa dia ga takut masuk angin?" gumamku. Aku pun lalu berlari ke arahnya dan memayunginya. Ia kaget dengan air hujan yang tak lagi membasahinya. Ia pun menengok ke arahku

"ini ambil lah! Kau tidak mau kena flu kan? Kau belum terlalu basah. Aku sedang terburu buru!" sahutku sambil menawarkan payung kepadanya. Yah benar aku memang sedang terburu buru. Denga tanpang cuek dan bingung, ia pun mengambil payungku. Aku hanya tersenyum dan berlari meninggalkan nya yang masih menatapku heran..

(OwO\)

2 tahun kemudian, aku memang tak pernah bertemu dengan orang itu lagi. Dan yang paling ku sesali adalah aku lupa menanyakan namanya lagi. Baka! Baka! Baka!. Tahun telah berganti, tapi aku masih saja memikirkannya. Jauh di lubuk hatiku, aku ingin bertemu dengannya lagi..

BRUKK!

Aku merebahkan diriku di atas ranjangku yang sangat ku sayangi. Aku menerawang jauh..

"is it possible to love a man?" gumamku. Ahh! Come on ! apa yang salah dengaku? Well, honestly, aku pernah sekali pacaran dengan cewe dan jalan dengan beberapa cewe selama 2 tahun ini. Tapi sepertinya tak ada yang berubah. Pikiranku masih terbayang wajahnya dan hatiku masih merindukannya.. aku menghela nafas panjang sambil menutup mataku "cinta memang sulit di mengerti, yak an?"

Hari ini aku sedang berjalan jalan menikmati setiap sisi kota ini. Aku mendengar sebuah keributan. Aku pun berjalan kearah sumber suara berada.

"keributan para brandalan. Huh?" gumamku sembari menikmati perkelahian disana. Tak beberapa lama kemudian, aku di buat kaget oleh sesosok pemuda yang sangat aku rindukan. Yah pemuda itu.. pemuda yang selama ini aku cari…

Ia melawan 20 berandalan di gang itu. Nafasnya berat,sepertinya ia sudah terlalu lelah, padahal masih ada seorang lagi yang belum tumbang.

"ah! Celaka!" orang itu hendak menghantamnya dengan sebuah botol, dengan secepat kilat (?) aku memukul orang itu. pemuda itu sadar bahwa ada orang lain di belakangnya, ia pun menengok kearahku. Tak sengaja mata kami saling bertemu. Untuk beberapa saat tatapan matanya menarik diriku lebih dalam..

"eh.. anu.. mungkin kau-" kata kata ku terpotong oleh tatapan matanya yang menatapku lebih tajam dari sebelumnya

"tak ada yang meminta bantuanmu" sahutnya kepadaku sembari melalui ku begitu saja. Shock! Yea.. apa dia tak mengenaliku? Well yah, sudah dua tahun berlalu, sepertinya dia memang tak ingat padaku…

.

.

.

.

Minggu berikutnya, aku sedang membaca buku di toko buku. Lalu tiga orang pelajar SMA datang mencari sebuah buku. Entah apa yang mereka cari, aku tak begitu tertarik. Tapi yang membuatku tertarik adalah orang itu ada di antara mereka. Pemuda yang memiliki warna rambut merah dengan tampang cuek dan malasnya mengikuti kedua temannya dari belakang.

"celaka!" dengan secepat kilat aku membuang pandangaku darinya, karena tak sengaja tadi mata kami saling bertemu. Aku pun pura pura tak menyadari kehadirannya dan terus membaca buku dengan serius walau di dalam hati aku gugup ga karuan.

Ia menatapku dengan wajah cueknya itu. terus menerus menatapku membuat aku makin gugup. Ia pun mulai beranjak mendekatiku. DEG DEG DEG . jatungku makin berdegup kencang seiring langkahnya yang makin mendekat.

Ia berdiri tepat di sampingku sambil terus memperhatikanku. Dari luar kau bisa mendapati diriku yang sedang serius membaca buku, seolah dunia milikku sendiri. Tapi pada kenyataannya, aku tak seperti itu. kalau saja suasana sepi, pasi detak jantungku terdengar olehnya.

"hem.. sepertinya aku pernah bertemu denganmu" sahutnya dengan tampang cuek nya itu. ah! Tampangnya itu benar benar menyebalkan! Tapi aku suka =/=

"eh?" aku menengok ke arahnya. Dan mata kami saling bertemu..

DEG DEG DEG. Jatungku terus menerus berdetak lebih kencang. Ah! Jantung bisakah kau tenang sedikit? O/O

"ah? Apa benar?" jawabku dengan santainya. Begitu keliatannya, padahal di dalamnya aku sudah mau mati rasanya. DIA BERBICARA PADAKU! O/O

"kau yang ke—" belum selesai pemuda tadi berbicara, dua orang temannya menghampiri

"king! Ayo! Kusanagi-san sudah menemukan bukunya!" sahut temannya. Kami bertiga pun saling lempar pandangan

"eh? kau mengenalinya king?" Tanya nya dengan terus menatapiku heran

"tidak. Ayo" mereka pun lalu pergi meninggalkanku begitu saja. King? Apakah itu namanya? Bisa jadi kan namanya kingurasu, mungkin? . ah baka! Kenapa tadi aku seperti orang tidak kenal dia? Aku menyesal =^=

TAP TAP TAP

Aku pun jalan pulang sambil melihat langit biru yang luas. Ahh warna biru yang indah~~

"hei" tiba tiba terdengar suara orang dengan pelan

TAP

Aku menghentikan langkahku dan langsung menengok kea rah datangnya suara. Dan betapa kagetnya diriku ketika mendapati bahwa orang itu yang memanggil! Dia menatapku dengan heran sambil menyender di dinding tiang listrik dengan tangan di sakunya. Sungguh cool ./.

"kau.. memanggilku?" tanyaku

"hmm"

"ada keperluan apa?" tanyaku dengan nada sinis. Ia hanya menatapku. Sesekali ia mainkan bola matanya ke atas dan kebawah. Entah apa yang dia lihat

"kau orang yang kemarin menganggu pertarungaku kan?" sahutnya. DEG! Dia ingat! Apa dia marah? Pliss jangan marah dong *plak*

"eh?" aku pura pura tak tahu

"jangan pura pura kau yang kemarin kan? Dan juga….." ia menghentikan kata katanya dan langsung menghampiriku. TAP! Aku mundur kebelakang selangkah. DEG! Jarak muka ku dengan mukanya mungkin sekarang berkisar 10 cm! 0/0. A..apa yang mau kau lakukan?!

Aku sudah siap *loh?*

"ternyata benar.. itu KAU!" sahutnya lagi

"ehh? Maksudmu?" tanyaku. Okeh sekarang aku bingung dengan apa yang ia katakana. Ia hanya tersenyum kecil sambil pergi dan melambaikan tangannya padaku. Aku tak begitu mengerti maksud perkataanya yang kedua. tapi jantungku berdetak sangat kencang! Aku menegok ke kaca toko di sampingku dan kudapati mukaku sudah merah seperti udang rebus. Ah malunya! Apa tadi dia melihatku yang seperti ini? Aku suka.. aku suka dia!

(OwO)v

Keesokannya saat sedang jalan pulang dari stasiun. Aku berjalan kea rah apartemenku

TIK TIK TIK

Butiran air mulai turun dari angkasa. Aku mengabaikannya saja. Aku terus berjalan ke apartemenku. Dan ..

SSRRRTTTTT!

Hujan pun kian deres! Aku berlari mencari tempat berlindung. Aku berlindung di bawah genteng sisaan (?) dari sebuah toko. Sambil mengusap ngusap air yang ada di bajuku, aku melihat sekeliling. Jalanan yang tak begitu rame kini sepi. Hanya ada beberapa orang lalu lalang. Aku pun menunggu sampai hujan itu berhenti

TAP TAP TAP

Terdengar langkah kaki yang semakin mendekat. Siapa ya? Ojek payungkah (?)

DEG!

Jantungku serasa mau copot ketika kudapati orang itu berdiri di hadapanku! Dengan membawa payung hitam yang terbuka untuk melindungi dirinya, Ia membawa sebuah payung biru yang.. yang.. yang aku kenal. Itu payungku!

"kau tidak bawa payung?" tanyanya

"eh? tidak.. aku lupa membawanya"

"nih ambillah.. PAYUNGMU!"

DEG!

"eh?"

"ini payungmu kan? Payung yang kau pinjamkan padaku beberapa tahun lalu di dekat sungai?"

"eh? kau.. mengingatnya?"

"ya"

DEG!

O/O aku tak tahu harus berkata apa lagi! DIA MENGINGATKU! Aku mengambil payung dari tanganya. Ah tidak! Tangan kami bersentuhan!

"terima.. kasih" sahutku pelan

"tidak aku yang harusnya berterima kasih. Aku mikoto suoh. Kau?"

Mikoto suoh? Jadi namanya bukan kingurasu toh. "aku munakata reisi" jawabku dan kami pun berjalan berdua di tengah hujan

.

.

.

.

.

"kau tinggaldi dekat sini juga?" tanyaku memecah kesunyian

"tidak, aku hanya mau kerumah temanku saja, kebetulan ia tinggal disini. Kau sendiri?"

"eh? aku tinggal di apartemen itu" jawabku sambil menunjuk kea rah apartemen yng menjulang tinggi di ujung jalan.

"oohhh" kata terkahirnya dan yah kami pun berdiam diam ria lagi

DEG DEG DEG

Jantungku makin berdetak kencang. Yah mau gimana? Orang yang selama ini aku suka sekarang ada di sampingku! Tepat D-I-S-M-P-I-N-G KU! Ia ternyata ingat padaku I-N-G-A-T aku!

TAP!

Aku pun menghentikan langkahku

"ada apa?" tanyanya sambil menghadap ke belakang

TAP TAP TAP!

Aku pun mulai melangkah mendekatinya sambil membuang payungku *sok iye

SREETT!

Aku menarik kerah bajunya

"ada apa?" tanyanya heran akan ulahku . dan..

CUP!

Aku mengkisunya! Meng K-I-S-U nya!

DUAKKKK!

Aku terjatuh oleh dorongannya yang kuat. Ia mentapku kaget dan membuang payungnya lalu mengusap bibirnya

"apa apan?" sahutnya dengan nada agak tinggi. Aku hanya menunduk. Apa apan aku ini!

"HEI!" bentaknya

"AKU SUKA PADAMU!" akhirnya kata kata itupun keluar dari mulutku

TBC~~