The Baby

Seluruh karakter dalam cerita ini merupakan karya our lovely Queen, J.K. Rowling. Thanks Ma'am for the beautiful characters..

Sudah lama aku tidak mendengar kabar tentang dirinya. Sudah lama kami tidak saling bersua ataupun bertukar berita. Tidak ada lagi burung hantu yang datang kepadaku membawakan surat-surat darinya (tidak ada orang lain yag mengirimkanku surat selain dirinya).. sejak kejadian itu.. kejadian yang membuatku menyesal seumur hidup. Kejadian yang terus mengganggu mimpi-mimpiku, selalu menerobos keluar dari benakku, sepintar apapun aku menghalaunya dengan Occlumency.

Tidak mendengar kabar darinya bukan berarti membuatku melupakannya. Tidak sedetikpun berlalu dari hidupku tanpa membayangkan wajahnya, suaranya, bahkan tawanya. Lily Evans...

Seperti biasa, untuk menghalau semua kenangan tentang dirinya, aku berusaha untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi untuk mengisi benakku. Aku berlangganan berbagai macam koran dan jurnal, baik dari dunia sihir maupun dunia Muggle. Ya, bahkan aku berlangganan koran dari dunia Muggle juga, setidaknya cukup banyak informasi tentang dunia itu yang bisa kusampaikan kepada Tuanku.

Pagi itu, burung hantu pengantar The Daily Prophet datang seperti pagi-pagi lainnya, berita tentang kejahatan Tuanku semakin merajalela, memenuhi halaman pertama. Aku bosan membacanya, lagipula untuk apa kubaca? Aku ada di semua kejadian itu, aku saksi matanya, aku lebih tahu daripada para reporter bodoh itu. Berita-berita di halaman berikutnya lebih menarik, maka sampailah aku pada halaman ketujuh..

Di pojok kanan bawah halaman itu, terpampang foto seseorang yang sangat kukenal, kurindukan, yang tak pernah bisa kuhalau dari pikiranku.. Lily.. Lily dengan senyum yang sama, mata hijau yang sama, rambut bergelombang merah yang sama..

Aku terpaku menatap foto itu, lebih diam dibandingkan foto bergerak yang menampilkan dirinya sedang menggendong bayi. Bayi bermata hijau, seperti matanya..

Akupun limbung, jika tidak ada kursi tua ibuku, mungkin aku sudah terjatuh. Semua perasaan itu kembali lagi, tidak bisa kutahan dan kuredam, pipiku sudah basah..

Death eater menangis, Severus Snape menangis! Orang-orang itu pasti akan menertawakanku. Tak peduli! Aku masih tertegun menatap foto itu. Bayi itu tertawa-tawa digoda ibunya, kemudian ia seakan menatapku. Ibunya kemudian melihat ke arahku, mata hijau itu..

Lily... harusnya aku tidak menangis bukan. Kau bahagia, harusnya aku juga bahagia. Tapi aku tidak tahan Lily... Harusnya bayi itu adalah bayi kita. Tapi...

Aku pikir aku tidak akan sesedih itu lagi. Aku pikir itu adalah hari paling menyedihkan dalam hidupku. Namun aku salah.

Hari paling menyedihkan bagiku adalah ketika bertemu langsung dengan bayi itu. Menangis menjerit bersama bayi itu. Ia di ranjang bayinya, sementara aku memeluk jasad ibunya...