Chapter 1

If You Do

By : D' eXcrusius Paripachuka

.

.

.

Title : If You Do

Cast : Kim Junmyeon x Zhang Yixing (SuLay)

Other Cast : HunHan, Kaisoo, ChanBaek, ChenMin, KrisTao

Romance

Yaoi, DLDR, Typo (s)

Rate : T - M

.

.

.

Ide cerita murni pemikiran D' Xp

Di bantu oleh Sheiraa_BB Pearl Luce untuk second reader

.

.

.

Summary

Perjodohan dua keluarga besar Kim dan Zhang membuat kedua anak adam saling terikat, hingga 2 kalimat mengubah segalanya

"Namja ceroboh sepertimu ingin menikah denganku? Kau terlalu menjijikkan. Aku akan membatalkan perjodohan ini"

Yixing yang ceria dan kekanakan telah menghilang, tinggal namja player dengan banyak pemuja yang siap membuka kaki dan hole mereka saat Yixing menatap dengan senyum dimplenya

"Kau sudah membatalkan perjodohan ini, jadi tak ada alasan bagiku untuk bersamamu. Lagipula banyak namja dan yeoja yang membutuhkan belaianku Suho-ssi"

"Kau milikku, dan akan tetap seperti itu"

"Mian, aku sudah tidak tertarik denganmu"

/ SuhoxLay / SuLay / JunmyeonxYixing / MyeonXing / BxB / Yaoi / Mature / Romance / DLDR / Kekerasan / harap berfikir dewasa / SULAY area /

.

.

.

Changsa

"Aku tidak mau di jodohkan ba! Aku akan mencari pasanganku sendiri!" ucap lantang seorang pria kelewat imut pada babanya yang baru saja memberi petisi, bahwa dia sebagai satu - satunya penerus keluarga Zhang harus bersedia menikah dengan anak rekan kerja babanya di Korea, dan dia benci itu.

"Kau tidak akan bisa menolak Yixing, baba sudah membicarakan rencana ini secara matang dengan keluarga Kim. Dan kau, pasti akan menikah dengan putranya" balas sang baba tegas tak terbantah.

"Ya tuhan baba! Wajahku sangat tampan hanya sekedar untuk mencari pasangan. Dan hentikan rencana konyol baba dengan tuan Kim itu! Aku benar - benar menolak" rengek pemuda tersebut memberengut lucu.

"Mama, baba benar - benar kekanakan dengan idenya. Ku mohon bantu aku" ucap pemuda yang memiliki dimple di sudut pipinya itu pada sang mama dengan tatapan memohon.

"Yixing sayang, mama rasa ucapan babamu kali ini benar. Lagi pula, Kim Junmyeon adalah lelaki yang pantas untukmu" jawab wanita cantik mengelus surai putranya.

Pemuda bernama lengkap Zhang Yixing itupun mendengus sebal akibat jawaban ke dua orang tuanya yang begitu tak di harapkan, masih bersikeukeuh melanjutkan rencana perjodohan untuknya.

"Isshh... Terserahlah! Kalian berdua benar - benar menyebalkan" celetuk Yixing kesal langsung mengambil kunci mobilnya dan berjalan meninggalkan ruang makan tempat ketiganya bersama beberapa saat lalu. Membuat Zhang Xiaozhu dan Zhang Xingmi selaku kedua orang tua yang bertanggung jawab atas kemarahan sang putra terkekeh gemas.

"JANGAN PULANG LARUT MALAM DAN SEGERA ISTIRAHAT, BESOK KITA AKAN BERANGKAT KE SEOUL UNTUK MENEMUI CALON MERTUAMU INGAT!" teriak Zhang Xiaozhu -sang baba- pada putra semata wayangnya yang hampir tak terlihat setelah berbelok di sekat ruang makan dengan ruang tengah.

"AKU INGAT PAK TUA! JADI SURUH ANAK BUAHMU BERHENTI MENGIKUTIKU!" teriak Yixing tak mau kalah dari sang baba samar - samar terdengar, membuat satu - satunya wanita di keluarga itu -Zhang Xingmi- tersenyum dan menyenggol lengan suaminya karena sedikit berlebihan pada putra mereka.

.

.

.

Seoul

"Besok keluarga Zhang akan kemari, jadi jangan membuat masalah dan perkenalkan dirimu dengan baik pada mereka" kata seorang pria berkarismatik dengan sebuah koran bisnis di genggamannya pada seorang laki - laki lain yang baru saja mendudukan diri di sampingnya.

Laki - laki yang lebih muda itupun tersenyum tak kalah menawan mendengar wejangan ayah kandungnya, seraya menjawab "Aku tidak mungkin mempermalukan appa bukan?"

Kim Siwon selaku ayah dari laki - laki tersebut mengangguk dan tersenyum bangga pada putranya yang begitu sempurna "Itu baru Junmyeonku"

"Tapi appa, apa aku benar - benar harus menikah dengan putra mereka? Kami bahkan tidak saling mengenal" lanjut laki - laki tersebut membuat Siwon makin menyunggingkan senyum.

"Kalian akan saling menyukai, appa yakin akan hal itu. Yixing anak yang manis dan periang, kalian akan cocok"

Laki - laki disanapun hanya dapat mendengus dan memutar rotasi matanya malas, memilih menutup mata dan menetralisir pemikirannya yang sedang berkecamuk.

"Appa, tidak bisakah kalian berdua membatalkan perjanjian itu? Kalian bahkan bukan anak remaja bau kencur lagi. Dan ini sudah lebih dari 20 tahun"

"Kami sudah berjanji nak, kau tahu itu. Saat kami mengikuti program pertukaran pelajar, kami telah mengikat sebuah persahabatan dan sama - sama berkodrat bahwa kelak putra putri kami harus menikah sehingga kami akan menjadi keluarga setelahnya. Lebih dari 20 tahun sejak janji itu terucap sampai kami kembali bertemu, jadi appa rasa takdir ini sudah mengikat kalian dan benar - benar akan terjadi" jelas pria dewasa disana menatap putranya, membuat putra tersebut menghembuskan nafas agak berat

"Kita bukan dari keluarga kurang mampu yang harus mengemis pada kekayaan Zhang appa. Jadi batalkanlah ikatan itu" ucap Junmyeon memelas

"Ini bukan soal uang nak, ini tentang komitmen, kepercayaan dan tanggung jawab" balas Siwon membuat sang putra bungkam seketika

"Baiklah, aku akan menuruti kemauan appa" final percakapan tersebut, mendapat senyum dan pandangan bangga dari yang lebih tua

.

.

.

Sebuah restoran mewah telah dipesan dan di set ulang sedemikian rupa dengan berbagai peralatan makan kelas satu penuh akan kesan eksklusif. Bahkan panasnya musim kali ini tak dapat mencairkan suasana keglamoran tempat makan yang sudah tertata rapi dengan kedua pemilik utamanya Kim Siwon dan sang istri Kim Sooyoung.

"Yeobo, Junmyeon masih tidak bisa di hubungi bagaimana ini?" Sooyoung berujar cemas dengan tangan masih mengapit erat ponselnya di telinga.

"Dasar anak itu! Bagaimana bisa dia mematikan ponselnya saat keluarga Zhang sudah dalam perjalanan kemari" sahut Kim Siwon frustasi memijit sedikit pelipisnya.

Kentara sekali bila sepasang suami istri disana sedang dihadapkan dalam situasi genting akibat ulah sang putra yang sampai saat ini belum memberikan kabar.

"Yeobo, haruskah kita mencarinya sekarang?" sang istri yang terbalut dress dongker berbahan satin itupun bertanya pelan.

"Kau benar kita ha-"

Belum sempat pria tersebut menyelesaikan dialognya, seorang namja yang mereka nanti telah menampakkan diri dengan peluh menghiasi wajah tampannya.

"Maafkan aku appa eomma, ada kecelakaan di jalan yang aku lewati tadi jadi aku harus sedikit berlari untuk sampai kesini" klarifikasi Junmyeon membuat kedua orang tuanya sedikit terhenyak.

"Ya tuhan, bagaimana bisa kau berlari di cuaca sepanas ini Junmyeon?" sarkas Sooyoung memberi segelas air dan mengelap peluh putranya.

"Aku harus eomma, aku tidak mungkin mempermalukan diriku sendiri karena terlambat bukan?" balas Junmyeon langsung.

"Kenapa harus berlari? Kau bisa menelfon kami dan memberi kabar" kini sang pria paling dewasa mulai membuka suara.

"Ponselku mati appa, jadi aku tidak punya pilihan lain"

"Dasar ceroboh! Bagaimana bisa hal sekecil itu kau lupakan eoh?" ucap Siwon gregetan.

"Maafkan aku appa, aku benar - benar lupa. Dan jangan membentakku lagi, aku bahkan kesusahan bernafas sekarang"

"Aish.., sudahlah. Kalian berdua selalu saja seperti ini" Sooyoung menginterupsi kedua prianya, hingga seorang pelayan datang menghampiri dan memberi tahu bahwa keluarga Zhang yang mereka tunggu telah tiba.

"Baiklah, antar mereka kemari"

"Ne tuan" ucap pelayan tersebut mengangguk mengerti dan pergi meninggalkan ketiganya yang sudah dalam posisi duduk manis siap menerima tamu.

Zhang Xiaouzhu menggandeng mesra telapak istrinya dengan senyum menyungging diikuti putra mereka Yixing dengan balutan kemeja putih terlihat begitu casual dan elegan dalam waktu bersamaan.

Berbeda dengan kedua orang tuanya yang menampilkan raut bahagia, ia hanya menyisakan garis bibir itu tetap dalam posisi standar tanpa niat menaikkan sedikitpun dengan tatapan pasrah, lelah dan innocent andalannya.

Ketiganya masih berjalan beriringan hingga pelayan di depan mereka sedikit membungkuk dan mempersilahkan untuk memasuki ruang khusus dimana keluarga Kim menanti.

CKLEK!

Suara pintu terbuka membuat atensi para pemilik ruangan menyeruak pada sumber asalnya "Kau sudah datang? Bagaimana kabarmu Zhang?"

Siwon berdiri dari duduknya kemudian berjalan mendekati sahabat sekolahnya dulu dengan sebuah pelukan sebagai bonus.

"Oh, apakah kami terlambat? Dan lihat, hey! Selera berpakaianmu masih sama seperti dulu eoh?"

"Hahaha, kau yang paling tahu seleraku" keduanya pun terkekeh melupakan beberapa orang asing disana.

"Sayang, kenalkan dia temanku saat pertukaran pelajar dulu. Dan Kim, ini isteriku Zhang Xingmi" kenal Zhang Xiaozhu mencairkan suasana dengan memperkenalkan istrinya yang di sambut hangat oleh Kim Siwon.

"Istrimu cantik Zhang, tapi bidadariku jauh lebih menawan. Yeobo kemarilah" kata Siwon membawa istrinya dalam pelukan dan mengenalkan keduanya.

"Baiklah silahkan duduk, ah! Dan apa dia putramu itu?" tanya Siwon cepat saat pandangannya tak sengaja menangkap bayangan Yixing di belakang tubuh Xiaozhu.

Merasa dirinya sedang menjadi objek perhatian saat ini, Yixing melangkahkan kakinya maju kedepan dan memperkenalkan diri dengan senyum dimplenya "Annyeonghaseyo, naega Zhang Yixing imnida"

Sungguh polesan wajah Yixing benar - benar cantik dan berbinar saat ini, membuat Kim Sooyoung dan Kim Siwon seketika terhipnotis akan keindahannya kemudian tersenyum gemas dengan calon menantunya itu.

"Ah Yixing, kau benar - benar manis. Ayo silahkan duduk" sambut Sooyoung antusias membuat Yixing gerogi seketika.

Keseluruhan orang disanapun mulai mendudukan diri masing - masing di kursi terdekatnya, hingga celotehan Xiaozhu membuat semua orang menghentikan gerakannya sejenak "Oh! Apakah dia...?" tanya Xiaozhu memperhatikan Junmyeon yang baru akan duduk di kursi yang berhadapan dengan Yixing.

Junmyeonpun sadar diri akan situasi dan segera membungkuk memberi hormat kemudian berujar "Annyeonghaseyo, naega Kim Junmyeon imnida"

Suara yang begitu tenang namun menawan, wajah bak malaikat dengan tatapan mengasihi, serta senyum menggoda dengan gesture dewasa itu sukses membuat seorang Zhang Yixing tak dapat mengalihkan pandangannya.

Mata itu masih menyusuri lekuk pria di hadapannya, seolah mencari celah kecacatan yang bahkan sekecilpun tak dapat ia temukan. Bentuk wajahnya, rahang tegasnya, warna kulinya sungguh Yixing terpana saat ini. Dan ucapannya beberapa hari lalu tentang penolakan perjodohan ini benar - benar harus ia tarik karena demi apapun di dunia, Yixing berani membayar seberapa besarpun untuk mendapatkan Kim Junmyeon sebagai prianya.

Tanpa sadar bibir datar yang sedari tadi menghiasi wajahnya kini perlahan menyungging keatas, menampilkan sebuah lesung pipi yang begitu cantik dan sayang untuk tidak dinikmati.

"Junmyeon, kau benar - benar duplikat appamu" seruak Xiaozhu memuji.

Junmyeon pun yang sudah sering mendengarkan kata - kata seperti itu hanya tersenyum maklum dan kembali mendudukkan dirinya, tanpa sadar bahwa seorang namja lain di depannya masih terpesona akan karismanya.

Yixing kini sudah memantapkan hatinya, berkelakar bahwa ia benar telah jatuh cinta pada sosok dengan senyum angelic bernama Kim Junmyeon. Iapun menyudahi tatapannya pada lelaki tersebut dan tersenyum cantik mengalihkan perhatian karena tidak ingin terlihat bagai tomat kelewat matang saat ini.

Junmyeon yang sedari tadi diam memberanikan diri untuk memandang namja China di hadapanya, dan alangkah tercengangnya dia saat wajah pemuda pucat tersebut tersenyum begitu alami menampilkan sebuah cekungan di salah satu sudut pipinya yang merona. Junmyeon masih terpana akan sosok Yixing tanpa kedip, jujur jantungnya kini berdetak begitu kacau 'Cantik' batinnya dalam hati tanpa sadar.

Keempat orang dewasa lain disana yang sedari tadi memang menyadari kelakuan kedua putra mereka yang saling mengagumi hanya dapat mengangguk paham dan bahagia, karena dengan begini rencana penyatuan kedua keluarga itu benar - benar dapat segera terjadi.

Acara makan malampun berjalan begitu hangat, Yixing yang awalnya begitu pendiam kini telah menunjukan sisi aslinya yang sangat periang dan banyak bicara, membuat keseluruhan orang disana larut seketika.

"Jadi bagaimana Junmyeon, apa kau mau menikah dengan putraku?" Zhang Xiaozhu bertanya mantap.

Junmyeon mengakui bahwa ia memang terpesona pada sosok Yixing yang sangat manis, cantik, periang dengan keseluruhan sifatnya. Tapi untuk melanjutkan pada jenjang lebih tinggi, dia belum siap dan belum bisa sebenarnya. Namun apa daya, jika dia menolak maka appanya pasti akan malu berat hingga pada akhirnya ia menampilkan senyum menenangkan itu lagi dan- "Tentu saja tuan Zhang"

Sungguh, ucapan Junmyeon barusan membuat orang - orang yang mendengarnya bahagia dan tertawa riang.

"Dan Yixing, bagaimana denganmu? Apa kau mau menikah dengan putraku?" kini Kim Siwon bertanya pada si junior Zhang tersebut membuat Junmyeon berteriak dalam hati 'Tidak! Katakan kau tidak ingin menikah denganku'

"Tentu saja tuan Kim, aku menyukai putramu jadi kami memang harus menikah bukan?"

JDAR

Jawaban Yixing meruntuhkan benteng didalam hati Junmyeon, dengan senyum terpaksa yang bertolak belakang dengan guratan cerah Yixing ia menampilkan topeng bahagianya.

"Baiklah kalau begitu" ucap Siwon mengambil sebuah kotak beludru di saku jasnya.

"Tidak sia - sia aku membawa benda ini" tangannya dengan semangat membuka kotak tersebut hingga terpampanglah sepasang cincin emas putih yang begitu simple namun berharga tersebut, membuat Junmyeon merutuki persetujuannya tadi.

Yixing begitu berbinar menatap cincin tersebut dan tak sabar untuk segera memakainya.

"Kau mempersiapkan sampai seperti ini?" Xiaozhu berargumen takjub.

"Tentu saja, anak dan calon menantuku harus mendapat pelayanan nomer satu bukan?"

Kim Sooyoung dan Zhang Xingmipun tersenyum senang melihat kesungguhan kedua suami mereka, apalagi dua namja darah daging merekapun ikut menyetujui rencana ini dengan Semangat.

"Baiklah Junmyeon, pasangkan cincin ini di jari Yixing" Sooyoung berujar tenang namun menginterupsi membuat Junmyeon yang masih ragupun tak memiliki pilihan lain.

Iapun dengan pelan dan telaten menggenggam jemari lentik Yixing, membuat pemuda Changsa itu berdegub menggebu dan memasangkan benda kecil berwarna mengkilat tersebut di jari manisnya.

Yixing tersenyum bahagia, iapun membalas perbuatan Junmyeon dengan memasangkan benda melingkar itu tepat di sela jarinya dengan tatapan antusias penuh perasaan.

Kedua anak adam tersebut saling melempar pandangan, Yixing menatap Junmyeon dengan senyum manis yang menampilkan deretan gigi putihnya terlihat benar - benar bahagia, sedang Junmyeon hanya tersenyum irit menanggapi Yixing seperlunya. Hingga suara gemuruh tepuk tangan dari kedua orang tua mereka membuat benang pandangan itupun terputus seketika.

"Selamat datang di keluarga kami nak" celoteh Sooyoung memeluk Yixing sayang, begitupun Xingmi yang memeluk Junmyeon tak kalah bahagia.

.

.

.

Suasana malam di musim panas kota Seoul benar - benar menyiksa, namun kedua namja disana masih asik berjalan di tepi taman kota mencari angin malam yang berharga.

"Kenapa kau menerima perjodohan ini?" suara Junmyeon terdengar membuka percakapan.

"Ha?" jawab Yixing sekilas karena tak begitu memperhatikan ucapan tersebut, membuat Junmyeon sedikit menarik nafas kasar dan kembali berujar.

"Kenapa kau mau menikah denganku?"

"Kau sendiri? Kenapa kau menyetujui pernikahan ini?" balas Yixing membuat Junmyeon terdiam dari langkahnya.

Junmyeon tersenyum remeh lalu menatap Yixing di depannya "Karena appaku ingin aku menikah denganmu"

Junmyeon berharap jawabannya ini akan membuat Yixing berfikir ulang akan keputusannya tadi.

Namun diluar dugaan Yixing malah tersenyum dan melangkan maju mendekati dirinya.

"Benarkah? Sebenarnya sejak awal aku juga sudah menolak perjodohan konyol ini..." sontak Junmyeon terhenyak pada pengakuan Yixing

"...Tapi, setelah aku melihatmu tadi, aku tak bisa untuk tidak menerimanya"

"Ke-kenapa?"

"Karena ku rasa, aku jatuh cinta padamu. Aku menyukaimu dan itu adalah satu - satunya alasan aku menyetujui rencana mereka" balas Yixing mengecup pipi Junmyeon sekilas.

Membuat pemuda Kim itu terdiam kelu dan menatap wajah cemerlang Yixing yang begitu senang dengan tatapan tak percaya.

"Aku tahu kau tidak menyukaiku. Ah! Setidaknya belum, jadi mulai saat ini aku akan selalu berada disampingmu agar kau mulai terbiasa denganku dan mulai mencintaiku"

Ucap Yixing lagi dan tanpa malu mengecup bibir angelic Junmyeon yang terasa manis kemudian memeluknya hangat.

.

.

.

TBC

.

.

.

A/n :

Halloooo... Lohhaaaaa...

Masih ingat dengan saya?

Ok, aku bawa cerita baru dan butuh referensi... Gimana lanjut apa delete?

R&R

Please review ya...

Dan jangan lupa tetep pantengin ff Ace by Pearl Luce right!

6 Februari 2017

D' Xp