Hanya berbagi teks drama pentas seni yang diadakan di SMAN 5 Kota Bengkulu, yang terinspirasi dari lagu Mirror's Magic dan Magical Mirror-nya Kagamine Len dan Rin... hope you enjoy it :)
Mirror's Magic
Penokohan:
Jack Duryana(J) :Pengusaha berumur 26 tahun, (Awal) Egois, boros, sombong.
(Akhir) Optimis dan rela berkorban
Rize Arisawa (R) : Mahasiswi pewaris perusahaan berumur 24 tahun, Ceria dan
optimis, cinta pertama Jack
Yajna Khaerun (Y) : gadis India berumur 25,berpenampilan mirip Rize (Awal)
pemurung dan pesimis, (Akhir) Ceria dan pemotivasi lingkungannya, cinta kedua Jack
Misterious Girl (MG) : Penyihir dari Dunia Cermin, licik dan pandai bicara
Hedo Arisawa(H) : Ayah Rize, investor perusahaan Jack
Ibu Yajna (ambil peran pas bagian di pasar, memanggil Yajna)
Narrator
Bodyguard Hedo Arisawa dan Jack
Teman – teman Rize di klub malam
Pengikut MG
Penari di Jepang
Penari sekaligus pedagang pasar di India
Prolog (NR):
Engkau, dan diriku
Kita berhadapan dalam Cermin Dunia
Siapa?
Siapa Sang Tuan? Siapa Sang Bayangan?
Akankah jawabanmu cerminan diriku juga?
Jika kutanya
Maukah Engkau bertukar takdir denganku?
Tapi apapun jawabanmu itu
Aku selalu berharap
Kita akan ada di sisi yang sama
Namun sayang
kita terjebak, Mirror's Magic
Jika kau berharap akan sebuah tragedi romansa antar dua insan, sebaiknya kau menjauh dan keluar dari sini sekarang juga. Karena aku, sang narator, tak sanggup menceritakan kisah mereka kepadamu jika ini bukan sebuah amanah untuk dijalankan.
Jack Duryana, seorang pengusaha muda di bidang komputerisasi, kaya, tampan, mapan, idola semua wanita di negeri Indonesia. Namun, terdapat dominansi sifatnya yang sombong, egois dan mudah bosan. Tidak ada satu pun Putri yang dapat menaklukkan hatinya.
(Rombongan Jack masuk panggung, koreo tarian+lagu SPY)
Setting 1 : Sebuah kantor di dekat Menara Tokyo, 13 Maret 2013
Jack sangat beruntung mendapatkan investor seperti Hedo Arisawa, pengusaha komputer nomor satu di Jepang. Mereka sedang membuat kesepakatan ini dan itu, namun pikiran dan pandangan Jack terpecah. Satu matanya dengan serius berkompromi dengan bisnis, yang satu lagi fokus kepada seorang wanita yang menemani investornya ini.
(Jack dan Ayah Rize,beserta Rize dibelakangnya, sedang membuat kesepakatan. Saat berpisah, Jack terus memperhatikan Yajna. Disambung lagu : Wajahmu Mengalihkan Duniaku-Afgan)
Pertemuan itu... tak terkira. Siapa sangka? Bahwaternyata cinta bisa datang dari sentuhan kedua tangan yang berjabat, membuat kesepakatan tentang bisnis, dan tentang ini. Tentang kedua hati manusia.
Jika cinta pada pandangan pertama itu ada, mungkin itulah yang dialami entrepreneur ini saat itu. Jack menyadari keanggunan dan cahaya semangat dari mahasiswi pemegang saham ini, merasa ialah cermin dirinya sendiri. Dunia seketika berubah menjadi indah.
(Sambil pembacaan narasi, Jack dan Rize berjalan – jalan di taman, diantara remaja – remaja Jepang menikmati musim semi.)
NR : Pertemuan dan pertemuan berikutnya serasa takdir bagi mereka. Debaran hati ini terus menggema, membawa hubungan mereka semakin dekat. Jalan setapak di taman yang mereka lewati ini, serasa tanpa ada akhirnya.
(pertemuan Rize dengan Jack ,Koreo : tarian + lagu Senbonzakura)
(Narator membacakan cerita dan persiapan setting berikutnya)
NR : Melihat kedekatan mereka, orang tua Rize semakin mendukung hubungan dua sejoli ini. Selang beberapa bulan setelah menandatangani kontrak bisnis, mereka resmi bertunangan.
NR :Maaf kawanku, ini bukanlah cerita dongeng pengantar tidur. Mereka dibutakan oleh cinta mereka sendiri. Jack lupa akan proyek perusahaannya, sedangkan Rize terlalu dimanjakan oleh investasi yang berat sebelah dari hubungan Ayahnya dengan perusahaan Jack. Sampai perusahaan Jack berada di titik terendah dunia ini...
Setting 2 : Ruang Kerja Jack, di daerah dekat menara Tokyo, 3 bulan setelah kontrak kerja|panggung dibelah 2 :Era 1 Ruang kerja Jack, Era 2 sebuah klub malam, tempat Rize berpesta dengan teman - temannya
(Era 1 berakting, Era 2 tetap mematung)
J : (mondar-mandir, gelisah) bagaimana ini, penyalur dana semuanya menghilang
entah kemana, komputer pusat perlu diperbaiki, proposal tidak jelas
masuk dan keluar...Argh!
MG : (masuk ke ruangan, membawa cermin yang ditutupi kain hitam)
J : (terkejut) Astaga! Siapa kamu? Bagaimana kamu bisa masuk?
MG : Sssttt...tak usah takut. Aku hanya seorang pemuda yang kebetulan lewat
dan mendengar keluh kesahmu.
J : Lalu, Apa urusanmu dengan itu?
MG : (nada licik) Tidakkah kau ingin tahu sumber masalahmu?
Lihatlah ke cermin ini dahulu! (menyingkap cermin yang dibawanya)
(Era 2 berakting : Rize yang sedang berpesta dengan teman - temannya, tertawa riang)
(Era 1 tetap berakting)
J : (tertegun, memandang MG) Jadi...apa maksudmu dengan ini?
MG : Dia lah sumber masalahmu. Tidakkah kau tahu? Selama kau bersama
dia, selama itulah keluarga Arisawa bermandikan uang dari perusahaanmu,
yang semakin lama semakin bangkrut.
J : (ragu) Tidak...tidak mungkin! Dia adalah orang terdekatku. Cintaku
MG : Tapi bagaimana jika itulah kenyataannya? Mereka telah menipumu...
Rize adalah pantulanmu, bertolak belakang. Semakin engkau sengsara,
semakin senang dirinya. Kebahagiaanmu telah direnggut semua olehnya...
J : (terbakar amarah) Jika benar apa yang engkau katakan, buatlah mereka
mengalami hal yang sama denganku.
MG : Dan berarti...(berusaha memilih kata yang tepat) kau memilih agar
perusahaanmu bangkit lagi?
J : Ya, aku memperjuangkan ribuan karyawan, bukan seorang wanita jalang!
Dan akan lebih baik jika ia merasakan apa yang aku rasakan sekarangjuga!
MG : (tersenyum licik) Itu mudah bagiku
J : (keluar panggung)
(Era 1 keluar panggung dan Era 2 berakting kembali menguasai panggung)
(Sekelompok bayangan hitam yang ternyata adalah anak buah MG masuk, membunuh mereka, lalu keluar panggung dengan angkuhnya)
Itu adalah pilihan yang paling disesali oleh Jack. Ia baru menyadari arti kalimat yang dikatakan oleh wanita misterius itu.
Bukankah berarti, jika ia ingin bahagia, berarti Rize yang harus sengsara?
Keesokan harinya bukan sapaan ramah dari Rize yang ia terima, melainkan sumpah serapah dari Hedo Arisawa, yang menyalahkannya akan kecelakaan yang pembunuhan misterius yang terjadi tadi malam. Kontrak pun diputuskan. Tidak ada investor Jepang yang mau menerima dirinya.
Semuanya kembali seperti keadaan normal bagi Jack. Hidup dalam setumpuk kekayaan dan penghargaan. Banyak wanita yang mencoba menarik dirinya dari masa kelam itu, namun hanya membuat Jack semakin tenggelam di dalamnya, tak bisa melupakan sosok Rize yang teramat dicintai oleh dirinya. Andai waktu dapat diputar, Ia tak akan berada di taman ini lagi dan menyesali perbuatannya.
(Koreo :Jack masuk dengan wajah sedih, walau banyak wanita datang menghampiri lalu pergi lagi meninggalkannya, Lagu duka Jack yang menyesali kematian Rize, bersamaan pembacaan narasi)
(persiapan setting India dan pembacaan narasi)
7 Bulan telah berlalu setelah kejadian itu, setelah Rize dimakamkan dan setelah perusahaannya kini bercabang – cabang di tiap kota di dunia, ia masih belum menemukan cara agar dapat melepaskan topeng rasa malu dan murung dari mukanya ini.
13 Januari 2015
Walau luka hatinya masih menganga lebar, ia berusaha bangkit dan sekarang berpindah ke investor India. Memasang kembali topeng ketegaran dirinya, hingga ia memutuskan berjalan – jalan ke sebuah pasar di New Delhi, melihat – lihat tingkah pola pasar di India.
Setting 3 : Di salah satu pasar kumuh di India, suasana Ramai
J : (sedang berkeliling mengamati para pedagang)
Y : (sedang sibuk berbelanja di pasar)
(Jack dan Yajna bertabrakan, Jack membantu Yajna membereskan barang bawaannya)
(Koreo : Lagu pembuka saat Jack dan Yajna berpandangan, setelah itu disambung
Tarian Koi Mhil Gaya, pengiring pertemuan Jack dengan "kembaran" Rize alias Yajna, sekaligus pernyataan cinta Jack di tengah tarian)
(tarian selesai, keluar panggung)
(Pindah lokasi, persiapan setting)
Luka itu mulai mengobati dirinya sendiri, Jack menemukan penawar sekaligus harapan baru. Seorang gadis yang membuat jantungnya berdegup lagi. Yajna Khaerun, yang senyumnya merekah bak teratai merah muda.
Walau sering terkena bentakan Ibu Yajna yang overprotektif, Jack masih berupaya mendekati Yajna, si wajah ceria namun dengan mata sendu itu. Tak salah lagi, Jack benar –benar merasa bertemu Rize kedua, dengan latar belakang berbeda. Akhirnya ia bisa tersenyum kembali karena bertemu Yajna.
Namun, pikiran lain menyusup di kepalanya. Akankah takdir mereka sama seperti ia dan Rize? Ya atau tidak jawaban pertanyaan itu, apa yang sebenarnya bisa ia lakukan?
Setting 4 : Suatu malam yang dingin di luar rumah ke 6 Jack, New Delhi|Panggung dibelah dua, A rumah Jack, B kehidupan Yajna
(A berakting, B mematung)
J : (terduduk di teras rumah, merenung)
MG : (masuk ke halaman rumah Jack dengan tiba – tiba)
J : Kali ini apa urusanmu denganku?
MG : Kurasa kau sudah dapat menebaknya... (nada licik)Tidakkah kau ingin
mengetahui sumber kebahagiaanmu? Lihatlah ke cermin ini terlebih
dulu...(menyibak cermin yang dibawanya)
J : (menatap pantulan dirinya di cermin)
(B berakting, penggambaran kehidupan pilu dari Yajna di seberang cermin)
NR :Sebuah de ja vous dua tahun yang lalu terulang lagi. Jack dan Yajna, mereka
adalah bayangan dan sang Tuan.
J : (menggelengkan kepala) Tapi kenapa? Bukankah Rize yang merupakan
bayanganku?
MG : Siapa yang bilang hanya bisa terbentuk satu bayangan jika ada dua
cermin? (tersenyum licik)
J : Aku adalah sumber kesengsaraan Yajna...Aku merebut kebahagaiannya
demi keegoisanku...
(teremenung, membelalakkan mata karena sebuah ide)
Dapatkah aku memutar balik peran tuan dan bayangan ini?
MG : Ya...aku tak bisa membeberkanya begitu saja...
J : (memohon –mohon) Jadikan aku penyihir sepertimu, jika itu syaratnya. Lalu,
ajari aku tentang hukum lainnya dari"sihir" ini...
MG : (menyeringai) Dengan senang hati...
(Tirai ditutup, pergantian Setting sembari pembacaan naskah)
Dan dimulailah drama sang penyihir Jack.
Yajna, yang sudah mulai menyukai Jack sejak pertama bertemu dibuat kaget dengan tingkah Jack yang seperti pesulap, berkata mampu mengabulkan semua permohonannya. Awalnya lucu...pikir Yajna. Namun, semua permintaannya benar – benar terkabul, ia bisa disamakan derajat kekayaannya dengan Jack yang dulu.
Diluar semua itu, lebih dari kebahagiaannya sekarang, adalah kesedihan mendalam ketika Jack tak dapat bersama dirinya sekarang...
Setting 5 : Kamar Yajna, panggung terbagi 2 : satu sisi Yajna, satu sisi di dalam cermin ada Jack
(Yajna kebingungan tentang menghilangnya Jack,ketika Jack dari seberang cermin menghampiri Yajna)
Y : (terkejut, mendekat dan meraba-raba cermin) Astaga, Jack! Engkaukah
itu? Bagaimana kau...
J: (langsung memotong) Apakah aku berhasil mengabulkan semua permohonanmu?
Y : (memikirkan jawaban dalam waktu lama) Ya, tapi akan lebih bahagia jika kau
tidak terus menghilang dan bersamaku...
J : (tersenyum simpul) seperti kehadiranku tidak diperlukan lagi disini...
Y : (membelalakkan mata) Jack! Apa maksudmu? Dan jawab pertanyaanku
sebelumnya, kenapa kamu bisa berada disini?
J : aku dari dulu berada disini, Yajna...Agar kau tidak berakhir seperti Rize
yang kuceritakan padamu. Aku sudah terlibat sihir...Agar kau bahagia, berarti
aku harus menghukum dan menyakiti diriku sendiri.
Y : (Memegangi kepalanya) Tidak, Tidak mungkin! Semua ceritamu itu hanya
fiksi belaka! (jatuh terduduk dan menangis)
J : (mendekat ke cermin) Inilah kenyataannya, Yajna... Aku harus segera pergi,
atau semua sihir itu tak akan bekerja.
Y : (menangis terisak – isak)
J : (memaksa diri untuk tertawa) Hei, jangan menangis. Kau tahu seberapa
banyak tawa yang bisa kubuat dengan aliran air mata itu? aku tidak akan
benar – benar mati, hanya "menghilang"...
Y : (mengusap air mata) Apakah tidak ada jalan lain untuk melawan sihir ini?
J : (tersenyum) Sihir yang kubuat telah melawan Neraca Dunia Cermin, butuh
waktu lama agar aku bisa benar – benar menemukan cela diantara
jeratannya...
Y : Aku akan menunggu
J : (Terkejut)
Y : Jika itu memang pilihanmu untukku, segeralah pergi. Jika memang sihir ini tak
bisa dibatalkan namun kau akan menemukan cara untuk keluar, aku akan
menunggu...di seberang cermin ini.
J : (menghela napas, sedih)
Kau memang wanita yang tegar...Kalau begitu, sampai jumpa, Yajna. Dan
tetaplah menjadi dirimu yang ceria. Setidaknya demi aku.
(menempelkan tangan ke cermin)
Y : (menempelkan tangan ke cermin) Cepat pulang, Jack...
(lagu Mirror-Justin Timberlake mengiringi penutupan narasi, anggota MG perlahan mendekat untuk menarik Jack kembali ke Dunia Cermin)
NR : Ah, maaf saja. Bukankah sudah ku peringatkan di awal cerita? Ini tragedi romansa antar dua insan. Keputusan itu benar-benar sudah bulat. Habis. Sudah sampai diujungnya. Titik. Tak akan ada lanjutan kisahnya.
Hakikat cinta sejati adalah melepaskan. Semakin sejati ia, semakin tulus kita melepaskannya. Percayalah, jika memang itu cinta sejati kita, tidak perduli aral melintang, ia akan kembali sendiri pada kita.
NR :Dan Jack...siapa yang tahu? Mungkin dia sedang memberikan kebahagiaan ke orang-orang, atau kekecewaan, atau mungkin sesekali menyempatkan diri untuk menengok Yajna, dari Cermin yang tak pernah mau membiarkan dirinya pergi.
Hingga matahari terbenam di Timur pun, tak seorang pun yang benar – benar mengetahui kabar dari...Mirror's Magic
...THE END...
