Kyusung Drabble
.
.
1-4-3
.
.
Sebenarnya Yesung sama sekali tak mengerti dengan situasi di kantornya. Entah hanya perasaannya saja atau apa. Semenjak dia mulai aktif bekerja kembali setelah cuti panjang yang disebabkan kecelakaan yang menimpanya, perlakuan rekan-rekan satu divisinya jadi berubah.
Rekan-rekan kerjanya memang baik dan perhatian padanya, tapi tak se-ekstrim ini. Sejak pertama kali Yesung masuk kerja, teman-temannya sudah memberikan banyak hadiah, bunga, surat dan lain sebagainya. Yesung tentu saja menerimanya karena dia menganggap itu sebagai bentuk ucapan selamat datang setelah dia cuti selama kurang lebih 5 bulan.
Tapi itu berlangsung selama sebulan ini. Teman-temannya tak pernah berhenti memberinya bunga, coklat, hadiah dan surat. Yesung tak habis fikir apa yang ada di dalam otak teman-temannya. Dan lagi, di tiap benda-benda itu terdapat sticky note bertuliskan '1-4-3'. Yesung sama sekali tak mengerti.
Bukan. Bukannya Yesung tak mengerti apa arti 1-4-3. Hanya saja maksud teman-temannya mengiriminya kata-kata itu tiap hari yang tidak Yesung mengerti. Setiap ditanya mereka hanya tersenyum mencurigakan.
"Yesungie, kajja kita meeting" ajak Kim Kibum, juniornya yang ehem-menyukainya-ehem.
"Eh? Aku? Bukankah hanya kau dan Jaejoong hyung yang mewakili divisi kita?" tanya Yesung bingung.
"Jaejoong hyung ada urusan penting di Gangnam. Jadi Cho sajangnim memintamu menemaniku"
Mendengar nama Cho sajangnim membuat dada Yesung berdesir. Yesung menghela nafas panjang sebelum akhirnya bangkit dan mengikuti Kibum ke ruang meeting. Batinnya terus memberi sugesti agar dia professional.
Yesung dan Kibum masuk ke ruangan bersamaan dengan pimpinan mereka yang baru saja tiba. Yesung tanpa sadar memusatkan perhatiannya pada sang pimpinan.
Pimpinan Yesung bernama Cho Kyuhyun. Sebenarnya CEO itu lebih muda 4 tahun darinya tapi dia sudah bisa memegang posisi tertinggi di perusahaan. Dan satu lagi, CEO itu adalah mantan kekasih Yesung semasa di bangku kuliah dulu.
Tak sengaja pandangan keduanya bertemu. Mata cokelat caramel itu masih menatapnya lembut. Sama seperti dulu. Yesung juga menatap sang CEO dengan tatapan yang menyiratkan kerinduan.
Kyuhyun tersenyum tipis kemudian berdeham untuk mengkondisikan ruangan. Yesung menunduk. Diam-diam dia salut dengan pencapaian mantan kekasihnya. Ini artinya pengorbanannya tak sia-sia.
"Baiklah. Hari ini aku mengajak kalian meeting untuk membicarakan ulang tahun perusahaan yang tinggal tiga bulan lagi. Appa memintaku membuat sesuatu yang berbeda di ulang tahun perusahaan yang ke 25 tahun ini. Jadi aku ingin meminta saran dari kalian tentang kegiatan apa yang harus kita lakukan untuk perayaan ulang tahun perusahaan" tegas dan lugas. Itulah Cho Kyuhyun yang dikenal Yesung.
Semua peserta meeting hanya diam. Sibuk berpikir kegiatan apa yang cocok untuk perayaan ulang tahun perusahaan. Kyuhyun juga tak memaksa. Dia menunggu orang-orang ini memberi masukan.
Matanya sesekali melirik ke arah Yesung yang tengah berpikir keras. Kyuhyun berusaha kuat menahan keinginannya untuk tertawa melihat ekspresi Yesung saat sedang berpikir. Namja manis-nya itu tak pernah berubah. Baik tingkah laku maupun kebiasaannya.
Seakan merasa diperhatikan, Yesung sontak menoleh. Pandangannya bertemu kembali dengan pandangan mata Kyuhyun. Membuat perasaan rindu yang selama 2 tahun ini dia simpan rapat-rapat kembali membuncah.
Kyuhyun tersenyum. Senyuman yang sama seperti saat mereka bersama dulu.
Yeah, Kyuhyun adalah mantan kekasih Yesung. Mereka menjalin selama 4 tahun hubungan, hingga akhirnya mereka harus berpisah. Saat itu Kyuhyun diminta untuk pergi ke luar negeri guna mengembangkan bisnis keluarganya. Yesung yang meminta berpisah saat itu.
Tidak. Mereka berpisah dengan baik-baik. Bahkan saling berjanji untuk menunggu. Menunggu takdir membawa cinta mereka ke masa depan.
.
.
Tepat pukul 7 malam, Yesung membereskan barang-barangnya. Sebenarnya jam kantor selesai pukul 6. Tapi ada beberapa proposal penawaran kerja sama yang harus dia selesaikan hari ini. Yesung tak suka menunda pekerjaan. Dia sudah memiliki timeline kerja yang harus diselesaikan tepat waktu.
"Kau masih disini?" suara itu membuatnya melonjak karena terkejut. Yesung reflek menoleh dengan pose waspada.
Dan seketika tubuhnya menegang begitu melihat siapa yang bertanya padanya. Itu Cho Kyuhyun. Yesung sontak membungkuk begitu dia mampu menguasai dirinya. Berusaha sebisa mungkin menghindari tatapan Kyuhyun padanya.
Kyuhyun mengedarkan pandangannya ke sekeliling kantor. Memastikan tak ada seorang pun selain dia dan Yesung. Yesung masih saja menunduk. Terlalu canggung jika dihadapkan dengan Kyuhyun dalam situasi seperti ini.
Karena Yesung menunduk, dia tak dapat melihat Kyuhyun yang berjalan mendekatinya. Tubuhnya menegang saat Kyuhyun memegang pundaknya. Reflek Yesung mendongak dan menemukan Kyuhyun yang mencium keningnya lembut.
Yesung tak bisa bereaksi apa-apa bahkan setelah Kyuhyun melepas ciumannya dan menatapnya. Yang dilakukan namja berusia 32 tahun itu hanya berkedip beberapa kali. Kyuhyun tersenyum melihat wajah namja tercintanya yang justru semakin imut itu.
"Bumi memanggil Kim Yesung" ucap Kyuhyun.
Yesung tertawa kecil mendengar ucapan Kyuhyun. Itu ucapan yang sering Kyuhyun keluarkan jika dia melamun. Kyuhyun ikut tertawa melihat namja manis asal Cheonan ini tertawa. Rasanya rindu sekali mendengar suara tawa Yesung.
"A-ah! Maaf" Yesung kembali menunduk.
Kyuhyun menangkupkan kedua pipi Yesung hingga menatap padanya. "Aku tidak ingin kau bersikap terlalu formal padaku"
"Tapi..kau adalah pimpinanku" Yesung berucap susah payah karena Kyuhyun dengan sengaja menekan kedua pipinya.
Kyuhyun tersenyum miring. "Tidak saat kita diluar jam kantor seperti ini sayang"
Yesung memukul kedua tangan Kyuhyun yang masih setia menekan pipi chubby-nya. Kyuhyun terkekeh melihat wajah Yesung yang merona. Yesung-nya tetap manis.
"Kau mau pulang?"
Yesung menatap Kyuhyun kemudian mengangguk, "Eum"
"Apa kau membawa kendaraan pribadi?"
"Tidak. Hari ini aku naik bus. Mobilku sedang di bengkel"
Kyuhyun tersenyum cerah kemudian menarik tangan Yesung. "Kajja aku akan mengantarmu pulang"
"Mw-mwo?! Ya!"
Kyuhyun masih menarik tangan Yesung sampai berada di samping mobilnya. CEO tampan itu membuka pintu mobilnya untuk Yesung. Dengan sedikit ragu, Yesung memasuki mobil milik namja tampan yang masih dicintainya itu.
Di dalam mobil pun Yesung masih diam. Dia canggung, sungguh. Selama 2 tahun tak bertemu Kyuhyun kemudian akhirnya mereka bertemu bahkan satu mobil seperti ini membuat Yesung canggung. Kyuhyun hanya menatap bingung ke arah Yesung yang masih menunduk tanpa berniat memasang seatbelt.
Sret~
Yesung terkejut saat melihat wajah Kyuhyun begitu dekat dengannya. Mata Kyuhyun tak beralih dari manik hitam milik Yesung saat memasang seatbelt. Pandangan Kyuhyun turun ke bibir Yesung yang dulu sangat disukainya.
Chu~
Yesung menegang saat Kyuhyun akhirnya mencium bibirnya. Ini seperti ciuman pertamanya. Manis dan terkesan berhati-hati. Kyuhyun tak melakukan apapun selain menempelkan bibirnya.
"Rileks hyung" ucap Kyuhyun kemudian kembali ke posisinya.
Yesung masih tertegun dengan wajah blank yang menggemaskan. Dia melirik Kyuhyun yang mulai focus mengemudi. Dapat dilihatnya wajah Kyuhyun yang juga merona.
'Ternyata bukan hanya aku yang merasa canggung' batinnya tersenyum.
.
.
2 tahun berpisah tak membuat Kyuhyun melupakan jalan menuju rumah Yesung. Rumah yang dia sewa untuk keluarganya. Rumah yang terlihat elegan. Yesung sedikit takjub karena Kyuhyun masih mengingat rumahnya.
"Kukira kau lupa" ucap Yesung sesaat sebelum Kyuhyun turun.
Kyuhyun membuka pintu mobil di samping Yesung. "Aku punya ingatan yang bagus kalau kau lupa"
Yesung tersenyum, "Baiklah. Terima kasih sudah mengantarku"
Kyuhyun memandang Yesung dalam. Seketika tubuh mungil Yesung menghangat saat Kyuhyun memeluknya erat. Sangat erat tapi tidak membuatnya kesakitan.
"Sebenarnya aku tak bisa melupakan satu hal pun tentangmu. Aku mengingat semuanya tentangmu. Aku merindukanmu Kim Yesung. Aku merindukanmu sampai rasanya menyesakkan"
Nyaris saja Yesung menangis mendengar ucapan Kyuhyun. Bukan hanya dia yang merasakan rindu yang begitu mencekik pada namja yang memeluknya ini. Ternyata Kyuhyun juga merasakan hal yang sama.
"Aku sudah menahannya sangat lama. 2 tahun tak bertemu denganmu kemudian saat aku datang ke kantor pun aku masih tidak memiliki keberanian untuk mendekatimu. Aku takut kau sudah memiliki kekasih. Tapi peristiwa kecelakaan yang kau alami membuatku memberanikan diri mendekatimu. Aku tak ingin menyesal karena kehilanganmu"
Yesung balas memeluk Kyuhyun tak kalah eratnya. Dia tak bisa mengucapkan apapun. Yesung takut akan menangis jika dia berbicara. Dia yakin Kyuhyun akan mengerti apa yang dirasakannya walau dia tak mengatakan apapun.
Mereka masih berpelukan tanpa mengatakan apapun. Jika mereka bisa, ingin rasanya waktu berhenti saat itu juga. Membiarkan keduanya mengganti waktu-waktu yang telah berlalu tanpa kehadiran satu sama lain.
.
.
"Sebenarnya sejak berpisah denganmu, aku sama sekali tidak memiliki kekasih. Kau memintaku menunggumu, ingat?" ucap Yesung.
Saat ini mereka kembali masuk ke dalam mobil bagian belakang. Duduk berdampingan dengan tangan bertaut.
"Jadi kau benar-benar menungguku?" tanya Kyuhyun seraya memandang namja di sampingnya.
Yesung mengangguk kalem. "Lagipula sulit sekali melupakanmu asal kau tau. Bahkan saat aku kecelakaan pun yang kupikirkan hanya kau" jelasnya.
Kyuhyun membawa tangan Yesung melingkar di pinggangnya. Yesung sontak menyandarkan kepalanya di pundak Kyuhyun.
"Kyu"
"Heum?"
"Apa kau yang mengirimkan kertas bertuliskan 1-4-3 itu?"
"Kau tau?"
"Jadi benar kau yang mengirimkannya?"
"Eum. Aku yang mengirimkan semua tulisan 1-4-3 itu"
"Kenapa?"
"Tentu saja untuk merebutmu kembali"
Yesung tertawa. "Hentikan. Kau tak perlu melakukan hal seperti itu. Maksudku, menyuruh teman-temanku memberikan itu padaku"
"Jadi kau mau aku memberikannya langsung padamu?"
"Ya!" Yesung memukul dada Kyuhyun pelan. "Tidak perlu"
"Baiklah aku akan memberikannya langsung padamu"
"Aku akan membuangnya tepat di depanmu"
Kyuhyun tertawa keras kemudian mencium kening Yesung. "Kau manis sekali"
Yesung mendengus. "Katakan sekali lagi dan aku akan masuk ke dalam rumah"
"Kim Yesung"
"Apa?"
"Ayo menikah"
Yesung langsung bangkit dari posisinya. "Mwo?"
"Ayo menikah. Aku ingin menikah denganmu"
"Mw-mw-mwo?"
Cup
Satu kecupan Kyuhyun berikan pada Yesung. Kemudian menangkupkan kedua pipi Yesung dengan lembut.
"Aku tak mau kehilanganmu. Aku ingin menghabiskan seluruh hidupku denganmu. Aku ingin kau selalu ada di sampingku. Menjadi yang pertama dan terakhir kulihat sepanjang hari. Aku tak ingin merasakan lagi bagaimana rasanya jauh darimu. Jadi, Kim Yesung, would you marry me?"
Yesung terdiam. Dia tak mampu berkata-kata lagi mendengar semua ucapan Kyuhyun. Ini terlalu mendadak dan dia benar-benar kaget. Dalam kurun waktu beberapa jam saja Kyuhyun sudah membolak-balikkan hatinya.
"K-kau..serius?"
"Tentu saja. Diusia kita yang sekarang bukan saatnya main-main Yesung hyung. Aku serius melamarmu. Kalau kau menerimanya, besok aku akan menemui kedua orang tuamu kemudian besoknya lagi kita fitting baju pengantin dan mencari gereja, kemudian hari berikutnya kita melengkapi dokumen-dokumen pernikahan dan hari berikutnya kita menikah"
"Wo-wow, kau sudah menyiapkannya?" tanya Yesung takjup.
Kyuhyun mengangguk. "Aku sudah menyiapkannya begitu kau keluar dari rumah sakit. Aku tak mau mengulur waktu lagi"
"Tapiā¦ini terlalu mendadak"
"Kau meragukanku?"
Yesung reflek menggeleng kuat-kuat. "Ba-bagaimana..bagaimana kalau aku menolak?"
"Aku tidak akan menikah sampai kau mau menikah denganku. Aku hanya akan menikah denganmu"
Yesung tertawa kecil. Sedikit takjup dengan ucapan namja di depannya ini. Usia Kyuhyun sudah 28 tahun tapi terkadang tingkahnya masih seenaknya.
"Jadi, apa kau mau menikah denganku?"
"Tentu saja aku mau"
Kyuhyun langsung memeluk Yesung erat. "Aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu"
"Aku juga mencintaimu"
.
.
END
.
.
Yosh~
Aku berhasil ngembaliin sense nulis ku yang sempet terbang entah kemana xD
Tapi maafkan kalo ini ancur banget huehue.
For someone,
Ngga tau bakal dibaca apa ngga, tapi yang jelas aku mau menyampaikan sesuatu J
Aku nulis apa yang pengen aku tulis dan yang bisa kutulis. Ngga ada hubungannya sama penname ku. Aku bukan orang yang suka dibatasi. Penname ini sangat berharga buatku. Kalo mau protes, langsung sama aku tanpa bawa-bawa penname-ku. Penname ku emang Cloud dan ELF, tapi ngga menutup kemungkinan aku bakal bikin cerita diluar member SJ saat aku lagi pengen. But apapun yang terjadi, aku tetap nulis cerita tentang Kyusung dan member SJ lainnya. Hanya masalah waktu saat inspirasi itu datang.
Ini mungkin ngga berarti apapun buat kalian, tapi aku merasa perlu menjelaskan sesuatu saat ada yang memintaku ganti penname karena jarang nulis Kyusung dan lebih sering nulis fandom lain u,u
Ah sudahlah~ maaf kalo aku baper wkwkwk
Ah iyaa, ini nantinya bakal jadi kumpulan drabble Kyusung. Pokoknya fic yang isinya ringan-ringan aja sih huehehe.
Kritik dan saran tetap diperlukan *bow*
Big love, clou3elf
