KUROKO NO BASKET © FUJIMAKI TADATOSHI

TSUBASA © AOIYUKI

GENRE : FRIENDSHIP, DRAMA, ROMANCE, FANTASI

RATE : T

PAIRING : -

WARNING : FULL OF OOC, OCs, AU, GENDERBEND, A COMMON THEME, MISSMACH GENRE, CONFUSING, FLAT, AND BORING STORY

IF YOU THINK THAT'S NOT DISTURB YOU PLEASE READ MY FIC

WELL, HAPPY READING ALL

.

.

.

PROLOG

Tahukah kau bahwa di dunia ini bukan hanya dihuni oleh manusia. Lebih tepatnya bukan hanya dihuni oleh satu macam manusia. Secara garis besar manusia dibagi menjadi manusia biasa dan manusia dengan kelebihan. Manusia dengan kelebihan itu sendiri terdiri dari Dark Creature (yang diburu) dan Hunter (yang memburu). Manusia meyakini Dark Creature sebagai ancaman yang harus dimusnahkan, mengaitkan arti nama mereka (makhluk kegelapan) dengan hal-hal negative. Karena itulah manusia sering kali bergantung pada Hunter yang diyakini sebagai penyelamat umat manusia dari para DC (Dark Creature). Padahal sama seperti manusia biasa, para DC dan H (Hunter) tidak semuanya jahat maupun tidak semuanya baik. Tetapi didalam golongan-golongan manusia itu terdapat pengecualian, yaitu Traitor (penghianat). Para Traitor mendapatkan kelebihan dengan bantuan dari DC, karena itulah Traitor disebut juga sebagai Partner. Seperti namanya, tugas Partner adalah mendampingi serta membantu (atau kadang melayani) DC yang memberi mereka kelebihan itu. Sering kali kelebihan yang diberikan DC terlalu hebat sehingga Partner harus mendampingi (mengabdi) pada DC secara turun temurun.

Aku, secara pribadi tak pernah menentang atau merutuki system atau apapun yang disebut Partner ini. Hanya saja, masalah Partner ini membawa masalah tersendiri dalam hidupku. Masalah yang cukup serius sebenarnya.

Drrrrt. Drrrrrt. Drrrrrrt.

Satu mail masuk dengan nama Akashi tertera di handphoneku, menandakan apapun isi mail ini harus segera dibaca dan dilaksanakan.

From : Akashi Seijuro

Subject :

Rapat darurat. Segera datang ke pertemuan malam seperti biasa. Tidak menerima keterlambatan sedetikpun.

Benar-benar mail dari Akashi-kun. Dan waktunya. Yup, kurang dari 10 menit lagi. Kebiasaan sekali. Baiklah, dengan begini aku harus segera menyusup keluar dari asrama wanita tanpa ketahuan. Bukan berarti aku pernah ketahuan, justru sebaliknya, sampai detik ini tidak ada yang menyadari kepergianku pada tengah malam dari asrama sekalipun. Bisa runyam jadinya sebenarnya bila ada yang memergokiku pergi dari arama. Tapi tak apalah, dengan kelebihan yang kudapat dari klan Akashi sudah sewajarnya tak ada yang menyadari kepergianku kan.

Aku sudah berdiri diambang jendela. Sejenak kutarik nafas panjang, lalu menghembuskannya melalui mulut. Huff. Oke. Kupejamkan mataku sejenak, memfokuskan pikiranku pada semua energi astral yang ada di sekitarku. Sejenak gelombang energi berbentuk angin berkumpul di hadapanku membuat helaian biru muda terbang tak tentu arah. Hah, pasti akan berantakan. Semoga Akashi-kun tak memperhatikannya.

Setelah kurasa energi yang terkumpul cukup kulangkahkan kakiku kedepan. Lebih tepatnya, aku sedikit meloncat dengan bertumpu pada kaki kanan. Sensasi tenggelam dalam air, atau secara harfiah dalam angin, segera menyambutku. Semakin lama, semakin dalam dan besar tekanannya. Kalau mau dijelaskan secara sederhana, ini seperti melakukan terjun bebas tanpa pengaman, tapi kau tahu pasti kau akan aman.

Hup.

Kaki kananku menyentuh tanah perlahan, sepersekian detik kemudian disusul oleh kaki kiri. Seketika angin itu menghilang. Setelah mendarat dengan selamat dari lantai 4—tempat di mana kamarku berada, aku bergegas pergi ke kapel lama sekolah. Tempat itu sedikit tersembunyi di taman belakang sekolah yang lebih menyerupai hutan kecil.

Derit pintu sama sekali tak terdengar saat kudorong dua pintu besar berukiran rumit di depan. Ruangan bagian dalam terlihat temaram dengan penerangan seadanya dari lilin dan cahaya bulan yang masuk melalui jendela-jendela tinggi dari kaca. Ruangan dalam sudah tak terlihat seperti ruangan kapel lagi. Ini lebih menyerupai markas atau ruang rekreasi untuk anak-anak yang bosan.

Pada satu sisi terdapat sofa panjang dan TV beserta Nitendo Wii yang sekarang dalam keadaan mati. Di sisi lainnya terdapat meja makan beserta kursi dan kulkas besar plus lemari peyimpanan yang kutahu terisi penuh dengan snack. Di tengah ruangan terdapat meja biliard lengkap dengan bola, pemukul dan papan skor. Di salah satu sudut ruangan terdapat meja kecil yang diselubungi kain merah dan di atasnya terdapat bola kristal sungguhan. Bukan kaca, tapi kristal. Di dekat bola itu terdapat tumpukan kartu tarot (kartu teratasnya adalah the dead) dan lup. Di bagian dindingnya ada poster seorang bertudung dengan tulisan OHA ASA di bagian bawahnya. Di sudut itu pula terdapat tumpukan buku mulai dari buku telepon, buku masak, buku nama-nama yang baik untuk anak perempuan, buku membuat kerajinan tangan yang mudah dan praktis, sampai buku perawatan kuku jari. Pajangan yang ada di sudut itu juga tak terhitung banyaknya, mulai dari boneka kodok hijau yang mengeluarkan aura negativ, boneka teddy bear yang imut, pensil mekanik hello kity, sampai patung tanuki besar yang cukup mengerikan. Lupakan sudut itu dan berbagai barang tak terdeskripsikan lainnya yang ada di sana. Di sudut ruangan yang lainnya terdapat meja kerja lengkap dengan kursi putar yang terlihat empuk sekali, di atas meja itu terdapat papan shogi dan juga papan permainan lainnya seperti ottelo, igo, halma, dan juga monopoli. Di bagian belakangnya terdapat lemari berisi buku dengan judul-judul dalam berbagai bahasa.

Dan ruangan ini tidak kosong.

Bahkan semua penghuninya sedang berada di dalamnya.

Cowok hitam yang sedang tidur di sofa adalah Aomine Daiki. Keturunan satu-satunya dari klan utama werewolf, yang terkenal akan kecepatan dan kekuatan yang dimilikinya. Di sampingnya adalah Momoi Satsuki, Partner Aomine-kun.

Di meja makan ada Murasakibara Atsusi bersama gunungan snak berbagai rasa dan fariasi. Murasakibara-kun adalah keturunan utama dari klan giant (raksasa), yang memiliki kelebihan dalam kekuatan, kekai, dan besar tubuh. Orang yang sedang menasehati Murasakibara-kun adalah Himuro Tatsuna, Partnernya.

Meja billiard yang ada di tengah ruangan sudah dikuasai oleh Kise Ryota. Anak laki-laki satu-satunya dari klan rubah. Kemampuan meniru dari klan ini tak diragukan lagi, hanya saja kebanyakan dari klan rubah adalah perempuan, sehingga terpilihnya Kise-kun sebagai penerus menuai banyak konflik. Dan satu-satunya orang yang berani memukul bahkan menendang Kise-kun adalah Partnernya, Kasamatsu Yuuki.

Di sudut gelap ruangan terdapat dekorasi-dekorasi aneh milik Midorima Shintaro. Penerus klan penyihir ini suka sekali mengoleksi lucky item dari Oha Asa idolanya. Sepertinya Midorima-kun lebih tertarik untuk meramal dibandingkan menyihir. Memang sih ketepatan ramalannya mencapai 99%, tapi tetap saja yang 1% lagi sangat menghawatirkan karena akan bertolak belakang dengan ramalannya. Saat ini Midorima-kun sedang 'bermain' kejar-kejaran dengan Takao Kazunari. Partnernya ini memang kelewat jail.

Terakhir tapi bukan yang akhir, Akashi Seijuro, cowok yang sedang bermain shogi seorang diri di sudut lain ruangan. Keturunan satu-satunya dari klan utama vampir, sekaligus pemimpin dari kami semua. Dengan kemampuan membaca pikiran, sudah seharusnya dia yang menjadi pemimpin. Dan akulah Partner dari Akashi-kun.

Kami semua. Atau lebih tepatnya kelima DC yang merupakan partner kami semua ini, disebut kiseki no sedai. Keajaiban yang ada hanya setiap raatusan bahkan ribuan milenium tahun lamanya. Dan takdirku, Kuroko Tetsuya terjebak diantara mereka. Benar-benar terjebak.

Prolog End


Note: Hai, Aoi di sini. Hm, cuma pengin post cerita yang muncul waktu stuck bikin fic yang satu. Pengin nyoba genre yang beda juga. Oh ya, ini bukan sho-ai. Pasangan diusahakan straight. Untuk istilah-istilahnya, ngarang sendiri karena memang nggak ngeh sama istilah fantasi sendiri hehe. kalau ada yang tertarik tunggu chap 1 minggu depan ya. Itu kalau ada yang baca juga sih, hehe. Ya, jadi begitulah. Hari ini memang rencana publish yang banyak. masih ada 1 cerita yang rencananya multi chap juga. jadi jangan bosen ya. Happy Reading.