Baekhyun menatap murka pada pintu di depannya. Kakinya menghentak sedang jemari tangannya terkepal bersama dengan deru nafas naik turun tak beraturan memenuhi rongga dadanya sedari tadi.

Lalu pada batas limit di atas kepala, Baekhyun melangkah lagi, masih menghentak dan mendorong kuat pintu itu.

Suasana ribut oleh teriakan dari penghuni kafe internet menyambut Baekhyun pertama kali. Teriakan kemenangan, umpatan kekesalan semua berbaur satu di udara.

Baekhyun tak peduli, sedang matanya awas memperhatikan seluruh ruangan mencari sosok jangkung yang sama ributnya dengan pengguna game online yang lain. Pada deretan pertengahan, rambut ikal bergoyang dengan suara berat-Chanyeol berada disana.

Baekhyun menarik nafasnya lagi sedang mulut komat-kamit melafalkan sumpah serapah dengan langkah tertarik menuju Chanyeol lalu tanpa aba-aba menarik belakang rambut milik si jangkung, keras, kasar dan tak berperasaan.

"Watados aw!" Chanyeol memekik keras. "Apa yang kau-Baekhyun?" Mata bulatnya semakin membola kala berbalik dan mendapati Baekhyun berada di belakangnya, lengkap dengan jemari lentik menyatu dengan rambutnya dalam kepalan.

"Pulang."

Hanya satu patah kata itu saja yang mengucur keluar dari mulut Baekhyun. Ia menyempatkan diri menarik sekali lagi rambut Chanyeol sebelum melenggang pergi dari sana.

"Apa-apaan, Yak!" Chanyeol berdengus sebal. Bibirnya keriting merutuki Baekhyun yang bertingkah seperti jelangkung namun taunya bangkit dan mengikuti langkah si mungil itu keluar dari kafe internet singgahannya.

Chanyeol menemukan Baekhyun yang baru saja keluar, masih dengan langkah tersentak dengan kedua lengan terlipat di dada. Hanya dengan melihat dari raut wajahnya saja, Chanyeol sudah tau jika lelaki mungil itu sedang marah-atau lebih tepatnya merajuk. Sedang dalam hati Chanyeol bertanya, apa lagi kesalahannya kali ini.

"Hei, Baek tunggu." Chanyeol memanggilnya, berlari kecil mengejar Baekhyun dan si mungil itu tiba-tiba saja berbalik dan berdiri angkuh di depannya.

"Apa apa?" Chanyeol menatap lelaki itu terkejut, hampir saja menabraknya jika ia tak mampu mengerem kakinya tiba-tiba.

"Yak, ada apa denganmu sebenar-"

"Aku hamil."

"-nya-Apa?"

"Aku hamil anakmu. Informasi selesai. The End!"


Cocot: Anggap saja ini iklan :v

Nemenin brojolan si Presiousca dan CussonBaekby, kuy ngerusuh disana~