"704..704..704.." seorang gadis bergumam sendiri, tampak sibuk mencari nomor pintu di sebuah lorong apartemen sambil membawa sebuah koper besar. Setelah menemukan nomor yang dimaksud, dia pun tersenyum lalu memasukkan kunci yang dia pegang untuk membukanya. Tampaklah sebuah ruangan tidak terlalu luas, dengan kitchen set di dekat pintu masuk beserta kulkas ukuran sedang, tampak pintu yang nampaknya sebuah kamar mandi di ujung sebelah kiri, sebuah sofa panjang berwarna coklat tertata di depan sebuah TV plasma yang cukup lebar dan disebelahnya tampak sebuah lemari tidak terlalu tinggi namun cukup sebagai pembatas sebuah kasur ukuran sedang dengan seprai dan bedcover warna coklat muda senada dengan wallpaper dan gorden yang berwarna kecoklatan. Puas dengan tatanan ruangannya, sang gadis meletakkan kopernya di depan tempat tidur bersebelahan dengan sebuah meja rias, lalu dia mengambil ponselnya dan menekan sebuah nomor.

"Kai-ah, aku sudah sampai. Gomawo, kamarnya bagus, bahkan warnanya begitu lembut"

"Syukurlah kalau kau suka. Baek, istirahatlah dulu, aku masih ada pekerjaan, selesai ini aku akan mampir" suara lelaki diseberang sana menjawab.

"Ah, ne, nanti sore kita bisa makan malam bersama" setelah mengakhiri teleponnya, gadis bernama Baekhyun ini memutuskan untuk mandi dan merebahkan diri di kasurnya.

"Hah, semoga semua akan berjalan baik" gumam Baekhyun sebelum dia tertidur.

Baekhyun terbangun karena sebuah suara pesan dari ponselnya.

=From : Jongin =

Baek, aku dalam perjalanan pulang, aku sampai setengah jam lagi ^^

#Chanbaek#

Baekhyun segera bangun dari tidurnya untuk mencuci muka, memeriksa kulkas yang ternyata sudah berisi beberapa makanan beku yang tinggal dipanaskan dan beberapa kaleng minuman.

"Ck, Jongin , kau benar-benar malaikat" Baekhyun tersenyum kecil. Sambil memanaskan makanan, Baekhyun merapihkan sedikit pakainan. Tak lama sebuah ketukan terdengar dari pintu depan, tanpa menunggu lama Baekhyun segera melesat membukakan pintu, mengetahui sosok yang ditunggunya sudah berdiri di depannya, Baekhyun segera menghambur ke pelukannya.

"Kai-ah!" ujarnya sembari menubruk laki-laki itu yang nyaris saja terjerembab.

"Aigoo, kau sudah bertambah besar,eoh?" Jongin membalas pelukan gadis 24 tahun itu. Jongin sepertinya melupakan sosok lelaki tampan yang hanya tercengang melihat keakraban dua sahabat di depannya.

"Ehem!" lelaki itu berdehem seolah mengatakan 'ada aku di sini'

"Ah iya, Baekkie, ini Chanyeol, Park Chanyeol, aku pernah menceritakan padamu bukan? Dan Chanyeol, ini Byun Baekhyun, tetanggaku sekaligus teman bermainku sejak kecil" Jongin menjelaskan pada kedua orang itu. Chanyeol dan Baekhyun saling menunduk memberi hormat. Ya, Jongin adalah sahabat Baekhyun sejak mereka bahkan belum sekolah dasar, pekerjaan Jongin adalah sebagai manager model, dan Park Chanyeol lah artis yang dimanagerinya. Baekhyun mempersilakan kedua tamunya masuk.

"Aku pulang saja, aku ingin tidur sebentar"

"Baiklah aku akan menyusul nanti" jawab Jongin, Chanyeol berpamitan dan melenggang ke arah pintu tepat di sebelah flat Baekhyun, kamar memperhatikan sampai Chanyeol benar-benar menghilang ke balik pintu.

"Wae? Terpesona? Dia memang tampan walau kadang konyol" Jongin tersenyum geli sendiri.

"D-dia tinggal di sini juga?" tanya Baekhyun sambil masuk ke dalam diikuti Jongin.

"Tepatnya kami, ya kami tinggal di sini, Chanyeol membeli flat 3 kamar untuk kami berdua tinggali, mungkin karena usiaku dan dia yang sama jadi kami lebih seperti teman" Jongin menjelaskan sambil mendudukkan dirinya di kursi.

"Kai-ah, apartemen ini cukup bagus, aku tidak yakin akan bisa membayarnya" Baekhyun memberikan sebuah kaleng minuman pada Jongin.

"Dan kau bahkan melengkapi dengan perabotan dan makanan, itu agak berlebihan" Baekhyun mempoutkan bibirnya.

"Baekkie, jangan pernah bicara soal membayarnya, aku sudah membeli ini untukmu dan asal kau tau, ini tidak seberapa dibandingkan apa yang sudah kelurgamu berikan pada keluargaku" Jongin berkata serius.

"Ta-tapi aku yakin Appa maupun Umma tidak pernah meminta anaknya untuk meminta balasan" Baekhyun menambahkan.

"Baek, aku mohon, jangan dibahas lagi, ne? aku sangat senang kau memutuskan pindah dan bisa tinggal di dekatku. Hmm, atau anggap saja ini hadiahmu karena kau diterima di perusahaan DK Corps itu" Jongin tersenyum.

"Haish! kenapa kau mengingatkanku kalau aku besok harus masuk kerja yang pertama, aku benar-benar gugup" Baekhyun tampak khawatir.

"Hei, tenanglah, aku tau kau bisa" Jongin meyakinkan dengan merangkul pundak Baekhyun erat. Perbincangan mereka berlanjut sambil makan malam, pembicaraan yang hanya sekedar bernostalgia masa kecil mereka, saat Jongin memutuskan pindah ke Seoul setelah Appa dan Ummanya meninggal.

"Jadi, apa bekerja untuk artis itu menyenangkan?" Baekhyun bertanya sambil menyesap minumannya saat pembicaraan beralih mengenai pekerjaan.

"Tidak buruk, kalau artis yang kau tangani tidak terlalu rewel, aku pernah bekerja untuk artis besar dan dia cukup banyak tuntutan, aku terlalu lelah mengatasinya. Tapi dengan Chanyeol, dia simpel, tidak banyak meminta, pekerjaan dilakukan tanpa banyak protes dan yang paling penting dia bisa menjadi teman yang baik" Jongin menjabarkan.

"Chanyeol-ssi itu tampaknya sedang naik daun, kau pasti sibuk eoh?"

"Ya, dia memang foto model tapi beberapa kali sudah mulai banyak tawaran main film, hanya saja dia belum banyak mengambilnya, dia masih ingin fokus dengan dunia modelling. Apalagi ayahnya seorang pengusaha terkenal yang tentu saja dia juga harus memilih peran yang tidak merusak imagenya" Baekhyun manggut-manggut mendengarnya.

"Yang paling merepotkan adalah wanita-wanita genit yang mendekatinya. Mereka menggunakan banyak cara agar bisa mendekati Chanyeol, itulah yang paling susah" Jongin menambahkan. Baekhyun meletakkan gelas berisi teh mint hangat di hadapan Jongin.

"Minumlah , kau terlalu banyak berkerja, sebentar lagi kau akan keriput kalau terus seperti itu" Baekhyun menunjuk dahi Jongin dan mereka berdua pun tertawa.

Drrt..drrt.. drrttt..

Ponsel Jongin berdering.

"Wae, Chanyeol-ah?"

"..."

"Haish, kau ini kebiasaan. Baiklah aku segera pulang" Jongin menutup telponnya keras. Baekhyun menatap bingung.

"Aku beri tahu kau rahasia terbesar Park Chanyeol" Jongin menatap Baekhyun yang kini memiringkan kepalanya penasaran.

"Sudah sebesar itu, dia tidak pernah berani untuk tidur sendiri" Jongin berkata pelan setengah berbisik. Baekhyun mengerjapkan matanya.

Satu detik.

Dua detik.

Dan detik ketiga..

"Hahahaha..Jinjja?hahahaha.." Baekhyun tertawa terbahak bahak yang mau tidak mau membuat Jongin ikut tertawa.

"Aigoo, tidak aku sangka laki-laki berbadan besar seperti itu penakut juga, eoh?" Baekhyun berkata setelah tawanya mereda. Jongin mengangkat bahunya sekilas lalu menyesap tehnya sampai habis.

"Aku pulang dulu, ne. Kalau ada apa-apa hubungi aku, dan selamat bekerja besok" Jongin mencium kening Baekhyun dan bergegas pergi.


#Chanbaek#

Baekhyun bangun terlalu pagi hari ini, tidurnya tidak nyenyak karena gugup mengingat hari ini adalah hari pertama dia bekerja. Setelah selesai mandi dan menyempatkan memakan sepotong roti untuk sarapan, Baekhyun bersiap untuk menuju kantor barunya. Baekhyun masih cukup asing dengan wilayah ini, namun berkat Jongin, Baekhyun tau kendaraan umum apa yang bisa dia kendarai untuk menuju DK Corps. DK Corps adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi atau obat-obatan, Baekhyun bisa diterima di perusahaan besar itu juga atas bantuan Jongin, Jongin bilang dia mengenal seseorang di perusahaan itu, jadi setelah Baekhyun lulus dan memutuskan untuk bekerja, Jongin memintanya mengirim lamaran ke alamat Jongin dan dia yang akan mengurusnya, awalnya Baekhyun tidak yakin, apalagi dia fresh graduate yang belum memiliki pengalaman keja, namun keberuntungan ada ditangannya, Baekhyun diterima sebagai sekretaris salah satu manajer di sana.

Baekhyun memasuki kantor dengan dada berdebar.

"Selamat pagi, saya Byun Baekhyun, hari ini hari pertama saya, bisa saya bertemu dengan Nona Do Kyungsoo?" Baekhyun bertanya pada resepsionis.

"Selamat pagi, Byun Baekhyun-ssi. Nona Do Kyungsoo-ssi sudah menunggu anda di ruangannya" sang penerima tamu menjawab dengan ramah. Setelah menjelaskan letak ruangan yang dimaksud, Baekhyun menuju ke lift.

Saat memasuki lift, seorang lelaki cukup tinggi juga masuk bersama Baekhyun. Baekhyun membungkukkan badan sedikit tanda memberi salam, sang lelaki hanya tersenyum. Tanpa diduga mereka keluar di lantai yang sama dan dengan tujuan yang sama: Ruangan direktur utama.

"Silahkan masuk dulu" lelaki itu mempersilahkan ketika mereka terkejut sama-sama berhenti di depan sebuah pintu kayu bertuliskan Direktur. Baekhyun mengetuk pintu dan langsung disahuti sebuah suara wanita yang memintanya masuk. Sedikit membuka pintu, Baekhyun masuk dengan ragu-ragu, begitu pintu dibelakangnya tertutup kembali, Baekhyun baru memperhatikan wanita yang duduk di hadapannya adalah seorang wanita ramping yang dia yakin usianya tidak jauh beda dengannya, cukup cantik dengan rambutnya yang dicat kecoklatan dan menampakkan senyum yang manis.

"Baekhyun-ssi?" dia bertanya ragu yang dijawab anggukan oleh Baekhyun. Tanpa diduga, perempuan itu segera berlari dan memeluk Baekhyun.

"Aigoo, benar kata Jongin , kau sangat cantik dan imut" ucapnya begitu melepas pelukannya, Baekhyun mengerjap-ngerjapkan matanya karena terkejut. Kyungsoo memberi isyarat pada Baekhyun untuk duduk, dan dengan patuh Baekhyun menurutinya.

"Kamu pasti terkejut, eoh?" Baekhyun mengangguk dengan wajah masih terkejut.

"Yah! Byun Baekhyun jangan hanya diam" Kyungsoo mempoutkan bibirnya.

"Jeosonghamida, Kyungsoo-ssi" Baekhyun menunduk. Kyungsoo justru terkikik geli.

"Jangan terlalu formal padaku, aku sahabat Jongin sejak sekolah tinggi, dia banyak bercerita tentangmu dan itu membuatku merasa banyak mengenalmu. Jadi kau panggil aku Kyungsoo saja, ne?" Kyungsoo menggenggam tangan Baekhyun.

"Ta-tapi, Kyungsoo-ssi, Anda pemilik perusahaan ini, a-aku tidak mungkin bicara tidak sopan"

"Jangan khawatir, aku hanya berbeda 1 tahun denganmu. Ah, dan untuk pemberitahuan aku bukan pemilik, yang memiliki adalah ayahku, hanya saja dia sudah mengurusi perusahaan yang lain. Panggil aku Kyungsoo, ya? Please?" Kyungsoo menatapnya dengan wajah memelas.

"Ah, ne" Baekhyun tersenyum.

"Hore! Kau tau, aku sangat ingin memiliki dongsaeng, Appa dan Umma sangat sibuk jadi aku sering sendiri. Aku senang akhirnya di kantor ada yang bisa aku ajak berteman, orang-orang di sini sudah tua-tua" cerita Kyungsoo sambil mengerucutkan bibir yang membuat Baekhyun geli. Baru saja selesai bicara, pintu di sebelah tempat mereka duduk terbuka, dan masuklah laki-laki yang tadi bersama Baekhyun di lift.

"Berapa kali aku bilang, ketuk pintu dulu!" Kyungsoo menggertak laki-laki yang hanya tersenyum jahil itu.

"Jadi, ini sekretaris baruku, hm?" ujarnya santai sambil mendudukkan diri di hadapan Baekhyun.

"Baekhyun, ini manager pemasaran sekaligus atasanmu nanti, dia sepupuku, Kim Yeongdeok, atau biasa dipanggil Jay. Dan Jay ini Byun Baekhyun. Semoga kau bisa bekerja sama dengan baik" Baekhyun dan Jay saling menjabat tangan.

"Baiklah sekretaris baruku, kau bisa ikut aku ke tempat kerjamu dan kau wanita bawel, panggil aku Oppa, aku 3 tahun lebih tua darimu" ujarnya sambil mengetuk pelan dahi Kyungsoo.

"Dasar tua" Kyungsoo menggumam sebelum melambaikan tangannya dengan riang ke arah Baekhyun yang menatapnya untuk berpamitan.

Jay mengajak Baekhyun berkeliling untuk mengenalkan beberapa lokasi di kantor yang cukup besar itu, tentu saja memakan waktu yang tidak sebentar, sampai terakhir adalah ruang kerja Jay.

"Nah, Baekhyun-ssi, meja kerjamu ada tepat di depan ruanganku" Baekhyun mengangguk mengerti. Setelah dijelaskan beberapa tugasnya, Baekhyun segera keluar dari ruangan Jay dan menuju ke meja kerjanya.


Baekhyun menata sedikit mejanya agar tampak nyaman, baru 30 menit, Jay keluar dari ruangannya.

"Baekhyun-ssi, kau sudah baca schedule tadi bukan? aku akan ada meeting untuk promosi vitamin kita yang baru dan kau ikut denganku" Baekhyun hanya mengangguk dan menjawab meng-iyakan, padahal dia sebenarnya belum melihat schedule yang dimaksud karena Baekhyun sibuk dengan menata mejanya.

Kini Byun Baekhyun ada di mobil mewah milik Jay, Baekhyun duduk di sebelah sopir pribadi bossnya, sedangkan Jay duduk di bangku belakang sibuk dengan gadgetnya.

"Baekhyun-ssi, kau sudah baca mengenai pertemuan hari ini?" Jay bertanya tanpa melihat ke arah Baekhyun.

"Ma-maaf, aku belum tahu" Baekhyun menjawab takut-takut.

"Tak apa, ini hari pertamamu, harusnya aku tidak mengajakmu untuk bekerja keluar dahulu" Jay menepuk bahu Baekhyun menenangkan. Baekhyun membuka tasnya dan mengambil lembar kertas schedule Jay hari ini.

Jam 14.00 : Brand Ambassador Vitamin 'DK'

Tempat: Sushi Resto

Client: Park Chanyeol

Baekhyun terbelalak membaca baris akhir. Park Chanyeol? Dia artis yang sedang naik daun, pasti tidak mudah untuk mendapatkannya, tapi bukankah Jongin berteman denganKyungsoo-ssi, jadi mungkin akan lebih mudah. Baekhyun menebak-nebak dalam hati.

Mereka tiba di restoran itu 10 menit sebelum waktu yang ditentukan, tepat jam 14.00 tampak Chanyeol dan Jongin memasuki restoran. Jongin cukup terkejut saat melihat Baekhyun, namun dia segera tersenyum menutupi keterkejutannya sekaligus senang karena sahabatnya sudah mulai bekerja. Chanyeol dan Jongin menjabat tangan Jay dengan formal, Baekhyun hanya menunduk di belakang Jay.

Pertemuan kali ini banyak membahas mengenai konsep yang sudah disusun oleh Jay untuk iklan vitamin dari DK Corp yang baru, Chanyeol tampak serius membacanya dan saat itulah Baekhyun merasa masuk ke waktu yang salah karena dia terus memandang Chanyeol. Alis Chanyeol yang mengernyit saat berfikir, matanya yang tajam saat memandang, jemari tangannya yang panjang saat memegang dagunya yang sedikit berambut dan dimples di pipinya saat dia tersenyum puas. Tampan. Perfect. Hanya itu yang ada dipikiran Baekhyun. Pertemuan ini berlangsung cukup lama, bercakap sambil makan dan akhirnya mereka memutuskan 2 minggu lagi syuting akan dimulai. Kesepakatan kali ini cukup mudah menurut Jay setelah Jongin mengatakan bahwa dia dan Baekhyun berteman dan bahkan sekarang bertetangga, jadilah obrolan mereka cukup ringan hingga takterasa sore sudah menjelang.

"Baek, kau pulanglah dengan Jongin-ssi, ini sudah sore kau tidak perlu kembali dulu ke kantor, lagipula ini hari pertamamu bekerja, pulang sedikit lebih cepat tidak masalah" Jay memberi ijin.

"Gamsahamnida, Sajangnim" Baekhyun membungkuk tanda terima kasih.

Baekhyun bercakap dengan Jongin, sedangkan Chanyeol sibuk bermain dengan ponselnya restoran sambil menunggu sopir Chanyeol datang. Tak jauh, tampak sekumpulan anak usia TK yang berjalan bersama-sama dengan beberapa guru yang mendampingi, memang letak restoran itu ada didekat museum yang cukup terkenal. Saat mobil Chanyeol sudah berhenti di depan mereka, Chanyeol dan Jongin naik bersamaan di bangku belakang, sedangkan Baekhyun di depan, baru saja mereka akan menutup pintu mobil tiba-tiba teriakan seorang anak mengejutkan Baekhyun.

"Noona? Baek Noona!"

Baekhyun tidak menoleh, cepat-cepat dia menutup pintu dan menengok ke arah sopir pribadi Chanyeol.

"Maaf Ahjussi, tapi bisakah kita segera jalan?" pintanya gugup. Chanyeol menatap Baekhyun heran, seorang anak dari rombongan sekolah TK itu tampak berlari kecil ke arah jendela Baekhyun.

"Noona! Noona!" teriaknya. Jongin segera menepuk pundak supirnya untuk menjalankan kendaraannya. Saat mobil itu berjalan, Baekhyun menengok sekilas ke arah anak yang memanggilnya tadi yang kini tampak berdiri di pinggir jalan dengan wajah berurai air mata dan beberapa guru tampak menenangkannya.

"Mian..Mianhae..Taehyung-ah" Baekhyun bergumam dan tanpa sadar air mata Baekhyun mengalir di pipinya, dan pemandangan itu tidak lepas dari pandangan Chanyeol.

TBC

Siapa Taehyung? Kelanjutannya kalau reviewnya bagus ya...

Author berniat merubah semua ff sebelumnya dengan Chanbaek version. Semoga suka ya