Disclamer: Masashi Kishimoto
Pairing: SASUSAKU
Genre: Friendship/Romance
Rated: T
.
.
.
SAHABAT JADI CINTA
Author: Lawra Nakaido
Warning: AU, OOC, OC, ABAL, dari sudut pandang Sakura.H
Summary: Apa aku salah menganggapmu lebih? Apa aku salah meminta kau hanya melihat dan memperhatikan aku saja? Apa sepasang sahabat cowok dan cewek tidak dapat berteman selamanya dengan adanya 'Cinta' diantara kita?
.
.
.
Maaf buat teman-teman yang sudah pernah baca fict ini sebelumnya. Hanya karena ke egoisan saia, saia menghapus fict ini dan menelantarkannya. Sekali lagi saia minta maaf minna. #berojigi. Aku juga ngucapin terima kasih untuk "SOMEONE" di twitter. Karena dukungannya aku publish ulang fict ini. Bersediahkah teman-teman RnR? Bagi yang sudah pernah review fic saya, review lagi ya.. ,
Dilarang keras ngeFLAME..
Don't like, don't read
Don't like, don't read
BAGI YANG UDA BACA, BISA KO MENYAMPAIKAN UNEK-UNEk. :D
.
.
.
Enjoy Read
.
.
.
SAKURA POV
Hai semuanya, perkenalkan nama saya Haruno Sakura. Saya memiliki rambut yang se-warna dengan bunga Sakura. Ya, benar pink adalah warna rambutku, yang kata teman-temanku warnanya cukup norak. Tapi aku tidak ambil pusing soal itu. Karena memang itulah warna rambut ku sejak aku dilahirkan di dunia ini. Aku akan menceritakan kisah percintaan ku dengan sahabat ku sendiri. Sahabat masa kecil ku dan saat itu juga-menurutku-cinta pertamaku.
Aku memiliki keluarga yang cukup sederhana dan memiliki seorang kakak laki-laki yang selalu ada untuk
ku namanya Haruno Sasori. Aku juga memiliki seorang sahabat, namanya Uchiha Sasuke dan dialah orang yang akan aku cerita'kan dan yang aku suka selama ini.
Dia seorang laki-laki yang tampan, pintar, dan selalu dikelilingi banyak wanita, dan dia juga termasuk orang yang aku sayang atau sudah berubah menjadi aku cintai..? aku tidak tahu. Dia tidak termasuk dari kalangan bawah seperti kami.
Sasuke itu dari kalangan atas. Walau pun begitu Sasuke tetap berteman denganku. Sasuke juga sama dengan ku. Dia memiliki seorang kakak laki-laki yang se-angkatan dengan kakak ku di Universitas Negeri di Amegakure. Nama kakaknya Sasuke, Uchiha Itachi. Kak Itachi sudah menganggap aku adiknya sendiri.
Aku dengan Sasuke sudah berteman cukup lama. Mungkin sejak kami berusia lima tahun dan sejak saat itu kami selalu bermain bersama. Bahkan kami juga pernah mandi bersama dirumahnya atau dirumahku.
Saat itu aku masih kelas satu Sekolah Dasar, sedang'kan dia kelas dua. Usia kami memang berbeda satu tahun. Setiap mengingat itu, membuat wajah ku merah seperti kepiting yang rebus. Memang saat itu aku dan Sasuke masih terbilang cukup kecil. Jadi, tidak ada kata malu saat itu. Dan seiring berjalan waktu, Sasuke masuk Sekolah lebih cepat dariku. Pada saat itu aku masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak.
Walau pun kami sudah sekolah tapi kami tetap bermain seperti biasa hanya saja waktu bermain kami dikurangi. Ada satu permainan yang tidak bisa aku lupakan yang selalu membuat pipiku menjadi merah merona.
Pada saat itu Sasu sudah kelas tiga, sedangkan aku kelas dua Sekolah Dasar. Waktu itu Sasu berperan menjadi seorang suami dan aku berperan menjadi seorang istri. Sedangkan boneka ku yang bernama Melan kami jadi'kan anak.
Kami layaknya memiliki sebuah keluarga yang sangat bahagia. Sasuke yang pada saat itu menjadi suami ku, benar-benar menjadi seorang suami yang bertanggung jawab. Sedangkan aku, menjadi seorang istri yang manja. Walau pun kami sudah memiliki seorang anak.
Aku berharap suatu saat nanti Sasuke akan menjadi suami ku bukan hanya saat bermain saja dia menjadi suami ku. Waktu bermainan kami tidak berlangsung lama, karena hari sudah menjelang petang dan seorang anak sekolah yang baik harus melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pelajar yaitu belajar.
Kami berjanji akan melanjutkan permainannya karena pada saat itu Sasuke ada ulangan di sekolah, kami membatalkannya dan kami akan melanjutkannya setelah Sasuke selesai ulangan saja. Tapi, semakin hari kami semakin sulit meluangkan waktu untuk bermain bahkan untuk bertemu pun tidak karena Sasuke ada les di sekolah.
Pada akhir tahun kami biasanya mengikuti natal di gereja. Aku pergi bersama bibiku. Ayah, ibu dan kakakku munyusul. Aku dan bibiku duduk satu bangku panjang. Bibi permisi sebentar dan aku menunggu di bangku yang kami dudukin, tidak ambil oleh tamu yang lain. Beberapa menit kemudian bibi Anko datang bersama dengan Sasuke yang pada saat itu mengenakan jas dan celana berwarna hitam sedang kemejanya berwarna putih gading. Dan tidak lupa juga dasi kupu-kupu berwarna hitam. Aku mengakui Sasuke itu memang tampan dan ditambah lagi dengan pakaian yang dikenakannya, semakin tampan saja dirinya. Penampilannya malan itu membuat pipiku sudah hampir sama dengan buah kesukaan Sasuke.
Aku juga dapat melihat ada rona merah di pipi Sasuke walau samara-samar. Aku mengalihkan pandangan untuk melihat bibi ku. Aku melihat bibi Anko sudah menyeringai kepada ku dan karena ulah bibi ku, pipi ku makin merona. Bibi Anko juga menyarankan agar Sasuke duduk di sampingku. Aku malu, tapi di dalam hati senangnya tidak terkatakan. Sasuke tidak menolak saran bibi, dia duduk di samping ku. Kami persis seperti pengantin cilik. Kami pun mengikuti acara kebaktian dengan damai dan tidak lupa juga dengan pipi yang sanga-sangat merah.
Pada tahun selanjutnya, pada saat menjelang natal. Di kompleks rumah kami mengadakan latihan natal bersama dan semua anak-anak menari. Aku berharap bisa berpasangan dengan Sasuke. Entah kebetulan atau tidak, ternyata panitia natal memasangkan aku dengan Sasuke. Latihan pertama cukup sulit bagi Sasuke karena dia tidak cukup berbakat dalam bidang ini. Gerakan Sasuke bisa di bilang amburadur, karena ketidak mahiran Sasuke, pasanganku pun diganti. Karena posisi kami menari berada paling depan. Pasangan ku yang baru adalah Lee. Aku akui gerakan tarian Lee sangat bagus. Aku mengikuti latihan ini dengan rutukan didalam hati. Menjelang natal kami mengadakan gladebersih. Menunggu giliran kami untuk menampilkan tarian, entah bagaimana bisa tarian Sasuke yang dulu bisa dibilang ancur sekarang sudah cukup bagus. Dan sekarang pasangan ku tetap menjadi Sasuke di atas panggung.
Akhirnya, natal di kompleks kami pun dimulai. Awal acara aku mencari-cari Sasuke, karena sebelum acara di mulai bibi Mikoto menitipkan dasi Sasuke pada ku. Tapi sampai acara hiburan pun, aku belum bertemu dengan Sasuke. Saatnya tarian kami untuk di tampilkan, tapi aku belum juga bertemu dengan Sasuke. Aku pun mulai panik, bagimana kalau Sasuke lupa. Pada saat barisan kami diatur oleh pelatih, akhirnya Sasuke datang. Dengan hati yang sangat senang, aku pun memberikan dasi yang dititipkan Bibi Mikoto tadi kepada Sasuke. Entah kenapa, saat aku mendekati Sasuke jantung ku berdetak sangat cepat. Mungkin karena melihat penampilan Sasuke yang dilihat dari sudut manapun sangat menawan, postur tubuhnya yang bertambah tinggi dan berisi di padu dengan kemeja yang sewarna dengan matanya plus ditambah dengan dasi yang berwarna merah. Benar-benar… aku sudah tidak tahu lagi mau berkata apa saat melihat penampilan Sasuke malam ini.
Tarian kami pun ditampilkan didepan semua orang tua. Sebelum tarian kami dimulai, aku menstabilkan jantungku agar tidak berdetak lebih cepat karena aku takut Sasuke dapat mendengarnya. Sasuke menggenggam tanganku, jantungku makin menggila saja. Akhirnya tarian kami pun berakhir dengan tepuk tangan yang meriah dari tamu-tamu dan juga orang tua kami. Aku bahagia melihat wajah orangtua kami yang tersenyum bangga pada kami semua.
Saat musin panas, aku dan Sasori-nii pergi kekolam renang dan disana ternyata tidak cukup ramai. Mungkin saja, yang lain lebih memilih ke pantai dari pada kekolam renang. Aku dan Sasori-nii berkeliling mencari tempat untuk duduk. Eh, gak tahunya malah bertemu dengan bibi Mikoto. Dari pada susah-susah cari tempat, kami putuskan untuk bergabung bersama keluarga Uchiha.
Sasori-nii sedang berbincang-bincang dengan Itachi-nii sedangkan aku hanya melihat orang yang sedang berenang saja dan se-sekali bermain air. Ada seseorang yang membuat aku tertarik, karena gaya berenang yang menurutku susah bisa dikuasainya. Setelah orang tersebut keluar dari kolam renang, aku shock melihatnya karena dia memiliki dada yang bidang, perut yang berbentuk,dan warna kulit yang putih bersih. Ternyata yang aku lihat sedari tadi adalah Uchiha Sasuke. Uchiha memang ahli dalam berbagai bidang dan aku baru kali ini melihat Sasuke bertelanjang dada versi dewasa dan dia benar-benar membuat wanita-wanita yang ada di kolam renang pada nosebleed semua dan merona merah. Samar-samar aku dapat mendengar pembicaraan bibi Mikoto dengan Sasuke.
"Sasuke, temani Sakura-chan ya! Atau bagaimana kalo kau ajari dia berenang? Kata bibi Tsunade minggu depan Saku-chan ada ujian renang" suruh atau bisa dibilang perintah bibi Mikoto kepada Sasuke.
'APHAAAAA…! Bibi Mikoto menyuruh Sasuke untuk mengajari aku berenang' teriak inner ku. 'Apa Sasuke mau ya..? Semoga saja dia mau.' kata inner ku harap-harap cemas. Karena sejujurnya aku juga sangat mau diajari Sasuke.
"Sakura'kan memiliki guru renang Kaa-san" tolak Sasuke
Padahal aku sudah berharap Sasuke akan mengajari aku berenang, ternyata dia menolak.' Baiklah aku akan minta ajarin sama Sasori-nii saja. Kalau begitu, aku akan membencimu dan aku gak akan mau di tolong olehmu lagi Sasuke.'innerku berapi-api.
.
.
.
.
.
.
~~TBC~~
Gimana minna? Hancur? Kecepetan? Kependekan?
Kalau masalah alurnya kecepetan, aku minta maap ya minna. (_ _") karena ini cerita aku sewaktu aku sama 'doi' waktu kecil. jadi yang aku ingat hanya sisi manisnya saja. Apa lagi kisah cinta ku terkesan monoton. Dari pada readers bosen jadi aku skip aja. sekali lagi maap ya minna.
Bersediahkah Minna-san. . . .
R
.
E
.
V
.
I
.
E
.
W
