Judul : This Is My Life
Author : jeonel
Genre : brothership, family, dll
Cast :
~ kim seokjin
~ min yoongi
~ kim namjoon
~ kim haseok
~ park jimin
~ kim taehyung
~ jeon jungkook
Catatan :
*Sebuah ikatan persaudaraan yang membumi tak akan mampu dipisahkan oleh apapun.
*Setiap manusia terlahir dari nenek moyang yang sama, karenanya setiap manusia bersaudara dan sepantasnya untuk saling bersatu.
* Untuk memiliki tali persaudaraan yang kuat anda tidak perlu seseorang yang kuat, justru karena persaudaraanlah diri anda menjadi kuat.
*Sebanyak apapun keburukan saudara anda, tugas anda tetap untuk membuat mereka bahagia.
* Saudara anda adalah diri anda sendiri, Jika terjadi sesuatu pada mereka, ia akan mempengaruhi diri anda, jagalah saudara anda, bahagiakan mereka.
#part1
Pengganti orang tua adalah tanggung jawab seokjin. eommanya meninggal saat melahirkan anak terakhirnya jeon jungkook. Eommanya mengalami perdarahan yang sangat hebat, dan hal itu menyebabkan kematian pada eommanya, namun sang dongsaeng selamat dari musibah itu. Sedangkan appanya mengalami kecelakaan saat perjalanan menuju rumah sakit dimana istrinya akan melahirkan. Hal itulah yang menyebabkan tujuh saudara laki-laki itu hidup saling menolong, memberi kenyamanan dan memberi kasih sayang satu sama lain.
Namun naasnya melahirkan dalam keadaan perdarahan bisa mengakibatkan kelainan pada sang bayi. Apalagi jika sang ibu mempunyai penyakit yang bisa turun ke anaknya. Seperti jeon jungkook yang mengidap penyakit Hemofilia A berat atau Hemofilia B dari gen eommannya yang sering mengalami perdarahan. Maka dari itu jeon jungkook hidup dalam pengawasan dan perlindungan. Karena jeon jungkook adalah kenangan terakhir dari hasil orang tua mereka. Sekecil apapun luka yang diderita jungkook harus segera diatasi.
Jungkook**
Hemofilia adalah gangguan sistem pembekuan darah, seseorang dengan penyakit ini ketika terjadi luka, darah akan terus keluar, karena darah yang seharusnya membeku tidak jadi membeku atau bisa membeku namun dalam keadaan waktu yang lebih panjang dibanding normal.
Penyakit hemofilia merupakan penyakit yang diwariskan atau diturunkan (inherited) karena terkait dengan kromosom X. Sehingga hemofilia merupakan penyakit seumur hidup, walaupun demikian dengan perawatan yang tepat dan perawatan diri yang baik, kebanyakan orang dengan hemofilia dapat mempertahankan gaya hidup aktif dan produktif.
Gen menyebabkan hemofilia A atau B terletak pada kromosom X, sehingga tidak dapat ditularkan dari ayah ke anaknya. Hemofilia A atau B hampir selalu terjadi pada anak laki-laki dan diturunkan dari ibu ke anak melalui salah satu gen ibu.
Seperti aku, jungkook hidup yang menderita dengan penyakit Hemofilia A berat/ Hemofilia B. Penyakit yang akan ku bawa seumur hidup. Entah bisa sembuh atau tidak aku tidak mengetahuinya. Namun, hyungku Jin yang bersikeras menjadi Dokter dengan alasan ingin menyembuhkanku terkabulkan dengan menjadi seorang dokter. Namun, belum bisa menyembuhkan penyakitku. Jin hyung menjadi seorang dokter spesialis kanker. Meskipun begitu jin hyung sangat sayang dan selalu merawatku jika penyakitku kambuh. Umurku 15 tahun, tapi hyung-hyungku selalu memperlakukanku seperti anak kecil yang selalu dalam pengawasan dan perlindungan. Aku ingin bebas dalam pengawasan hyung-hyungku namun hyung"ku tidak akan membiarkanku terbebas dan terluka. Bagi mereka aku adalah kenangan terakhir dari appa dan eomma. Eomma meninggal saat melahirkanku, eomma mengalami perdarahan yang sangat hebat, hingga maut pun menjemputnya. Sedangkan appa, dia meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit dimana eomma akan melahirkanku. Naasnya appa ku mengalami kecalakaan dan merenggut nyawanya. Sangat miris!
Dan sejak itulah aku hidup tanpa belaian dan pangkuan seorang eomma. Hanya hyung"ku yang merawatku bisa hidup sampai sekarang. Sangat bersyukur bukan? Namun, beberapa hal yang membuatku terkekang dan tertekan. Aku takut jika hyung"ku pergi meninggalkanku. Karena aku adalah kelemahan bagi mereka. Entah sampai kapan aku dalam perlindungan hyung"ku. Yang terpenting aku menikmati hidupku yang penuh suka dan duka.
Jungkook*end
Seperti pagi ini. rumah yang berpenghuni tujuh orang itu tampak sepi. Tak seorang pun yang bangun dari tidurnya. Eh.. salah ada yang sudah bangun tapi belum pergi dari ranjangnya. Dia jin, kakak tertua yang selalu bangun pagi, menyiapkan sarapan, dan merawat dongsaeng2nya. Jin tidak tidur sendirian. Dia memilih tidur bersama dongsaeng termudanya jungkook. Alasanya hanya utntuk menjaga sang adik yang notebenya berpenyakit. Karna jin adalah seorang dokter maka kapan saja dan dalam situasi bagaimanapun dia harus merawat sang adik. *hyung yang baik*
" jeon jungkook cepatlah bangun dan mandi. Sebelum hyung2mu yang lain bertengkar memperebutkan kamar mandi." Ucap jin sembari membelai pelan rambut jungkook. Matanya yang sipit menatap lekat wajah jungkook dengan sendu. Sepertinya dia benar-benar hyung yang baik untuk jungkook. Nyatanya ia bisa merawat jungkook yang penyakitan itu bisa hidup sampai sekarang. Namun terbesit rasa takutnya jika kehilangan seorang jungkook. Jungkook yang dulu ia timang dan membelainya lembut. Jungkook yang penurut. Jungkook yang manis dan manja. Dan jungkook yang hidup melawan penyakitnya. Sungguh ironis sekali hidup dongsaengnya itu. Sedetik kemudian jin mencubit hidung jungkook gemas, karna usahanya membangunkan jugkook tidak akan berhasil jika hanya belaian lembut yang ia beri. Jin memanggil nama jungkook berkali-kali. Tapi jungkook benar-benar tidak mau bangun. Jin akhirya menyerah. Kemudian dia menarik tangan jungkook agar duduk dan bangun. Namun, usahanya sia-sia ,Jungkook masih memejamkan matanya. Dengan berat hati jin menggendong jungkook menuju kamar mandi. Saat dikamar mandi jungkook diturunkan dari gendonganya dan jin menyiram jungkook. Dan alhasil jungkook bangun dengan sadar yang sempurna. Hanya cara itulah jin dan yang lainya membangunkan dongsaengnya yang manja itu. Kalo tidak seperti itu, wahh sampai jin pulang dari rumah sakit, sampai suga selesai latihan sebagai atlet basketnya, sampai namjoon haseok pulang dari kuliahnya,dan jimin dg taehyung pulang dari sekolahnya jungkook pun tidak akan bangun.
"aishh... jin hyung! Apakah setiap hari kau harus membangunkanku seperti ini? hyung jahat sekali.. kau tau? Aku sangat terkejut dan kedinginan setiap paginya, bahkan dalam keadaan aku masih tertidur!" protes jungkook yang merasa tidak terima atas perlakuan jin yang hampir setiap hari melakukan hal bodoh seperti ini. Jin hanya tersenyum dan terus saja menyiram jungkook hingga beberapa gayung sampai jungkook basah kuyup.
"jangan lupa sikat gigi eoh.."
"ne hyung". Jin menyiram jungkook lagi.
"hyung cukup! Hahaha.. kau malah mengajakku bermain dengan air!". Merasa tidak terima jungkook pun membalas jin yang juga menyiram jin dengan gayung yang dia ambil dari tangan jin. Setiap hari dan setiap pagi hal itulah yang mereka lakukan.
"jeball..senyuman dan tawaan tulusmu itulah yang akan hyung rindukan kookie" batin jin.
"eoh..oh..! sudah cukup jungkook! Sekarang ganti seragam yang sudah ku siapakan. Jangan turun untuk sarapan jika kau belum selesai mempersiapkan dirimu untuk sekolah." Jungkook menghentikan aktifitasnya.
"ne hyung..!" jungkook pergi keluar kamar mandi dan menuju kamarnya.
Sedangkan jin, dia harus menyiapkan sarapan untuk dongsaeng2nya yang lain.
**Saat perjalanan menuju kamarnya jungkook dikejutkan oleh beberapa hyungnya yang berlari-lari menuju kamar mandi.
"wahh kau sudah bangun jungkook-ah?" tanya haseok saat melintasi jungkook.
"ne hyung"
"wahh dongsaengku rajin sekali, bangun sepagi ini!" puji namjoon
" wahh jungkook! Cepat ganti baju! Nanti kau kedinginan!" perintah yoongi.
"ne hyung" *polos sekali wajahmu*
"wahh apakah kau benar-benar jungkook?" tanya taehyung yang masih menerjap-nerjapkan matanya. Jungkook mengangguk.
"bagaimana bisa jungkook bangun se pagi ini? mungkin kau makhluk astral yang menyerupai dongsaengku! Ayo mengaku siapa kau?" tanya taehyung masih menyelidik. *yang makhluk astral itu kamuh mphii*
"tapi aku benar dongsaengmu jungkook hyung! Apa kau sudah lupa? Ku kira yang pikun itu lansia, tapi hyung ternyata lansia yang menyerupai alien!" ucap jungkook dengan wajah polosnya. Taehyung mengendus kesal. Dan berlalu begitu saja tanpa mempedulikan jungkook setelah menerima sikap darinya.
"yakk! Jungkook-ah.. kau sudah selesai mandi?" tanya jimin yang baru bangun juga. Jungkook hanya mengangguk.
"berarti aku yang paling akhir! Bagaimana bisa kau mandi mendahuluiku kookie?"
"unni hyung.. aku Cuma bangun lebih pagi dari hyung!" ucap jungkook menatap jimin mantap.
"dan sepertinya hyung benar2 yang terakhir. Cepat hyung lari dan menyelinap dilubang saluran air. Hyung kan kecil!" celetuk jungkook. Sedangkan jimin dia hanya bisa menghela nafas berat dan lari untuk mengantri mandi.
S
K
I
P
"cepat.. cepat selesaikan sarapanmu kookie, lalu minum obatmu!" ujar jin yang sedang menyiapkan obat analgesik, antibiotik, dan antifibrinolitik. Jungkook menghentikan sarapanya.
"apakah selamanya aku minum obat-obatan itu hyung?" tanya jungkook menatap jin lekat. Semua yang mendengarkan pertanyaan jungkook mengehentikan aktifitasnya dan beralih menatap jungkook sendu.
"itu tergantung respon tubuhmu kookie, jika kau meminum obatmu secara teratur otomatis respon tubuhmu akan baik. Jika kau tidak mau.." ucapan jin terputus.
"kau mau mimisan setiap hari?" saut taehyung
"Ani.. hyung"
"apa kau mau Bak dan Bab mengeluarkan darah?" tambah namjoon
"unnie.. hyung"
"apa kau mau merasa pusing dan tubuhmu lemas terus menerus?" tanya haseok.
"unnie.. hyung"
"apa kau mau membuat sedih dan merepotkan hyung2 mu?" saut jimin
"unnie.. hyung.."
"lalu mengapa kau bertanya seperti itu? Apa susahnya meminum 18 butir obat itu setiap harinya? Apa kau ingin MATI?" bentak yoongi.*obatnya kan ada tiga jenis, nah setiap jenis obat harus meminum dua butir. Dan minumnya tiga kali dalam sehari. Jad = 18 butir obat setiap harinya.*
"unni hyung.. jebal..! hyung mianhe.." ucap jungkook dengan mata berkaca-kaca. Sungguh susasana seperti inilah yang ingin selalu ada buat jungkook. Perhatian, pertikaian, kedamaian, kepedulian, dan kasih sayang yang selalu melekat pada hati jungkook.
"apakah aku akan mati dan tidak bisa hidup tanpa obat itu hyung?" batin jungkook pilu.
"sudah.. cepat minum obatmu eoh..! berangkat sekolah dan harus pulang pada waktunya! Hyung tidak mau kau terjadi apa2. "perintah jin. jungkook selesai meminum obat, dan diikuti taehyung dan jimin untuk pergi kesekolah. Karna mereka satu sekolahan jadi berangkatnya barengan.
"jimin taehyung.." panggil jin.
"ne hyung?" jawab mereka serempak.
"jaga, awasi dan lindungi jungkook!" pesan jin sebelum mereka masuk kedalam mobil, sedangkan jungkook, haseok dan namjon sudah lebih dulu masuk kedalam mobil.* ceritanya punya mobil 2. Yang satu khusus jin. Dan yang satu khusus haseok, namjoon, jimin, taehyung dan jungkook. Sebelum pergi ke universitas haseok dan namjoon mengantarkan trio makane itu kesekolah dulu. Sedangkan yoongi dia lebih suka naik bus.*
"ne hyung!" jawab mereka serempak lagi. *ehh dasar si kembar yang tidak identik*
#didalam mobil
"hyung nanti aku pulang agak malam. Jadi kalian pulang dulu saja!" ucap jungkook.
"wae? Wae kau pulang agak malam?" tanya jimin. Sedangkan taehyung hanya menatap jungkook lekat.
"aku ada les tambahan, kemarin aku tidak masuk selama seminggu karna sakit. Jadi seonsaengnim menambahkan pelajaran yang tertinggal untukku!" jawab jungkook.
"hyung akan menunggu" ujar taehyung.
"tapi hyung juga harus belajar dirumah, tak apa hyung.. aku bisa pulang bersama teman2ku yang mendapat les tambahan juga!"rengek jungkook menatap jimin dan taehyung dengan wajah memohon.
"tidak bisa jungkookie.. kau masih harus dalam pengawasan. Kau itu ceroboh sekali. Tidak akan kubiarkan kau terluka sedikitpun" saut haseok yang sedari tadi hanya menjadi pendengar setia pembicaraan trio maknae itu. Jungkook mengendus kesal.
"apakah kalian selamanya akan menjaga, mengawasi, dan melindungiku?" tanya jungkook yang masih memautkan bibirnya.
To Be Continue..
*Kira-kira jawaban hyung-hyungnya apa ya?
Maaf ya kalo kurang memuaskan. Dan Kurang ekhhgg..
Pokoknya saya berusaha buat menghibur kalian.
Jangan lupa Responya, Komenya yang bawel2 ya.. like juga..
