MAKE A WISH

.

.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pairing: Neji Hyuuga, Tenten

Rated: T

Terinspirasi dari Komik

Ah!My Goddess

WARNING:

Typo(s), AU, OOC, Alur berantakan, EYD amburadul.

Summary :

Dunia Tenten berubah drastis sejak kemunculan seorang pemuda tampan dikamarnya dan memberikannya sebuah harapan untuk dikabulkan.

"Aku Neji, Angel First Class, lisensi tak terbatas, kuberi satu permintaan apapun itu"

'OH KAMISAMAA.. AKU SUDAH GILAA.. AKU SEPERTI ALADIN DAN LAMPU WASIATNYA.. HAHAHAAA...' Jerit batin Tenten mulai frustasi.

Don't like don't read!

.

.

Happy reading~

-000-

Seorang gadis duduk di apartemennya dan melihat sekeliling. Perutnya terasa lapar membuatnya beranjak menuju dapur mencari persediaan makanan. Diluar tengah hujan dan rasanya malas bila harus keluar rumah hanya untuk semangkuk ramen. Gadis itu mendekati teleponnya dan berencana memesan beberapa buah Ichiruka Ramen. Sambil mencari-cari buku teleponnya tapi tidak menemukannya.

"Dimana ku taruh buku teleponnya ya?" katanya pada dirinya sendiri dan mulai menelepon.

Segera telepon mulai berdering dan sebuah suara menjawab di ujung telepon.

"Selamat datang di saluran angel line, aku akan bersamamu sebentar lagi."

"Apa, nomor salah sambung," kata Tenten dan hendak menutup telepon saat tiba-tiba ada cahaya yang menguasainya. Seorang pemuda berambut cokelat panjang, dengan tanda aneh di wajahnya keluar dari teleponnya. Dia mengenakan pakaian aneh dan cahaya menyilaukan terlihat menunjukkan ketampanannya.

Tenten tidak bisa menahan tatapannya, baginya dia seperti malaikat tapi segera naluri shinobinya masuk.

Pemuda itu selesai keluar dari telepon dan tersenyum, "Hai saya Neji, Angel tingkat pertama, unlimi ... wahaaa." Dia berkata saat Tenten membanting tubuhnya ke tanah dengan kunai di tangan.

Gadis itu menempelkan pisau ke lehernya dan menatap matanya dengan marah, "Siapa kau dan bagaimana bisa masuk ke apartemenku?"

"Hei.. bisakah kau jauhkan benda ini.." Neji mendorong pisau itu menjauh dari lehernya.

"Jawab aku." Tenten mendesak. Pemuda itu menatapnya dengan tenang.

"Mmm.. bisakah kita bicara dengan tenang?" Kata Neji seraya menatap gadis di atas tubuhnya.

"Jika kau mau melepaskanku, aku akan memberi tahumu" Dia bergumam. "Tapi, aku tak keberatan bila kita bicara dengan posisi sekarang, lebih menyenangkan.. hehehee" tambah pemuda itu dengan seringai diwajahnya. Menyebabkan wajah Tenten merah merona. Tenten bangkit dan menjauhkan kunai di lehernya tapi masih bersikap waspada.

"Siapa kau?." Tanya Tenten sedikit lebih tenang.

"Bicara," perintahnya kunai masih di tangan

"Seperti yang aku katakan tadi..," kata Neji sambil berdiri, "Aku Neji, Angel First Class, lisensi tak terbatas."

"Seorang Angel?" Kata Tenten dengan tatapan tak percaya. "Ya benar."

"Aku juga.." Pemuda itu merasa risih, "Aku keluar dari telepon."

"Intinya aku di sini untuk mengabulkan semua permintaanmu"Ujar pemuda itu sambil tersenyum tipis.

" Mengapa kau memberiku sebuah permintaan? " tanya Tenten sambil mengeryitkan dahi.

"karena kau adalah orang terpilih yang memiliki kehidupan yang menyakitkan, tapi kau tidak pernah menyerah," katanya saat dia mengingat apa yang telah dia baca di arsipnya. "Jadi, kau merasa menginginkan sesuatu, uang, kekuatan, kehancuran dunia, apa pun."

Tenten menatapnya dan bisa melihat bahwa dia tidak berbohong. "Apa kau serius?" kata Tenten seakan tak percaya.

"Ya, apapun itu" Kata Neji.

'Oh kamisama.. apa karena selalu bergaul dengan Lee, aku jadi berhalusinasi ada jin aladin keluar dari telepon dan siap mewujudkan semua keinginanku?' batin gadis itu saat ia mendudukan diri di sofa sambil meremas kepalanya frustasi. "Aku melihat seorang pemuda tampan yang mengaku sebagai Angel, dan dia menawarkanku sebuah harapan."

"Oh, kurasa aku sudah mulai gila" kata tenten dan langsung pingsan.

-000-

"Oh kepalaku," kata Tenten sambil memegangi kepalanya. Tenten mengerjap menatap terpana melihat sosok pemuda tampan disampingnya. Neji menatapnya lembut.

"Sudah merasa lebih baik?" Tanya pemuda itu dan Tenten hanya mengangguk.

"Mimpi yang indah" Kata Tenten sambil menutup matanya lagi. "Kuharap kau dan aku bisa tetap seperti ini selamanya.." kata Tenten tulus. Tiba-tiba sebuah cahaya mulai mengelilingi Neji yang menyebabkan Tenten melompat menjauh darinya.

Cahaya menerobos ke Langit menciptakan lubang besar di atapnya, segera mereda dan dia berhenti bercahaya. Neji cepat bangkit dan turun hujan ke telepon dan memutar nomornya. Pemuda itu berbicara dengan cepat selama beberapa menit sebelum menggantungnya.

Neji tersenyum padanya dan berkata, "Sepertinya keinginanmu telah dikabulkan, sekarang aku akan bersamamu selamanya."

Tenten mengangguk sebelum pingsan sekali lagi.

.

.

.

-TBC-

Lanjutt or delete? Review please...