LOVE ME FOREVER

...

a HAEHYUK Fanfiction

.

.

.

Donghae X Eunhyuk

Super Junior members

and other cast

.

.

.

Boys Love / Yaoi , Romance , Hurt/ Comport,

Typo(?) bergentayangan, DLDR

.

.

.

Enjoy~~

.

.


"Hyukkie~~..."

Suara lembut itu terdengar memecah keheningan.

Tap Tap Tap

Derap langkah kakinya terdengar pelan menuju arah ranjang dimana seseorang tengah bergelung didalam selimut.

"Hyukkie, sudah tidur... ?"

Panggilnya sekali lagi namun tampaknya orang yang dipanggil Hyukkie itu tetap tak terganggu dengan tindakan seseorang yang kini tengah menyingkap selimut yang menutupi sebagian wajah dan kepalanya.

"Hhh... lelap sekali tidurnya" Gumamnya.

Donghae atau Lee Donghae-nama namja tersebut-ikut merebahkan tubuhnya disamping namja manis itu.

Dielusnya surai blonde namja yang dipanggil Hyukkie itu penuh kelembutan. Keheningan kembali menyelimuti dimana hanya terdengar hembusan nafas teratur dan detakan jam yang kini tengah menunjukan pukul sebelas malam. Hingga getaran handphone dari saku jaketnya mamaksa Donghae untuk menghentikan kegiatannya. Seketika raut wajah sendu itu berubah tegang ketika mendapati ID pemanggil yang tertera dilayar ponselnya. Pemuda tampan itu perlahan bangkit dari posisinya dan beranjak keluar dari kamar tersebut meninggalkan namja manis yang perlahan mulai membuka matanya menampakan onyx sekelam malam yang menatapnya nanar.

"Hae~ya..."

.

"Yo Hyukjae..."

Hyukjae menoleh keasal suara, dan mendapati hoobae satu Manajementnya tengah tersenyum lebar kearahnya. Disambutnya Hoobaenya tersebut dengan sebuah pelukan ringan.

"Panggil aku Hyung, Katak bodoh!" Ujar Hyukjae memasang tampang berpura-pura kesal.

"Seperti Kyuhyunie saja, menyebalkan !" Lanjutnya dengan bibir mengerucut, membuat lawan bicaranya terkekeh.

"Tentu saja, aku ini kan pengikutnya" Seloroh si 'Katak Bodoh' mulai membanggakan 'organisasinya' bersama Kyuhyun.

"Cih" Hyukjae berdecih mendengarnya.

"Bangga sekali kau dengan perkumpulan bodohmu itu Minho-ssi, bahkan kalian terlihat seperti ibu-ibu arisan saat perform tadi, kau tahu?" Olok-oloknya, namun kemudian tertawa bersama saat mengingat betapa konyolnya Kyuhyun beserta antek-antek Kyuline-nya melakukan crossdressing. Minho hanya bisa mengusap tengkuknya malu.

" Bahkan Taemin pun takut melihatku, aku bersumpah tidak akan pernah melakukannya lagi"

Minho meringis saat mengingat Taemin yang lari terbirit-birit dibackstage tadi setelah melihatnya bercrossdressing menggunakan gaun merah menyala dengan belahan mencapai tengah pahanya. Dan jangan lupakan make- up tebal diwajahnya hingga terlihat seperti kedok juga wig panjang sebahu yang bertengger indah dikepalanya. Rapper dari Shinee itu benar- benar mengutuk orang yang telah menyusun konsep seperti itu.

Hyukjae dan Minho terus larut dalam obrolan dengan sesekali Hyukjae dibuat tertawa terpingkal karna lelucon yang dibuat oleh namja jangkung tersebut. Begitu pula seluruh artis SM Entertainment yang mengisi acara SM Town Seoul tersebut. Hingga akhirnya onyx sekelam malam Hyukjae terfokus pada satu obyek. Tak jauh dari sana, terlihat namja berambut kebiruan yang berstatus sebagai kekasihnya tengah merangkul mesra seorang Yeoja yang juga merupakan Hoobae mereka. Terlihat cukup intim kalau diukur hanya sekedar hubungan Sunbae dan Hoobae.

Minho yang melihat Hyukjae terdiam mengira Sunbae manisnya itu tengah melamun. Seketika itu bagaikan ada sebuah lampu pijar menyala terang diatas kepelanya. Dengan sebuah seringaian yang entah dia pinjam dari Kyuhyun atau Changmin, Minho berpindah posisi kebelakang Hyukjae dan Leader dance Super Junior itu sama sekali tidak menyadari pergerakannya.

Dan dengan sekali hentakan namja Choi itu berhasil mengangkat tubuh Hyukjae dengan melingkarkan kedua lengannya diperut Hyukjae. Tentu saja bukan hal sulit mengingat tubuh Hyukjae yang jauh lebih kecil dari tubuh jangkungnya.

"Huwaaaaaa... Choi Minhooo... " Hyukjae terlonjak kaget dan berteriak.

Menyisakan Minho yang tertawa terbahak dibelakangnya.

"YA... YA... TURUNKAN AKU KATAK PABBOOOOOO !"

.

.

.

Hari-hari berlalu seperti biasa dengan segala kepadatan aktifitas para member Super Junior, baik jadwal individu ataupun group, tapi ada yang berbeda untuk Hyukjae. Sudah beberapa minggu belakangan ini Namja yang memiliki Gummy Smile indah itu merasakan ada yang berbeda dengan sang kekasih, biasanya selarut apapun kekasihnya itu pulang sehabis memenuhi jadwalnya, Donghae pasti akan menemuinya entah untuk sekedar mengucapkan selamat malam atau memberikan ciuman pengantar tidur untuk dirinya. Tapi akhir-akhir ini Donghae terlihat melupakan kebiasaannya tersebut, jangankan untuk menemaninya tidur bahkan untuk sekedar mengucap selamat malampun sudah jarang Donghae lakukan. Mungkin Donghae hanya lelah menghadapi jadwal mereka yang menggila akhir-akhir ini, batinnya mencoba berpikir positif.

Namun jika boleh jujur Hyukjae amat merindukan Donghae, merindukan Donghae yang selalu bertingkah seperti anak kecil. Donghae yang selalu merengek untuk tidur dengannya dan Donghae yang selalu bernyanyi untuknya saat namja manis itu kesulitan untuk tidur. Tapi saat ini Donghae bagaikan tak tergapai olehnya. Kekasihnya itu sering pulang larut malam bahkan tak jarang Donghae sudah pergi pagi-pagi sekali tanpa membangunkan dan pamit dengannya terlebih dulu. Dan saat berjumpa ditempat latihan Donghae beralasan bahwa namja itu terburu-buru karna koreografer mereka memintanya datang segera.

Hey, bukankah Hyukjae juga member Super Junior dan dirinya juga leader dance didalam grup tapi kenapa hanya Donghae yang dihubungi.

Salahkan Hyukjae merindukan kekasihnya sendiri. Berbagai spekulasi kini memenuhi kepalanya. Ada apa dengan kekasihnya tersebut ? Ada apa dengan Donghaenya ? Mungkinkah Donghaenya...

.

.

.

Suasana gaduh dari ruang tengah memaksa Hyukjae untuk membuka matanya, mengerjapkannya berkali-kali, kemudian mengedarkan pandangannya kesekaliling.

Sepi.

Itulah yang dirasakan Hyukjae.

"Apa dia tidak pulang ?" Tanyanya pada diri sendiri. Karna semalam dirinya terjaga hingga larut malam namun Donghae tak juga menampakan batang hidungnya.

Perlahan dilanglakahkan kaki jenjangnya munuju kamar mandi, mungkin dengan mandi bisa membuatnya lebih segar dan bersemangat, pikirnya.

.

"Eoh,, Hyukkie kau sudah bangun ? Mari kita sarapan."

Ajak sang leader-Leeteuk-pada Hyukjae yang baru saja bergabung dimeja makan. Senyum ceria terulas dari bibir Hyukjae saat Ryeowook memberikannya sepiring nasi goreng kimchi kesukaannya.

"Cha.. makanlah Hyung, kulihat kau agak kurus belakangan ini " Ucap namja mungil tersebut sembari mendudukan dirinya disamping Leeteuk.

"Apa kau ada masalah Hyuk ?" Tanya sang leader.

"Gwenchana Hyung... aku baik-baik saja, jangan cemas"

Jawab Hyukjae disertai senyum tipis dibibir cerrynya. Namun sepertinya Leeteuk tidak percaya begitu saja. Terlihat saat Leader Super Junior itu hendak kembali bersuara namun Hyukjae lebih dulu menginterupsinya.

"Hm,,, Teukie Hyung, apa tadi malam Dong-

Belum sempat Hyukjae menyelesaikan kalimatnya sosok Donghae muncul dengan berpenampilan rapih.

"Pagi baby~~" Kemudian Mendudukan dirinya disamping Hyukjae dan mencium kening namja manis tersebut.

"Pagi Hae" Hyukjae balas menyapa sang kekasih dengan senyum jenaka.

"Kau mau kemana Hae ? Apa hari ini kau ada sqedul ?"

"Pelatih Hyung menghubungiku menyuruhku datang, baby " Jawabnya seraya meminum susu yang diberikan Leeteuk.

"Baiklah, aku berangkat dulu ne" Ucapnya, langsung berdiri dan mengenakan jaketnya yang tadi ia sampirkan disandaran kursi.

"Tapi Hae-..."

"Nanti aku akan menghubungimu"

Lagi. Ucapannya terpotong lagi. Dan alasan yang sama lagi yang Donghae berikan.

Dengan tergesa Donghae beranjak dari kursinya, memberikan kecupan pada kening Hyukjae dan mengusak ringan surai blonde namjanya itu. Meninggalkan pandangan tak mengerti dari para member termasuk Hyukjae yang kini hanya mengaduk- aduk nasi gorengnya tanpa selera.

.

.

.

Malam semakin larut, angin dingin malam yang kian menusuk tak dihiraukan oleh Hyukjae. Pemuda manis itu memeluk tubuhnya sendiri, seolah dengan begitu bisa memberinya sedikit kehangatan.

Beberapa saat lalu Donghae mengiriminya pesan bahwa kekasihnya itu akan pulang terlambat karna harus menghadiri jamuan makan oleh staf dan kru di drama terbarunya. Hyukjae menghela nafasnya berat.

Kilasan kejadian beberapa saat lalu kembali terlintas dipikirannya. Hyukjae kembali melihat Donghae tengah bersama seorang yeoja berjalan dikoridor SM buillding dengan bergandengan tangan. Dan gadis itu adalah gadis yang sama yang dilihatnya beberapa waktu lalu. Dadanya teramat sesak melihat bagaimana Donghae membelai wajah gadis itu dengan tatapan yang biasanya hanya Donghae tujukan untuknya.

Sepasang onyx kelam nan indah itu terpejam menikmati belaian angin malam yang menyapa wajahnya. Seolah terhanyut sampai-sampai ia tak menyadari kehadiran seseorang didekatnya. Hingga sepasang lengan kekar memeluk pinggangnya dari belakang. Sedikit tersentak namun tak perlu membuka mata ataupun menoleh, Hyukjae sudah sangat hafal siapa pemilik lengan yang tengah memeluknya posesif ini. Donghae. Kekasihnya.

"Kenapa belum tidur ,baby?" Tanya namja bermata teduh tersebut dan menyandarkan dagunya pada bahu Hyukjae.

"Aku belum mengantuk, Hae" Hyukjae menjawab seraya meletakan lipatan tangannya diatas lengan Donghae yang bertengger diperutnya.

"Tapi disini dingin baby, kau bisa sakit nanti" Pemuda oktober itu memberikan kecupan-kecupan ringan pada leher jenjang namjanya tersebut. Hyukjae sendiri hanya bergumam sebagai jawaban mencoba menikmati perlakuan sang kekasih padanya tapi entahlah apa Hyukjae benar-benar menikmatinya atau tidak.

Perlahan Donghae membalikan tubuh Hyukjae untuk menghadapnya, sehingga Obsidian mereka saling bertemu pandang.

Tak ada kata. Entahlah, baik Hyukjae maupun Donghae saling terdiam. Namun perlahan Donghae mengikis jarak diantara mereka hingga hidung keduanya saling bersentuhan.

Nafas hangat Donghae yang menerpa wajahnya membuat Hyukjae memejamkan matanya. Dengan pasrah menerima kala bibir tipis sang kekasih menyentuh bibirnya. Membiarkan Donghae memangut nya sesuka hati. Hanya sesekali Hyukjae membalasnya. Biasanya Hyukjae akan sangat senang saat Donghae memperlakukannya dengan sangat lembut seperti ini tapi entah mengapa kali ini terasa berbeda. Tak sahangat dan semanis biasanya. Terasa... hambar.

'Apakah bibirmu ini telah tersentuh orang lain Hae-ah'

Pikiran negatif yang sesaat tadi hinggap dikepalanya membuat dadanya terasa sesak. Hingga tanpa Hyukjae sadari setetes air mata lolos dari sudut matanya.

Mengecap rasa asin dalam ciumannya membuat Donghae menghentikan aktifitasnya memangut bibir sang kekasih. Pemuda tampan itu tersentak kala mendapati air mata dipipi dingin Hyukjae.

"Ada apa baby?" Dengan ekspresi khawatir yang sangat kentara Donghae menangkupkan wajah Hyukjae dengan kedua telapak tangannya.

"Kenapa kau menangis, baby ? apa aku menyakitimu?" Mengusap air mata namja manisnya menggunakan ibu jarinya.

Hyukjae menggeleng sebagai jawaban.

"Lalu apa yang membuatmu menangis hmm... ? Katakanlah jika aku melakukan kesalahan baby"

"Tidak Hae-ah, kau tidak melakukan kesalahan apapun" Hyukjae menggenggam jemari Donghae yang tengah mengusap pipinya.

"Aku hanya merasa senang kau berada disini" Hyukjae mencoba memberikan senyuman manisnya, mencoba meyakinkan Donghae bahwa dirinya baik-baik saja. Donghae pun balas tersenyum lembut. Mengecup mata berkelopak satu tersebut yang tadi sempat mengeluarkan air mata.

"Baiklah, tapi jika ada hal yang menggangumu katakanlah padaku, arraseo?" Hyukjae hanya menganguk sebagai jawaban.

"Kajja kita masuk, udara semakin dingin" Pemuda pirang itu hanya menurut saat Donghae menggiringnya masuk.

'Bagaimana aku bisa membaginya denganmu, jika masalahnya adalah kau sendiri Hae-ah'

.

Keduanya berbaring diranjang sempit milik Hyukjae. Beralaskan bisep kekar Donghae yang ia gunakan sebagai bantal, Hyukjae memejamkan matanya. Menikmati tangan Donghae yang terus mengelus rambutnya.

"Hae-ah~~" Cicit Hyukjae yang hanya dijawab dengan gumaman oleh sang pemilik nama.

Hyukjae mengigit bibir bawahnya, entah mengapa kata- kata yang ingin ia ucapkan seakan tersangkut ditenggorokan.

"Ada apa, baby ?" Donghae pun akhirnya membuka suara karna kekasih manisnya itu tak juga berbicara.

Namun bukannya menjawab pertanyaan Donghae, Hyukjae justru mencium bibir kekasihnya itu, sehingga membuat Donghae tersentak kaget karna serangan tiba- tiba itu. Namun tak urung, pemuda tampan itu justru membalas ciuman itu dengan lebih agresif. Saling melumat dan membelit hingga Donghae menyudahi ciumannya saat dirasanya Hyukjae menepuk pelan dadanya. Sungguh, Donghae selalu lepas kendali jika sudah dihadapkan dengan bibir manis milik kekasihnya itu.

"Bisakah kita bersama malam ini, Hae-ah" Dengan nafas yang masih sedikit terengah Hyukjae mengucapkan kalimat yang sukses membuat kekasihnya itu terkejut. Donghae sangat mengerti arti kata 'bersama' yang dimaksud Hyukjae.

"Baby, sebaiknya kita beristirahat. Kau terlihat lelah"

"Aku ingin kita bersama malam ini, Hae-ah"

Belum hilang keterkejutannya, namja manisnya itu kini kembali menciumnya, membuat Donghae mengernyit heran. Ada apa dengan namjanya ?

"Hyuk-kiehh" Donghae berusaha berbicara ditengah kuluman Hyukjae pada bibirnya.

"Sentuh aku" Jika sudah begini tak ada yang bisa Donghae lakukan. Karna sentuhan jemari Hyukjae pada tubuhnya selalu berhasil membuat hasratnya melonjak. Walaupun dirinya masih bingung dengan apa yang terjadi pada kekasihnya itu. Pasalnya walaupun mereka pernah-sering- melakukannya, tak pernah sekalipun Hyukjae yang meminta. Tapi saat ini, ahh entahlah. Mungkin kekasihnya ini benar- benar tengah merindukannya, begitu pikirnya. Ternyata penyakit 'Percaya Diri' seorang Lee Donghae sudah mencapai kategori kronis.

.

Donghae menarik selimut yang terjangkau menggunakan kakinya. Menutupi tubuh polos keduanya setelah mereka melakukan penyatuan untuk yang kesekian kalinya.

"Kau tertidur ?"

"Belum" Hyukjae menjawab pertanyaannya tanpa membuka kedua matanya yang terpejam.

"Ada apa, baby ? kau terlihat sedikit aneh" Kali ini Hyukjae tak menjawab, pemuda manis itu hanya menggeleng pelan dan lebih menyusupkan wajahnya diperpotongan leher Donghae. Menghirup dalam- dalam aroma khas sang kekasih seolah merekam dalam memory otaknya.

"Saranghae, Donghae-ah" Gumamnya pelan nyaris seperti bisikan.

"Nado, baby. Aku juga sangat mencintaimu " Bukannya Hyukjae tidak mempercayai ucapan kekasihnya, namun kali ini Hyukjae tak merasakan keyakinan dalam ucapan Donghae barusan seperti sebelum- sebelumnya.

Diam- diam, Hyukjae tersenyum kecut.

"Nyanyikanlah sebuah lagu untukku, Hae" Pinta Hyukjae masih sambil memejamkan matanya.

Donghae terkekeh ringan mendengar permintaan manja namja manisnya.

"Manjanya kekasihku ini, eoh"

Dengan jahil mencubit kecil hidung mancung Hyukjae.

"Hae-ah~~" Hyukjae merajuk manja namun masih tetap memejamkan matanya.

Kembali Donghae terkekeh dibuatnya. Sungguh manis 'Kekasih Namjanya ini'.

"Apapun untukmu baby" Donghaepun mulai bernyanyi.

Suara lembut Donghae mengisi suasana sepi didalam kamar tersebut.

'Apa kau akan jujur padaku Hae-ah'

Lagi. Hyukjae tersenyum miris. Dan air suci itu kembali menetes dari matanya yang terpejam. Namun kali ini tanpa disadari oleh orang yang kini tetap menyanyikan lullaby pengantar tidur untuknya.

.

.

.

TBC

.

.

.


Ini terinspirasi dari moment- moment SMtown Seoul kemarin. Cast akan bertambah seiring berjalannya cerita.

Terima kasih yang sudah mau baca ^_^

#inikatakatayangsayacopasdariauthorfavoritsaya

See you next chap ^_^

#kalaulanjut #dilempargranat

~DoChiDoChi~