.
BLUE AND PINK / KYUMIN / GS / CHAPTER 1
Author : Amilia Marisca Kyumin Shipper
Cast : kyumin, dll
genre : family
warning : maaf kalo pendek,banyak typo, dll. Maklum masih pemula.
-
-KYUMIN-
-
Disebuah gedung yang tidak bisa dikatakan kecil itu, terlihat bahwa ada sepasang pengantin yang baru saja menyelesaikan acara pernikahan mereka.
Dan kini, pasangan itu tengah tersenyum, menyalami satu persatu tamu undangan yang memberi mereka selamat.
Kalau dilihat-lihat, pasangan itu tak sepenuhnya bahagia. Senyum yang mereka berikan terkesan dipaksakan, tak ada senyum kebahagiaan disana.
"Selamat ya Minnie. Akhirnya kau menikah juga" ujar seorang wanita pada pengantin wanita.
"Ne, terima kasih unnie" balas sang pengantin wanita dengan senyum yang sama, dipaksakan.
"Semoga cepat diberi momongan ya, Kyu" ujar seorang namja pada pengantin pria.
Ucapan namja itu dapat terdengar jelas di telinga sang pengantin wanita. Dan pengantin wanita itu hanya bisa menatap pasangannya dengan raut wajah sedih saja.
"Ah, jangan dulu hyung. Biar kami berdua dulu" ujar sang mempelai pria beralasan.
Sang pengantin wanita hanya tersenyum kecut saja mendengar alasan yang diberikan suaminya.
"Aish, dasar pengantin baru" goda namja itu.
Acara pernikahan itu berlangsung dengan hikmat, hingga tak terasa malampun tiba.
Dan disinilah pasangan pengantin baru itu, di rumah baru mereka yang dari luar terlihat sederhana, namun mewah di dalamnya.
Rumah itu terdiri dari dua lantai. Lantai pertama terdapat ruang tamu, ruang tengah, kamar mandi, dapur, ruang makan, serta satu kamar tamu. Sedangkan di lantai dua, terdapat bar kecil, ruang belajar, ruang kerja, ruang keluarga, satu kamar kosong, satu kamar utama, serta satu ruangan kosong. Minimalis namun mewah.
Sang suami tengah membersihkan tubuhnya di kamar mandi yang terdapat di kamar utama, sedangkan sang istri tengah membersihkan tubuh di kamar mandi lantai pertama.
"Aku tak percaya, aku sudah menjadi seorang istri sekarang" gumam sang yeoja seraya mematut tubuh putih polosnya di depan cermin besar yang terdapat di kamar mandi.
"Apa ini akan menyenangkan?" gumamnya lagi sambil memakai piyama yang sengaja dibawanya tadi.
Diusapkan handuk kecil bersih kearah rambut hitam panjangnya yang basah, kemudian menggelungnya keatas.
Setelah memakai piyama tidurnya dengan benar, yeoja berstatus pengantin baru itupun melangkahkan kakinya keluar kamar mandi.
Dilangkahkan kaki jenjangnya kearah dapur, sepertinya acara pernikahan tadi menguras tenaganya.
"Kenapa tak ada makanan cepat saji?!" sungut yeoja itu setelah membuka kulkas yang berisikan bahan-bahan makanan mentah.
Bukannya yeoja itu tak pandai memasak atau apa, namun tubuhnya kini benar-benar serasa ingin remuk, dan perutnya yang minta diisi makanan membuatnya enggan untuk memasak. Yeoja itu terlihat lelah.
Dengan lemas, yeoja itu hanya mengambil sekotak sereal, dan meletakkannya di mangkuk kosong, kemudian menuangkan susu putih kedalamnya.
"Hhh... Untung saja ada sereal, selamatlah kau Lee Sungmin" gumam yeoja yang bernama Lee Sungmin itu.
Sungminpun mengambil mangkuknya kemudian berjalan menuju ruang makan, setelah mengembalikan sereal serta susu kedalam kulkas lagi.
Didudukkan tubuh mungilnya kesalah satu kursi, kemudian menyantap serealnya dengan lahap.
Sedangkan sang suami yang baru turun dari lantai dua, menatap bingung kearah istrinya.
Jelas saja, penampilan sang istri membuatnya ingin tertawa saja.
"Apa lihat-lihat?!" sungut Sungmin kala merasa ada yang memperhatikannya.
"Kau membuatnya hanya untuk dirimu saja? Untukku?" tanya sang suami beralibi.
Sebenarnya namja itu hanya bingung mencari apa yang akan dikatakannya, dan kata-kata itu lah yang meluncur dari bibirnya.
"Buat saja sendiri, kau lihat bukan, aku tengah sibuk" ujar Sungmin seraya menyantap serealnya tanpa mau menganggap keberadaan suaminya.
"Begitu ya..." ujarnya lirih.
Namun diam-diam, namja itu sudah berada didekat istrinya, kemudian mengambil alih mangkuk yang semula berada dihadapan sang istri.
Sungminpun geram, kemudian menatap suaminya yang hanya mengeluarkan cengirannya saja itu.
"Ini untukku, kau buat saja sendiri" ujar sang suami membalikkan ucapan sang istri.
Walaupun pada awalnya sang istri benar-benar kesal, namun tetap saja langkah kakinya membawanya kembali ke dapur.
"Cho Kyuhyun, awas saja kau nanti!" desis Sungmin seraya menuangkan susu kedalam mangkuk barunya.
...
-
...
"Kata siapa kau boleh tidur disini?!" ucapan tajam itu terdengar saat pintu kamar utama terbuka.
"Kau lupa ya, ini rumah pemberian orang tuaku. Jadi sepenuhnya rumah ini milikku" ujar namja yang baru memasuki kamar.
Skak mat. Ucapan yang dilontarkan sang suami membuat Sungmin bungkam.
Benar, rumah ini milik Cho Kyuhyun, bukan Lee ah salah, Cho Sungmin.
Jika saja kamar ini bukan kamar impian Sungmin, yeoja itu akan dengan senang hati keluar dari sana, dan menempati kamar lainnya.
Tapi, entah kenapa dia benar-benar merasa nyaman dan tenang ketika memijaki kamar bernuansa pink ini, yang pasti sebelum namja itu datang.
"Kenapa pink begini?" gumam Kyuhyun seraya membaringkan tubuhnya.
"Karena kamar ini dikhususkan untukku tuan Cho" jawab Sungmin tanpa mau menatap sang suami.
Kyuhyun menatap kembali sekeliling kamar yang dindingnya bercatkan pink, namun berwarna biru pada pernak-pernik dindingnya.
"Perpaduan yang aneh" gumamnya tanpa sadar.
Ditatapnya selimut berwarna pink dan seprai kasur berwarna biru. Hanya satu kata, ANEH!
"Kau tahu, pink untukku dan biru untukmu" ujar Sungmin tiba-tiba.
"Dan sepertinya dua warna itu tidak cocok, dan tak bisa menyatu. Memancarkan warnanya masing-masing" ujar Kyuhyun menanggapi.
"Benar. Dan itu menggambarkan kehidupan kita yang tak akan pernah serasi satu sama lain, itu kan maksudmu?" Sungminpun menghadapkan tubuhnya kearah langit-langit kamar yang berwarna pink.
Kyuhyunpun melakukan hal yang sama, menatap kearah langit-langit kamar.
"Benar. Dan berjanjilah padaku dua hal saja" ujar Kyuhyun.
"Apa?" tanya Sungmin heran.
"Jangan pernah meminta surat cerai dariku" jawab Kyuhyun dengan nada lirih.
Sungminpun langsung menatap kearah wajah Kyuhyun, kaget tentu saja.
"Dan jangan pernah tanda tangani surat cerai dariku jika aku sampai melakukannya" tambah Kyuhyun.
"Apa aku harus berjanji?" tanya Sungmin bingung.
"Tentu saja" jawab Kyuhyun yakin.
Sungminpun mengerutkan dahinya, kemudian kembali menatap keatas.
"Kau juga harus berjanji dua hal padaku" ujar Sungmin.
"Apa itu?" tanya Kyuhyun.
"Biarkan aku menjalani aktivitasku seperti biasanya dan jangan mengekangku" jawab Sungmin.
Kyuhyunpun mengeluarkan seulas senyum tipisnya.
"Aku berjanji, gadis sepertimu memang tak bisa dibiarkan dirumah terus" goda Kyuhyun seraya terkekeh pelan.
"Kau pikir aku gadis seperti apa?! Perlu kau tahu, aku ini gadis baik-baik!" ujar Sungmin membanggakan dirinya.
"Aku percaya" ujar Kyuhyun.
Sungmin mengulurkan jari kelingkingnya dihadapan Kyuhyun.
"Kita sama-sama berjanji" ujar Sungmin seraya menggoyang-goyangkan jarinya.
Dengan santainya, Kyuhyunpun menyatukan jari kelingking mereka.
"Apa ini hal yang dilakukan sepasang pengantin baru?" tanya Sungmin setelah tautan jari kelingking mereka terlepas.
"Aku juga tak tahu. Ini pernikahan pertamaku dan kuharap akan menjadi yang terakhir dan satu-satunya pernikahan yang kulakukan" jawab Kyuhyun.
"Dari kecil aku membayangkan seorang pangeran dengan kuda putihnya akan membawaku ke istana, kemudian hidup bahagia selamanya, persis seperti yang ada di dongeng" ujar Sungmin membayangkan.
"Apa aku tak terlihat seperti seorang pangeran? Kata umma, aku ini tampan" ujar Kyuhyun bernarsis.
Sungminpun mendecih pelan, "Pangeran sepertimu tak ada putri yang tertarik. Percuma saja jadi pangeran" ejek Sungmin.
Kyuhyunpun terkekeh pelan, "Jadi maksudmu, aku ini pangeran bukan?" ujarnya masih narsis.
Sungminpun menutup kepalanya menggunakan selimut, sepertinya yang diucapkannya barusan salah besar.
"Apa aku sudah bisa menjadi pangeran berkudamu?" tanya Kyuhyun tanpa menyadari kalau Sungmin menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut.
Merasa tak ada tanggapan yang keluar, Kyuhyunpun menolehkan kepalanya, dan mendecih pelan karena merasa diabaikan.
"Apa sudah tidur? Cepat sekali!" gumam Kyuhyun benar-benar pelan.
Kyuhyun membalikkan badannya, memunggungi Sungmin, kemudian menutup tubuhnya menggunakan selimut sebatas leher.
Merekapun tertidur dengan nyenyak dan lelap, terang saja mereka benar-benar merasakan apa yang disebut dengan lelah. Malam itupun mereka lewati tanpa ada ritual malam yang biasa dilakukan pengantin baru, malam pertama.
...
-
...
-KYUMIN-
-
TBC?/END?
Ini buatnya kilat,tanpa edit, tanpa pikir panjang...
just RnR please...
