I'm Yours, Baby!

Cast : - Wu Yi Fan a.k.a Kris EXO

- Zhang Yi Xing a.k.a Lay EXO

- and other EXO Member

Warn : Typo(s), BL, Cerita geje(?), dan alur maju-mundur.

Happy Reading, Guys!

.

.

.

AUTHOR POV

Pagi ini, suasana kota Beijing tampak indah seperti biasanya. Langit biru berpadu dengan hembusan angin yang sejuk menambah kesempurnaan panorama Beijing pagi itu. Hari ini, Dorm EXO-M sedang gempar setelah mendengar berita bahwa dorm EXO-K dan EXO-M di Seoul tidak dipisah lagi. Jadi, tidak lama lagi mereka akan kembali ke Seoul dan membantu kerabat mereka beberes Dorm.

"Gege!" Teriak seseorang yang bermata panda pada seseorang yang sedang melamun di balkon dorm.

"Iya, Tao?" Pria berdimple itu segera mengalihkan pandangannya.

"Gege, ayo kita segera berkemas! Nanti malam kita akan ke Seoul untuk menemui Hyung-Hyung di EXO-K! Wah aku sudah tidak sabar!" Tao tersenyum riang dan tak urung membuat pria berdimple itu, Lay ikut mengangkat wajahnya.

"Tao berkemaslah dulu, Gege sebentar lagi menyusul. Bawaan Gege tidak begitu banyak."

Tao mengangguk pelan, "Baiklah. Ah iya Gege, kami akan berbelanja untuk member di Seoul. Gege mau ikut tidak?" Tanya Tao dengan imut. Mata pandanya memandang Lay dengan berbinar. Menggemaskan sekali maknae kami, pikir Lay.

Lay hanya membalasnya dengan senyum dan menggeleng kecil. Sejenak terlihat semburat kecewa diwajah Tao.

"Yah, padahal aku berharap Gege ikut. Tapi tidak apa Gege, kami titip dorm ya^^" Ucap Tao dengan nada kekanakan.

Lay hanya mengangguk dan dibalas senyuman oleh Tao, "Hati-hati dijalan"

"Terimakasih, Gege!"

Tao dengan cepat berlalu dari hadapan Lay, dan ia hanya menghembuskan napas berat.

KRIS POV

Aku menghembuskan napas berat, ternyata packing sangat melelahkan. Aku tersenyum puas memandangi koper hitamku yang telah tertata rapi. Disebelah koperku, koper Tao –teman sekamarku juga telah tertata rapi. Dengan sigap aku segera berjalan keluar kamar untuk melihat bagaimana Gege dan Didiku, apakah mereka sudah berkemas?

Sambil merenggangkan leherku yang pegal aku berjalan keluar kamar menuju dapur. Sesampainya didapur langsung aku ambil air mineral dalam kulkas dan aku teguk habis, segar sekali. Keadaan Dorm benar-benar sepi, kemana member yang lain? Tak lama kemudian, aku menyadari ada sesuatu yang menempel di pintu kulkas. Notes? Ah benar, tidak salah lagi. Tulisannya sangat familier, tulisan Luhan Hyung.

"Yifan, Yixing. Kami keluar sebentar membeli oleh-oleh untuk para member di Korea. Untuk Yifan, jangan khawatir kami akan pulang tepat waktu. Dan untuk Yixing, jangan lupa siapkan makanan untuk kami kkk ^^~"

Aku mengernyitkan dahi. Yixing? Kukira ia turut serta bersama member lainnya. Jika tidak, dimana dia sekarang? Kenapa aku tak melihatnya? Yah, mungkin dikamarnya, pikirku enteng. Sambil membuang botol air mineral, aku berjalan menuju ruang tengah. Menonton TV mungkin merupakan pilihan terbaik. Hingga, aku melihat seseorang sedang berdiri memandang awan di balkon dorm. Yixing kah itu?

Aku berjalan mendekatinya, tapi apakah aku salah lihat? Benarkah ini Yixing? Kenapa bahunya bergetar? Apakah… dia menangis?

"Yi…"

"Hiks. Hiks."

Seketika tanganku terhenti. Suara isakan? Yixing menangis?

"Aku tak menyangka kau tega melakukan ini.."

Aku mengurungkan niatku untuk memanggilnya, dan terpatung tepat dibelakang tubuhnya.

"Joonmyun-ah! Aku sangat membencimu!"

Joonmyun? Nama asli Suho, uri leader? Apa yang sebenarnya terjadi?

LAY POV

Aku masih menatap langit Beijing yang sangat indah. Tapi entah mengapa, rasa sesak dihatiku ini masih saja menusuk. Apakah melihat langit Beijing belum cukup untuk, paling tidak meringakan bebanku? Lagi-lagi aku menghembuskan napas, benar-benar menyiksa. Mengapa bisa-bisanya aku tak menyadari hal itu dari awal?

Flashback

Aku senang sekali minggu ini EXO-M tidak memiliki schedule sehingga aku bisa terbang ke Korea untuk menemui kekasihku, Kim Joonmyun. Ah! Aku sudah tidak sabar! Bagaimana keadaannya? Aku sangat merindukannya!

Begitu taksi berhenti didepan gedung dorm EXO-K, aku menaiki lift menuju dorm. Masih dengan wajah senyum yang memamerkan dimpleku, aku membayangkan bagaimana terkejutnya Joonmyun dengan kedatanganku ini.

Ting. Lift sampai pada lantai Tujuan.

Aku memasuki dorm yang ternyata pintunya tidak dikunci. Aku mengerutkan kening, tumben sekali. Dorm ini tidak banyak berubah, aku sangat merindukannya. Aku berjalan membawa tas kecilku menuju kamar Joonmyun.

"Hmmm.. nghh~"

Aku mengerutkan kening, kenapa terdengar suara aneh dr kamar Joonmyun? Feelingku mengatakan ini bukan sesuatu yang baik. Dengan memberanikan diri aku membuka pintu kamar Joonmyun, seketika aku mematung. Bagaimana tidak? Kalian tahu apa yang aku lihat? Joonmyun dan Kyungsoo… apa yang sedang mereka lakukan?

Begini, biar kujelaskan. Kyungsoo sedang duduk diatas pangkuan Joonmyun, ia memeluk leher Joonmyun dan…. Mereka berciuman. Mesra. Panas. Sensual. Saat itu juga, aku menjatuhkan tas kecilku. Rasa perih langsung menyambar hatiku. Joonmyun, bagaimana bisa?! Air mataku seketika jatuh mengalir membasahi pipiku. Ya Tuhan, kuatkan aku.

"Y..Yixing?" Pasangan yang sedang memadu cinta itu seketika terkejut dengan kehadiranku. Oh, maaf aku mengganggu, bukan? Batinku dalam hati.

"G..Gege.. A..Aku.." Kyungsoo yang seketika turun dari pangkuan Joonmyun langsung berdiri dengan menundukkan kepala.

"Chagiya, aku tidak–"

"Cukup, Kim Joonmyun!" Potongku dengan segera. "Mulai sekarang berhenti memanggilku Chagi, karena aku bukan milikmu!" Aku segera membawa tas kecilku dan berlari keluar kamar Joonmyun.

Joonmyun menarik tanganku, "Chagiya, biar kujelas–"

"JANGAN PANGGIL AKU SEPERTI ITU LAGI!" Aku melepas kasar genggamannya. Aku menatapnya dengan mata merah dan air mata yang tak kunjung reda. "Terimakasih untuk sambutannya, aku izin pulang. Annyeong."

"Yixing-ah!"

Flashback End

"Hiks. Hiks." Sungguh mengingat kejadian itu, aku tak bisa menahan airmataku.

"Aku tak menyangka kau tega melakukan ini.." Pikiranku melayang entah kemana. Oh, Joonmyun-ah neo jinjja micheosseo! Rutukku dalam hati.

"Joonmyun-ah! Aku sangat membencimu!"

"Yixing-ah.."

Apa? Siapa itu? Mirip suara Yifan Gege. Hah? Bukannya aku sendirian di Dorm? Mereka kan sedang pergi berbelanja?

"Yixing-ah, berbaliklah jika Gege memanggilmu.."

YA! Itu benar-benar Yifan Gege! Aku segera membalikkan badanku dan mendapati Yifan Gege sedang berdiri disana dan… tunggu kenapa Gege berbeda sekali hari ini? Oh, maksudku dia tampak berbeda. Bangun tidurkah?

"Sampai kapan kau akan memandangku dengan tatapan seperti itu?"

Aku hanya nyengir kecil, memamerkan sederetan gigi putih dan dimpleku "Aniyo, Ge."

"Kau tidak ikut pergi?" Tanya Gege sambil duduk di sofa balkon

Aku menggeleng "Aku malah berpikir aku sendirian di Dorm, Ge."

KRIS POV

Yixing tampak menangis pelan. Ya, aku paham sekali sifat Yixing Didi ketika ia sedang bersedih. Diam, dan menangis pelan. Baiklah, aku harus memberanikan diri untuk memanggilnya. Satu.. Dua.. Tiga..

"Yixing-ah" Panggilku dengan suara purau

Dia tetap pada tempatnya. Hey, Didi macamapa kau ini?

"Yixing-ah, berbaliklah jika Gege memanggilmu.."

Dia berbalik, akhirnya. Dia tampak sendu begitu aku menatap matanya, sedih mendalam ya? Aku berusaha membuka mulut untuk memulai pembicaraan, tapi kenapa dia menatapku dengan aneh? Lama sekali pula.

"Sampai kapan kau akan memandangku dengan tatapan seperti itu?"

Aku menatapnya malas, tapi apa yang ia lakukan? Ia.. semacam nyengir? Memamerkan sederetan gigi putih dan dimple manisnya. Dia tampak sangat…. Ah! Apa yang kau pikirkan, Wu Yifan?

"Aniyo, Ge." Jawabnya dengan nada tenang, membuyarkan pikiranku.

"Kau tidak ikut pergi?"

Aku memilih duduk disofa dan membuang jauh-jauh pikiranku tadi. Aish, Paboya!

Yixing menggeleng, "Aku malah berpikir aku sendirian di Dorm, Ge."

Aku mengangkat kepalaku dan tiba-tiba Yixing sudah duduk didepanku dengan menaikkan sebelah kakinya. Duduk nya sangat santai dan kepalanya menyandar tembok disebelah sofa ini. Yixing tampak begitu….. ah baiklah harus kuakui dia tampak sangat menggoda.

"Gege?" Tanyanya sambil menjentikkan jari

"Eoh?" Aku tersadar dari lamunanku.

"Gege apa yang kau pikirkan?" Yixing menatapku dengan tatapan menyelidik

"Yixing-ah, sebentar lagi mereka pulang. Kau tak berniat memasak sesuatu untuk mereka?" Aku mengalihkan topik pembicaraan.

"Ah benar, Gege." Yixing berdiri dan berjalan mendekatiku "Gege mau ikut memasak?"

"Tapi, aku tidak–"

"Walaupun sekedar memotong sayuran, Ge?" Mimik wajah Yixing berubah menjadi, imut? Ah, tidak bagaimana aku bisa menolaknya?

Yixing mengehela napas "Baiklah, Ge. Jika kau tidak mau aku akan–"

"Baiklah, baiklah akan aku temani." Potongku cepat.

"Ayo, Ge!" Yixing tampak semangat berjalan ke dapur dan aku mengikutinya.

Aku berjalan perlahan melihat dan mengikuti punggung Yixing. Punggungnya tegap, leher bagian belakangnya seputih susu, dan… uh, mengapa pantat Yixing bisa begitu menggoda? Haha, dasar kau Wu Yi Fan, mengapa mendadak otakmu menjadi pervert begini? Ingatlah, makhluk ini milik Suho, leader kita. Bisa dibunuh aku jika berani mendekatinya.

"Gege, pakai celemek ya?" Tanyanya tanpa mengalihkan pandangan dari lemari

"I..Iya.."

"Uh, Gege aku lupa dimana Xiumin Gege menyimpan celemeknya. Wait.."

Belum sempat aku menjawab, Yixing sudah membungkuk tepat didepan mataku. Ia berusaha mencari celemek di laci bawah. Oh, baiklah begini biar kujelaskan. Jika Yixing membungkukan badannya, otomatis itu akan membuat pantatnya semakin naik dan itu terlihat…

"Gege ini dia!"

Aku segera menggelengkan kepala. Bodoh sekali kau, Yifan. Aku mengambil celemek itu dan segera memakainya. Yixing juga begitu, dia sudah siap memasak.

AUTHOR POV

Lay membuka kulkas dan menatap satu persatu isinya. Ia menggigit bibir, pertanda berpikir apa yang akan dimasaknya. Naluri memasaknya seketika mencuat dan segera mengambil bahan-bahan yang akan digunakannya.

Berbeda dengan Kris, dia masih berdiri didekat pintu dapur sambil menyanggakan tubuhnya di tembok, memandang Lay yang sedang sibuk memilih bahan-bahan untuk makan sore mereka. Kris terus memandang Lay. Kris baru menyadari jika Lay memiliki wajah yang sangat manis. Matanya indah, memiliki lesung pipit, wajahnya bersih, bibirnya tipis berwarna merah muda. Kris menelan ludah sendiri, bagaimana bisa ia tak menyadarinya? Ciptaan tuhan yang satu ini begitu sempurna.

"Gege, Kita makan Jjangmyun saja ya?" Tanya Lay sembari memanaskan air

"Apa saja, asalkan kami bisa makan." Jawab Kris cuek

Setelah itu, hening. Hanya terdengar dentingan perkakas dapur yang menemani Lay memasak. Sepertinya ia telah lupa akan hadirnya Kris. Krispun diam saja, ia hanya memandangi Lay dari belakang. Pinggang Lay meliuk-liuk saat ia memasak dan itu sangaaat membuar Kris ingin memeluknya dari belakang. Kris sudah maju selangkah, tapi akhirnya ia mundur lagi dan mengurungkan niatnya.

Lay sendiri masih asik dengan berbagai macam sayur yang sedang ia potong. Bunyi pertanda air mendidihpun terdengar. Karena tergesa-gesa tanpa sengaja Lay mengiris jari telunjuknya sendiri.

"Auh!" Jerit Lay saat darah segar mulai menetes.

Kris dengan sigap langsung menghampiri Lay dan menghisap tangan Lay yang terluka. Lay hanya meringis pelan menahan perih. Kris masih terus menghisap darah Lay.

Lay hanya tertegun menatap Kris. Ia merasa, Kris sangat berbeda ketika ia menolongnya. Memang, dia seorang leader dan sudah biasa membantu membernya. Tapi kali ini berbeda, ia melakukan ini dengan sangat lembut tapi juga tegas.

"Lain kali berhati-hatilah jika menggunakan pisau." Kris menyobek ujung kaos putihnya dan membalutkan kain itu ke jari Lay.

Lay mengangguk dan mencoba melanjutkan pekerjaannya tapi Kris menahannya.

"Istirahatlah, biar aku pesankan makanan untuk mereka. Kau tak mungkin memasak dengan keadaan seperti ini."

"Tapi, Ge–"

"Jangan pernah membantahku!" Jawab Kris dengan tegasnya. Lay hanya menunduk.

Kris segera mematikan semua kompor dan membereskan perkakas dapur yang belum banyak digunakan Lay. Lalu ia berjalan menuju telepon rumah milik Dorm dan menelpon restoran korea yg berada di Beijing untuk memesan makan.

"–Iya, saya pesan Jjangmyun dan Kimchi 6 porsi ya. Bisa tolong diantarkan? Baiklah, xie xie." Kris menutup panggilannya dan menatap kearah Lay sambil tersenyum "Istirahatlah, Yixing. Kau pasti lelah."

"Xiexie, Ge.."

Kris hanya menjawab dengan senyuman dan Lay tersipu karena itu.

"YIYI GEGE KAMI PULANG!" Teriak Tao sang maknae EXO-M dengan riang sambil membawa boneka Panda ditangannya.

"Selamat Datang.." Sambut Kris ramah "Tao, beli boneka lagi?"

Tao menggeleng dengan pelan "Tadi, Chen Gege memainkan permainan boneka dan berhasil mendapatkan boneka ini! Chen Gege hebat!" Jawab Tao sambil mengacungkan jempolnya.

Kris tersenyum lalu memandang Chen yang tersenyum lebar karena pujian Tao.

"Aigo, berat sekali.." keluh Luhan saat memasuki pintu Dorm

"Benar. Ini sangat berat" Xiumin ikut mengeluh

Kris dengan sigap segera membawakan bawaan Luhan dan Xiumin keruang tengah. Tanpa komando mereka segera menuju meja makan dan duduk dikursi masing-masing.

"Jjangmyun!" Sorak mereka bersamaan. Ya, selain ddokboki dan kimchi, jjangmyun adalah makanan korea favorit member EXO-M.

Dengan lahap mereka mulai memakan Jjangmyun mereka ditambah Kimchi sebagai penyedap. Benar-benar makan malam yang sangat lezat, pikir mereka.

"Yifan Ge, kenapa aku tidak melihat Yixing Ge? Kemana dia?" Tanya Chen yang sudah selesai makan pertama.

"Ah iya, kemana Yixing?" Tanya Luhan setelah meneguk air

"Ah, Yixing sedang istirahat. Sepertinya dia sedang lelah, jadi aku menyuruhnya mandi dan tidur sebentar.." Kris berdiri dan membawa satu nampan berisi makanan dan segelas air untuk Lay "Biar aku aku antarkan makannya.."

"Ya! Wu Yi Fan, habiskan dulu makananmu!" teriak Bigbrother, Xiumin.

"Aniyo, Gege. Aku akan menghabiskannya nanti."

Tanpa menghiraukan teriakan Xiumin, Kris masuk ke kamar LayHan (Lay dan Luhan satu kamar didorm ini). Kris membuka pintu perlahan, sejuk pendingin ruangan menyapa pori-pori kulit Kris. Ah itu dia, Lay sedang berbaring dikasurnya menatap langit.

"Yixing-ah.."

Lay membalikkan tubuhnya "Oh, Ge.."

Kris duduk di ranjang milik Luhan dan meletakan nampan di meja kecil yang memisahkan ranjang Lay dan Luhan "Makanlah, kau bahkan tidak keluar kamar. Apakah kau sangat lelah?"

Lay menunduk kecil, sekilas tampak senyuman dibibirnya "Sepertinya, Ge.." Lay melirik makanan yang ada di mejanya "Ini Jjangmyun yang kau pesan?"

Kris menggangguk "Rasanya tak selezat buatanmu, dan aku heran mengapa mereka sangat lahap menyantap mie hitam ini.."

Lay terekeh dan mengambil sumpit beserta piringnya. Ia mulai memasukkan sedikit demi sedikit Jjangmyun kedalam mulutnya. Imut sekali, batin Kris.

"Hmm, lumayan Ge." Ucapnya sambil meletakkan kembali piringnya

"Kenapa hanya makan sedikit?" Kris mengerutkan dahi melihat piring Lay

"Aniyo, aku sudah kenyang.."

Hening sejenak.

"Yixing-ah aku–"

"Yifan, Yixing!" Teriakan Luhan memecah obrolan mereka "Cepat bersiap, Manajer Hyung sudah perjalanan menjemput kita.."

"Arraseo, Gege." Jawab Kris dan Lay serentak.

Lay menatap Kris sambil mengerutkan kening "Iya, Ge? Apa yang ingin kau katakan?"

Kris menggeleng pelan "Bersiaplah, jangan sampai kita terlambat."

-to be continued-

TARA! this is my first fanfiction about KrisLay^^ sorry kalo masih banyak kurang, masih aneh atau yang lain. menerima kritikan tapi bukan bashing ya? silahkan review. tunggu next chapternya ya..