Marry You

Musik: Marry U {Super Junior}

...

Hinata terlihat sangat cantik dipeluk gaun putih megah, terbelit renda putih yang lebih indah lagi. Rambutnya tertiup angin yang masuk lwat celah-celah sempit tempat ia berganti baju.

Aneh rasanya, pikirnya. Apakah aku benar-benar ditakdirkan bersamanya? Mungkinkah aku berhasil mengucapkan sumpah suci ini dan menjaganya seumur hidup-

Tanpa harus pingsan pada setiap kata yang akan kuucapkan?

CRIEK—Ah, pintu bambunya terbuka. Terseok-seok ia berjalan mendekatiku, dan aku tetap menyembuhkannya dengan senyumku.

Yah setidaknya itu yang ia katakan.

"Kamu bahagia, nak." Katanya lagi entah kerap kali keluar kata-kataya dari mulutnya yang mulai mengeriput apabila aku membuatnya marah dan sedih, ucapku dan tingkahku yang kadang membuanya kesal dan hampr kehilangan denyut hidupnya

"Tentu ibu."

"Kau yakin dengan semuanya ini?" tanyanya lagi, mata yang sama warna bertemu kembali,"Semua berkesan terlalu terburu-buru."

"Tentu aku yakin. Pernahkah dalam seumur hidup aku melakukan sesuatu yang menurutku tidak pasti?" Aish- Suaraku sangat tajam. Kenapa aku tidak bisa sedikit melembutkan suaraku? Semua didikan Tsunade telah mengacaukan diriku yang dulu.

"Ne, Hinata-chan. Bagaimana perasaannya nanti kalau kau terus berbicara dengan nada kasar begitu?"

Dan dengan kata-kata ibuku itu, aku mendengus. Aku merasakan begitu banyak chakra yang berada di luar pintu. Heish, bagus, Naruto, nii-chan, tetaplah saja menguping.

"Okaa-san, cotto matte darou, ne?" kataku sambil mengangkat rangka rokku yang telah dibuat susah payah oleh nyonya Akimichi, ibu Choji.

BATS-- Dua kunai baja terpampang di pintu.

Dan pintu pun terbelah dua, memperlihatkan dua orang yang menganga didepan kedua balok kayu tersebut.

"Yah!! Hinata-chan, kenapa sih kamu ini? Mau menikah malah melempar kunai!!" teriak Naruto yang sudah selesai menganga.

"Apa yang kau pikirkan? Menikah tidak menikah kita ada di daerah terpencil. Sekarang di titik-titik yang tidak kita ketahui bisa terjadi pemboman besar-besaran. Kau ini.." Hinata menggeleng tak habis pikir akan temannya yang satu itu.

"Tapi Hinata, lihatlah rokmu sekarang, robek karena kau paksa." kataNeji,"Mengapa tidak kau robek sekalian? Lalu ganti sepatumu dengan sepatu ninja dan ikut berperang?"

"Yah, kak, ide yang bagus" lalu Hinata mengganti sepatunya dan merobek roknya, lalu menyusul sang mempelai pria ke medan perang

Pernikahan disambut oleh hujan bunga shuriken dan pertukaran kunai besar-besaran antara Konoha dan Kiri. Gaun-gaun dan tuxedo para saksi pernikahan berganti dengan jaket anti peluru dan rompi-rompi jounin berbelit perban-perban berhiaskan luka ringan dan lebam-lebam biru.

Sumpah pernikahan tanpa kata berganti dengan teriakan "SERBU!!" atau lebih sering lagi "BUM!!" dan "BASH!!"

Apalagi tamu-tamu yang tak diundang, datang menggedor pintu perbatasan dengan banyak hewan Kuchiyose yang tidak kalah antusias menghadiri pernikahan ini

Hanya dua orang yang berkelahi dengan bahagia

Hanya dua orang yang melewati semua itu dengan bahagia,

Hanya satu orang yang mengenakan gaun putih berhiaskan renda untuk membunuh, dan semua ini berkesan membahagiaka dan melegakan.

Kedua orang yang berbahagia ini tidak akan pernah tahu apakah mereka bisa menjalankan walaupun hanya 3 bulan bersama, seperti sumpah yang mereka harusnya ucapkan

Dalam kebaikan dan keburukan

Dalam kaya dan miskin

Dalam kesakitan dan kesehatan

Untuk mencintai dan menghargai...

Iya bukan?

Pada saat yang sama, aku menulis ini, sebuah kunai tertancap di dada mempelai pria, yang bukanlah siapa-siapaku, Sasuke Uchiha, dan ia tak kembali lagi ke dunia untuk mengucapkan sumpah sucinya itu.

Written by anonymus

...

Hiih, malah jadi angst yang nggak keruan gini. Dianjurkan mendengarkan Marry U by Super Junior, karena saya terinspirasi my eternal song itu. Sad ending deh, haha

19th May 2009//14:53

Oondagubrakitachi_2009