Title: The Days After Revolution
Genre: Romance (?) (gk tahu pastinya apa...)
Rate: T (bingung, mw buat M biar lebih aman, tapi gk niat buat adegan gituan.. jg T aja ya..)
Character:
Kim Jaejoong
Jung Yunho
Choi Siwon
Go Ahra
dst...
WARNING:::
YAOI Story...
Ini cerita abal-abal. Meski Nami berpikir keras untuk buat ceritanya, tapi gk di jamin ceritanya bagus.. Masih banyak kesalah penulisan dan ejaan nya.. di maklumi aja ya..
yang paling penting, "kalo gk suka gk usah lanjut baca.."
nami uda ngingatin di awal, jadi nanti di belakangnya jangan jd masalah..
Selamat membaca...
...
The Days After Revolution
by Nami Yun
Seoul, Airport, 2:00 pm
Seorang namja cantik keluar dari pintu kedatangan airport dengan sebuah koper sedang di tangannya. Kacamata hitam yang dipakainya serta syal merah yang melingkar di lehernya melengkapi kecantikannya.
Selama beberapa saat namja tampan itu berdiri di depan pintu itu melihat sekitar seperti mencari sesuatu atau seseorang. Dan saat matanya menemukan apa yang dicarinya, ia berjalan dengan senyuman lebar menghiasi bibir chery nya. Semua mata mengarah padanya saat ia berjalan, terpesona, kagum, jatuh hati (?) Dengan sosoknya yang menawan.
"Selamat datang kembali, Jae." Kata seseorang yang dihampiri oleh namja cantik itu.
"Aku pulang.." Balas namja cantik itu sambil membuka kaca mata hitam yang menutupi mata indahnya.
Jae pov
Ya, aku sudah pulang. Kembali ke kampung halamanku, seoul. Kembali dengan diriku yang baru. Kira-kira 2 setengah tahun yang lalu aku pergi ke Paris karena suatu alasan. Alasan yang merubah hidupku 180 derajat . Langkah awalku menuju kehidupanku yang baru.
Jae pov end
...
...
Sebuah Lamborghini putih melaju menjauhi Airport. Terlihat seorang namja tampan yang berada di kursi kemudi dan seorang lagi namja cantik yang duduk di kursi sebelahnya. Namja cantik itu sudah pasti Jaejoong, sedangkan namja tampan itu adalah Choi Siwon. Siwon adalah sepupunya Jaejoong. Saat Jaejoong berada di Paris, Siwon lah yang banyak membantu Jaejoong, mengajarkan semuanya pada Jaejoong dari awal. Siwon seperti malaikat pelindung bagi jaejoong.
Appa Siwon adalah Hyung nya Eomma Jaejoong. Sejak kecil Siwon tinggal di Paris bersama orang tua dan adik perempuannya. Kadang-kadang mereka datang ke Korea untuk berlibur. Tapi beberapa bulan yang lalu, Siwon pindah ke Korea meninggalkan orang tua dan adiknya di Paris. Siwon pindah ke Korea karena ingin menjaga dan melindungi Jaejoong di dunianya yang baru. Siwon pergi ke Korea lebih dulu dari Jaejoong karena harus mengurus segala keperluannya dan Jaejoong untuk tinggal di Korea. Orang tua Jaejoong yang ikut pindah ke Paris saat itu, tidak bisa ikut kembali dengan Jaejoong karena masih ada hal yang harus di urus dalam mengelola perusahaan mereka di Paris. Karena itu juga Siwon memutuskan untuk pindah ke Korea bersama Jaejoong.
"Kamu lelah, Jae?" Siwon yang melihat Jaejoong dari tadi hanya melihat ke luar jendela memulai percakapan.
"Sedikit." Jawab Jaejoong.
"Kamu ingin langsung pulang atau singgah dulu untuk makan!? Kamu pasti belum makan kan!?" tanya Siwon.
"Mmm..sepertinya aku ingin makan." Jawab Jaejoong setelah menimbang dan memikirkan keadaam perutnya yang lapar karena memang belum ada di isi sejak tadi malam. Sarapan yang didapatnya di pesawat tadi pagi tidak dapat menggugah seleranya sehingga Jaejoong tidak ada menyentuh sarapannya sama sekali.
"Oke, kita makan. Mau makan apa? Makanan Korea atau Prancis? Atau mau yang lain?" tanya Siwon lagi.
"Aku lagi ingin makan makanan Korea." Jawab Jaejoong singkat.
"Baiklah. Hyung tahu tempat yang enak. Disana juga banyak makanan kesukaanmu. Kamu pasti suka." Jelas Siwon.
Lalu Lamborghini putih itu melaju menuju keramaian kota Seoul.
...
Mobil Lamborghini putih itu menepi di dekat sebuah restoran kecil. Walaupun restoran itu kecil, namun cukup terkenal. Saat jam makan selalu ramai di datangi pelanggan. Tapi karena jam makan siang sudah lewat, sekarang restoran itu sudah tidak terlalu ramai lagi.
"Kita sudah sampai. Ayo turun.." kata Siwon sambil membuka seatbelt nya dan keluar dari mobil.
Jaejoong pun ikut turun dari mobil.
"...Kwon Kimchi!?" Jaejoong membaca tulisan yang ada di depan toko itu, yang lebih tepatnya adalah nama restoran itu.
"Iya. Ayo, masuk. Kamu sudah laparkan!?" ajak Siwon.
...
Di dalam restoran...
Jaejoong dan Siwon sedang menunggu pesanan meraka datang di salah satu meja restoran itu. Saat Jaejoong melihat buku menu makanan yang di sediakan di restoran ini, dia sedikit terkejud. Bukannya Jaejoong tidak pernah mengiranya, hanya saja kenyataannya melebihi apa yang di bayangkannya. Saat Siwon mengatakan banyak makanan kesukaan jaejoong di restoran ini, Jaejoong mengira hanya segahagian kecil dari menu di restoran ini. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa sebahagian besar menu yang di sediakan restoran ini bisa masuk dalam daftar makanan kesuakaannya (kalian pasti ud apa makanan kesukaan jaema kan!?). Sebahagian besar makanan di restoran ini memiliki level kepedasan. Bagi mereka yang tidak suka pedas bisa memesan makanan dengan level normal atau nol, sedangkan mereka yang suka pedas dapat menantang diri mereka sendiri untuk mencoba level yang lebih tinggi. Restoran ini seperti surga bagi para pecinta pedas seperti Jaejoong.
"Bagaimana hyung menemukan tempat ini?" tanya Jaejoong.
Siwon yang sudah mengira Jaejoong akan bertanya seperti itu pun tersenyum mendengarnya. Bagaimana tidak, bagi seorang Kim Jaejoong yang sangat menyukai makanan pedas, tentu saja restoran ini seperti surga makanan di baginya, dan Jaejoong pasti selalu penasaran kalau sudah menyangkut makanan kesukaannya.
"Kenapa!? Tempat ini hebat, kan?!" bukannya menjawab Siwon malah kembali bertanya kepada Jaejoong.
"Iya. Lalu bagaimana cara hyung bisa menemukan tempat ini!?" tanya Jaejoong lagi yang sama sekali tidak mendapat jawaban yang di inginkannya dari hyungnya itu.
Bukannya menjawabnya, Siwon malah tersenyum dan kembali bertanya lagi kepada Jaejoong dengan senyum tetap berada di bibirnya.
"Menurutmu bagaimana!?"
"Hyung.." Jaejoong sedikit kesal karena tidak juga mendapat jawaban. Hyungnya bukan segera menjawab pertanyaannya, malah menggodanya dengan bertanya balik kepadanya.
"Uhp..Hahahahaha" Siwon akhirnya tertawa karena sudah tidak tahan lagi melihat wajah cemberut Jaejoong yang sedang kesal. Entah kenapa Siwon selalu ingin menggoda Jaejoong dan membuat Jaejoong kesal, karena saat Jaejoong kesal dia akan menunjukkan wajah cemberutnya yang menurut Siwon sangat lucu dan imut.
Melihat Siwon yang menertawainya, Jaejoong semakin kesal.
"Ya sudah, tidah usah cerita. Aku juga tidak perlu cerita hyung, huft."
Melihat Jaejoong yang semakin kesal, akhirnya Siwon memutuskan untuk berhenti menggoda Jaejoong. Bisa repon nanti kalau Jaejoong terus ngambek kepadanya, dan lagi ini hari kedatangan Jaejoong masak mereka langsung ngambek-ngambekan.
"Haha..Arasso..arasso. Mian. Hyung akan cerita." kata Siwon.
"Tidak butuh." Jawab Jaejoong kesal.
"Hei, jangan begitu dong. Hyung kan tadi sudah minta maaf, mm!?" bujuk Siwon.
"Baiklah. Aku maafkan. Sekarang cerita!"
"Hahaha..iya iya. Hyung cerita." Siwon tahu Jaejoong pasti akan memaafkannya karena ini menyangkut makanan kesuakaannya. Dia pasti sangat penasaran dan ingin tahu bagaimana bisa menemukan tempat ini.
"Hyung tidak sengaja menemukannya. Saat itu hyung sedang jalan-jalan, lalu tiba-tiba saja hujan turun deras. Tempat terdekat saat itu adalah ini, dan hyung berteduh di tempat ini." jelas Siwon panjang dan tidak lebar.
"Hmm..tidak sengaja..." tanggapan Jaejoong biasa.
"Hei, reaksi apa itu!? Setidaknya terkejutlah sedikit." protes Siwon.
"Hah, tidak sengaja ya!?" tanggapan Jaejoong lagi dengan ekspresi kaget yang dibuat-buat.
"Haah, sudahlah. Yang penting kamu suka tempat ini kan!?" tanya Siwon sambil mengacak rambut Jaejoong sekilas.
"Iya." Jawab Jaejoong sambil tersenyum. (Maniiiiiiiiissss banget..)
Tidak lama kemudian, seorang pelayan datang dengan membawa pesanan meraka. Mereka pun menghabiskan waktu dengan menikmati kelezatan makanan mereka sambil membicarakan makanan yang mana lagi yang akan mereka pesan saat mereka kembali ke restoran kecil itu.
...
Ciiiitt
Mobil Lamborghini putih itu terparkir rapi di basement sebuah apartemen mewah di Soul.
"Kita sudah sampai.." Kata Siwon sambil membuka pintu dan keluar dari mobil.
Jaejoong mengikuti Siwon turun dari mobil sambil melihat Siwon yang mengeluarkan kopernya dari bagasi (Kalo Lamborghini gk ada bagasi, anggap aja ada ya.. it's my world soalnya.. ^^).
"Ayo!" ajak Siwon sambil menggeret koper Jaejoong.
Dia pun masuk ke apartemen itu di ikuti Jaejoong. Setelah menekan tombol lift, pintu lift pun terbuka lalu menutup lagi dan membawa mereka berdua ke lantai 30. Lalu di sini mereka berada, didalam apartemen nomor 3003.
Jaejoong terpaku dengan pemandangan yang dilihatnya tepat setelah ia memasuki pintu depan. Ruang tamu yang salah satu sisinya terbuat dari kaca, lebih tepatnya pintu geser dari kaca yang langsung memperlihatkan taman yang penuh dengan bunga berbagai warna dan tanaman hijau lainnya. Sangat indah, bahkan lebih indah jika dilihat di foto. (Ups, salah.. *jika dilihat secara langsung..). Membuat perasaan Jaejoong tenang dan tenteram.
"Ayo, kamarmu disini." Kata Siwon sambil berjalan diikuti Jaejoong, lalu membuka pintu sebuah kamar. Kemudian ia meletakkan koper Jaejoong di samping tempat tidurnya.
Jaejoong melihat menyeluruh kamar barunya, kamar yang akan ditempatinya mulai sekarang. Tempat tidur king size dengan meja kecil disebelahnya, lalu lemari tiga pintu si sisi satunya menghadap tempat tidur. Lalu jendela besar yang menghadap kota Seoul, sebuah meja seperti meja belajar dengan kursi di dekat sebuah pintu yang di yakini Jaejoong adalah kamar mandi. Kamar itu sama persis seperti foto yang dikirimkan Siwon padanya saat akan membeli apartemen itu.
"Ayo, hyung tunjukkan ruangan lain." Ajak Siwon.
"Kamar sebelah ini kamar hyung. Lalu di sana itu ruang belajar, tempat penyimpanan buku. Buku-buku penting keperluan kuliahmu sudah hyung taruh di kamar."
"Lalu yang ini kamar khusus mu." Kata Siwon sambil membuka pintu kamar itu.
Kamar itu terlihat sangat kosong, kalau bukan karena tirai yang menutupi jendela besar yang berseberangan dengan pintu itu. Di kamar itu hanya ada sebuah lemari kaca di sudut ruangan, lalu meja dan kursi kayu di sebelahnya, serta beberapa kanvas kosong yang tersusun rapi di atas kakinya.
"Hyung sudah membeli beberapa kanvas dan peralatan lainnya, juga cat yang biasa kamu gunakan. Jadi kamu bisa langsung melukis jika kamu mau." Kata Siwon.
Sementara Jaejoong sedang sibuk meneliti benda yang ada di ruangan itu. Memang benar kata hyung nya, di ruangan itu ada beberapa kanvas kosong, dan di dalam lemari ada beberapa perlengkapan melukis serta cat yang biasa Jaejoong gunakan untuk melukis. Jaejoong bisa melukis sekarang juga jika dia mau. Namun rasa lelahnya membuat Jaejoong mengurungkan keinginannya itu.
"Tidak, tidak sekarang." Kata Jaejoong. "Terima kasih, hyung." sambung Jaejoong sambil tersenyum kepada Siwon.
Siwon pun membalas senyuman namdongsaeng kesayangannya itu.
"Baiklah. Mau lihat bagian dapur?!" tanya Siwon pada dongsaengnya itu.
"Mm." Jawab Jaejoong senang. Iya, senang, karena selain melukis, kesukaan Jaejoong yang lainnya adalah memasak. Jaejoong juga terkadang suka bermain musik dan juga menyanyi, tetapi dari semua kesukaannya itu melukis dan memasaklah yang paling disukainya. Karena itulah Jaejoong mengambil jurusan seni lukis di Universitas yang akan di masukinya nanti.
Setelah berjalan melewati ruang tamu, mereka tiba di ruang makan sekaligus dapur. Dapurnya cukup besar dan juga rapi. Jaejoong memeriksa satu persatu lemari yang ada di dapur. Ada yang berisi peralatan makan, peralatan memasak, juga bumbu dapur dan lainnya, serta kulkas dua pintu di bagian paling pinggir lemari. Tidak terlalu banyak isi kulkas, hanya beberapa minuman botol dan buah-buahan. Sama sekali tidak ada bahan yang bisa dimasak.
"Hyung." Panggil Jaejoong.
"Mm!?"
"Selama di sini hyung makan apa saja sih!? Sama sekali tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak." Tanya Jaejoong.
"Hyung makan di luar, kalau tidak hyung pesan makanan dari restoran di bawah." Jawab Siwon jujur.
"Haah..pantas saja... Hyung, sebelum hyung ke Korea aku kan sudah mengajarimu cara membuat makanan yang enak dan menyehatkan, dan itu tidak sulit kan?! Kenapa masih makan di luar, sih." keluh Jaejoong.
"Lalu apa gunanya hyung belajar memasak kalau masih saja makan di luar." Lanjutnya.
"Jae, kamu tahu hyung tidak pantai dalam hal itu." belanya. "Hyung pernah coba memasak tidak lama setelah tinggal di sini. Tapi bukannya membuat makanan, hyung malah membuat tempat ini hampir terbakar." Belanya lagi. "Hyung juga pernah cerita tentang kejadian itu padamu kan.."
"Dan setelah kejadian itu, hyung tidak pernah mencoba memasak lagi!?" tanya Jaejoong.
Siwon menggelengkan kepalanya memberi jawaban.
"Haaah..ya sudah, apa boleh buat. Yang sudah berlalu biarlah berlalu." Keluh Jaejoong. "Tapi.." tambahnya tiba-tiba.
"Apa!?" Siwon kaget dan penasaran.
"Hyung harus tetap belajar memasak, setidaknya masakan sederhana yang aku ajarkan sebelumnya. Aku akan mengajari hyung, kita mulai dari awal lagi. Kali ini, Hyung harus bisa memasak paling tidak satu jenis makanan. Ara!?" Ceramah Jaejoong panjang, dan gak lebar.
Mendengar perkataan Jaejoong itu Siwon hanya bisa termenung. Ia tahu tidak akan bisa menolak keinginan Jaejoong. Kalau sampai dia menolaknya, Jaejoong pasti akan ngambek, dan tidak mau bicara padanya selama beberapa hari. Siwon tidak ingin itu sampai terjadi. Lagi pula, setelah dipikir-pikir lagi, hal ini juga demi kebaikannya sendiri. Jadi, mau tidak mau Siwon menyetujuinya.
"Haah, araso. Tapi jangan terlalu berharap. Kamu tahu sendiri kan kemampuan hyung dalam hal memasak." Jawabnya sambil menghela nafas.
"Tenang saja. Kali ini, aku akan mengajari hyung dengan sungguh-sungguh. Tidak akan aku biarkan hyung membakar dapur ini lagi." Kata Jaejoong sedikit menyindir hyung nya.
"Kau ini..."
Lalu mereka pun tertawa karena hal itu.
...
Malam hari..
Jaejoong terbangun dari tidurnya. Di lihat nya jam yang ada di atas meja kecil di samping tempat tidurnya, jam 7 lewat 30 menit. Jadi dia tertidur selama 2 jam lebih. Setelah menyusun beberap barang bawaannya tadi, Jaejoong memang merasa kelelahan. Lalu ia merebahkan diri nya di kasur untuk beristirahat sebentar. Tanpa sadar ternyata ia tertidur. Saat terbangun, hari sudah menjadi malam.
Jaejoong mendudukkan dirinya di atas tempat tidur. Di lihatnya tumpukan barang yang sedikit berserakan di sekitar kopernya. Sebelum tertidur tadi Jaejoong memang belum selesai selesai mengemas barang-barangnya. Jadi, tidak heran kamarnya jadi terlihat sedikit berantakan dari sebelumnya.
Dilangkahkannya kakinya menuju pintu. Dia penasaran apa yang sedang dilakukan hyungnya sekarang. Di bukanya pintu kamarnya dan berjalan ke ruang tamu yang sekaligus adalah ruang keluarga itu. Ternyata hyung nya sedang duduk di sebuah kursi di dekat jendela sambil membaca sebuah buku di tangannya.
Siwon menyadari kedatangan Jaejoong di ruangan itu.
"Ah, Jae. Kamu sudah bangun!?" di tutupnya buku yang sedang di bacanya itu.
Jaejoong masih berdiri di tempatnya tanpa berkata.
"Tidur mu nyenyak?!" tanya Siwon lagi.
"Mm.." kali ini Jaejoong bereaksi.
Jaejoong berjalan mendekati hyung nya, dan duduk di sofa yang menghadap ke tv, tidak tahu apa yang harus di lakukannya. Jaejoong lagi tidak ingin membereskan barang-barangnya yang berserakan di kamar, juga tidak ingin melukis atau yang lainnya. Karena tidak tahu harus apa, dia hanya terduduk di sofa ruang tamu itu.
Melihat dongsaengnya itu, tiba-tiba muncul ide di kepalanya yang bisa dibilang cukup jenius itu.
"Jae, kamu bosan, kan!?" tanya Siwon.
Jaejoong tidak menjawab bertanyaan itu, hanya menatap hyung nya dengan tatapan penuh tanya.
"Mau jalan keluar?!" tanya Siwon lagi. "Kita ke Supermarket, membeli persediaan makanan." Jelas Siwon.
Mendengar nya Jaejoong jadi sangat ceria, seperti anak usia 6 tahun yang di ajak pergi ke taman bermain.
"Benarkah? Aku mau, ayo kita pergi." Kata nya kegirangan.
"Bersiaplah, setelah itu kita pergi."
"Iya." Jaejoong langsung berlari ke kamarnya.
Melihat dongsaeng nya itu Siwon jadi tertawa sendiri.
TBC
Bimana?! Gk bagus ya? nami tau kok..
tapi Nami tetap berharap review nya biar ff ini setidaknya menjadi sedikit lebih bagus..
bagi yang ingin baca lanjutannya, silahkan tulis komentar kalian jika gk keberatan.. ^^
Memang di Chp. ni belum keliatan masalahnya sih, Yunpa jg belum muncul... (Maaaaafffff banget buat itu..)
mungkin di beberapa (?) chp. selanjutnya baru akan keliihatan jelas?! Nami gk jamin jg ya.. nami aja uda pusing sendiri bikin ceritanya...
Entah cerita ini bakal di lanjutkan aja Nami gk tau.. hehe (maaf..)
Oke deh... semoga nami bisa cepat selese_in Chp. selanjutnya dengan cepat dan lebuh baik dari ini...^^
