hush

katsuki/ochako


"Diam. Jangan terlalu banyak bergerak, aku sedang menandaimu."

Katsuki mendudukkan tubuh mungil Ochako di atas meja. Seragam gadis berambut cokelat separuh berantakan karena ulah pemuda berambut jabrik yang tengah membenamkan wajahnya pada perpotongan leher yang terekspos. Bibir Ochako tertutup rapat, ia tak boleh mengeluarkan suara mencurigakan. Katsuki bilang jika ia bersuara, pemuda itu akan menghentikan aktivitasnya dan meninggalkan Ochako dalam keadaan tersiksa karena hasrat yang tertunda.

Katsuki menjilati kulit bersih dan mulus, sesekali menyesap kuat seolah-olah ia seekor lebah yang menunggu cairan kuning keemasan keluar. Ochako merasakan perutnya melilit, seperti geli, entahlah tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Setiap kali Katsuki menancapkan gigi-giginya, rasa nyeri dan nikmat bercampur menjadi satu. Katsuki bukan tipe pemuda yang tergesa-gesa menandai wanitanya, ia akan melakukannya dengan pelan namun penuh afeksi—memastikan mereka berdua sama-sama menikmati.

Sepasang kaki yang lemas menjuntai diangkat Katsuki, ia memposisikan agar kaki itu melingkari pinggangnya. Ochako berusaha menahan kekasihnya supaya tidak terlalu menghimpit tubuhnya. Rasanya sesak dan udara di sekitarnya menipis kala lidah Katsuki bergerak dengan kurang ajar memainkan daun telinga mungil kemerahan.

Katsuki tidak pernah melakukan hal seperti ini di lingkungan sekolah. Pemuda itu dengan sabar menunggu bel pelajaran selesai dan menyeretnya ke lokasi yang lebih aman.

"Aku melihatmu berpelukan dengan si brengsek Kirishima." Bisikan rendah dan berat menggelitik indera pendengaran Ochako. Suara yang begitu dalam dan penuh intimidasi seolah-olah keluar dari dasar bumi.

"—a-aku tidak membalas pelukannya. Kirishima-kun hanya terlalu senang karena dia lolos seleksi magang di perusahaan yang diimpikannya."

Gigitan Katsuki meninggalkan bekas yang cukup dalam dan kentara pada perpotongan leher. Warnanya merah keunguan—menandakan betapa pemuda itu sangat bersungguh-sungguh. Ochako yakin bekas itu tidak akan menghilang dalam waktu satu minggu.

"Jangan menyebut nama pria lain saat kita sedang berduaan, sial."

Ciuman Katsuki turun ke belahan dada. Ia menandai tempat itu dengan sebuah kecupan ringan. Napas hangat Katsuki membuat Ochako bereaksi dengan semakin mempererat pelukan.

"Kau milikku," bisik Katsuki di sela memberikan kecupan bertubi-tubi.

.

.

Boku no Hero Academia (c) Kouhei Horikoshi

AN : drabble anuan super singkat, intinya katsuky cuma lagi horny(?) /ditimpuk