Author's Note : Salam kenal bagi para pembaca serta Author di fandom Tales of the Abyss Indonesia. Saya Kiri Kaze Dokuro, author baru di fandom ini. Sebelumnya saya pernah membuat satu fanfic di fandom KHR dan dua di fandom Tegami Bachi. Semoga karya saya kali ini juga dapat memuaskan para pembaca, Amin!

Disclaimer : Tales of the Abyss © Namco Bandai

Warning : OC, melenceng dari cerita asli, alur kecepetan, typo, penulisan yang kacau balau, bisa terjadi gender-bender menurut pandangan pembaca, dll…

Light, Ash, and the Mist

© Kiri Kaze Dokuro

Tiga tahun berlalu sudah sejak Luke fon Fabre, replica dari Asch the Bloody, mengorbankan dirinya sendiri demi menyelamatkan dunia dan setahun setelah dia kembali. Saat kembali ke Kimlasca, sebagian besar malah menganggapnya sebagai hantu atau sejenis mahluk jadi-jadian (Butuh waktu satu jam untuk meyakinkan semua orang termasuk keluarganya bahwa dia memang masih hidup). Sekarang dia tetap tinggal di Manor Fabre bersama dengan keluarganya. Sesekali, Jade, Anise, Florian, Mieu, dan Tear mengunjunginya. Tear yang paling sering, karena sekarang dia dan Luke sudah menjadi sepasang kekasih.

Sekarang, Jade memusatkan perhatian seluruhnya demi mengembangkan fomicry agar bisa bermanfaat bagi banyak orang, Anise dan Florian membangun kembali Gereja Lorelei, Mieu kembali ke kelompoknya dan Tear sendiri membantu kakeknya di Yulia City. Natalia sendiri masih berjuang menjadi putri yang baik dan Guy menjadi prajurit kekaisaran serta tutor Luke. Hari-hari berjalan dengan damai tanpa kehebohan, hingga suatu hari, mereka semua dipanggil ke istana.

"Paman, sebenarnya ada apa sampai memanggil kami semua? Apa ada perang atau pemberontakan?" tanya Luke

"Tidak, tapi ada seorang tentara di kota dekat perbatasan yang melihat orang yang mirip sekali denganmu, Luke. Bedanya, warna rambut orang itu lebih gelap. Melihat ciri-cirinya, mungkin saja dia itu…"

"Asch?" teriak Natalia dengan sedikit harapan di wajahnya.

"Ada kemungkinan begitu, lagipula setelah saat itu kita sama sekali tidak tahu nasibnya, bukan? Bahkan Luke sendiri tidak menemukannya," kata Jade

"Ya, aku tidak bisa menemukan, bahkan menghubunginya sama sekali." jawab Luke

"Karena itulah, aku meminta kalian untuk pergi mengeceknya kesana," lanjut Sang Raja

"Kalau itu benar-benar Asch?" tanya Natalia

"Bawa dia kemari, hanya itu."


"Haaaaah, akhirnya kita sampai juga!" kata Luke sambil merenggangkan badannya

"Tapi kita tidak punya waktu bersantai. Ayo, cepat kita cari dia!" kata Natalia sambil menarik tangan Luke, Tear cemberut dibelakangnya, Guy menahan tawa.

"Natalia, kau semangat sekali, ya!" kata Anise

"Kalau menyangkut Asch, dia sebenarnya pasti bisa mengalahkan kita semua dalam satu pukulan." sahut Jade sambil membetulkan posisi kacamatanya.

Di kota, orang-orang memandang mereka dengan tatapan heran sambil berbisik-bisik,

"Lihat mereka!"

"Cheagle!"

"Wah, itu bukannya…"

"Wajahnya sama dengan 'pria itu'!"

Dalam waktu singkat, banyak orang yang mengerumuni mereka bertujuh, membuat mereka tidak bisa maju.

"Ada keributan apa ini?" tanya seorang pria kepada salah satu pedagang di situ

"Ada orang kerajaan datang kemari! Lihat saja sendiri!" jawabnya

"Kerajaan? Jangan bilang-" pria itu segera menerobos kerumunan dan langsung berdiri di hadapan Luke dkk.

"Stupid dreck! Kenapa dan sedang apa kau disini!"

Umpatan dan suara itu langsung mereka kenali. Pria itu membuka tudung yang menutupi wajahnya. Rambut merah tua dengan ujung kehitamannya tergerai, poninya terangkat dan menunjukkan mata hijaunya yang tajam.

"Asch!" teriak mereka semua bersamaan

"Kau masih belum menjawab kenapa kau ada disini, dreck!" bentaknya lagi

"Asch-niisama!" seorang anak perempuan, sekitar 12 atau 13 tahun, berlari menghampirinya. Begitu melihat Luke, dia langsung bersembunyi dibalik Asch sambil men-death glare Luke.

"Asch, siapa anak itu? Kenapa wajahnya…" sebelum Luke menyelesaikan kata-katanya, Asch kembali memotongnya,

"Bukan urusanmu! Pulang!" teriaknya marah sambil mendorong Luke menjauh

"Tunggu dulu, Asch!" Natalia berusaha mencegahnya

"Diam! Pulang! Pulang sana ke Kimlasca dan jangan kembali lagi kesini! Ayo, Nebel!" Dia menggandeng tangan anak itu dan menjauh. Anak yang dipanggil Nebel itu menengok kearah Luke, lalu berteriak dengan nada sebal,

"Rasakan! Itu hukumanmu karena telah mengambil semua yang harusnya menjadi hak Asch-niisama!" kemudian dia menyusul Asch dan lenyap dari pandangan mereka.


Mereka menginap di penginapan kelas menengah di kota itu. Sejak kejadian tadi siang, Luke terus-menerus merasa bingung, kepalanya dipenuhi berbagai pertanyaan.

Kenapa Asch masih hidup? Siapa gadis itu? Kenapa ia tampak membenciku? Dan kenapa wajahnya…

"Luke?"

Suara Tear membuyarkan lamunannya. "Ada apa Tear?" tanya Luke, berusaha bersikap tenang. Tear menghela nafas dan duduk disampingnya

"Kau masih kepikiran soal yang tadi siang, ya?" tanyanya

"Begitulah, aku merasa aneh sekarang. Selama bertahun-tahun aku hidup dengan nama Luke fon Fabre dan menjalani nasibnya. Tiba-tiba saja Asch muncul, waktu itu aku masih bisa paham dan pasrah. Tapi sekarang, aku jadi meragukan identitasku sendiri…Cuma karena perkataan anak itu. Siapa tadi namanya…ah, ya, Nebel." tutur Luke

Tear menaruh kepalanya di bahu Luke, lalu berkata, "Jangan simpan masalahmu sendiri, Luke. Aku ada disini, untukmu…"

"Tear…"

BRAK

Tiba-tiba Jade dan Anise muncul di ambang pintu

"Maaf kalau akau mengganggu kalian, tapi kita harus menyusun rencana untuk besok. Yang lain menunggu di bawah" kata Jade santai

"Ah, iya, kami segera kesana!" Luke beranjak dari tempatnya, diikuti Tear

"Hei, tadi memangnya kalian sedang apa?" tanya Anise sambil tersenyum jahil kearah Tear

"Ti-tidak sedang apa-apa kok!" jawab Tear ala tsundere

Setibanya di bawah, Luke celingukan

"Mana Natalia?" tanyanya

"Natalia-san sedang bertanya ke kota." jawab Florian

"Padahal sudah kubilang sebaiknya tunggu besok, tapi dia ngotot mau mencari tahu sekarang." lanjut Guy

Tak lama, Natalia masuk dan bergabung dengan mereka

"Kau dapat sesuatu?" tanya Jade

"Ya, aku berhasil menginterogasi (?) beberapa orang. Menurut mereka, Asch dan anak itu kakak-beradik. Mereka tinggal di rumah di pinggiran kota. Setahu mereka, orangtua Asch dan anak itu sudah meninggal." jelas Natalia

"Kakak-adik? Asch yang itu?" Anise memasang wajah tidak percaya

"Ini aneh, sangat." lanjut Guy

"Se-sejak kapan Asch punya adik? Memangnya ada dua anak di keluargaku?" tanya Luke dengan tingkat kepolosan 100%

Semuanya langsung diam. Anise facepalm, Florian memasang wajah prihatin, Jade geleng-geleng kepala, Guy cengo, Tear ber-poker face ria, dan Natalia, saking shocknya dengan kepolosan Luke, menjatuhkan kertas-kertas hasil interogasinya.

"Maksudnya bukan begitu, Luke… Hanya ada satu anak di keluarga Fon Fabre, kok." jelas Guy

"Jadi, anak itu?" tanya Luke lagu

"Kurasa hanya ada satu hal yang mungkin soal anak itu." kata Jade

"Maksudmu…dia…" balas Luke

"Ya. Sama sepertimu, replica dari Asch." jawab Jade

- ToBeContinued -

Saya tahu ini gaje…

Silahkan review bagi yang ingin tahu kelanjutannya, dan juga bagi yang merasa ini jelek, dibolehkan flame sesuka hati (tapi semoga nggak)…