HAEEEEEEEE APAKAH ADA YANG MENUNGGU SEKUEL NYAK?! #kegeeran
Okeh, karena banyaknya ripiu (Cuma 4 sih)di fic "Ya Ampun," yang Kairin terima hanya dalam waktu 1 hari, entah kenapa Kairin tiba-tiba merasa semangat untuk melanjutkanya di tengah-tengah UKK.
Sebenernya sih rencana awal pengen disambung, tapi takutnya nanti kalo ada yang enggak suka pairing Asa(sr)Iso :"3
WARNING : OOC tingkat dewa, banyak typo, bahasa tidak sesuai EYD, humor garing, dan warning-warning lainya,
Kalau merasa kurang suka, silakan tekan tombol panah di pojok kiri atas yang mengarah kekiri~
.
.
.
.
2 bulan kemudian,
Hari yang ditunggu-tunggu oleh Asano Gakuho,
Dan sekaligus hari yang dikhawatirkan oleh Asano Gakushuu,
Yakni,
PERNIKAHAN ASANO GAKUHO DAN ISOGAI YUUMA.
Melihat undanganya saja Gakushuu serasa mau copot jantungnya. coretKarenaDiaPunyaPerasaanTerhadapBapaknyacoret karena mengingat dia pernah hampir menyebarkan rahasia bahwa Yuuma adalah seorang pekerja di suatu kafe…..
Tapi mau bagaimana lagi,
Daripada ngebantah ayahnya, nanti dia malah jadi gelandangan di tengah jalan.
Ngenes bukan? *dihajar Gakushuu*
Di ruang tata rias, Gakushuu menahan malu dipakaikan baju oleh seorang stylist.
(jujur saja Kairin tidak tahu menahu tentang acara pernikahan di jepang, jadi….)
Yaitu baju beskap dengan jarik dan blangkon. Gakushuu juga tidak tahu kenapa ayahnya memilih merayakan pernikahan ini dengan tradisi Jawa yang bahkan bukan berasal dari jepang.
Ketika sedang didandani, ia bertanya kepada ayahnya yang juga telah memakai pakaian adat Jawa.
"Yah, kenapa harus adat Jawa?" tanyanya.
"Lha piye, wong author ee a era ngerti mantenan nang Jepang yok ngopo og,*" jawab Gakuho. Gakushuu melongo. Apa barusan bapaknya dihipnotis? Tapi enggak mungkin deng, kalau Gakuho dihipnotis, kan, yang kehipnotis yang tukang hipnotisnya, bukan Gakuho nya.
"APAAN, AKU BIKIN ACARA MANTENANYA ITU HARUSNYA UDAH MAKASIH!" tiba-tiba Kairin njebul dari kaca. Gakushuu yang enggak kenal langsung reflex melempari Kairin dengan gelas yang berisi teh anget kemudian Kairin-pun kembali ke dunianya (?).
"Uhmm, kau barusan ngelempar gelas ke author fic ini," kata stylist yang tengah mendandani Gakushuu.
"Jadi doa aja semoga kamu enggak diapa-apain," lanjut stylist tersebut kemudian kembali mendandani Gakushuu. Gakushuu hanya bisa poker face yang merenung.
"Nah, sudah jadi," kata stylist tersebut kemudian menjauhkan diri dari Gakushuu, membiarkanya melihat pantulannya di cermin.
"A-a," Gakushuu tidak dapat berkata-kata. Ini terlihat sangat asing baginya.
"Yah, kenapa aku pakai baju ini?"
"Itu namanya beskap,"
"Kok bentuknya aneh? Aku bawa belati juga di belakang,"
"Itu namanya keris. Gimana sih, pantes nilai IPS mu jelek,"
"Ayah, pelajaran IPS di sekolah bukan tentang Indonesia,"
"Masa bodo, yang penting nilaimu itu yang IPS jelek banget,"
Kemudian Gakushuu sedikit meneteskan air mata di muka tampanya. Stylist-nya mencak-mencak karena harus mengulang bedak di muka unyu Gakushuu.
"Tuan, sudah saatnya," tiba-tiba seorang pelayan dengan warna kulit pucat, bermata merah, berambut hitam, dan menggunakan pakaian butler membuka pintu ruangan tata rias. Bayangkan S*bastian dari K*roshitsuji.
Senyum Gakuho mengembang (kali ini enggak pake lipan-lipan yang bergentayangan di belakang), tetapi muka anaknya memucat.
"Baik," kemudian Gakuho berjalan mengikuti pelayan itu dengan langkah tegap dan mantap. Sedangkan Gakushuu di belakangnya sedang tengah mengikuti langkah bapaknya dengan pegangan dinding karena ia kesusahan jalan pake jarik. Jalanya kayak cewek gitu.
"Gusti, aku ko yo menderita tenan toh," batin Gakushuu menahan tangis.
"ini belum apa-apa, nanti kamu masih harus jalan di belakang ayah," kata Gakuho. Muka Gakushuu memanas. Pengen rasanya ia melepas paksa jarik dan lari-lari pulang ke rumah sambil isis. Tapi nanti masalahnya malah tambah ribet lagi.
Gakushuu-pun pasrah mengikuti ayahnya.
.
.
.
.
"KYAAAAAAAAAA ISOGAI-KUN KAWAIIII!" kelihatanya hampir semua perempuan yang disitu histeris melihat penampilan seorang Isogai Yuuma yang dipakaikan kebaya dan rambutnya yang dirapikan. Walau pucuk kebangsaanya masih disisakan di kepalanya.
"YAAMPUUUN AKU KALAH CANTIKKK ," jerit Rio.
"Uhm… apakah benar aku akan mengenakan pakaian ini lalu berjalan di tengah keramaian sebagai pusat perhatian?" Tanya Isogai dengan detail dengan sedikit nada tidak terima dalam kalimatnya. Spontan semua orang disitu menjawab "Ya" dengan serempak.
"Omedetou, Isogai-kun," kata Nagisa yang baru datang ke dalam ruang tata rias Yuuma.
"T-terima kasih?" Yuuma bingung mau member respon seperti apa.
"Pak GakuHOOOOO udah nunggu di luar itu loh," kata Karma yang menyusul di belakang Nagisa sambil tahan tawa. Semua orang melotot ke arah pemuda bersurai merah tersebut.
"Apa?" Tanya Karma. Namun tak lama kemudian, Karma merasakan hembusan angin hangat di belakangnya. Otomatis ia menengok ke belakang.
GAKUHO.
"M-mari pak, silakan diambil istrinya," kata Karma kemudian ngacir keluar. Nagisa yang juga agak enggak enak sama Gakuho langsung minta permisi dan ngacir keluar menyusul Karma.
.
.
.
.
Nyann gimana? Kali ini Kairin bikin multichapter deh :3
Alasan:
Kairin lagi UKK
Kairin enggak tega membuat readers patah kokoronya karena cerita yang endingnya nggantung apalagi kalau cerita itu disukai. Kairin tau rasanya kok.
Kairin enggak bisa nulis langsung panjang.
Kairin enggak bisa lama-lama buka laptop. Bisanya cepet tapi berulang kali.
Dan alasan-alasan Gaje lainya.
Sekian Fic Kairin kali ini, kalau suka, minta Fav/Follow dan ripiunya yak ^^ #maksalagi
