HOPELESS

Malam yang begitu dingin…

Aku…yuuki cross seorang diri disini menunggumu.

…. 2 TAHUN YANG LALU….

"huaaaaaaaaaaa….aku kesiangannn! " teriak Yuuki berlari ke kamar mandi yang ada di kamarnya

"ckckckk…selalu saja begitu." Ucap pria tampan menggeleng-gelengkan kepalanya sedang berada di dapur

Pria tersebut bernama Ryu Hyun atau biasa dipanggil Zen, dia adalah suami Yuuki sekaligus proffesor muda di universitas kedokteran di kota Verolen. Yuuki dan juga zen sudah menikah sejak beberapa bulan lalu, namun untuk saat ini mereka belum berniat mempunyai anak sebab Yuuki masih duduk di bangku kls 3 SMA swasta di kota Verolen.

Zen yang pandai memasak selalu membuatkan sarapan serta bekal untuk Yuuki di sekolah, meskipun Yuuki tidak pandai memasak, namun Zen tetap mencintai Yuuki sepenuh hatinya.

DRAP DRAP DRAP

Terdengar suara hentakan kaki yang keras juga cepat menuju dapur.

"cepat sekali kau selesai mandi?"Tanya zen memasang wajah heran

"kalau aku berlama-lama..kau pasti meninggalkanku, professor hikss.." yuuki memasang wajah sedih

"oh begitu.."ucap zen tersenyum berjalan mendekati yuuki yang berada di depan pintu dapur

TAP

Zen pun berhenti tepat di depan yuuki dengan memegang semangkuk sup di kedua tangannya.

"aku tidak akan meningglkan istriku tercinta karena hobinya yang suka bangun kesiangan."

"apa katamu?!" Yuuki kesal

CUP

Zen langsung mencium bibir yuuki hingga membuat wajah yuuki merah merona.

"hhhah" zen mengakhiri ciumannya

"wajah kesalmu itu membuatku tidak bisa menahan binatang buas yang di dalam diriku" wajah zen memerah menatap mata yuuki

"baiklah..ayo kita makan hehehe." Ucap zen tersenyum kemudian berjalan menuju meja makan

"dia menggodaku lagi." Benak yuuki

TAP TAP TAP

GYUT

"kalau kau tidak bisa menahan binatang buas yang ada di dalam tubuhmu..biarkanlah binatang buas tersebut terbangun." Ucap yuuki memeluk erat zen dari belakang

"itu tidak bisa..kau masih seorang murid sma. Aku tidak akan menghancurkan masa depanmu."

"tapi aku ingin memiliki seorang anak. Kita sudah menikah selama beberapa bulan, ibu selalu bertanya kepadaku kapan kita bisa memberikannya cucu."

"itu mustahil yuuki sayangku. Pernikahan kita saja masih dirahasiakan di sekolahmu, bagaimana kalau kau mengandung. Apakah kau ingin dipecat?"

Wajah yuuki langsung cemberut dan ia melepaskan pelukannya di tubuh zen. Zen yang menoleh ke arah yuuki hanya tersenyum dan mengajaknya makan. di meja makan..keduanya tidak mengatakan apapun sebab zen tahu kalau yuuki sedang ngambek padanya, zen hanya bisa tersenyum kecil melihat hobi istri tercintanya itu.

Selesai makan..zen mengantarkan yuuki ke sekolahnya dengan menggunakan mobil. Di dalam perjalan yuuki masih saja bungkam tidak mengatakan sepatah katapun kepada zen.

"selama ini kita berhubungan selalu menggunakan alat kontrasepsi..jujur aku tidak ingin menggunakannya, tetapi kalau kita tidak menggunakannya..kau akan mengandung. Sekolah itu bukan milikku..tapi milik putra keluarga Han. Han Jumin."

"bukankah kau mengenalnya?"

"ya..aku mengenalnya. Dia adalah seniorku di universitas dan rumah sakit. Tapi, kami sering bertentangan..mungkin karena dia lebih tua dariku."

"kalian hanya berbeda 2 tahun saja. Jangan dibesar'-besarkan."

"hahaha kau lucu sekali manis. Bahkan kau sangat manis." Ucap zen menggenggam tangan yuuki

"jangan menggodaku dan merayuku." Wajah yuuki memerah

BROOMMMMM

"Baiklah..sudah sampai." Zen tersenyum

"sampai ketemu di rumah." Kata yuuki datar

CUUPP

"maafkan aku belum bisa menjadi suami yang terbaik untukmu."

Ucap zen mencium kening yuuki sebelum keluar dari mobil.

"aku mencintaimu." Yuuki menoleh ke samping dengan wajah memerah

"aku juga mencintaimu." Jawab zen tersenyum.

"dia selalu menggodaku." Benak yuuki beranjak keluar mobil

BLAM

BROOMMMMMM