Fanfics from Yu-Gi-Oh! GX
Original Author: Takahashi Kazuki
ATTENTION!
Tidak ada satupun hewan yang terluka dalam pembuatan fanfics ini kecuali nyamuk……….
Just Married : The New Yuki's Family
by KISEKI GX
Chapter 1
Sudah hampir berbulan-bulan Judai bertunangan dengan Ryuzaki Mutou. Tapinya karna Ryuzaki sibuk terus karena banyaknya pekerjaan, Judai jadi kesepian. Berkali-kali dia setel lagu Project Pop yang ngebahas soal menikah, seperti sekarang. Dia ngedengerin lagu "Batal Kawin".
(Ceilah ni lagu…………. fave ane banget dah! XD)
"Woy, Judai! Nape lo?" sapa Johan dari jendela kamar Judai. Yang disapa nge-hoaaaheeem gaje kayak orang ngantuk.
"Hoy juga………"
Johan ngedengerin lagu itu meski gak kenceng-kenceng amat karna dia lagi ada di luar. Sayup-sayup dia pahami dan dia ketawa ngakak.
"Jiaaaakakakakakakak!! Batal kawin? Oi! Lo kan baru tunangan cuy!" seru Johan dengan suara super keras yang bikin Ruka kaget.
"Ada apa nih, kak Johan?" tanya Ruka.
"Gini, kakak lo tuh……., kangen ma yayangnya……….."
Ruka hanya cekikikan. Tapi saat melihat raut muka Judai yang lesu, dia jadi kesian. Akhirnya dia masuk ke kamar Judai bareng dengan Johan.
"Kak, sebenernya mau kakak apa sekarang?" tanya Ruka.
"………………" Judai diem seribu bahasa
"Hey, nanti kita bantuin lah! Ok?" bales Johan. Judai mulai menjawab……
"Aku mau menikah dengan Ryu………"
Ruka dan Johan mangap lebar. Bujud dah, baru tunangan 1 bulan udah mau nikah…., gak sabaran amat sih….., pikir mereka.
"Hey! Lo kilat amat?!" Johan geleng-geleng. Begitu pula Ruka.
Judai ngehela napas panjang sebelum ngejawab. "Pokokna mah kudu kawin! Titik!"
"Gak pake koma?" Johan mulai ucul.
"Koma dari mana? Gue serius!" seru Judai ketus. Johan angkat tangan. Ruka malah kesengsem.
"Ih bener juga yah." kata Ruka. "Kawin saja sana!!"
Dengan cepat Johan dan Ruka ngemandiin Judai dengan selang air di halaman rumah keluarga Yuki. Setelah semuanya rapih, semuanya masuk ke mobil Karimun biru dongker punya Johan.
"Yeah, everybody! Kencangkan sabuk pengaman kalian!! Racing mode: ON!!!" seru Johan sambil nyalain mobil, masukin gigi satu dan….., ngacir…..
Belum nyampe 5 menit-an, mobil biru itu sampe di rumah keluarga Mutou, tepatnya di depan toko mainan milik keluarga Mutou. Judai dan Ruka keluar mobil dengan sempoyongan.
"Anjrit lo! Mau bikin gue mampus gitu!?" omel Judai. Johan hanya garuk-garuk kepala.
"Gak." jawabnya pendek banget.
"Idih, kayak lagi di pelem Fast and Furious Tokyo Drive deh……." kata Ruka yang masih sempoyongan. Bahkan berdiri aja dibantu sama Judai.
"Oh ya? Berarti gue keren dong!" Johan mulai narsis. "Betewe, lo udah bawa mas kawin?"
"He? Lo kan gak bilang tadi!?" Judai mulai bingung
"Maksud gue cincin gitu lho! Hehehe, gue kan udah mau kawin sama Nakazawa. Huyay!"
"Nakazawa? Rekannya kak Ryu itu?" tanya Ruka. "Lho, kak Johan seneng sama cewek yang jago beladiri?"
"Wooo, jelas lah! Eh, kenapa jadi ngomongin itu sih!? Buruan masuk ah!" Johan mulai ngedorong Judai dan Ruka masuk ke dalam toko. Saat di dalam toko……
"Permisi!!!" Judai, Johan, dengan Ruka manggil barengan. Yang muncul malah Yugina dan Yugi, kakaknya Ryuzaki.
"Selamat datang! Lho, Judai-kun?" Yugi keheranan dengan kedatangan calon iparnya itu.
"Ehm, Yugi-san, Yugina-san……….., Ryu ada?" tanya Judai sedikit blushing.
"Ryu? Dia masih berduel di Taman Ria." jawab Yugina. Saat tau, Judai buru-buru pamit sama Yugi dan Yugina.
"Lho, apa kamu gak singgah dulu?" tanya Yugina.
"Ma-maaf Yugina-san! Ada urusan yang lebih penting! Johan, pinjem kunci mobil lo!" Judai segera masuk ke mobil dan nyetir menuju Taman Ria. Ruka dan Johan keheranan.
"Lah, tu anak ngebut ya?" Johan bengong. Ruka ngangguk. Di saat bengong itulah, Yugi dan Yugina ngajak Ruka dan Johan singgah dan nikmatin kue-kue. Pas momen itulah, Ruka dan Johan mengakui alasan Judai datang kesini.
"HUOOOOOOOOOOOO!? MELAMAR RYU??" Yugi dan Yugina menganga. Ruka dan Johan manggut-manggut.
"Iya, senpai tachi……" aku Johan. Kedua kakak Ryuzaki itu mulai garuk-garuk kepala.
"Ehm, sebenarnya kami juga kaget awalnya, tapi…………., dianya ngotot tuh….." Ruka ngomongnya ngedadak pelan.
"Kok sama kayak Ryu yah?" Yugina mulai mikir-mikir. Semuanya kaget.
"Hah? Maksudnya?"
"Dia pernah ngigo menikah…………., pas dia ketiduran di genteng setelah main layang-layang…." kata Yugina nginget-nginget. Yugi mulai ngelayangin tinju ke telapak tangannya.
"Nah! Kami terima lamaran Judai! Kita bikin pestanya beberapa hari nanti!!"
"Tapi Yugi-san…….." Yugina ngeinterupsi omongan Yugi.
"Tenang saja kok Yugina-san…….., daripada nanti Ryu jadi syok karna batal kawin. Oke kan?"
Semuanya bersorak setuju ngedenger pendapat Yugi. Sebagai penutupnya, mereka nge-toss gelas sirup mereka.
"Untuk pasangan pengantin baru kita! Ryu-Ju!"
Kita beralih ke Taman Ria. Judai nyari-nyari Ryuzaki sampe ke pelosok Taman Ria. Akhirnya ketemu juga sama Ryuzaki yang lagi ngecek deck.
"Ehm, hai Ryu-chan……………"
"Hooo, Judai-kun?" Ryuzaki nyadar ada Judai. "Kok ada disini?"
"Hehehe, cuman mau jalan-jalan doang kok. Btw, kita kesana yuk!" ajak Judai ke jembatan dekat taman. Ryuzaki ngangguk setuju.
"Oke deh."
Sampai di jembatan, Judai dan Ryuzaki ngobrol ngalor-ngidul. Pas hari sudah mulai gelap, barulah Judai ngakuin sesuatu.
"Ehm, Ryu-chan….., pernah kepikiran gak kalo misalnya menikah nanti?" tanya Judai pelan.
"Ehm, gimana yah. Gak tau juga sih." jawab Ryuzaki sambil garuk-garuk lengannya. Nyadar Ryuzaki gak pake jaket, Judai masangin jaket merahnya pada Ryuzaki.
"Ehm, makasih yah, Judai-kun…….."
"Aku mau ngomong nih…………"
"Lah, tadi kan udah ngomong?" tanya Ryuzaki pilon.
"Itu baru trailernya, dodol!!" seru Judai keceplosan. "Eh maksudnya aku mau ngakuin sesuatu…."
Judai ngeluarin sesuatu dari kantong celana jinsnya. Pas dibuka sama Judai, Ryuzaki kaget luar biasa.
"Hah, cincin?"
"Will you marry me, dear?" tanya Judai mantap. Ryuzaki mulai blushing lalu meluk Judai erat.
"Makasih yah, Judai-kun…., kamu baik sekali!" jawab Ryuzaki. " Jawabanku……, dengan senang hati!!"
Bibir Judai ngebentuk senyum kemenangan. Yap, dia sudah menang hari ini. Akhirnya Judai masang cincin itu di jari Ryuzaki dan tidak lupa juga dengan……………..
"Aku akan selalu mencintaimu selamanya….."
"Aku juga……."
Lip kiss Ryuzaki-Judai menutup hari yang indah itu…..
Beberapa hari kemudian, semuanya bener-bener sibuk nyiapin pesta pernikahan Ryuzaki dengan Judai. Ruka dan Johan selaku seksi tamu undangan segera menghubungi para tamu.
(Lah, bukannya seharusnya ada kartu undangan yah? *ngeliat teks asli yang masih kacau*)
"Undang semuanya aja dah!" seru Johan.
"Siaaaaaaaaaaaap!!" seru Ruka. Tangannya yang imut itu memencet tombol-tombol telepon dengan cepat. Setelah bla bla bla selama beberapa detik…..
"Siap kak! Semua akan datang dalam…………."
Pas Ruka mau ngelapor, bunyi klakson berbagai kendaraan mulai kedengeran. Dari klaskon D-Wheel, klakson mobil, truk, bis, helikopter, bahkan sampe bunyi klakson pesawat jet berbentuk Blue Eyes White Dragon.
(Hah, jet Blue Eyes ada klakson??)
Ternyata para tamu itu gak lain adalah para karakter YGO yang juga rekan sekaligus rival bagi Judai dan Ryuzaki. Macem-macem bahkan penjahat yang baru ngetop beberapa bulan lalu, Paradox juga dateng.
Ruka segera calling ke Ryuzaki.
"Kakak! Kakak ada dimana? Udah rame nih!"
"Oke! Aku sudah siap dengan gaunku!" kata Ryuzaki sambil merapikan gaunnya itu bersama Yugina. "Ayo neechan!"
"Bentar ah! Jangan banyak gerak! Udah tau kamu teh tomboy banget tapi kamunya milih gaun kayak beginian!" komplain Yugina. Ryuzaki hanya cengar-cengir.
Beberapa menit udah berlalu. Semua tamu udah dateng. Ruka dan Johan sibuk ngurus sana-sini. Bahkan yang lebih repot lagi, gak ada penghulu disitu.
"Weks! Siapa yang jadi penghulunya neh?" tanya Ruka. Johan hanya ngangkat bahu.
*sfx: JEDUUUG!*
Ruka ngejitak Johan.
"Buset dah! Ganas amat sih lo! Mentang-mentang adeknya Judai lagi!?" gerutu Johan. Di saat itu, lewat seseorang yang udah gak asing lagi bagi mereka. Yap, ada seorang atlet terkenal yang kebetulan lewat disitu yaitu TSUBASA OZORA!
(Heeeeeee, sensei! Kau kembali!!! *meluk Tsubasa*)
"Lah, itu kan Tsubasa Ozora, guru sepakbolanya kak Ryu?" tanya Ruka pada Johan.
"Eh iya bener! Dia aja yang jadi penghulunya! Sip dah! Biar gue yang hadepin!" seru Johan sambil ngelangkah keluar. Dengan gaya super cool, dia nyamperin Tsubasa yang lagi nyantep bakso.
"Tsubasa-san! Kesini!" seru Johan sambil ngegeret Tsubasa.
"Eh? Ada apa nih? Lagi makan juga!!" komplain Tsubasa.
"Maaf! Tapi anda harus ikut saya sekarang!!" pinta Johan rada maksa. Karna gak enak digeret-geret, Tsubasa mulai on-trog pada Johan.
"Ada apaan ni?" tanya Tsubasa.
"Murid anda, Ryuzaki Mutou akan menikah tapi gak ada penghulunya! Saya minta anda jadi penghulunya!"
Tsubasa mikir sejenak. Dia mulai nginget-nginget nama Ryuzaki Mutou itu. Sesaat dia tersenyum.
"Oh, cewek duelist itu yah? Adiknya Yugi Mutou?"
"Iya, Tsubasa-san! Ayo cepat! Udah mau dimulai nih!"
"Bentar dulu ah! Saya mau ngajak istri saya dulu!" Tsubasa buru-buru melepas genggaman Johan dan berlari pergi. Gak lama kemudian, Tsubasa datang dengan mobil bersama keluarganya.
"Widih, istrinya cantik banget!!" kata Johan terpana melihat istrinya Tsubasa.
(Kyaaaaaaaaaaa! Sanaeeeeeeee!! *meluk Sanae en cipika cipiki*)
"Mau nih, kak? Nanti lah!" goda Ruka disertai muka cemberut Johan. Pas udah lengkap itulah, pengantin pun datang. Semuanya ber-wwuuuuuuaaaaaaaaaahh ria ngeliat Ryuzaki yang keluar dari mobil.
"Kawaii!!" seru Sho dan Kenzan.
"Cantik banget!!" seru Rei dan Asuka.
"Gila lo, Judai! Lo udah bikin gue iri! Beruntung banget dapet cewek kayak dia!" seru Manjoume dan Misawa.
Ryuzaki udah ngelangkah sampe ke depan Tsubasa, sang penghulu dadakan. Ruka dan Johan ngecek kehadiran tiap-tiap orang.
"5 menit lagi siap!" seru Ruka. "Semua ada?"
"Eh, Judai gak ada!" seru Johan spontan.
"Lho? Kemana tuh anak?" kata Jim keki.
"Cari! Sekarang!" komando Tsubasa. Karna gayanya sebagai kapten di lapangan, komando yang sederhana itu diikutin oleh semua orang yang hadir disitu. (Heh, emangnya Tsubasa punya jurus apa?)
"Kita cari Judai dimana?" tanya Asuka bingung.
"Kakak! Dimana kau? Jangan ingkari janjimu pada kak Ryu!" seru Ruka. Ngedadak, muncul Ryuzaki dengan sebilah gergaji di tangan kanannya. Semuanya ngegidig kaget.
"JUUUUUUUUUUUDAAAAAAAAAIIIIIII! Gue kutuk lo gak bisa duel lagi!" ancem Ryuzaki sambil naruh mata gergaji tepat di tangannya sendiri. Semuanya makin bergetar. Ngedadak muncul Judai dari balik kolong meja.
"Lho?" semuanya keheranan. "Kok ada disitu?"
"Ngeri……." jawab Judai pendek.
"Kenapa kak? Kok ngeri?" tanya Ruka sambil ngerangkul kakaknya itu.
"Aku takut……"
"Takut apa kau ini? Ayolaah, aku, Manjoume Thunder mendukungmu!" hibur Manjoume.
"Iya, kita disini kok." timpal Asuka. Judai hanya memerah mukanya karna malu.
"Ehm, sudahlah. Gak usah cemas. Tadi itu hanya bercanda saja kok. Oke yah?" pinta Ryuzaki sambil menaruh gergaji dan mulai mesra pada Judai. Akhirnya Judai luluh juga.
"Hem, baiklah……."
"Ayo kak!" seru Ruka sambil ngegeret Judai.
"O-ok deh!" kata Judai nyerah. Semuanya ber-YAAAAAAAAY! ria.
"Wuih! Akhirnya………., bisa makan-makan juga nih………" kata Kenzan sambil megang perutnya.
"Kerjaan lo makan aja!" seru Manjoume sambil ngejitak Kenzan. Kenzan ber-wadaaaaaw ria.
"Weleh, weleh........, gimana sih? Pengantinnya malah mau kabur ini............." Tsubasa geleng-geleng pas ngeliat Judai datang. "Okeh deh, daripada si dinosaurus itu makin berang, mending dimulai aja lah!"
"Siapa yang anda bilang dinosaurus!?" seru Kenzan. Tsubasa gak nanggepin karna udah nyebutin ijab kabul yang diulang oleh Judai.
Acara udah dimulai. Ruka mulai keliatan ngantuk banget.
"Kak, lama gak sih ini?" tanya Ruka pada Asuka.
"Gak. Kenapa?"
"Aku mau nangis kak..........." kata Ruka sambil nyeka air mata.
"Lho? Kok nangis? Kan seharusnya seneng kan Judai nikah sama Ryuzaki-tan?" Asuka mulai bingung. Ruka hanya diem.
Pas akad nikah beresan, Judai segera ngambil mikrofon dari Tsubasa en ngomong sesuatu sama ribuan orang yang hadir disitu.
"Aku akan bilang sesuatu pada kalian!"
"Apaan tuh?" semuanya penasaran.
"Kami akan berbulan madu..........., di rumahku!!!" seru Judai kenceng. Semuanya menganga kaget, bahkan Ruka juga begitu.
"Aku setuju dengan Judai. Kami ingin tetap menemani Ruka. Ini adalah jawaban dari harapan Ruka selama ini." kata Ryuzaki sambil ngingetin Ruka pada permohonannya pada bintang jatuh kemarin malam.
"Waaaaaaaah..........." Ruka mulai berbinar.
"Hehehe, kau senang kan?" tanya Judai sambil nyengir khas. Ruka ngangguk lalu meluk Ryuzaki dan Judai.
"Hehehe, ayo Ryu-chan!" ajak Judai.
"Kemana?"
"Pulang!" kata Judai sambil ngegendong Ryuzaki. Ruka ngikut di belakang.
Chapter 1 - the end -
Note:
Edan tenan! Hampir satu minggu penyelesaiannya karena sang editor, Shirayuki Misaki (alias sayah sendiri) sedang sakit parah. Btw, review yah! X3
