ART IS A BOOM!

- Deidara story, Itachi love life, Akatsuki in Highschool and you'll get your ice lemon, just wait. -

Disclaimer::: Masashi Kishimoto and Co.

Full Summary::: Tidak, ia tidak jatuh cinta pada seorang mahasiswa kaya macam Uchiha Itachi. Tidak, ia bukanlah pemasok bom untuk teroris. Tidak, ia tidak pernah , namanya Deidara. Hanya Deidara. Dan ini kisahnya.

Romance, Angst, Humor, Crime, Drama, Yaoi!

Pair::: ItachixDeidara. Future Lemon.

- Boom 1 :::: Hell no! -

.

.

Ia cukup suka pada rambut emasnya yang menjuntai panjang, begitu indah dan membuat banyak orang iri.

Kulit kepucatan dan matanya biru alami, tidak cukup biru untuk mengalahkan langit, namun sebiru laut dalam. Mampu menghipnotis siapa saja yang menatapnya. Membuatnya seperti orang asing ditengah Tokyo.

Perawakan kecil, sering kali membuatnya sering dikira wanita, namun itulah salah satu hobinya. Menggoda laki-laki, dengan gemulai juga halus, dan menguras habis isi dompet si lelaki.

Tidak, ia bukan pelacur, gigolo, banci atau apa pun.

Ia belum pernah disentuh secara seksual.

Dan ia belum berencana melakukannya, dalam waktu dekat.

Lagipula, ia masih duduk di bangku kelas tiga SMA dan berencana kuliah di Tokyo Daigaku atau Todai.

Semua uang yang ia dapat, ia kelola baik-baik, sebab sejak kecil ia tidak memiliki orang tua, dan kini hidup sendiri di sebuah flat kecil di pusat kota Tokyo.

Namanya Deidara, dan hanya satu sosok, yang tidak terlalu penting bagi Tokyo.

Setidaknya untuk sekarang.

ART IS A BOOM!

Ia bersekolah di Perguruan Konoha, sekolah elit, yang bahkan seragamnya didesain oleh perancang busana terkenal.

Ia harus bersusah payah, mencari seragam bekas di pasar loak akibat harganya yang selangit.

Lagipula, ia hanya mendapat beasiswa untuk bayaran tahunan dan SPP, bukanlah hal lain macam seragam atau text book.

"Oi, Dei! Kau sudah mengerjakan tugas biologi?" seorang remaja berambut perak menghampiri Deidara dengan senyuman lebar, namanya Hidan, dan salah satu teman yang masih mau bergaul dengannya.

Ia meraih leher kemeja Hidan dengan kasar, "Oi, baka! Kau bahkan belum mengembalikan text book matematikaku, dan sekarang kau masih punya keberanian untuk meminjam lagi?"

Hidan hanya tertawa lebar, dan melepskan genggaman Deidara dengan mudah, "Ayolah, Dei-chan... Akan aku ganti text book matematikamu dengan yang baru, tapi pinjamkan aku buku tugas biologimu..."

"Che! Awas kalau kau ingkar janji!" ia melempar buku dari tasnya ke muka Hidan, "Iya-iya! Love ya!" dan si Grey-head, hilang dalam sekejab.

Menghela nafas panjang, ia membenarkan dasi yang sedikit miring, lalu mengibaskan rambut ke arah kanan.

Berjalan lambat, ia memperhatikan wajah-wajah baru yang sudah barang tentu adalah anak-anak kelas satu. Sudah jadi tradisi, semua anak kelas satu, harus masuk asrama selama satu tahun.

Hidan adalah teman sekamarnya, bersama dengan Sasori dan Tobi.

Satu tahun itu, penuh dengan kejutan. Mulai dari ledakan di kamar mandi, lempar makanan di kantin sampai skorsing selama seminggu.

Dan hanya empat orang itu yang bersedia menjadi temannya, meski ia berlaku kasar dan penuh kemisteriusan.

Ia tahu, mereka tidak bisa memaksanya terbuka, namun ia mengatakan satu janji. Bahwa ia akan mengungkap segalanya saat ia sudah benar-benar siap.

Namun ada satu pria.

Pria sok tahu, yang mencoba menguak kebenaran dengan cara paksa.

Namanya Itachi Uchiha.

To :: Fuck face, Uchiha Itachi

From:: Great artist, Deidara

Subject:: Stop send me a flower everday!

Itachi! Kalau kau punya banyak waktu untuk bermain denganku, bagaimana jika kau memfokuskan diri untuk kuliah kedokteranmu, hah!

Dan, aku tidak suka mawar!

PS. Jangan datang lagi ke flatku!

Your future boss, Deidara.

To:: Deidara

From:: Uchiha Itachi

Subject:: Hell no.

Kau mau apa buat makan malam? Tolong jangan pesan pizza dengan toping nanas lagi, ya.

Perutku tidak kuat.

Yours truly, Uchiha Itachi.

"Grrr!"

Sungguh! Uchiha Itachi adalah lawan terkuatnya!

Rasanya ingin sekali membanting laptop ke atas lantai lalu menginjak-injak barang sialan ini. Namun apa daya, ini adalah hadiah paling berharga yang ia dapatkan dari lomba memahat patung tahun kemarin.

"Lihat saja... Aku pasti akan mengalahkanmu, tupai sialan!"

Ya, ia bersumpah, tidak akan ada cinta di antara mereka.

Setidaknya untuk sekarang.

ART IS A BOOM!

.

.

.

BERSAMBUNG

.

.

.

First ItaxDei

Masih mau lanjut?