ini ceritaku yang kedua, aku harap chingu suka, dan RnR Please? :)
Tittle : Neverland
Part : 1
Genre : Adventure, Fantasy, Romance, Friendship, and Action.
Cast :
Park Young Ah (Oc)
Yoon Yeon Hyo (Oc)
Cho Kyuhyun
Lee Donghae (Next Part)
Disclaimer : Chara-chara itu bukan milik author, author hanya punya ceritanya :(
Park Young Ah POV
"AHHH!" Teriakku saat aku terjatuh entah dari mana, yang jelas sekarang aku sedang berada di tempat yang sangat asing bagiku. Aku memandang sekelilingku dan melihat banyak pohon-pohon besar, sepertinya aku sedang berada di hutan, tapi hutan mana? Aku tidak pernah pergi ke hutan ini.
Aku mulai berjalan pelan, menelusuri hutan yang asing ini, berusaha mencari tahu sebenarnya aku sedang berada dimana.
Suara gemerisik daun dan suara hewan-hewan hutan sesekali terdengar dan berhasil membuat aku merinding ketakutan. Appa, umma, help me!
Aku terus berjalan, tapi suara geraman berhasil membuatku berhenti. Suara itu sangat menakutkan dan terdengar sangat dekat! Aku berdiri mematung, berusaha tidak membuat gerakan yang bisa membuat hewan-hewan hutan menakutkan ini bermunculan, tapi gagal! Seekor harimau besar muncul dari balik pohon di depanku, sedangkan empat ekor lain keluar dari balik empat pohon yang berbeda, mengelilingiku, mengepungku!
Apa yang harus aku lakukan? Tanyaku pada diri sendiri, tubuhku gemetar, keringat dingin mulai mengalir, dan aku hampir tidak dapat membendung air mataku, aku akan mati!
BUGH! Aku mendengar suara sesuatu yang jatuh ketanah, dan saat aku menengok ke belakang, aku melihat tiga pemuda sedang berdiri di sana, sepertinya mereka baru saja lompat dari atas pohon. Mereka lalu berlari ke arahku, mengelilingiku dan melindungiku dari harimau-harimau buas ini.
Harimau-harimau itu sepertinya marah melihat ketiga pemuda ini melindungiku, harimau-harimau itu mulai menggeram, berusaha menakuti ketiga pemuda itu supaya mau menyerahkanku tapi ketiga pemuda itu tetap melindungiku.
Harimau-harimau itu mengaum keras membuat aku bergidik ketakutan. Mereka benar-benar marah karena ketiga pemuda ini tetap melindungiku, dan mereka siap menyerang! Ketiga pemuda yang melindungikupun bersiaga, dan MWO! Mereka berubah jadi serigala! Apa ini? Kenapa mereka bisa berubah jadi serigala? Apakah ini mimpi? Aku benar-benar bingung dengan semua kejadian-kejadian ini.
"Hei, naik ke punggungku!" Kata serigala yang paling dekat denganku, membuatku kaget dan juga bingung.
"CEPAT!" Bentak serigala itu saat aku hanya terdiam. Aku segera naik ke punggung serigala itu.
"Berpegangan yang erat, kita akan lari!" Serigala itu memperingatkan, aku segera memegang bulu serigala itu saat kami mulai berlari, sementara harimau-harimau itu mengejar di belakang.
Kami terus berlari menyusuri hutan yang lebat ini, berusaha menghindari harimau-harimau buas itu, tapi sebuah tebing berhasil menghentikan langkah kami.
"Apa yang akan kita lakukan?" Tanya serigala yang sedang aku naiki pada kedua temannya.
"Entahlah, kita tidak bisa melompat ke seberang atau terjun ke bawah, sebaiknya kita mencari jalan lain!" Kata serigala yang lain.
Kamipun memutar, hendak mencari jalan yang lain, tapi harimau-harimau itu sudah sampai, mengepung kami di tempat ini. Harimau-harimau itu berjalan pelan mengelilingi kami berempat, sedangkan kami berjalan mundur, sepelan mungkin.
Sekarang kami benar-benar tersudut, kami sudah berada di bibir tebing, satu langkah lagi maka kami jatuh, kami benar-benar bingung.
"HHAUUMM!" Harimau itu mengaum keras, membuat aku melepaskan pegangan tanganku karena kaget dan membuat tubuhku meluncur turun ke jurang!
"AAAAAAA!" Teriakku saat tubuhku meluncur turun di udara, aku melihat ketiga serigala itu juga ikut terjun.
BYURRR! BYUR! BYUR! BYUR! Suara kami berempat tercebur ke sungai yang ada di bawah jurang terdengar keras.
Aku tidak bisa berenang! Akh! Aku tidak bisa bernafas! Help me! Pikiranku benar-benar kacau sampai akhirnya aku pingsan karena terlalu banyak meminum air sungai itu.
Pelan-pelan aku membuka mataku dan mencoba duduk, tapi sakit di kepalaku membuatku kembali merebahkan tubuhku.
"Kau sudah bangun?" Tanya seseorang dari sampingku, aku melihat salah satu dari tiga pemuda itu berdiri di sana, sedang memandangiku yang baru bangun.
Aku hanya menjawab dengan sebuah anggukan. Aku kembali mencoba duduk, tapi aku kembali mengerang karena rasa sakit di kepalaku.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya pemuda itu sambil memegangiku, membantuku duduk.
"Aku baik-baik saja, hanya sedikit sakit di kepala, tapi aku tidak apa-apa" Jawabku.
"Syukurlah. Sebaiknya kau istirahat saja dulu, jangan terlalu di paksa untuk duduk" Pemuda itu menasehatiku dan kemudian dia duduk di sampingku. Aku hanya tersenyum dan mengangguk.
"Kau lihat bintang itu? Indah yah? Bercahaya dan besar" Kata pemuda itu menunjuk langit, aku melihat ke arah yang dia tunjuk dan ikut takjub melihat bintang indah itu.
"Bukankah itu bumi?" Tanyaku padanya.
"Jadi kau memanggil bintang itu bumi?" Pemuda itu balik bertanya.
"Iya, itu memang bumi, eh? Bu bumi? Kalau itu bumi, lalu aku berada dimana?" Tanyaku kaget seraya melompat berdiri, rasa sakit dikepalaku hilang seketika.
"Tidak! Tidak mungkin! Aku sekarang berada dimana? Ini bukan bumi!" Pikiranku bingung dan mulai kacau.
"Ini Neverland" Kata pemuda itu.
"Mwo? Neverland? Never.. " Aku benar-benar bingung dan frustasi.
"AAAAAA!"
Neverland
Part 1 : Nightmare
"AAAAA!" Aku terduduk di tempat tidurku.
'Ah ah ah, ternyata hanya mimpi' pikirku lega, tapi mimpi tadi benar-benar menakutkan, dan apa arti mimpi-mimpi itu, harimau? Serigala? Neverland? Ah, entahlah.
"Young ah? Gwenchana?" Tanya umma dari luar kamar.
"Tadi kau berteriak, ada apa?" Tanya umma lagi.
"Gwenchana umma, hanya mimpi buruk" Jawabku masih dari tempat tidur.
"Ya sudah, kembalilah tidur" Kata umma lalu pergi kembali ke kamarnya.
Tidur? Entahlah! Aku tidak mau mengalami mimpi tadi lagi. Tapi kalau di pikir-pikir aku sudah sangat sering mimpi seperti itu! Iya, mimpi tentang Neverland itu aku sudah sering! Ahhh! Terserah! Aku tidak peduli, mau never atau ever terserah, itu hanya mimpi, jadi lupain! Sekarang tidur, aku masih ngantuk!
Aku merebahkan tubuhku di tempat tidur, mulai memejamkan mataku. Semoga tidak mimpi buruk itu lagi, doaku sebelum benar-benar menyerahkan kesadaranku pada rasa kantuk yang menyerang.
"Makan yang banyak Young ah, kau ada pelajaran olah raga kan hari ini" Pesan umma, aku hanya mengangguk. Sekarang aku sedang sarapan pagi bersama umma dan appa.
"Nanti kau akan melanjutkan kemana?" Tanya appa padaku.
"Masih belum terpikirkan appa, masih bingung, banyak yang bagus, tapi standar nilainya tinggi-tinggi, sekarang aku masih konsen belajar dulu, supaya dapat nilai bagus" Jawabku.
"Hahaha, ya sudah, terserah kamu saja" Kata appa.
Kami pun melanjutkan acara makan kami, masakan umma sangat enak, sayang kalau di sia-siakan.
"Appa, umma, Young ah berangkat dulu" Pamitku pada appa dan umma. Mereka hanya mengangguk dan aku mulai berjalan keluar rumah, menuju sekolahku yang jaraknya cukup dekat.
Aku berjalan menyusuri jalan yang selama dua tahun ini aku lalui setiap pagi dan sore hari. Aku memasang headset dan segera mendengarkan music sambil berjalan pelan seperti biasa.
Oh ya, aku belum memperkenalkan diri kan? Namaku Park Young Ah, aku masih bersekolah di salah satu SMA terkenal di Seoul tingkat 12, sebentar lagi aku akan lulus dan kuliah.
Aku merupakan anak tunggal, aku tidak memiliki saudara baik kakak maupun adik. Aku tinggal bersama appa dan umma di sebuah rumah tingkat dua yang sederhana di salah satu perumahan dekat sekolahku. Appaku bekerja sebagai dokter di salah satu rumah sakit swasta di Seoul, sedangkan umma mengurus rumah dan juga toko kami yang tidak cukup besar tapi ramai, biasanya sehabis sekolah aku juga bantu-bantu di sana.
Kehidupanku biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa, semuanya berjalan lancar dan statis, dan aku nyaman dengan itu, aku tidak suka dengan perubahan yang terlalu.
"Ahh, akhirnya sampai juga!" Kataku saat SMA tempat aku bersekolah sudah kelihatan, akupun mempercepat langkahku.
"Pagi semua!" Sapaku pada teman sekelasku saat memasuki ruang kelasku, 12 Ipa 3.
"Pagi!" Mereka membalas dengan kompak.
"Pagi cantik!" Seseorang membalas dengan kata-kata yang berbeda dari yang lain, membuat aku kaget dan langsung melemparkan penghapus yang ada dimeja guru ke arah temanku itu.
"Yha! Young ah, kau kejam!" Kata gadis itu saat penghapus yang kulempar mengenai rambutnya, membuatnya berantakan dan kotor.
"Hahaha, mianhae Hyo?" Kataku menyesal.
"Kau mau minta maaf atau mengejek? Minta maaf sambil tertawa seperti itu!" Kata gadis bernama Yeon Hyo itu.
"Hahaha, habis kau terlihat sangat aneh seperti itu" Kataku sambil tertawa keras.
"Dasar! Bersenang-senang di atas penderitaan orang lain!" Kata Yeon Hyo membuat aku semakin tertawa keras. Aku lalu duduk di tempat dudukku, tepat di samping Yeon Hyo.
"Yha, Yeon Hyo, tadi malam aku mimpi aneh!" Kataku memulai percakapan.
"Mimpi apa? Apa Neverland lagi?" Tanya Yeon Hyo membuat aku kaget.
"Ko tahu?" Tanyaku penasaran.
"Setiap kali kau cerita tentang mimpi aneh, pasti mimpi tentang Neverland" Kata Yeon Hyo.
"Ohh!" Aku hanya bisa ber-oh mendengar kata-kata Yeon Hyo itu.
"Jadi apa lagi sekarang? Kuda terbang? Naga api? Hiu raksaksa?" Tanya Yeon Hyo.
"Yha! Jangan ingatkan aku dengan mimpi-mimpi buruk itu lagi!" Kataku pada Yeon Hyo.
"Bukannya kau mau cerita masalah mimpi itu?" Tanya Yeon Hyo bingung.
"Oh iya, lupa!" Kataku yang langsung mendapat pukulan buku oleh Yeon Hyo.
"Yha! Tidak perlu pakai kekerasan kali!" Bentakku.
"Salah sendiri pakai lupa. Jadi apa lagi kali ini?" Tanya Yeon Hyo.
"Harimau dan serigala" Jawabku, lalu aku menceritakan semuanya, semua rincian mimpiku.
"Jadi Neverland itu bukan dibumi?" Tanya Yeon Hyo.
"Berdasarkan mimpi si begitu, tapi itu kan hanya mimpi" Kataku.
"Iya sih, tapi mimpi juga punya arti" Kata Yeon Hyo membuatku penasaran.
"Kau bisa mengertikan mimpi?" Tanyaku.
"Lumayan" Jawab Yeon Hyo sombong.
"Coba artikan mimpiku" Kataku.
"Sebentar" Kata Yeon Hyo, lalu dia mengeluarkan dua buku yang sangat tebal. Aku sempat membaca judul buku itu tadi, TAFSIR MIMPI!
"Darimana kau dapat buku ini?" Tanyaku penasaran.
"Beli lah, masa nyuri" Jawab Yeon Hyo ketus.
"Tapi untuk apa kau membeli buku seperti ini?" Tanyaku lagi.
"Mengartikan mimpilah, untuk apa lagi coba?" Jawab Yeon Hyo.
"Memang kau pernah mimpi apa?" Tanyaku.
"Rahasia" Jawab Yeon Hyo misterius.
"Pasti mimpi sama orang sombong itu kan?" Tanyaku berusaha mencari tahu mimpi Yeon Hyo.
"Orang sombong? YHA! Siapa yang kau maksud orang sombong?" Yeon Hyo keliatan kesal.
"Siapa lagi kalau bukan orang bernama Cho Kyuhyun itu" Kataku.
"Yha! Kyuhyun tidak sombong, dia hanya sedikit.." Yeon Hyo berusaha membela Kyuhyun, tapi kata-katanya terhenti, dia hanya terbengong sambil duduk, aku mengikuti arah pandang dia dan tahu apa penyebabnya, orang sombong bernama Cho Kyuhyun itu baru saja lewat depan kelas kami.
"Hey hey hey! Sadar!" Bentakku di depan mukanya membuat dia kaget.
"Yha! Kau mengganggu kebahagiaanku!" Yeon Hyo marah dan memukul-mukulkan dua buku besar itu ke tubuhku.
"Aw aw aw! Yeon Hyo berhenti! Sakit!" Kataku berusaha menghentikan Yeon Hyo memukuliku, tapi tidak berhasil, dia tetap saja menganiayaku! Aku lari berusaha menghindari pukulannya, ternyata dia tetap mengejarku, akhirnya kami berdua kerjar-kejaran di dalam kelas pagi itu, dan hampir mendapat hukuman saat aku hampir saja menabrak guru.
"Kau langsung pulang atau ada extrakurikuler?" Tanya Yeon Hyo padaku saat jam pelajaran selesei.
"Aku langsung pulang, kau sendiri?" Tanyaku balik.
"Aku ada extra. Kalo begitu aku pergi dulu ya!" Kata Yeon Hyo lalu segera pergi keluar kelas.
Aku menghela nafas, satu hari yang melelahkan seperti biasa sudah selesei, sekarang tinggal pulang dan istirahat.
Aku berdiri dan segera melangkah keluar kelas, berjalan menyusuri jalan yang biasa kulalui menuju rumahku.
"Ahh capenya!"
Aku sudah belajar selama tiga jam dan badanku pegal-pegal semua karena dari tadi hanya duduk. Jam di dinding kamarku sudah menunjukan pukul 10 malam, sebaiknya aku tidur.
Aku bejalan menuju tempat tidurku, merapikannya dan mulai merebahkan tubuhku disana, aku tarik selimut menutupi tubuhku lalu mulai memejamkan mataku.
Aku berdiri di sebuah tempat yang asing, di depanku dua orang pemuda sedang memandangiku.
"Ada apa? Dimana ini?" Tanyaku pada mereka. Tapi mereka tidak menjawab, mereka malah menarik tanganku mengajakku pergi ke suatu tempat.
Aku terus berlari, berusaha mengimbangi lari dari kedua pemuda itu, dan kami berhenti di tengah-tengah sebuah padang rumput yang sangat luas, mereka berdua menatapku dan terlihat murung.
"Tolong kami" Kata mereka bersamaan.
"Tolong? Bagaimana aku menolong kalian?" Tanyaku pada mereka.
"Kalahkan Evilbeast" Kata mereka.
"Kalahkan apa?" Tanyaku kurang paham.
"Kalahkan itu!" Kata kedua pemuda itu seraya menunjuk sesuatu di belakangku. Aku segera menoleh dan membeku saat mengetahui apa yang kedua pemuda itu tunjuk.
Kedua pemuda itu menunjuk seekor hewan yang sangat mengerikan, bagian depan hewan itu berupa harimau, memiliki ekor dari ular, bertanduk rusa, memiliki sayap besar dan hitam dan yang paling mengerikan hewan itu berjalan dengan dua kaki!
"Apa itu?" Tanyaku ketakutan.
"Kalahkan dia" Kedua pemuda itu memohon padaku.
"Bagaimana bisa aku mengalahkan monster itu?" Aku memprotes kedua pemuda itu, tapi mereka tidak mendengarkan.
Monster itu terbang dan mendarat tepat di depanku, membuat aku kembali membeku.
"AKHH!" Teriakku saat kuku-kuku panjang hewan itu berhasil melukai tanganku.
"ARGH!" Aku terduduk di atas tempat tidurku, mengerang kesakitan karena tanganku yang entah bagaimana terluka.
"Young ah, ada apa?" Tanya umma dari luar.
"Umma! Umma!" Panggilku.
"Young ah, ada apa?" Tanya umma, sepertinya dia mulai panik.
"Young ah, cepat buka pintunya!" Kali ini suara appa yang terdengar.
Aku turun dari tempat tidurku, berjalan menuju pintu kamar dan membukanya saat sampai.
"Young ah, ada apa?" Tanya umma saat pintu kamar sudah terbuka.
"Appa, umma, tangan Young ah terluka" Kataku sambil mengangis dan menunjukan tanganku yang terluka.
"OMMO! Apa yang terjadi? Kenapa bisa luka separah ini?" Tanya umma kaget.
"Ayo cepat ke bawah, kita obati"Appa menarikku menuruni tangga dan menuju ruang kerja appa, dia lalu mengobati lukaku.
"Young ah, sebenarnya ada apa? Kenapa sampai luka?" Tanya umma lagi.
"Young ah juga tidak tahu umma, Young ah sedang tidur, tapi saat bangun sudah seperti ini" Kataku.
"Jangan berbohong, tidak mungkin luka itu datang dengan sendirinya kan?" Umma masih tidak percaya.
"Tapi benar umma, Young ah tidak bohong" Kataku lagi.
"Sudahlah, biarkan Young ah istirahat" Kata appa menenangkan umma, aku segera kembali kekamarku.
Aku terduduk di atas tempat tidurku, merenungi hal yang baru saja terjadi. Kenapa bisa luka? Kenapa luka yang aku dapat di mimpi bisa terjadi? Sebenarnya apa yang terjadi?. Aku masih terus berpikir, berusaha menerka-nerka apa yang terjadi, tapi tetap tidak bisa menemukan jawaban yang bagus. Akhirnya aku menyerah dan kembali tidur.
Aku kembali berdiri di padang rumput luas ini.
"Kau terluka?" Tanya salah satu dari dua pemuda itu padaku.
"Appaku sudah mengobatinya" Kataku tidak yakin.
"Cepat! Kau harus mengalahkannya sebelum dia membunuhmu!" Kata pemuda yang lain, membuat aku membeku. Aku langsung memutar tubuhku dan melihat hewan mengerikan itu berdiri di sana.
Hewan itu langsung menyerangku saat melihatku berdiri di sini.
"AAAAAAAAAA!"
End of Part 1.
Fanfiction Adventure, Hope you like it, RnR Please?
