Taklukkan Sang Iblis atau ... ?
By: Cherry Philein
Naruto milik Kishimoto Masashi, saya hanya minjam chara-nya
Sakura Haruno
Sasuke Uchiha
Genre: Mystery, Romance, Supernatural, Horror (maybe)
.
.
.
Prolog
DLDR :*
Dia dijuluki Iblis, bukan karena memiliki rupa mengerikan bak dewa pencabut nyawa, bukan karena memiliki pekerjaan sebagai penjahat atau pembunuh yang selalu meresahkan penduduk kota, bukan pula karena memiliki sifat badboy atau urakan layaknya preman-preman pasaran. Tetapi, ia dijuliki Iblis karena aura dingin yang menusuk dari dirinya yang selalu membuat para gadis menjerit dalam tangisnya karena tidak bisa menggapai Sang Iblis rupawan berhati es itu dan membuat para pemuda ketakutan setengah mati saat berhadapan dengannya karena tatapan kelam yang selalu tampak tajam seperti elang yang siap memangsa buruannya. Benarkah? Atau ...
.
.
.
"Hiksss ... aku sudah berusaha mengungkapkan perasaanku padanya, tapi nyaliku langsung ciut saat berhadapan dengannya. Ino, Sakura ... ayo bantu aku!" Karin menatap kedua sahabatnya dengan pandangan mata memelas bak anak kucing yang minta diberi susu induknya.
Ino menatap Karin prihatin dan langsung memeluk sahabat berambut merahnya itu. Membelai punggung Karin yang masih mengisak sedih karena cintanya tidak kesampaian kepada Sang pujaan hatinya.
"Aku mengerti perasaanmu, Karin ... itu sebabnya aku menyerah menyukainya dan memulai berpacaran dengan Shikamaru ..."
Sakura menatap bingung kedua sahabatnya yang masih berpelukan erat. Kemudian ia menyuarakan pendapatnya kepada kedua orang berbeda warna rambut itu.
"Hey! Jangan terus-terusan menangisinya ... sudahlah!"
"Dia itu benar-benar Iblis ... aku menyerah saja ... lebih baik menerima cintanya Sai dari pada mengharapkan lelaki Iblis seperti dia ... hikss ..."
.
.
.
.
.
"KYAAAAAA ..."
"Haruno!" bisiknya kepada dirinya sendiri, kemudian lelaki itu mendekatinya dalam sekejap dan menatap mata Sang gadis yang tadi berteriak kepadanya.
Singgg ...
Pusing tiba-tiba melanda kepala Sakura.
"Ukh ..."
"Haruno! Kau ... kenapa?"
"Eh?" emerald yang ada di matanya seketika terbelalak ketika ia merasakan tubuh bagian belakangnya bersandar sepenuhnya ke dada lelaki itu.
Tiba-tiba Sakura merasakan dinginnya angin malam dan membuat bulu kuduknya merinding luar biasa.
.
.
.
.
.
"Sakura, kau akhir-akhir ini dekat dengan Sang Iblis, ya? Apa kau berniat menaklukannya?" Karin berbicara semangat sambil memegang pundak Sakura.
"Eh?"
"Sakura, kau harus terus mendekatinya dan ketika ia sudah takluk kepada dirimu ... maka, beri dia pelajaran karena sudah melukai hati para gadis se-Konoha University ini ... sebagai seorang gadis, kau pasti pahamkan keinginan kami semua terhadap Iblis itu?"
"Ta-tapi ... kenapa begitu? Itukan jahat sekali, lagipula gadis-gadis yang mencoba mendekatinya atau menyatakan cinta kepadanya langsung kabur ketika berhadapan dengannya ... karena kalian bilang dia memiliki aura yang sangat menusuk," Sakura merasa salah jika harus mengikuti perkataan sahabatnya itu, lagipula ia sama sekali tidak berhak untuk menghukum seseorang atau mengadilinya, apalagi itu bukan kesalahan yang diperbuatnya, bahkan julukan Iblis itu diberikan hanya karena mereka kecewa dengan sifat es pemuda itu. Bukan salahnya juga memiliki kepribadian yang dingin dan suram seperti itu, "jadi, aku tidak ingin melakukannya, Ino."
.
.
.
.
.
"Sa-sasuke?"
"Hm ..."
"Apa yang kaulakukan malam-malam di err ... bukannya itu pe-pemakaman?"
Sasuke hanya menyeringai ganjil.
"Menurutmu?" Sasuke menatap lurus ke mata Sang gadis, "karena kita sudah bertemu secara tidak sengaja, bagaimana kalau makan malam bersama? Ini masih pukul delapan malam!" Sasuke menggenggam erat pergelangan tangan Sakura dan membawanya ke arah sebuah restoran yang cukup mewah tanpa persetujuan dari Sang gadis.
"Eh, Sa-sasuke, tunggu!" bantahnya sambil mencoba melepaskan diri.
"Aku teraktir." Sasuke kembali menyeringai kepada Sakura.
.
.
.
.
.
"Aku tahu kau mencoba mempermainkanku! Bukankah kau sama seperti gadis-gadis itu, kau sengaja mendekatiku untuk memberi pelajaran untukku, eh?" tatapan tajam itu menusuk dan membuat Sakura terbata.
"Ti-tidak."
.
.
.
.
.
"Aku mencintaimu, mengertilah ... bukankan kau juga mengatakan hal yang sama waktu itu?"
Sasuke memeluk dan mencium bibir gadisnya.
.
.
.
.
.
"Sasuke-kun ... hikss ... Ino dan ... dan Karin ... ke-kecelakaan ... hikss ..."
"Sttt ... tenangkan dirimu dulu, Sakura!" Sasuke memeluk Sakura dan membiarkannya menangis di sisi pria itu.
"Mereka meninggalkanku selamanya ... Sasu ... hikss ..."
.
.
.
.
.
"Ke-kenapa? Ja-jadi ... KYAAAAA ..."
Seringai itu tetap terpampang di wajah datar Sang Iblis.
"Sssstt ... tenanglah~~"
.
.
.
.
.
End of Prolog ...
A/N:
Ide ini muncul kemarin malam saat diriku tengah pusing tujuh keliling dan mau muntah dikarenakan tugas kuliah yang susahnya setengah iduppp ... T.T Dan di tengah tugas dan DL yang semakin mendekat jarak waktunya ... yaitu keesokan harinya ... dengan gajenya, untuk menghilangkan badmood luar binasa ini terhadap tugas kuliahhh ... daku akhirnya mengetik fic ini saat itu juga. :3
Ok, salam sayang,
zhaErza
Medan, 15/10-2014
