Yang Kuroko tau, sebuah pembaharuan akan memberikan perbaikan sebagai bentuk dari adanya kemajuan. Kuroko tidak pernah menyangka, pembaharuan sistem operasi di ponselnya justru malah membuatnya pusing kepala.
.
.
Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
.
.
FF written by May_Angelf
(Warning: Typo, Bahasa tidak jelas, Cerita tidak karuan)
.
.
~Smartphone~
Hari ini adalah hari yang cerah, secerah suasana hati Kuroko Tetsuya. Sebagai seseorang yang kekinian, Kuroko tidak mau ketinggalan jaman dalam hal apapun, termasuk dengan sistem operasi di ponselnya. Dan setelah sekian lama menunggu, akhirnya hari ini Kuroko mendapat pemberitahuan upgrade sistem terbaru.
"Akashi-kun!" melompat dari kursi, Kuroko segera menghampiri sang kekasih. Memeluknya dari belakang, Kuroko memperlihatkan apa yang notifikasi ponselnya tunjukkan.
"Ada apa Tetsuya?" tanya Akashi tak acuh, ia terus berkutat dengan laptopnya tanpa menghiraukan Kuroko Tetsuya.
"Lihat! Akhirnya ponselku mendapatkannya," seru Kuroko antusias.
"Baguslah." Merasa terganggu dengan sikap kekasihnya, Akashi hanya merespon seadanya.
Menyadari ia tak terlalu dihiraukan oleh Akashi, Kuroko kembali ke kursi dan mulai memperbaharui sistem operasi.
1 jam
2 jam
3 jam
Astaga! Kuroko rasanya ingin menangis sekarang. Bagaimana tidak? Sudah berjam-jam prosesnya belum selesai juga, ponselnya hanya menunjukkan logo mereknya yang berkedip-kedip seolah menggoda Kuroko Tetsuya. Mengacak rambutnya frustasi, Kuroko mulai merasa panas dingin membayangkan kemungkinan buruk yang terjadi, bagaimana jika ponselnya malah tidak bisa digunakan lagi?
Bergegas kembali menghampiri Akashi, Kuroko berharap Akashi dapat membantunya mengatasi semua ini.
"Akashi-kun, please help!" memeluk lagi sang kekasih dari belakang, Kuroko mulai merajuk pada Akashi.
"Ada apa Tetsuya?" masih belum selesai dengan pekerjaannya, respon Akashi tak jauh berbeda dari sebelumnya.
"Akashi-kun, ponselku kenapa?"
"Mana aku tau Tetsuya."
Jengah dengan sikap Akashi yang terus mengabaikannya, tanpa aba-aba Kuroko melompat dan nangkring di pundak kekasihnya, "lihat dulu Akashi-kun!"
"Astaga Tetsuya! aku bukan kuda." Menanggung beban berat di pundaknya dan remasan kuat di kepala membuat Akashi mau tak mau mengalihkan perhatiannya.
"Makanya lihat dulu!"
"Makanya jangan menggunakan smartphone Tetsuya, gunakan saja goblokphone agar lebih mudah," ujar Akashi sarkas seraya merampas ponsel kekasihnya.
"Jadi maksud Akashi-kun, aku tidak lebih smart dari ponselnya?"
Tak lagi menghiraukan Kuroko, Akashi dengan serius memperhatikan ponsel sang kekasih, berusaha mencari tau apa yang terjadi.
"Ponselmu bootloop Tetsuya." Ujar Akashi setelah sekian lama.
"Terus bagaimana Akashi-kun?" tanya Kuroko was-was, dia semakin merasa cemas.
"Turun dulu dari pundakku!" titah Akashi. Kuroko yang baru menyadari masih nangkring di pundak Akashi, hanya cengengesan menanggapi.
"Bukan aku tidak mau membantu, tapi pekerjaanku lebih penting dari itu-" Meletakkan ponsel kekasihnya asal, Akashi melenggang pergi begitu saja, tak lupa membawa serta laptopnya.
/-nanodayo/ dan entah kenapa kalimat itu terngiang di benak Kuroko.
"Kenapa Akashi-kun jadi seperti Midorima-kun begitu?" menggaruk pipi dengan jari telunjuknya, Kuroko merasa heran dengan pernyataan kekasihnya. Kuroko tidak pernah tau, bahwa ternyata Akashi juga tidak lebih smart untuk menangani masalah ponselnya itu.
.
.
-FIN-
.
.
Terima kasih sudah membaca, jangan lupa review ya ^^
.
.
Ya ampun, saya kok malah jadi bikin ff seri elektronik begini xD sebenarnya ini hanya selingan, sebagai bentuk curahan hati saya sendiri yang sedang kebingungan xD semoga masih ada yang mau mereview ff ini ya :D
