Cast : Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Oh Sehun (as Park Sehun), and others
Genderswitch / Marriage Life / Bad Parents / Chanbaek / Hanya fokus ke keluarga Chanbaekhun
.
.
Indahnya malam dipenuhi cahaya lampu taman dengan suasana yang sepi menjadi pendukung untuk adegan mesra yang sedang dilakukan sepasang kekasih ini, mereka terlihat tak dapat melepaskan bibir yang saling bertautan itu.
"CUT!"
Oh tidak, ternyata ini hanyalah adegan rekayasa untuk dimasukan dalam drama televisi.
Kedua orang yang awalnya berciuman mesra itu segera menjauhkan tubuh mereka saat mendengar instruksi dari sutradara.
"Nice Chanyeol-ah." Seorang pria mendekati salah satu dari orang yang berciuman tadi dan memberinya sebotol air mineral.
"Hanya tinggal satu scene lagi kan?" Chanyeol segera meminum air tersebut.
"Ya, scenenya mudah, aku yakin akan selesai dalam satu kali take." Chanyeol menganggukan kepalanya.
"Chanyeol-ssi, apakah kau sibuk malam ini?" Lawan mainnya yang tadi beradegan mesra dengannya, Shin Hye Ji, aktris papan atas yang baru berusia 26 tahun, 7 tahun lebih muda dari Chanyeol.
Pertanyaan Hyeji tersebut dapat diartikan sebuah ajakan untuk tidur bersama, ini hal yang wajar didunia para bintang apalagi Chanyeol dan Hyeji sudah pernah melakukannya, sekali lagi, ini hal yang wajar bagi orang-orang yang berkarir didunia ini.
"Tidak, tapi malam ini aku ingin istirahat, maafkan aku." Chanyeol mencoba mengeluarkan wajah menyesalnya, sungguh aktor yang hebat.
"Oh, baiklah, sepertinya kau butuh banyak istirahat." Hyeji pergi dengan wajah kesalnya, bagaimanapun juga perkataan Chanyeol tersebut dapat diartikan sebuah penolakan, dan itu sungguh sesuatu yang sangat memalukan.
...
Setelah syuting selesai, Chanyeol memutuskan untuk pulang ke apartemen mewahnya, sudah 5 hari dia tidak pulang, dia masih sedikit tau diri untuk tidak meninggalkan rumah selama satu minggu sedangkan dia berada di Korea.
"Aku pulang." Chanyeol mengganti alas kakinya dan memasuki rumahnya, saat sampai ruang tamu dia menghentikan langkahnya saat melihat seorang anak laki-laki yang sedang mencorat-coret bukunya.
Bocah laki-laki yang sedang menggambar tersebut terlihat terkejut awalnya, namun dia segera menghilangkan rasa terkejutnya dan berdiri dari posisi tengkurapnya.
"Selamat datang Appa." Bocah tersebut menundukkan wajahnya untuk menunjukan rasa hormatnya.
"Hmm." Chanyeol hanya membalasnya dengan gumaman, dia segera melangkahkan kakinya ke arah kamar yang sudah 5 hari dia tinggal.
Saat sampai dikamarnya, terlihat seorang wanita cantik sedang sibuk dengan buku-buku yang berisi contoh bahan dan contoh warna untuk pakaian disofa, dia sama sekali tidak menyadari kehadiran Chanyeol disana.
"Aku benar-benar tidak suka kamarku dijadikan tempat kerja." Chanyeol mengintrupsi kegiatan wanita tersebut.
"Eoh, kau pulang? Apa kau sudah makan? Aku tidak menyiapkan apapun karna ku pikir kau tidak akan pulang." Wanita tersebut, Byun Baekhyun segera merapikan buku-bukunya dan menghampiri Chanyeol untuk mengambil alih tas ransel dan juga jaket yang Chanyeol bawa.
"Aku akan memberi waktu untukmu memasak, aku ingin berendam malam ini." Setelah menyerahkan ransel dan jaketnya, Chanyeol meneruskan gerakannya dengan acara membuka baju. Baekhyun terlihat tidak risih saat Chanyeol melepas celananya, ini adalah hal yang wajar, bahkan mereka sudah lupa berapa banyak mereka menghabiskan malam bersama.
Setelah merapikan beberapa barang Chanyeol, Baekhyun keluar dari kamarnya untuk memasak dan meninggalkan Chanyeol yang bersiap menenggelamkan tubuh lelahnya dalam air hangat yang dia siapkan sendiri.
Sampai diruang tamu, Baekhyun diberi pemandangan seorang bocah laki-laki yang lagi-lagi masih asik menggambar.
"Kau belum tidur?" Bocah laki-laki itu sedikit terkejut dan segera menutup bukunya.
"Ne Eomma aku akan tidur." Tanpa membawa alat-alat perangnya sedari tadi, bocah tersebut pergi kearah kamarnya dan menghilang dibalik pintu bertuliskan 'Park Sehun's Room'.
Baekhyun membersihkan sedikit kekacauan yang dilakukan sang anak, dia meletakan semua barang anaknya diatas meja karna dia harus segera memasak untuk makan malam Chanyeol jadi dia pikir dia bisa menaruh barang-barang anaknya ke kamarnya nanti setelah menemani Chanyeol makan malam.
...
Setelah hampir satu jam mengurung dirinya dikamar mandi, Chanyeol pergi ke dapur sekaligus ruang makan untuk menikmati makan malamnya yang amat sangat terlambat tersebut.
Mereka saat ini sedang asik dengan makanannya, tidak, lebih tepatnya Chanyeol sedang asik dengan makanannya sendiri karna Baekhyun sedari tadi hanya menontonnya makan, alasannya tentu karna dia sudah makan malam dan jam 11 malam bukan lah waktu yang tepat untuk makan bagi wanita yang selalu meperhatikan tubuhnya itu.
"Aku pulang sekitar jam 10 dan Sehun masih bermain dengan alat gambarnya." Chanyeol membuka obrolan setelah mulutnya menerima suapan ke tujuh.
"Maafkan aku, saat ini aku sedang sibuk dengan beberapa desain baruku, aku pikir setelah makan malam dia sudah tidur dikamarnya."
"Hmm." Chanyeol hanya memberikannya gumaman.
"Bagaimana dengan dramamu? Kapan syutingnya berakhir?" Baekhyun mencoba untuk sedikit menunjukan kepeduliannya kepada Chanyeol.
"Ya, tinggal beberapa adegan lagi, mungkin 3 hari lagi akan selesai." Chanyeol kembali menyuapkan makanannya.
"Setelah produksi drama ini selesai apa yang akan kau kerjakan?"
"Perusahaan meminta ku meluncurkan album ke empat ku, sudah 2 tahun aku istirahat di musik, mereka memintaku untuk comeback sebelum kontrak habis." Chanyeol mengeluarkan senyuman mirisnya karna perusahannya kali ini benar-benar ingin untung besar, dia sudah 10 tahun diperusahannya yang sekarang, 8 bulan lagi kontraknya habis namun sepertinya perusahaan ingin mendapatkan lebih banyak keuntungan sebelum Chanyeol pergi.
Chanyeol memang sudah memastikan kepada tim manajemennya kalau dia tidak akan memperbarui kontrak dan sudah mendapat tawaran dari banyak agensi artis diluar sana, bahkan Chanyeol sudah menemui setidaknya tiga agensi yang berpeluang besar menjadi tempat kerjanya kelak.
"Kau pasti akan sangat sibuk untuk proyek albummu itu."
"Hmm." Lagi-lagi Chanyeol hanya bergumam.
Selesai makan, Chanyeol hanya diam dikursinya sambil memperhatikan Baekhyun yang sedang mencuci piring. Mungkin saat ini kalian bertanya-tanya hubungan apa yang dimiliki kedua orang tersebut, ya, mereka adalah pasangan suami-istri, namun tidak terdaftar dipengadilan.
Mereka berdua menikah sekitar 6 tahun lalu, disebuah gereja yang jauh dari perkotaan, disaksikan oleh beberapa anggota keluarga saja, bahkan orang tua Baekhyun tidak hadir karna malu. Ya, malu, malu karna putri mereka melakukan hal teledor yang mengakibatkan sebuah janin meringkuk dirahimnya.
Sehun berusia 4 bulan didalam kandungan Baekhyun saat itu. Walaupun kecewa karna harus mendapatkan menantu dan cucu dengan cara seperti itu, kedua orang tua Chanyeol tetap menerima baik Baekhyun dan janinnya, lain lagi dengan orang tua Baekhyun yang bahkan awalnya berniat menghapus nama Baekhyun dari daftar keluarga.
Lantaran pekerjaan Chanyeol yang merupakan penyanyi dan aktor terkenal, mereka tidak bisa mempublikasikan bahkan mendaftarkan pernikahan mereka ke pengadilan, mereka menikah semata-mata agar Sehun mendapat kedua orang tua yang utuh dan juga materi yang berlimpah walaupun tanpa kasih sayang yang banyak.
Jika kisah ini diangkat dalam drama, mungkin sang pemeran utama wanita yaitu Baekhyun akan terlihat begitu menderita karna dia dan anaknya tidak dianggap oleh suaminya, bahkan walaupun tinggal bersama mereka tetap tidak terlihat seperti keluarga.
Chanyeol sering menghabiskan malamnya dengan wanita lain diluar sana, bahkan dia akan memilih meniduri sembarang pelacur dibanding tidur dengan anaknya sendiri. Orang-orang yang mendengar kisah ini pasti beranggapan Baekhyun dan Sehun adalah pemeran protagonis yang sangat menderita dan hidupnya penuh tangisan, namun tidak, bahkan Baekhyun cukup acuh dengan apa yang dilakukan Chanyeol, segala perhatiannya untuk Chanyeol hanya untuk memenuhi perjanjiannya diawal bahwa dia akan berlagak layaknya istri yang baik.
Mungkin hanya Sehun yang sedikit menderita, bukan menderita yang menangis setiap malam sambil menyebut nama ayahnya atau bahkan selalu menunggu ayahnya pulang, Sehun bukan anak yang cengeng seperti itu. Mentalnya, ya, mental Sehun yang sedikit menderita, bayangkan di usianya yang baru 6 tahun dia bahkan berpikir lebih dewasa dari usianya. Dewasa dalam artian bersikap dan menangani sebuah masalah, makanya dia tidak pernah merengek maupun menangis, menurutnya semua itu hal yang percuma, kasih sayang? Dia tidak membutuhkannya, cukup memiliki orang yang bisa dia panggil ibu dan ayah itu sudah lebih baik.
Jangan hanya salahkan Chanyeol dalam masalah ini, Baekhyun juga bersalah, dia bukan ibu yang baik. Pakaian dan riasan terkadang lebih penting dari anaknya, dia selalu meninggalkan Sehun dengan asisten rumah tangga jika dia sedang sibuk, sayangnya tiada hari tanpa kesibukan yang menyebabkan Sehun lebih sering dipegang orang lain dibanding orang tuanya.
Sehun memang awalnya seperti anak kecil kebanyakan yang membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya, namun setiap dia merengek yang menemani dan menenangkannya hanya asisten ibunya, diusianya yang ke empat tahun dia mulai menyadari bahwa hidupnya tidak seperti anak-anak yang lain, hidupnya berbeda, orang tuanya berbeda, bahkan untuk menyebutkan nama ayahnya saja dia tau itu tidak diperbolehkan.
'Jika appa dan eomma tidak menginginkanku, kenapa mereka tidak mengakhiri hidupku sebelum aku lahir, mereka tidak saling membutuhkan seperti orang tua teman-teman ku yang lain, mereka tidak harus menikah karna mereka tidak akan pernah cocok dan tidak bisa bersama.'
Pernahkah kalian bayangkan seorang bocah berusia 5 tahun mengatakan kalimat seperti itu? Entah apa yang salah pada pemikiran anak itu, bahkan asisten Baekhyun yang mendengarnya amat sangat terkejut dan tak habis pikir, pasti sangat sakit menjadi anak itu sampai dia memiliki pemikiran seperti itu.
Kembali lagi pada pasangan yang tidak saling mencintai namun mencoba bersikap layaknya suami-istri, Chanyeol masih asik memperhatikan Baekhyun yang sedang mencuci piring, dari belakang Chanyeol dapat mengaggumi pinggul Baekhyun yang terlihat seksi dibalut gaun tidur tipisnya.
Selesai mencuci piring Baekhyun membalikan tubuhnya, dia sedikit heran karna Chanyeol terus memperhatikannya, tiba-tiba Chanyeol berdiri dan menghampirinya, tanpa aba-aba Chanyeol mencium Baekhyun dengan ganasnya. Tanpa melepas pagutannya Chanyeol menuntun Baekhyun untuk berjalan menuju kamar mereka, sepertinya malam ini Baekhyun hanya mendapat jatah istirahat sebentar.
...
"Eomma, kau melihat buku gambarku?" Sehun kelihatan kelimpungan karna tidak menemukan buku gambar yang dia pakai semalam.
"Jika kau gunakan semalam berarti itu sudah ibu taruh meja belajarmu." Baekhyun menjawab tanpa menghentikan kegiatan memasaknya.
"Tapi itu tidak ada disana." Sehun melanjutkan pencariannya di ruang tamu.
"Biar Imo bantu cari." Asisten pribadi Baekhyun, Do Kyungsoo, yang baru saja sampai di apartemen mewah itu segera meletakkan barang yang dibawanya dan membantu Sehun mencari buku gambarnya.
"Bukunya menghilang." Setelah mencari cukup lama, akhirnya Sehun menyerah.
"Sudahlah sekarang kau sarapan dulu setelah itu berangkat, cari lagi setelah pulang sekolah, ok?" Baekhyun segera membawa sang anak menuju meja makannya.
"Eomma dan Kyungsoo Imo sudah harus berangkat, sebentar lagi Kim Ahjumma akan datang dan mengantarmu ke sekolah, jangan bangunkan atau ganggu ayahmu, dia sedang beristirahat, ara?"
"Ne." Baekhyun mencium kening anaknya dan berjalan menuju pintu keluar.
"Imo pergi dulu Sehun-ah." Kyungsoo mencium pipinya dan pergi menyusul sang bos.
Lagi dan lagi, sarapan sendiri, setidaknya walaupun begitu ibunya masih ingat untuk memberinya makan. Tidak berapa lama setelah ibunya pergi, Kim Ahjumma yang merupakan asisten rumah tangga yang disewa ibunya datang.
"Pagi Tuan Sehun." Kim Ahjumma memberikan senyum keibuannya dipagi ini, membuat Sehun merasa dia akan lebih beruntung jika dilahirkan oleh wanita berusia setengah abad itu dibanding ibunya sendiri.
"Pagi Ahjumma, kita berangkat sekarang." Tanpa membiarkan wanita yang sudah merawatnya dari bayi untuk istirahat sebentar, Sehun segera menarik tasnya dari kursi disampingnya dan berjalan keluar dari dapur. Tanpa menunjukan rasa lelah dan tetap dengan wajah keibuannya dia mengikuti Sehun untuk pergi ke sekolahnya.
Sehun adalah murid TK yang tahun depan akan memasuki sekolah dasar, dan bulan depan dia akan menginjak usia 6 tahun. Layaknya orang yang memiliki banyak uang lainnya, Chanyeol dan Baekhyun menyekolahkan Sehun di TK yang cukup mahal, bahkan teman-teman Sehun yang lain merupakan anak-anak orang kaya, di dalam kelasnya terdapat 8 anak karna TK ini cukup ekslusif, dan dapat dipastikan 8 anak itu (termasuk Sehun) adalah anak-anak dari orang-orang yang setidaknya memiliki satu gedung di daerah Gangnam, bahkan Chanyeol memilikinya dan dimanfaatkan oleh Baekhyun sebagai sebuah butik.
Dengan kekayaan yang Chanyeol miliki, dia seharusnya bisa membeli rumah untuk mereka bertiga, tapi menurut Baekhyun itu bukan ide yang bagus, mereka hanya bertiga dan tidak memerlukan tempat yang terlalu besar, dan rumah akan lebih mudah diintai dibanding apartemen dengan penjagaan ketat. Entah sampai kapan Sehun harus menjadi anak yang dirahasiakan, bahkan Sehun berpikir selamanya dia tidak bisa menyebutkan nama orang tuanya didepan banyak orang.
...
Malam hari yang melelahkan, jam sudah menunjukan pukul 2 malam dan mereka baru menyelesaikan syuting untuk drama terbaru Chanyeol ini. Chanyeol hanya diberi waktu istirahat sebentar karna jam 8 pagi dia harus melanjutkan syutingnya, saat ini dia sedang merebahkan dirinya disofa hotel yang sudah disediakan manajernya untuknya beristirahat sejenak. Dengan posisi setengah tidur Chanyeol membolak-balikan isi buku berukuran a4 yang sedang dia pegang, buku gambar Sehun, ya Chanyeol lah pencuri buku gambar itu.
Seusai bercinta dengan Baekhyun dia haus dan kembali ke dapur, namun saat melewati ruang tamu dia melihat sebuah buku gambar yang tergeletak bersama alat-alat gambar dan mewarnai diatas meja. Dengan perasaan penasaran yang tinggi dia pun melihat-lihat buku gambar tersebut, dia cukup kagum dengan gambar milik bocah yang sedikit lagi berusia 6 tahun tersebut, untuk usianya gambar-gambar itu cukup bagus, dan yang mencuri perhatiannya adalah gambar wajahnya dan wajah Baekhyun, walaupun benar-benar tidak mirip namun tulisan Appa dan Eomma cukup menjelaskan bahwa dia bermaksud melukis wajah kedua orang tuanya.
Chanyeol terus memperhatikan lukisan wajahnya hasil karya anaknya tersebut sampai tiba-tiba seorang pria merusak kegiatannya, Kai, manajernya merebut buku gambar tersebut dari tangannya.
"Apa ini? Gambar anakmu?" Chanyeol tidak memperdulikannya dan meminum beer yang sedari tadi menganggur dimeja sampingnya.
"Hey jangan minum terlalu banyak, besok pagi kau masih harus mengambil scene untuk episode terakhir." Kai duduk disofa sebrang Chanyeol dan melihat-lihat hasil karya Sehun. "Anakmu pintar juga, untuk anak berusia 6 tahun gambarnya cukup bagus, kau harus memasukannya ke dalam les melukis."
"Hmm." Hanya dibalas gumaman oleh Chanyeol, dan secara perlahan Chanyeol menutup kedua matanya.
"Ya! Tidurlah di ranjang, kalau begini besok aku harus memijatmu terus karna badanmu akan sakit-sakit."
"Hmm." Hanya gumaman dan Chanyeol semakin dalam menuju mimpinya.
...
TBC
