Halo, ini akan jadi kumpulan drable~ No plot. Tiap drable mungkin ga berkaitan satu sama lain, tapi mungkin jg berkaitan... *uhuks*

.

.

Disclaimer: Standard Applied.

.

.

Prompt: Admiration

Tittle: An unspoken love

Genre: School life, romance

.

.

Hinata mencintainya.

Sebagai seorang gadis yang tidak terbiasa menyuarakan perasaan, Hinata Hyuga hanya bisa memandangnya dari kejauhan. Gadis yang hanya berteman dengan buku hariannya itu, tidak akan pernah bisa menyampaikan perasaannya. Di kelas, di koridor, di halaman sekolah, ia hanya akan menunduk setiap kali ia berpapasan dengannya. Ia tidak tahu apakah perasaan ini merupakan cinta atau hanya sekadar kekaguman, yang jelas, setiap kali ia melihat senyumannya, ada rasa hangat yang mengisi rongga dadanya. Senyuman itu... Meskipun Hinata tahu bahwa senyuman itu tidaklah ditujukan padanya.

Hinata tidak pandai bergaul. Ia hanya akan menghabiskan waktunya di bangkunya, menulisi lembar-lembar buku hariannya dengan kata-kata yang tidak pernah bisa terucap langsung dari bibirnya. Hinata tidak pandai berteman. Beberapa kali teman sekelasnya menghampiri untuk memulai percakapan dengannya namun pada akhirnya mereka akan menyerah karena Hinata hanya akan menunduk tanpa mau bicara sedikit pun. Ya, tidak apa-apa, Hinata tidak butuh teman. Ia hanya membutuhkan buku hariannya. Dan senyuman dari orang yang disukainya...

Mungkin ini memang benar-benar cinta. Hanya saja Hinata tidak akan pernah bisa mengatakannya. Ada banyak alasan yang membuat Hinata harus merasa puas hanya dengan memandanginya dari jauh. Belakangan ini ia merasa bahwa orang yang ia sukai itu tidak lagi sendirian. Mungkin ini hanya perasaannya saja, tapi ada banyak hal yang membuat Hinata merasa bahwa duanya kini telah berpacaran. Cara mereka saling bertukar pandang... Mungkin teman-teman sekelas mereka yang lainnya tidak menyadarinya namun Sakura selalu mengawasinya karena itu ia tahu, ada yang berbeda diantara keduanya. Gadis berambut merah muda itu akan tersenyum lembut pada pemuda berambut pirang itu saat ia merasa tidak ada yang memperhatikan mereka. Tapi ia salah, Hinata melihatnya, karena ia selalu memperhatikan orang yang ia sukai, meskipun hanya dari kejauhan. Hinata menyadari bahwa tatapan mata berwarna biru langit itu akan berubah menjadi lebih lembut saat bertemu pandang dengan sepasang mata berwarna hijau itu. Hinata tidak tahu apa alasan keduanya menyembunyikan hubungan mereka, tapi ia tahu, Naruto Uzumaki dan Sakura Haruno memiliki hubungan khusus.

Hinata membencinya.

Ia ingin menjadi dirinya. Ia ingin menjadi orang yang bisa berdiri di sebelah orang yang ia cintai, tertawa bersamanya, bergandengan tangan bersamanya. Hinata mencintainya. Mungkin ini hanyalah sebuah kekaguman, Hinata mencoba meyakinkan dirinya sendiri namun ia tidak bisa membohongi perasaannya sendiri. Ia menuliskan semuanya di dalam buku hariannya. Namun siang itu ia melakukan kesalahan.

Sampul buku itu berwarna biru muda, ukurannya tidak terlalu besar. Naruto menemukan buku itu di koridor di lantai dua, tidak jauh dari ruang kelasnya. Buku itu tergeletak begitu saja di koridor yang kosong siang itu. Tanpa memiliki perasaan apa-apa, Naruto memungut buku itu dan membuka halaman pertama untuk mencaritahu nama pemiliknya.

Sebuah nama yang tertulis di lembar pertama buku itu mengejutkannya. Ia pun melanjutkan membaca halaman demi halaman. Nafasnya terhenti di tenggorokannya, ia tidak menyangka bahwa pemilik buku ini akan menulis sesuatu seperti ini tentangnya. Ia baru saja akan melanjutkan membalik halaman selanjutnya ketika pemilik buku itu muncul dan merebut buku itu dari tangannya.

Wajah Hinata berwarna merah dan bibirnya bergetar.

"Kau membacanya?"

Naruto hampir tidak pernah mendengar Hinata bicara sebelumnya, dan ia tidak pernah menyangka kalau Hinata bisa menggunakan nada seperti itu saat bicara dengannya. Ia kehilangan kata-katanya jadi ia hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan. Melihat ini, wajah Hinata berubah semakin merah. Dari seluruh orang yang ada di sekolah, ia tidak mengerti mengapa Naruto Uzumakilah yang harus menemukan bukunya.

Sekarang ia sudah tahu semuanya.

Naruto menghela napas. Ia tidak pernah membayangkan bahwa Hinata memiliki perasaan seperti itu. Ia tidak pernah berniat menyakiti siapa pun saat ia pertama kali berkencan dengan Sakura. Ia menyukai Sakura, dan Sakura juga menyukai dirinya, ia tidak pernah menduga bahwa akan ada seseorang yang terluka karena itu. Ia menepuk pundak Hinata dengan lembut, mengejutkan gadis berambut panjang itu dan memaksanya mengangkat wajahnya dan menatapnya.

"Maafkan aku," Naruto mencoba untuk tersenyum, "aku tidak pernah menyadari perasaanmu, tapi aku menyukai Sakura dan aku serius padanya. Aku tidak akan melakukan apapun yang menyakitinya, jadi..."

"Ah, Naruto, apa yang kamu lakukan di sini?"

Hinata dan Naruto terlonjak melihat Sakura yang entah sejak kapan berdiri di sana dan menatap keduanya dengan bingung. Sakura mengikat rambutnya dan telah berganti baju dengan seragam olahraga. Sepertinya ia sudah bersiap untuk mengikuti kegiatan klubnya. Naruto bisa merasakan Hinata merasa tidak nyaman dengan kehadiran Sakura yang mendadak.

"Aku mengembalikan buku Hyuga," Naruto mencoba tersenyum seperti tidak ada apa-apa yang terjadi, "aku menemukannya tadi."

Sakura mengangguk seolah mengerti. Ia lalu menoleh ke arah Hinata dan tersenyum sebelum berbalik pergi, "aku harus buru-buru ke ruang klub, sampai jumpa nanti, Naruto, Hyuga-san!"

Setelah memastikan Sakura telah menghilang dari pandangannya, Naruto kembali menoleh ke arah Hinata. Suasana canggung kembali menyelimuti mereka. Naruto belum sempat membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu ketika Hinata menepis tangan Naruto yang masih berada di pundaknya dengan kasar. Dengan marah gadis yang selama ini selalu terlihat lemah lembut itu menatap Naruto seolah-olah hendak mencekik teman sekelasnya itu.

"Kalau Haruno-san sampai tahu, kubunuh kau."

Lalu gadis itu berlari meninggalkan Naruto yang masih terkejut dengan sikap Hinata yang berbeda seratus delapanpuluh derajat dari apa yang dikiranya selama ini.

Naruto menghela napas. Ia teringat sebaris kalimat yang tertulis di dalam buku harian Hinata...

"Aku iri pada Naruto Uzumaki, karena aku...

...juga mencintai Sakura."

.

.

Note:

chapter ini terinspirasi manga yg pernah aku baca tp lupa judulnya apa