Oppa
Jihoon menatap sebal siswa laki-laki yang tengah tersenyum lebar di hadapannya. Mendengus kemudian, setelah menunggu-hampir sepuluh menit- suara siswa di depannya, alih-alih siswa itu hanya tersenyum lebar memamerkan gigi rapinya. Jihoon berdecak kesal, membuat siswa itu semakin tersenyum lebar. Benar-benar membuat Jihoon sebal setengah mati.
"Ya! Apa maumu?" Jihoon membentak siswa di depannya dengan kedua tangannya yang terkepal di samping badannya. Siswi manis itu berusaha untuk tidak memukul wajah menyebalkan di hadapannya. "Sial! kau membuang waktu berhargaku."
Siswa laki-laki itu terkekeh pelan sebelum memasang senyum lembutnya. "Aigoo, yeojaku sedang kesal eoh?" tangannya mengusap pucuk kepala Jihoon. Membuat Jihoon berdecak sebal, sebelum menepis kasar tangan siswa itu. Siswa itu masih tersenyum lembut mendapati kelakuan Jihoon. Sudah biasa Jihoon bersikap seperti itu padanya.
"Kwon Soonyoung, apa, yang, ingin, katakan, padaku?" Jihoon bertanya dengan penekanan disetiap katanya. Sudah habis kesabarannya menghadapi tingkah siswa di depannya. Banyangkan saja sudah lebih dari dua puluh lima menit Jihoon berdiri di lorong sekolah berdua dengan siswa bernama Soonyoung itu. Semenjak lorong sekolah masih ramai hingga sepi seperti ini. Rencana pulang ke rumah langsung bergelung dengan kasurnya, sirna begitu saja, setelah Soonyoung menyeretnya keluar kelas beralasan ingin berbicara, setelah bel pulang berbunyi tadi.
"Panggil aku oppa dulu, baru aku akan bilang." Sepertinya Soonyoung masih ingin bermain-main dengan kesabaran Jihoon.
"Sial! Menjijikan! Tidak akan pernah!" Soonyoung tertawa keras begitu mendengar umpatan Jihoon. Jihoon itu memang manis dengan tubuhnya yang mungil dan wajahnya yang imut. Tapi jika sudah kesal atau marah, sudah tidak ada lagi Jihoon si imut nan manis. Pasti kata-kata kasar akan keluar dari bibir tipis siswi imut itu.
"Baiklah, aku tidak akan bicara." Soonyoung membalas setelah selesai mengendalikan ketawanya. Membuat Jihoon mendengus sebal kemudian menendang tulang kering Soonyoung. Pekikan kesakitan langsung terdengar menggema lorong sekolah lantai 2.
"Kau benar-benar membuang banyak waktuku. Sial." Jihoon mendorong keras badan Soonyoung, hingga si pemilik badan terdorong beberapa langkah ke belakang. "Aku pulang." Jihoon menghentakan kakinya sebelum melangkang menjauhi Soonyoung. Wajahnya manis ditekuk, membuat Soonyoung tertawa pelan, sebelum mengikuti langkah kaki Jihoon.
"Sebenarnya," suara Soonyoung kembali terdengar, membuat Jihoon melirik siswa di belakangnya dengan wajah malas. "sebenarnya aku ingin mengajakmu makan ice cream," Soonyoung menggantungkan ucapannya, bertujuan untuk melihat respon dari siswi imut di depannya. Dan Jihoon menghentikan langkahnya kemudian berbalik menghapnya. "tapi, kau tidak mau, yasudah lah." Soonyoung membuat wajahnya menjadi terlihat sedih. Jihoon mendengus sebal, sebelum menarik tangan Soonyoung. Membuat Soonyoung bersorak gembira dalam hati dan dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya, Soonyoung menggandeng tangan Jihoon keluar sekolah dengan semangat.
hallooo... aku kembali nih bawa ff seventeen ku yang pertama, ini udh di publish di wattpad juga sebenarnya. dan sekarang aku publish di sini... ini pertama kalinya bikin soonhoon dan pendek banget ya.. maaf yaaaa ...
jangan lupa tinggalkan review kalian /bbuing bbuing bareng chan/
