Genre: Romance
Pairing: Taoris/Kristao/Fantao
Cast: Huang Zitao, Wu Yifan, Byun Baekhyun
Rate: T
Summary : Sudah 2 minggu belakangan ini Zitao selalu mendapati tempelan note di pintu lokernya. Membuat pemuda panda itu parno sendiri. Orang maniak-kah? /'Aku ingin Tuhan melindungimu hari ini. Karena aku sadar aku tidak bisa selalu ada di dekatmu dan mengawasimu'- Bibirnya tertarik naik. Zitao tersenyum. /
Warning: OOC, oneshoot, Boyslove a.k.a Yaoi, alur kecepetan, typo(s) bertebaran, dll
Sticky Note
.
.
Silahkan tinggalkan page ini jika anda tidak berkenan
Dengan para cast dan warning-nya
.
Menerima Segala kritikan dan saran yang bersifat membangun
Tanpa menghancurkan semangat dan imajinasi author
.
Enjoy the story
.
.
.
Zitao lagi-lagi melihatnya. Sudah hampir 2 minggu ini dia selalu mendapati benda-benda kecil itu menempeli pintu loker-nya. Dia awalnya tidak ambil pusing dengan keberadaan mereka di sana karena menurutnya mungkin itu kerjaan orang iseng ataupun target salah sasaran. Tapi melihat setiap pagi benda-benda itu ternyata selalu menempel dengan warna berbeda-beda dan isi tulisan yang berbeda pula, membuat Zitao lama-lama parno sendiri. Siapa orang sinting yang kelebihan waktu hingga berkesempatan menempelkan benda laknat itu di pintu lokernya?
Zitao ngedumel dalam hati. Lalu dengan cemberut mengamati satu persatu sticky note yang ada di lokernya. Ya tentu saja. Dia tidak mungkin membiarkan mereka berdiam diri di sana sementara banyak anak-anak lain yang sering melewati tempat lokernya. Bagaimana jika orang lain iseng membaca tulisan-tulisan di kertas tersebut lalu menyebarkannya?
Itu terdengar sangat mengerikan dan bisa dipastikan mencoreng harga dirinya sebagai seorang namja.
Coba lihat. Kalimat-kalimat rayuan serta pujian berbagai gaya rapi menghiasi sticky note tersebut. Dari yang so sweet-nya sampai bikin terbang ke awang-awang hingga kalimat-kalimat memalukan yang sungguh membuat Zitao sering mengernyit jijik dan berniat merobek-robeknya sampai tak bersisa. Kalau perlu membakarnya sekalian daripada nanti ketahuan orang lain.
"Orang ini sepertinya memang agak-agak sinting." gerutunya untuk kesekian kalinya pagi itu. Dia dengan cekatan melepas semua sticky note itu satu-persatu. Tapi jika diamati lebih teliti, terdapat semburat merah jambu cantik menghiasi kedua pipinya. Membuat wajahnya bertambah manis dan menggemaskan secara bersamaan.
'Hey baby peach selamat pagi~ langit hari ini cerah secerah wajah cantikmu'
Zitao menggembungkan pipinya lucu. Tidak terima dibilang cantik padahal dia namja tulen.
'Kau tau tidak? Pagi ini sebenarnya aku malas untuk berangkat. Tapi mengingat dirimu ada di sekolah, aku menjadi semangat kembali'
Bibirnya mengerucut. Dasar gombal.
'Tadi malam aku bermimpi tentang dirimu. Kita bersama-sama pergi ke taman bermain, kau merengek kepadaku lalu aku menciummu'
Matanya langsung melotot. Apa orang ini maniak? Kenapa dirinya ikut ke dalam mimpi segala? Lalu... Ciuman? Gosss!
'Aku ingin Tuhan melindungimu hari ini. Karena aku sadar aku tidak bisa selalu ada di dekatmu dan mengawasimu'
Bibirnya tertarik naik. Zitao tersenyum.
'Jangan lupa untuk selalu tersenyum oke? Karena jujur saja hanya senyummu lah yang bisa menambah sumber energiku'
Lagi-lagi senyuman.
'Pernah aku mengatakan hal ini? Suaramu terdengar sangat merdu dan jernih ketika tertawa. Jadi tetaplah seperti itu. Jangan sedih seperti kemarin'
Zitao melebarkan matanya terkejut. Bagaimana orang ini bisa tahu? Kemarin dia murung seharian karena anjingnya (candy) sedang sakit.
'Aku selalu suka apapun tentang dirimu. Love you baby peach~ '
Pemuda bermata bak panda itu sejenak memandangi semua sticky note berbagai warna yang ada di tangannya. Wajahnya tampak merenung kemudian satu helaan nafas kecil keluar dari bibir kucingnya.
Lagi?
Semua kalimat-kalimat itu selalu bisa menghambat kinerja otak normalnya akhir-akhir ini. Walau Zitao sudah menbuang semua sticky note itu tapi akhirnya percuma saja. Setiap jejak-jejak tulisan yang pernah dibacanya disana, nyatanya selalu terngiang di setiap kesempatan. Entah itu dia lagi serius yang membutuhkan konsentrasi tinggi ataupun disaat sendirian termenung, isi dari semua note itu seolah mengikutinya. Mencoba untuk memprovokasinya.
'Dasar stalker.' innernya cemberut. Dia menghela nafas singkat lalu melangkah mendekati tong sampah terdekat. Berniat membuang kertas berbagai warna yang sejak tadi digenggamnya.
Dan dia benar-benar melakukannya.
Tapi...
Matanya mendadak melebar karena terkejut. Dia berjongkok di depan tong sampah lalu tanpa beban memunguti kembali semua sticky note tersebut. Mengumpulkannya menjadi satu lalu memandanginya dengan nelangsa.
"Kenapa aku menjadi tidak tega untuk membuangnya? Ya tuhan... " ratapnya dengan posisi masih jongkok. Tidak lupa menutupi wajahnya dengan kedua tangan.
Tidak sadar jika sejak tadi terdapat seseorang yang memperhatikan semua gerak geriknya dengan senyum tipis terukir di bibirnya.
.
.
.
"Hallo Panda-boy~" sapa Baekhyun semangat saat mendapati Zitao memasuki kelas mereka dengan wajah tertekuk. Dia berjalan ke arah bangkunya yang ada dibarisan kiri bagian depan lalu melempar begitu saja tasnya ke atas meja. Setelahnya dia duduk dan menyembunyikan wajah di antara lipatan kedua tangannya.
"Belajar yang rajin baby peach. Wajah seriusmu saat di kelas sangat lucu dan membuatku gemas. Aku jadi ingin menggigitmu."
Zitao tersentak. Dia mengangkat kepalanya dan langsung melempar deathglare ke arah Baekhyun. Yang saat ini tengah berdiri tidak jauh darinya dengan sebuah sticky note hijau cerah di tangannya. Pemuda bereyeliner itu tertawa melihat Zitao. Lucu sekali.
"Dia mengirimimu lagi, Taozi sayang~ tertempel di atas mejamu dengan posisi sama persis seperti sebelum-sebelumnya. Cuma bedanya dia memakai warna hijau hari ini." jelasnya terdengar semangat. Dia melambai-lambaikan sticky note tersebut ke udara.
"Aku yakin dia adalah orang freak yang begitu terobsesi padamu. Mana ada orang normal yang bertindak seperti ini selama 2 minggu berturut-turut? Aku tidak mau menakutimu, Taozi. Tapi lebih baik kau bersiap mulai sekarang." lanjutnya dengan nada sok serius. Zitao menatapnya tidak mengerti.
"Bersiap untuk apa?"
"Yah bisa jadi dia adalah seorang stalker ulung yang bakal menculikmu nanti sepulang sekolah. Wajahnya mengerikan dengan senyum sadis seperti maniak."
"Yya! Jangan menakutiku!"
Baekhyun tertawa ngakak. Dia berdehem sebentar lalu duduk di samping Zitao.
"Seriously Taozi~ apa kau tidak pernah merasa penasaran dengan secret admirer-mu ini? Siapa tahu dia adalah orang yang kau kagumi itu."
"Tidak mungkin, bacon-hyung. Dia mana pernah melirikku. Menyadari keberadaanku saja tidak. Lagipula dia bukan tipe orang melankolis yang sering menempeli loker orang lain dengan sticky note." balas Zitao lesu.
"Benar juga ya? Kudengar dia sudah melabuhkan hatinya ke seseorang. Aku mendengarnya dari obrolan para fans kemarin." Baekhyun melirik Zitao yang ada di sampingnya. Terlihat sendu dan ekspresinya seperti menahan tangis.
"Kau tidak apa-apa?" tanyanya memastikan. Zitao menggelengkan kepalanya pelan lalu kembali menenggelamkan wajahnya.
.
.
.
Pagi-pagi sekali Zitao sudah sampai ke sekolah. Sejujurnya dia semalaman tidak bisa tidur karena seseorang. Obrolannya dengan Baekhyun kemarin masih terus terngiang dalam benaknya. Bahwa orang yang diam-diam dia kagumi selama ini sudah menyukai seseorang. Zitao mencoba cuek dan masa bodoh karena hey, dia memangnya siapa? Saling mengenal dekat saja tidak. Mana pantas Zitao merasa tersakiti dan terkhianati. Itu konyol, sungguh.
Lagipula dia akhir-akhir ini juga sering memikirkan hal yang lain. Apalagi kalau bukan masalah tempelan sticky note di pintu loker dan mejanya. Terus terang dia sangat penasaran siapa pengirim semua note-note itu. Dia ingin sekali melihat rupa wajahnya, well minimal mendengar suaranya. Dia sungguh ingin mengenal sosok yang bisa menyentuh hatinya walau hanya bermodalkan note kecil sederhana.
Zitao ingin mengenal lebih dalam siapa orang semengagumkan itu.
Langkahnya tanpa perintah menuju kearah jajaran loker. Dia bahkan sempat syok sendiri kenapa bisa kaki membawanya ke sini. Itu seperti sebuah rutinitas sepertinya. Dia tanpa sadar pasti selalu menghampiri lokernya dan melihat ada note atau tidak. Oke, sekarang Zitao berpikiran kalau dirinya sendiri yang seorang maniak.
"Sudah ada sticky note-nya? Ini bahkan masih pagi." gumamnya tidak percaya saat melihat sebuah note tertempel di pintu lokernya. Tapi kenapa cuma satu?
Dengan sangat penasaran dia melepas note tersebut lalu membaca isinya.
'Tidak ada yang tahu bahkan hatimu sendiri. Pergilah ke atap sekolah'
Zitao termenung. Really? Apakah ini saatnya dia bertemu orang misterius itu? Tapi bagaimana kalau dia adalah orang yang freak seperti kata Baekhyun? Yang lebih horror lagi ternyata dia psikopat gila bagaimana?
Oke. Zitao terlalu banyak bergaul dengan Baekhyun dkk jadilah seperti itu. Lain kali jika teman-teman terdekatnya bercerita aneh-aneh, lebih baik dia menjauh. Lagipula Zitao takut dengan hal berbau horror dan sejenisnya.
Dia galau. Menuruti perintah note itu atau tidak. Tapi ini adalah kesempatan emas untuk bertemu dengan secret admirernya selama 2 minggu ini. Zitao harus bertekat kuat. Harus. Dia tidak boleh bernegative thinking sebelum melihat kebenarannya.
Dengan itu, dia berbalik dan berjalan pelan menuju ke arah atap. Tidak sampai 10 menit dia sudah sampai tangga menuju ke atas. Tapi langkahnya terhenti saat melihat sebuah sticky note kuning cerah menempel di tembok pada undakan tangga pertama. Dia menoleh kesamping dan mendapati banyak sticky note lain tertempel hingga pintu atas atap. Tanpa sadar dia mengulum senyum tipis.
'Aku bisa menebakmu hari ini kau berangkat lebih awal. Kenapa? Apa kau merindukanku, baby peach?'
Zitao bergerak naik.
'Aku juga sangat merindukanmu. Senyum, tawa dan candamu ingin selalu kulihat setiap hari. Aku tahu ini terdengar gombal tapi lebih baik aku sakit daripada tidak bisa melihatmu seharian'
Dasar konyol. Zitao mencibir lalu melanjutkan langkahnya.
'Kau pasti berpikiran aku konyol. Darimana aku tahu? Tentu saja karena aku sudah hafal semua tentang dirimu, baby peach. Kau tidak percaya?'
Benar kata Baekhyun. Orang ini adalah stalker sejati.
'Aku tahu alamat rumahmu, nomer ponsel pribadimu, siapa nama kedua orang tuamu dan nama anjing kesayanganmu. Aku bahkan tahu kau seorang maniak panda dan gucci'
Sinting. Zitao mulai ragu untuk meneruskan langkahnya. Tapi dia penasaran.
'Jangan takut nee, aku bukan orang jahat. Katakan aku memang terobsesi padamu tapi itu murni karena aku benar-benar mencintaimu, baby peach'
Tuh kan! Dia saja ngaku!
'Aku sudah jatuh hati padamu sejak pertama kali kita bertemu. Sekitar setengah tahun yang lalu? Sampai hari ini pun aku tetap bertahan untukmu'
Zitao menggigit bibir bawahnya pelan. Tinggal satu lagi dan dia bisa membuka pintu atap.
'Aku mencintaimu seperti langit menaungi bumi. Aku mengasihimu seperti siang yang dengan sabar menunggu pergantian malam. Huang Zitao... Wo ai ni'
Cklek
Zitao berdiri mematung. Dia melihat orang itu membelakanginya. Dengan surai pirang yang terasa familiar. Bentuk tubuh yang rasanya Zitao kenal. Apalagi dengan tubuh tingginya itu.
"Kris-sunbae?"
Orang itu membalikkan badannya. Zitao melongo. Apa tuhan ingin mempermainkan dirinya sekarang? Orang yang selama ini dia kagumi adalah sosok yang 2 minggu ini rutin mengiriminya sticky note? Oh God.
"Hay, baby peach..."
Bukan fatamorgana atau ilusi. Wu Yifan benar-benar berdiri tidak jauh darinya dengan pose cool seperti biasa. Lidah Zitao bahkan kelu untuk mengucapkan sesuatu. Dia hanya mengamati sosok pemuda tampan di depannya dengan intens, tanpa berkedip. Sampai matanya menangkap sesuatu yang menarik di tubuh bagian depan pemuda itu. Ada beberapa sticky note di sana.
Zitao tersenyum manis lalu melangkah mendekat. Membaca setiap kata yang tertulis.
'Kau pernah jatuh cinta? Jika pernah kuharap orang itu adalah aku'
Matanya bergeser melihat note selanjutnya.
'Anggaplah aku kegeeran karena entah kenapa hatiku mengatakan jika selama ini kau sudah memperhatikanku dari jauh. Aku akan sangat senang bila kau mau melakukannya dari dekat'
Zitao merasakan wajahnya memanas tiba-tiba. Kris tahu?
'Maka dari itu tetaplah menjadi Zitao yang kukenal. Aku akan membiarkanmu melihatku sampai puas ataupun menyentuhku sesukamu'
Tangan Kris bergerak dan menempelkan sebuah sticky note baru berwarna biru cerah di dahinya. Zitao mendongak lalu mulai membacanya dengan wajah memerah.
'Maukah kau menjadi kekasihku, Huang Zitao? Kekasih dari seorang Wu Yifan?'
Dheg!
Jantungnya berdetak cepat tanpa bisa ia cegah. Seluruh tubuhnya gemetar dengan sebuah aliran hangat turun dari mata indahnya, dia terharu. Zitao ingin sekali berteriak seperti orang gila sekarang saking senangnya.
Tangannya bergerak cepat mengambil kumpulan sticky note dari tangan Kris. Menyobeknya satu lalu mengubek tasnya mencari alat tulis. Dia menulis cepat kemudian setelahnya menempelkan note tersebut di dahinya.
'Siapa aku berani menolak orang sesempurna dirimu, Wu Yifan? Ayo kita mencobanya. Menjadi sepasang kekasih yang paling sempurna. I love you...'
Kris tersenyum cerah lalu tanpa aba-aba langsung memeluk Zitao erat. Meluapkan segala perasaan yang sudah ditahannya begitu lama. Tuhan... Dia bahagia sekali.
Zitao melepaskan pelukan itu lalu kembali menyobek sebuah sticky note. Berniat menulis sesuatu.
'KISS ME' lalu menempelkannya di bibir. Dia menatap pemuda di depannya penuh harap. Mau tidak mau membuat Kris terkekeh pelan. Tangannya bergerak melepas note dibibir Zitao lalu...
CHUU~
Menciumnya sekilas. Zitao cemberut. Dia kembali berkutat dengan sticky note kemudian dengan tatapan sangat polos menempelkan kembali di bibirnya.
'KISS ME AGAIN'
Kris tertawa pelan. Kenapa kekasihnya ini menggemaskan sekali? Tangannya bergerak melepas semua sticky note yang ada di tubuhnya dan wajah Zitao. Sebelah tangannya lalu menarik pinggang ramping Zitao untuk mendekat.
Cup Cup
Bibirnya berulang kali mengecup bibir kucing menggoda milik Zitao. Melumatnya lembut dan menggigitnya kecil-kecil pertanda gemas. Zitao tersenyum di sela-sela ciumannya. Dan tanpa sadar mengalungkan kedua tangannya di leher jenjang Kris, memperdalaman ciuman mereka.
.
.
.
Well~ sticky note dan Kris adalah perpaduan yang sempurna untuk menjerat hati dan perasaan seorang Zitao.
.
.
.
.
"Darimana gege mendapatkan ide semua ini?" tanya Zitao penasaran. Setelah ciuman panjang mereka terlepas.
"Oh dari Baekhyun, sahabatmu itu dan Park Chanyeol, kekasihnya." jawab Kris santai tanpa beban.
Zitao melebarkan matanya syok lalu setelahnya memicing tajam. Berniat untuk menghabisi si pemuda eyeliner itu nanti jika bertemu.
.
.
.
.
.
E N.D
Note : terserahlah. Saya sudah mencoba untuk memperbaiki imej tonggos di mata saya dan hasilnya... Masih failed. Jadi untuk sementara author akan pelan-pelan kembali ke jalur yang benar. Bisa bantu saya? T_T jika diantara kalian ingin mengucapkan sesuatu atau apalah bisa P.M saya oke?
Btw kmrin ada yg P.M ngasih link dgn isi fic Changmin ama Tonggos semua :v dan saya tiba2 ... Menjadi galau :v
Sesungguhnya saya mulai mempertanyakan status keshipperan saya. Apa yg harus dilakukan? T_T #mewek
Yo wislah, aku arep lungo #ngomongapaini -_-
Sampai jumpa dilain kesempatan~ paypay~
