NARUTO SARUTOBI PUTRA SANG HOKAGE

Chapter 1 : Perjalanan Waktu dan Identitas Baru

Author Notes :

Ini adalah versi Bahasa Indonesia dari fanfiction kedua saya Naruto Sarutobi The Hokage's Son, semoga ini tidak terlalu buruk dengan adanya alur cerita yang tak jelas dan tata bahasa yang buruk.

Dalam fanfiction ini Naruto akan godlike atau super power dengan beberapa kekei genkai. Dan pairingnya belum ditentukan dengan rating M biar aman.

Fanfiction ini di inspirasi oleh beberapa fanfiction yang menjadi favorit saya jadi mungkin ada kemiripan.

Disclaimer : Naruto adalah milik Masashi Kishimoto, saya hanya meminjam karakternya saja.

"Putra Sang Hokage" : Orang berkata

'Putra Sang Hokage' : Orang berpikir

"Putra Sang Hokage" : Dewa atau Summon berkata

'Putra Sang Hokage' : Dewa atau Summon berpikir

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sudah sekitar dua tahun perang besar dunia shinobi ke empat telah berakhir walaupun dengan korban yang banyak dari pihak aliansi shinobi. Naruto Uzumaki Namikaze sang pahlawan perang ini berhasil menyegel Juubi kedalam dirinya, meskipun untuk melakukan hal itu dia sampai harus kehilangan lengan kanannya. Namun Naruto kemudian dibuatkan lengan buatan dari sel Shodaime Hokage oleh Tsunade Senju.

Kini perdamaian telah tercipta di negara elemental, sebab kelima negara besar telah sepakat melanjutkan aliansi agar perdamaian terus berlangsung. Semua negara dan desa tersembunyi baik besar maupun kecil telah berhasil membangun kembali negara dan desa mereka.

Walau perdamaian di negara elemental telah dicapai, namun ada satu perdamaian yang belum didapat yaitu perdamaian Naruto Uzumaki Namikaze dengan dirinya sendiri. Sampai saat ini sang pahlawan belum bisa memaafkan dirinya sendiri karena tidak berhasil menyelamatkan semua teman-temannya.

xxx Konohagakure no Sato xxx

Saat ini Naruto Uzumaki Namikaze sedang duduk diatas kepala patung Yondaime Hokage, ketika seorang jonin berambut perak dan memakai topeng muncul di belakangnya dan berkata "Rupanya kau ada disini, Naruto!"

Tanpa menolehkan kepalanya Naruto telah mengetahui siapa orang yang baru datang ini, sehingga ia langsung berucap "Ada apa, Kakashi-sensei?"

Jonin yang baru datang dan ternyata Kakashi Hatake itu melangkah mendekati Naruto dan berdiri di sampingnya, sambil berkata "Kau diminta Stunade-sama menghadap, Naruto". Setelah terdiam beberapa saat, Kakashi kembali berkata "Kau harus mencoba memaafkan dirimu sendiri, Naruto. Aku yakin Sakura, Sasuke, Shikamaru dan yang lainnya tidak ingin kau terus-terusan menyalahkan diri sendiri, mereka pasti ingin kau kembali ceria seperti ketika mereka masih hidup"

Mendengar kata-kata sang guru, Naruto hanya tersenyum walaupun jelas sekali senyum yang sangat dipaksakan. Setelah hening sejenak pemuda berjubah merah ini kemudian berkata "Aku tidak apa-apa, Kakashi-sensei"

"Baiklah aku pergi dulu, Naruto" ucap Kakashi mulai melangkah pergi. Namun sebelum melangkah jauh dia masih sempat berkata "Jangan membuat Tsunade-sama menunggu, Naruto"

Setelah sang guru menghilang, Naruto juga pergi dengan kilatan cahaya kuning hiraishin no jutsu.

xxx Gedung Hokage / Kantor xxx

Tiba di kantor Hokage dengan kilatan cahaya kuning, Naruto disambut dengan ekspresi serius oleh sang Godaime. Hal ini membuat sang pertapa katak saat ini tidak berani langsung memanggilnya nenek seperti biasanya.

"Duduklah, Naruto. Aku ada misi khusus untukmu" ucap Tsunade setelah memperhatikan sang shinobi untuk beberapa saat.

"Misi khusus apa? Kemana aku harus pergi, Hokage-sama?" tanya Naruto lebih serius, setelah melihat sang Hokage begitu seriusnya.

"Misimu adalah menyerahkan gulungan ini kepada orang yang pertama kau temui, dan kau hanya boleh memberi tahu orang ini saja mengenai siapa dirimu! Kau mengerti, Naruto?" terang Tsunade sambil menyerahkan sebuah gulungan berwarna hijau dengan tanda segel darah untuk membukanya.

"Aku mengerti. Tapi kemana aku harus mengantarkannya, Hokage-sama" tanya Naruto yang belum mendengar sang Hokage menyebutkan kemana dia harus pergi.

"Berdirilah di tengah lingkaran itu dan berikan aku sedikit chakra bijuumu, Naruto!" perintah Tsunade sambil menunjuk lingkaran yang dibuat ditengah ruangan itu. Setelah berdiri tepat ditengah lingkaran itu dan tubuh Tsunade telah terbungkus oleh jubah chakra bijuu, sang Godaime lalu melakukan serangkaian segel tangan yang sangat banyak sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Begitu sang Godaime memulai serangkaian segel tangan itu, disekeliling lingkaran itu muncul serangkaian segel yang sangat rumit. degitu semua segel tangan Tsunade berakhir tubuh kedua orang itu terbungkus cahaya putih dan ketika cahaya putih itu sirna, Naruto dan Tsunade ikut lenyap dari kantor Hokage.

...

xxx Gedung Hokage / Kantor xxx

Malam telah cukup larut namun Sandaime Hokage masih terlihat sibuk menyelesaikan dokumen pekerjaannya. Ketika tiba-tiba waktu seolah berhenti dan di lantai dihadapan sang Hokage muncul serangkaian segel yang semakin lama semakin sempurna, hal ini membuat sang Hokage tegang dan segera mempersiapkan diri dari suatu serangan. Bagitu segel dilantai sempurna terlihat pancaran cahaya putih, dan begitu cahaya putih menghilang tampaklah seorang lelaki muda berambut pirang berdiri di tengah ruangan itu. Orang ini mengenakan jubah merah dengan hitai-ate Konohagakure.

Melihat keadaan orang yang baru tiba itu sempoyongan dan tidak mungkin melakukan penyerangan terhadap dirinya, Hiruzen Sarutobi segera membantu orang ini untuk duduk di salah satu kursi di ruangan itu.

Begitu keadaan orang berjubah merah itu tampak lebih baik, Hiruzen Sarutobi kemudian bertanya "Siapa kau, anak muda? Kau memakai ikat kepala dengan lambang Konohagakure, tapi aku tidak mengenalimu sebagai salah satu shinobi desa Konoha"

Setelah berhasil tenang dari keterkejutannya bertemu dengan Sandaime Hokage yang jauh lebih muda dari yang bisa diingatnya, orang yang baru datang ini kemudian menjawab "Aku Naruto Uzumaki Namikaze, aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi tapi Tsunade-sama memintaku untuk menyerahkan gulungan ini kepada orang pertama yang kutemui, itu berarti padamu, Sandaime-sama"

Ketika menerima gulungan hijau yang disodorkan Naruto, terlihat keraguan diwajah sang Hokage untuk membukanya. Melihat hal ini Naruto kembali berkata "Tak usah khawatir, Hokage-sama. Gulungan itu bukan suatu jebakan, gulungan itu dari muridmu Tsunade Senju sang Godaime Hokage"

Keterkejutan jelas terlihat diwajah Hiruzen Sarutobi ketika mendengar Tsunade sebagai Godaime Hokage, namun setelah menguasai rasa terkejutnya dan melihat kesungguhan orang yang ada di hadapannya, sang Sandaime Hokage akhirnya membuka gulungan itu dengan meneteskan sedikit darah pada segel gulungan itu kemudian mulai membacanya.

Buat Sensei, Hiruzen Sarutobi Sang Sandaime Hokage

Jika Sensei bisa membaca gulungan ini berarti aku telah berhasil mengirim anak muda yang ada dihadapanmu dari masa depan dengan mengorbankan nyawaku sendiri, Sarutobi-sensei.

Anak muda ini bernama Naruto Uzumaki Namikaze putra, dari Minato Namikaze dan Kushina Uzumaki. Naruto adalah murid dari Jiraiya dan merupakan pahlawan perang besar dunia shinobi keempat, dia juga seorang jinchuriki dari Juubi sehingga dia memilki beberapa kekei genkai, dan yang paling penting dia adalah ninja terkuat diseluruh negara elemental serta sudah kuanggap seperti putraku sendiri.

Seandainya hidupku masih panjang aku akan menjaganya sendiri. Aku mohon agar kau menjaga dia seperti Sensei menjaga anak Sensei sendiri. Dia tidak pernah memikirkan kebahagiannya, dia telah banyak berkorban demi semua orang di seluruh negara shinibi. Dia telah terlalu banyak menderita dan kehilangan orang-orang terdekatnya demi desa dan dunia shinobi ini, mengirimnya ke masa lalu mungkin akan mencegah agar dia tidak kehilangan dirinya sendiri, Sarutobi-sensei.

Aku mohon agar Sensei merahasiakan asal-usul asli Naruto demi keselamatannya dan memusnahkan gulungan ini begitu Sensei selesai membacanya. Semua pertanyaanmu selanjutnya akan dijawab oleh Naruto sendiri.

Terima kasih banyak atas bantuan, Sensei. Dan sekarang kuserahkan Naruto dalam pengawasanmu, Sarutobi-sensei.

Dari Muridmu, Tsunade Senju Sang Godaime Hokage

Baru saja Hiruzen Sarutobi selesai membaca gulungan itu, pintu ruangan Hokage itu terbuka dan masuklah seorang wanita berkimono ungu dilengkapi haori putih. Wanita ini berambut coklat yang buat kuncir ekor kuda, sambil menutup pintu wanita ini langsung berkata "Apa yang yang membuatmu begitu lama, Hiruzen-kun?"

"Hei. Siapa kau ini, anak muda?" tanya wanita ini begitu ia melihat sang Sandaime Hokage tidak sendirian di ruangan itu. Begitu si wanita berpakaian ungu tiba disampingnya, Hiruzen segera menyodorkan gulungan hijau yang masih dipegangnya sambil berkata "Bacalah, Biwako-chan"

Wanita berpakaian ungu yang ternyata Biwako Sarutobi, istri sang Hokage itu segera menerima gulungan yang diberikan sang suami. Walaupun ada rasa heran karena anak muda yang ada dihadapan suaminya tidak menjawab pertanyaannya, Biwako segera membuka gulungan hijau itu dan membacanya.

"Jadi dia adalah...?" tanya istri sang Hokage masih tidak percaya dengan apa yang ia baca, sambil memandangi silih berganti antara Naruto dan gulungan hijau yang masih berada ditangannya.

"Itu benar, Biwako-chan. Jadi apa pendapatmu?" jawab sang Samdaime meyakinkan istrinya sekaligus meminta pendapatnya tentang permintaan Tsunade pada gulungan di tangannya.

Setelah sejenak memikirkan pertanyaan sang suami, Biwako kemudian berkata "Jika Tsunade-chan sampai melakukan semua ini, berarti Naruto-kun adalah orang yang sangat berharga baginya". Terdiam beberapa saat, kemudian wanita berpakaian ungu ini melanjutkan pendapatnya "Lagi pula jika Naruto-kun telah mengalami begitu banyak penderitaan, bukankah ini saatnya dia hidup bahagia, Hiruzen-kun?"

"Kau benar, Biwako-chan. Tapi penduduk desa tidak akan menerima begitu saja seseorang untuk bergabung dengan desa" ucap Hiruzen sambil berpikir tentang langkah selanjutnya tentang Naruto.

Melihat Naruto yang hanya terdiam seolah menyerahkan semua keputusan pada mereka, membuat Biwako mengusulkan sesuatu yang tak pernah dibayangkan baik oleh Naruto maupun oleh sang Hokage. "Bukankah Tsunade-chan ingin kita menjaganya seperti anak kita sendiri?. Sebaiknya kita perkenalkan dia sebagai putra kita pada dewan penasehat dan penduduk desa, Hiruzen-kun"

Mendengar usulan sang istri Hokage membuat Naruto terkejut, dia menyangka Hiruzen Sarutobi akan murka dengan usulan gila seperti itu. Namun Naruto dibuat terpana ketika sang Sandaime berkata "Itu ide yang sangat bagus, Biwako-chan!". Sang Sandaime kemudian menatap Naruto sambil tersenyum lalu berkata "Kau adalah putra Yondaime Hokage, bagaimana menurutmu jika menjadi putra Hokage yang lain, Naruto-kun?"

"Jika ini memang di masa lalu, aku akan mencoba mengubah masa depan yang menyedihkan itu dan menyelamatkan mereka semua. Menjadi Naruto Sarutibi bukanlah hal yang buruk sebagai bayarannya, Hokage-sama" jawab Naruto yang sekarang mengerti apa yang terjadi pada dirinya dan dimana sekarang dia berada. Tapi kemudian dia bertanya "Tapi bagaimana kita akan menjelaskan jika orang-orang bertanya tentang keberadaanku selama ini, Hiruzen-sama, Biwako-sama?"

"Itu mudah saja Naruto-kun, kita akan mengatakan selama ini kau mempersiapkan diri dan berlatih di desa kelahiranku hingga saatnya kau siap dan Konoha membutuhkanmu. Dan ingat Naruto-kun, kau akan menyesal jika tidak mulai memanggil kami Tou-san dan Ka-san" ucap Biwako memberi solusi sekaligus ancaman bagi sang pemuda pirang.

"Itu ide yang sangat bagus, Biwako-chan. Oya berapa usiamu sekarang, Naruto-kun?" Tanya Hiruzen dengan tersenyum senang akan kejeniusan istrinya.

"Sembilan belas tahun, Hokage-sam... Maksudku Tou-san, Ka-san" jawab Naruto merasa takut setelah di pelototi oleh Biwako ketika salah berbicara tadi.

"Sembilan belas tahun, berarti itu masa perang dunia shinobi pertama dan waktu itu aku masih bertugas di barisan depan. Kita bisa mengatakan ide pelatihanmu ini dibuat oleh Hashirama-sensei, tidak ada yang bisa mengetahui bahwa ini adalah palsu. Lagi pula Hashirama-sensei dan Tobirama-sensei sudah tidak ada untuk di tanyai, Naruto-kun" ucap sang Hokage menambahkan rencana.

"Ngomong-ngomong. Coba kau terangkan tentang kemampuan ninjamu, Naruto-kun. Karena menurut Tsunade-chan, kau memiliki kekei genkai dan juga seorang jinchuriki" tanya sang Hokage penasaran tentang kemampuan putranya ini. Jika benar dia begitu hebat berarti musuh-musuh Konoha akan sangat terkejut nantinya.

"Pertama aku adalah jinchuriki dari Juubi dan bisa mengontrol kekuatannya dengan sempurna dan karena keadaanku ini aku bisa membangkitkan 'Tengan', yaitu doujutsu yang memiliki kemampuan gabungan Rinnegan, Sharingan dan Byakugan". Berhenti sejenak, Naruto kemudian mengaktifkan doujutsunya dimana matanya berubah warna menjadi perak dengan motif riak seperti Rinnegan dan memiliki sembilan tomoe seperti Sharingan serta motif seperti bintang segi enam pada bagian tengahnya.

Setelah melihat sang Hokage dan istrinya hanya terdiam, Naruto kemudian menonaktifkan doujutsunya dan melanjutkan keterangannya. "Dengan doujutsu ini aku memiliki semua elemen cbakra dengan kontrol yang baik. Aku juga telah menguasai teknik pertapa, Tou-san, Ka-san"

Mendengar kemampuan putra barunya ini, Hiruzen tertawa dan berkata "Luar biasa! Aku tidak bisa lebih senang lagi. Kami-sama mengirimmu di saat yang tepat, Naruto-kun. Saat Konoha sedang berperang dan terdesak oleh keempat desa lainnya"

"Perang melawan keempat desa besar lainnya! Apa maksudnya itu, Tou-san?" tanya Naruto yang belum mengerti keadaan Konoha pada masa ini.

Maklum akan ketidaktahuan Naruto tentang perang ini, sang Hokage kemudian menceritakan bahwa sekarang sedang terjadi perang besar dunia shinobi kedua. Dimana Konohagakure telah terlibat perang dengan Iwagakure, Kirigakure, Kumogakure, Sunagakure dan beberapa desa kecil lainnya, ia juga bercerita bagaimana Tobirama Senju sang Nidaime Hokage telah tewas dalam perang ini.

"Jadi begitu rupanya!" gumam Naruto. 'Mungkin dengan adanya aku disini, kali ini keadaan akan berbeda dan masa depan juga akan berubah' pikirnya teringat pelajaran tentang sejarah Konohagakure dan dunia ninja.

Karena malam yang semakin larut dan sepertinya sudah tidak ada yang perlu di diskusikan, istri sang Hokage berkata "Sebaiknya kita pulang. Pasti Asuka dan Asira akan senang dengan kedatangan kakak mereka, Naruto-kun"

Mendengar nama Asuka dan Asira tapi tidak mendengar nama Asuma disebutkan membuat Naruto merasa agak heran. Tapi kemudian dia tersenyum mengingat kenangan dengan salah satu gurunya itu sehingga membuat Hiruzen bertanya "Ada apa, Naruto-kun?"

"Tidak apa-apa. Aku hanya heran dan berpikir mungkin putra kalian Asuma Sarutobi belum lahir, dulu Asuma adalah salah guruku. Tapi siapa itu Asuka dan Asira, Tou-san, Ka-san?" jawab Naruto.

"Kau kenal Asuma tapi tidak kenal kedua kakaknya Asuka dan Asira? ini aneh" kemudian Biwako menjelaskan bahwa Asuka dan Asira adalah kakak dari Asuma Sarutobi yang mungkin akan lahir kemudian.

Setelah Biwako menyelesaikan penjelasannya, kedua Sarutobi dan putra angkat mereka meninggalkan kantor Hokage itu. Mereka membuat para penjaga dan para ANBU yang tersembunyi merasa heran bagaimana mungkin seorang yang asing bisa melewati penjagaan mereka dan memasuki kantor Hokage. Yang paling mengherankan lagi sang Hokage dan istrinya terlihat begitu akrab dengan orang asing ini, bahkan mereka terkadang tertawa dalam percakapan mereka.

"Sepertinya desa ini damai dan penduduk cukup gembira, seolah kita tidak sedang berperang dengan keempat desa lainnya, Tou-san, Ka-san?" tanya Naruto setelah mengamati keadaan desa yang masih ramai walau malam sudah agak larut itu.

Biwako segera berkata "Dari kelima desa tersembunyi di lima negara besar, Konoha adalah desa terkuat. Pertahanan desa dan kekuatan ninja kita adalah yang terbaik di seluruh negara elemental, Sochi"

Ketika melewati kedai barbeque, Naruto melihat keadaan yang lebih ramai lagi sehingga ia bertanya "Acara apa ini? Sepertinya meriah sekali"

"Ooo itu. Sakumo, Jiraiya, Orochimaru dan Tsunade serta beberapa tim jonin baru pulang dari misi yang sukses, sepertinya mereka sedang merayakannya" jawab sang Hokasge menjelaskan.

Tiba-tiba terdengar seseorang berteriak "Hei, Sarutobi-sensei. Bergabunglah dengan kami". Ketika mereka memperhatikan kumpukan orang itu, mereka mengenali siapa yang telah berteriak. Dia adalah seorang jonin berambut putih yang tidak lain dari Jiraiya.

Di bagian depan kedai barbeque terdapat banyak orang yang duduk mengelilingi sebuah meja besar. Dari pakaiannya jelas sekali kalau mereka adalah para ninja atau jonin Konoha seperti Sakumo Hatake, Jiraiya, Orochimaru dan Tsunade. Bahkan ikut hadir diantara mereka rival dan teman satu tim sang Sandaime Hokage Danzo Shimura, Homura Mitokado dan Koharu Utatane.

"Cobalah sopan sedikit pada Sensei kita, Jiraiya-baka. Mari bergabung dengan kami Sarutobi-sensei, Biwako-sama" ucap gadis berambut pirang yang tidak lain dari Tsunade Senju sambil meninju kepala Jiraiya.

"Mungkin lain kali saja, Jiraiya-kun, Tsunade-chan" jawasb Biwako tersenyum dengan kelakuan kedua murid suaminya itu.

Melihat kedua suami istri itu bersama seorang pemuda dan tampak akrab serta gembira dengan kehadiran pemuda itu membuat semua bertanya-tanya, siapa sebenarnya pemuda ini.

"Siapa pemuda yang bersama kalian itu, Sensei?" terdengar pertanyaan dari pemuda berambut hitam dan berkulit pucat yang tidak lain dari Orochimaru.

Sepertinya semua yang hadir harus berterima kasih pada Orochimaru, karena telah menanyakan pertanyaan yang dipikirkan semua orang saat itu.

Setelah menarik napas yang dalam, sang Hokage lalu berkata. "Sebenarnya kami akan memperkenalkannya besok, tapi sepertinya tidak apa-apa karena kalian telah melihatnya. Perkenalkan ini adalah Naruto Sarutobi, putra sulung kami yang baru saja datang dari latuhannya yang cukup lama"

Ketika sang ayah selesai memperkenalkan dirinya, Naruto melambaikan tangan pada orang-orang itu sambil berkata "Senang bisa pulang dan bertemu kalian semua". Ketika Tsunade memandanginya, Naruto mengedipkan matanya membuat gadis cantik ini tersipu dan mengalihkan pandangannya

Perkataan sang Hokage tadi membuat semua yang berada disitu kecuali Naruto dan Biwako sangat terkejut. ketika ketiga orang Sarutobi itu pamitan tidak ada satupun yang menjawab bahkan mereka baru bisa menguasai diri ketika sang Hokage dan keluarganya telah menghilang dari pandangan mereka.

"Apa kalian mendengar yang aku dengar? Apakah dia tadi mengatakan putranya?" terdengar ucapan Jiraiya pada kedua teman setimnya.

"Sepertinya begitu, Jiraiya" jawab Tsunade, dia masih belum bisa percaya dengan apa yang telah dia dengar.

Semua orang itu kini merasa seperti tidak mengenal lagi sang Sandaime Hokage. Bagi kedua rekan satu tim sang Hokage, mereka merasa di khianati dan berpikir 'Bagaimana mungkin Hiruzen menyembunyikan perkara besar seperti ini dari kita'.

Bagi ketiga murid sang Hokage mereka merasa kecewa. 'Apakah selama ini Sensei tidak mempercayai kita?' pikir ketiga orang ini.

Sedangkan bagi rival sang Hokage ini adalah suatu tamparan keras yang menyakitkan. 'Seberapa banyak rahasia yang kau sembunyikan, Hiruzen?' pikir Danzo.

Begitulah malam itu berita tentang putra sang Hokage tersebar dengan cepat, dan banyak yang tidak bisa tidur malam itu terutama para ketua klan. Mereka bertanya-tanya tentang kemampuan putra sang Hokasge ini, apakah dia sehebat ayahnya? atau mungkin lebih hebat lagi?.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Yea, ini adalah chapter pertama dari Naruto Sarutobi Putra Sang Hokage. Saya harap saya mengerjakanya dengan cukup baik. Kritik dan saran selalu di terima. Jadi harap beri review.

Fanfiction ini telah diinstal dengan fire prooping sehingga flames dan penghinaan atau caci-maki tidak akan berpengaruh apa- apa.

Ja...