It's KaiHun Fanfiction. For who doesn't loved Kaihun. Hope to get away.
.
Library
.
.
Berjalan seorang diri ditengah suasana koridor yang sudah tak lagi bersahabat. Pasalnya, sekarang sudah sore dan itu membuat lingkungan sekolah mulai sepi. Bahkan Sehun tak bertemu dengan siapapun sepanjang ia berjalan dari gerbang tadi.
Langkah Sehun memelan. Ketika getaran pada saku celananya membuatnya hampir saja menjerit.
Aku menunggumu Sehunaa
Sehun menggerutu. Benar! Jika bukan karena Sehun sangat-sangat-sangat-sangat mencintai lelaki yang baru saja mengiriminya pesan. Mungkin ia tidak akan benar-benar memutar langkahnya yang seharusnya berjalan keluar dari sini bukan malah masuk kembali kedalam sekolah.
"Jongin pabo! Kenapa juga harus menyuruhku ke perpustakaan sore hari begini!"
Seharusnya. Seharusnya Jongin, kekasih tercintanya tahu bahwa ia benar-benar tidak suka berada didalam perpustakaan. Ahh ia bahkan tau! Lalu.. lalu ia malah meminta Sehun datang keperpustakaan sekarang.
Sehun mempoutkan bibirnya tidak suka. Menatap kenop pintu perpustakaan itu lama. Berfikir apakah ia harus masuk! Masalahnya perpustakaan 'kan sepi sekali. Bagaimana.. bagaimana kalau ada hantu?!
Perdebatan panjang didalam kubu hatinya tetap membawanya melangkahkan kakinya memasuki perpustakaan. Ia mencintai Jongin sungguh! Dan ini ia lakukan karena mencintai Jongin!
"Jonginnie" Sehun melangkah menyusuri jejeran rak tinggi perpustakaan satu persatu. Mencoba mencari Jongin yang mungkin sedang bersembunyi dan berniat menakutinya.
.
'Aku paling suka membaca buku disudut perpustakaan'
'Kenapa disudut? Jangan bilang kau disana agar aku tidak bisa menemukanmu yang sedang berselingkuh! Kau selingkuh!'
Jongin terkekeh. 'Mana bisa aku selingkuh disaat kekasihku bahkan begitu cantik?'
'Tampan, Jonginnie!'
'Tidak! Cantik'
'Aa~ tampan~!'
.
Ah aku tau dimana dia! Sehun memekik senang dalam hati.
Tep.
Langkah Sehun terhenti. Sebuah note sebesar pembatas buku yang terselip diantara buku berhasil membuatnya penasaran. Sehun menarik note itu dan membaca sesuatu yang tertulis disana. Tulisan tangan milik Jongin.
'Hei kekasihku yang cantik!'
"Cihh sudah berkali-kali aku bilang. Aku ini tampan bukan cantik!"
Note kedua.
'Sejak setahun yang lalu kau benar-benar mengalihkan duniaku'
Sehun tersenyum dalam diam. Ohh apa ini kenapa tiba-tiba dirinya jadi deg-deg-an begini?
Note ketiga.
'Maaf jarang bersama akhir-akhir ini, Sehunaa'
"Apa sih maksudnya! Astaga apa ia ada disini? Ahh dia pasti sedang bersembunyi" Sehun menggumam dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibir tipisnya.
Note keempat.
'Tapi aku selalu mengikutimu, kemanapun kau melangkah. Apa kau tau itu?'
"Astaga Jongin dimana dirimu? Aku benar-benar ingin memelukmu!" Sehun berkata lirih. Ahh ia jadi malu begini.
Note kelima
'Satu-satunya orang yang akan mewarnai hidupku. Satu-satunya orang yang selalu membuatku betah memandangi wajahnya'
"Auhh yang satu ini sedikit panjang!"
Note keenam.
'Satu yang harus kau tau..'
Sehun mengerutkan keningnya. Perlahan tapi pasti jemari lentiknya menarik lembar note terakhir yang terselip diantara buku-buku itu.
Note ketujuh.
'Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu'
Ohh tidak wajah Sehun benar-benar memerah padam. Astaga! Dimana Jonginienya. Ia benar-benar ingin menciumnya. Oh Tuhan. Semoga saja jantungnya masih cukup kuat menerima ini.
Langkah Sehun terhenti. Tepat ketika ia merasa sesuatu menghalangi jalannya. Sepasang sepatu yang sangat ia kenal dan sebuah suara yang selalu ia rindukan.
"Ingin memeluku?"
Jongin, lelaki yang sejak tadi tersenyum-senyum gemas karena gumaman lucu Sehun, berdiri tepat dihadapan lelaki manis itu.
Sehun terdiam. Sejak kapan Jonginie-nya jadi begitu tampan begini?
"Kenapa? Aku tampan? Aku tau itu!"
Sehun merengut tidak setuju.
"Aniyo!"
"Jadi, apa kau ingin memeluku?"
"Tidak siapa yang bilang?!"
"Tuh tuh wajahmu memerah itu artinya kau bohong!"
"Tidak!"
"Iya"
"Tidak"
"Iya"
"Ti.."
Suara Sehun terhenti, sebuah lengan yang melingkari bahunya membuat Sehun terkejut bukan main. Ia memang sering berpelukan dengan Jongin. Tetapi, tidak disaat dirinya tengah malu seperti ini.
Sehun bahkan belum cukup tersadar dari keromantisan yang Jongin buat.
"Aku mencintaimu Sehun!"
"Hng" Sehun bergumam. Membenamkan wajahnya semakin dalam pada bahu Jongin.
"Aku menyayangimu Sehun"
Sehun tak menjawab hanya semakin mengeratkan lingkaran tangannya pada pinggang Jongin.
"Sejak kapan kau jadi seromantis ini?"
Sehun bertanya, seraya mengangkat kepalanya menatap Jongin tepat di matanya.
"Sejak kau semakin cantik!"
"Tampan Jongin!"
"Aigoo tetap mengaku tampan, eohh?"
"Memang tampan!"
Jongin terkekeh geli. Tak ada yang lebih menarik memang selain menggoda kekasihnya ini. Jongin menyukainya. Bukan karena ia suka Sehun kesal. Hanya saja ekspresi yang ditunjukannya begitu lucu ketika kesal. Mengambil sedikit kesempatan menguntungkan tidak masalah 'kan?
"Cium aku dulu"
"Shireo~!"
"Tapi kalau aku cium pasti kau menurut!"
"Masa aku harus menciummu lebih dulu?" Sehun berkata lirih. Jujur sedikit malu.
"Memang kenapa? Bahkan uke jaman sekarang sudah lebih agresif"
"Ahh Jonginie shireoo!" Sehun berseru heboh. Semakin menyembunyikan wajahnya.
"Hei, hei aku sesak!"
Sehun buru-buru melepaskan pelukannya. Ohh apa ia sudah keterlaluan memeluk Jongin tadi? Tapikan itu karena ia malu. Hingga tanpa ia sadari Jongin mencuri satu ciuman dibibir Sehun. Mengecupnya semakin dalam.
Sehun membalasnya, melingkarkan tangannya ditengkuk Jongin. Mengikuti gerakan lembut bibir Jongin diatas bibir tipisnya. Jongin tersenyum, merasakan bagaimana Sehun seperti ingin mendominasi. Sehun melenguh pelan. Lidah Jongin menggelitik langit-langit mulutnya.
Ciuman Jongin turun ke lehernya. Mencium. Menjilat. Dan menyesapnya. Meninggalkan bercak keunguan yang begitu kontras dengan kulit pucatnya.
Klek.
Suara pintu yang terkunci itu membuat Sehun tiba-tiba mendorong Jongin kuat dan berlari kearah pintu perpustakaan. Menatapnya terkejut.
"Bermalam disini tidak buruk!" Ujar Jongin dari arah belakang. Mengangkat sebelah bahunya.
.
.
.
SELESAI.
Okehh ini hanya wujud kecintaan gue sama KaiHun. Yeayy Jjang-lah!
Mind to review, plend?
