Chenminisart Present
.
.
.
"Dont Go"
.
.
.
Semburat cahaya menyelinap masuk melewati celah tirai menuju segala penjuru kamar kecil penuh kehangatan.
Embun meluncur jatuh dari dedaunan, berbarengan dengan kicauan burung riuh berlagu.
Pemilik kamar itu masih nyaman berkutat dengan selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya. Enggan melepaskan benda itu seperti seorang kekasih yang telah menemaninya tidur.
Hangat mentari perlahan mulai terasa. Semakin menambah kenyamanan bagi siapa saja yang masih terlelap.
Pagi itu cuaca cerah, setelah hujan dimalam hari yang cukup lebat membuat pagi ini menjadi lebih segar.
Anak-anak riang berjalan sembari membuat cipratan dari genangan air, tertawa senang tanpa beban.
Kegiatan Mari Membuat Ibu Kesal mereka cukup sukses kali ini.
Kembali lagi kepada pemuda yang masih tertidur. Kini selimutnya tak lagi berada di atas kasur, mungkin tertendang olehnya. Karena kini matahari mulai memancarkan sinarnya terlalu berlebihan.
Seseorang datang memasuki kamar pemuda tersebut. Membuka tirai, memungut selimut, dan membereskan sedikit kekacauan kamar tersebut.
Setelah selesai semua, seseorang yg diketahui berjenis kelamin laki-laki tersebut memandangi orang yg tertidur tadi.
"Jongdae~ bangun"
Ya, dia Kim Jongdae yang sedari tadi masih terlelap entah bermimpi apa. Dia adalah karyawan di sebuah perusahaan properti, dan memangku jabatan sebagai marketing manager. Dan Kim Minseok, yang bekerja di sebuah kedai kopi sebagai pemilik kedai tersebut.
Mereka berdua telah lama saling kenal, mengetahui sifat masing-masing, tau akan kekurangan mereka berdua, merasa cocok dan akhirnya mereka memutuskan untuk hidup bersama selamanya.
"Hei dae~ hari ini kau tidak bekerja?"
Minseok yang sedang serius dengan sup buatannya itu bertanya kepada Jongdae yang setia memandangi punggung istri tercintanya membuat sarapan.
"Aku libur min, kau lupa?"
"Aah kau benar. Ini dia sup nya sudah matang"
Minseok baru ingat hari ini akhir pekan. Dan sup yang dibuatnya adalah sup brokoli dengan krim dan sedikit suiran daging ayam.
"Min"
Jongdae mendekat kearah Minseok yang sedang sibuk mencuci piring dan memeluknya dari belakang. Perasaan aneh mengerjap seluruh relung hatinya, ada yang berubah dari Minseoknya.
"Ada apa Dae? Aku sedang mencuci, cepat habiskan sup mu nanti dingin"
Tanpa menoleh Minseok terus fokus dengan 1 piring yang terus menerus ia cuci, padahal sudah ia bersihkan.
"Min~ apa kau lupa aku ini tidak menyukai brokoli ?, dan kenapa kau mencuci piring itu terus-menerus. Piring itu sudah bersih Min. Ada apa dengan mu sayang? Apa kau sakit?"
Terlihat sangat jelas Jongdae khawatir dengan keadaan Minseoknya. Biasanya tak pernah seperti ini, Minseok selalu mengingat apapun.
"Ah kau benar dae~ maafkan aku, akan ku buatkan makanan baru. Kau mau makan apa ?"
Minseoke berbalik, kepalanya tertunduk. Ia merasa bersalah telah melupakan apa yang Jongdae tidak suka.
"Sudah jangan sedih, akan ku buatkan kau coklat hangat. Kau duduk saja Min"
Jongdae mengecup lembut puncak kepala Minseok, dan langsung membuatkannya coklat panas.
'Minseok kenapa menjadi pelupa? Aku khawatir, apa jangan-jangan'
.
.
.
TBC
.
.
hayoo jangan jangan apa? wkwk
thanks bgt udah baca ff debut aku /tebar confetti/
Big thanks bgt wkwk
dan jangan lupa kritik dan sarannya aku tunggu yaa
with love chenminisart
