FF/ Run And Gun / Part 1
7 April 2014 pukul 17:12
Author : Nikky-Chan
Cast : Do Kyungsoo, dll
Tittle : Run and Gun
Kyungsoo, pria berusia 20 tahun. Memiliki ciri tinggi 173 cm, kulit putih, mata bulat dan bibir tebal yang jika tersenyum akan berbentuk seperti hati. Hanya saja, itu jika dia tersenyum. Sayang sekali pria berperawakan imut itu bahkan terlalu betah dengan wajah datarnya. Semua orang yang melihatnyapun selalu tertipu dengan penampilannya.
Jika dilihat pertama kali, semua akan beranggapan bahwa namja itu adalah namja berusia setidaknya 15 tahun karena tubuhnya yang digolongkan cukup tinggi, di tambah lagi wajahnya imut. Mungkin beberapa orang bisa memprediksikan usianya yang lebih parah lagi. 10 tahun mungkin. Tapi ketika mereka mengajak Kyungsoo berbicara, maka di situlah mereka akan memilih menjauhinya karena tatapan dingin serta nada dingin dari suara Kyungsoo yang dapat membuat bulu kuduk meremang seketika.
Kyungsoo mungkin bukan hantu, tapi matanya seperti burung hantu. Semua orang yang mengenalnya menganggap wajah dan sikap Kyungsoo sama sekali tidak sinkron. Cutie Kyungsoo sangat sering berkelahi, setidaknya itu yang diketahui orang-orang yang menganggap diri mereka teman Kyungsoo. Sayang sekali Kyungsoo tak mengakuinya. Pria itu merasa tidak memerlukan teman hanya untuk menemani hari-harinya. Dia selalu mengacuhkan mereka, hanya beberapa saja yang betah berada di sekitar Kyungsoo setiap saat. Beberapa itu hanya terdiri dari 5 orang pria saja. Yang lainnya, hanya kenal, menganggapnya teman, bergosip di belakangnya, atau hanya anggap-anggapan saja ketika seseorang bertanya hal-hal mengenai Kyungsoo.
Bisa di bilang Kyungsoo itu sedikit 'nakal'. Pergi bar dan minum-minum. Sudah rutinitasnya jika sedang kebosanan. Se-bajingan apapun Kyungsoo, pria bertubuh pendek itu masih mengerti adat dengan tidak 'bermain' dengan macam perempuan penggoda. Dia sendiri berkelahi hanya ketika seseorang mengajaknya berkelahi. Tubuhnya yang pendek dan kurus itu memang terlihat gampang sekali untuk dibully. Tapi sepertinya pendapat itu akan langsung berubah setelah Kyungsoo setidaknya mematahkan beberapa tulang rusuknya.
"Hai Kyungsoo" sapa seorang pria yang memiliki tinggi yang tak jauh beda dari Kyungsoo, hanya lebih tinggi sedikit. Mungkin 1 cm. Pria berwajah malaikat. Jangan tertipu karena dia adalah seorang pemilik bar langganan Kyungsoo. Kyungsoo mengenalnya karena pria itu sok akrab sekali sejak pertama kali Kyungsoo datang mengunjungi barnya. Jadi sudah pemandangan biasa jika Kyungsoo hanya menoleh sebentar kemudian kembali meneguk minuman di gelasnya, mengacuhkannya.
Namanya Suho, tapi itu hanyalah nama samarannya saja ketika ada di bar. Nama aslinya Kim Joon Myeon. Sebenarnya nama samarannya patut di pertanyakan. Mana ada malaikat yang mampir ke Bar? Kyungsoo sendiri sebenarnya mempunyai nama samaran yang diberikan teman-temannya pastinya. D.O, dengan cara pengejaan 'Dio'. Teman-teman Kyungsoo juga memiliki nama-nama samaran mereka sendiri.
Nama teman Kyungsoo yang pertama dan paling dekat dengannya adalah Kai, nama aslinya adalah Kim Jong In. Pria berkulit tan yang tak jauh berbeda dengan Kyungsoo, karena itulah Kai dianggap yang paling dekat dengan Kyungsoo. Tapi, jika orang lain yang melihatnya. Mereka tak jauh berbeda dengan yang lainnya, di acuhkan. Tapi Kai sendiri orang yang acuh, hanya beberapa kali terhitung sejak mereka berteman mereka saling mengobrol dalam waktu lama. Hanya saja, Kai selalu memaksa untuk menjadi partner Kyungsoo ketika berkelahi. Kyungsoo tak peduli dan membiarkannya saja, jadi mungkin karena itulah mereka dianggap dekat. Mereka dekat secara emosional, karena saling mengerti.
Yang kedua adalah Zhang Yixing, pria berusia 22 tahun berkebangsaan China. Nama samarannya adalah Lay. Terdengar singkat dan keren menurutnya. Tidak perlu bingung lagi mencari cara agar bisa memanggil namanya dengan lebih enak. Tidak perlu lagi memanggil namanya "yi.." aneh sekali. Ataupun "..xing".
Yang ketiga adalah Park Chanyeol, tidak ada panggilan samaran untuknya. Jika di tanya kenapa dia tak menggunakan nama samaran, maka dia akan menjawab, "oh.. perlukah aku mengganti nama tampanku untuk diriku yang tampan ini? Jika aku memakai nama samaran yang tampan, aku takut tidak bisa kabur lagi dari kejaran para yeoja yang menggilaiku" dia gila. Narsis pula. Dia pria dengan tubuh paling menjulang tinggi diantara 'teman-teman' Kyungsoo. Tingginya mencapai 185 cm, selisih 12 cm dengan Kyungsoo. Pria itu terlihat paling konyol meskipun sebenarnya Lay tak jauh konyolnya dengannya.
Yang keempat adalah Xi Luhan, tidak memiliki nama samaran seperti Chanyeol. Terlihat paling normal dibandingkan yang lain. Hanya saja memang sangat berbeda ketika sedang berkelahi. Sepupu dari Lay yang juga berasal dari China. Tinggi, tampan dan cantik, ups. Sayangnya memang iya. Tapi, kata cantik saja bisa memicunya masuk dalam sebuah perkelahian yang berakar dari hal sepele. Baguslah, sepertinya kata cantik memang harus di hapuskan dari kamus semua orang yang ingin memujinya jika ingin selamat. Sebenarnya, kenyataan bahwa Luhan lebih dekat dengan Kyungsoo di bandingkan Kai adalah benar.
Yang kelima sendiri adalah Suho si pemilik bar. Tidak pandai berkelahi, tapi dia seorang informan yang memiliki mata-mata dimana-mana. Mereka pria dewasa dengan pekerjaan gelap yang sering dilakukan setiap malam datang. Bukan barang-barang haram yang menjadikanmu sebagai seorang pecandu, hanya persenjataan ilegal untuk orang-orang lokal sekitar saja. Biarpun Kyungsoo acuh, tak dapat dipungkiri bahwa uang memang penting untuk melanjutkan hidupnya. Apalagi pria itu tidak memiliki keluarga di dunia ini.
Awal pertemuan mereka tidak ada yang mengenakkan. Yang paling parah adalah Luhan, pria yang lebih tua 4 tahun dari Kyungsoo itu masuk rumah sakit karena Kyungsoo refleks memlintir dan menendang Luhan ke tanah. Belum sampai di situ Kyungsoo juga menginjak dada Luhan sampai pria bermata rusa itu batuk-batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Beruntung Luhan pria tangguh dan berhasil menjelaskan bahwa dia hanya gemas melihat Kyungsoo. Penyebab Kyungsoo menghajar Luhan adalah Luhan mencubit pipinya seenaknya saja, tanpa permisi ataupun apa, padahal mereka tidak saling mengenal. Akhirnya Kyungsoo terpaksa membawa Luhan ke rumah sakit. Hadiah yang pantas di dapatkan Luhan adalah di rawat di rumah sakit selama 2 minggu penuh. Kyungsoo tak menganggapnya teman, tapi menganggapnya sebagai hyungnya sendiri. Luhan memang selalu bersikap layaknya seorang kakak pada adiknya jika bersama Kyungsoo.
"Kyung, kau sudah mengerjakan tugasmu?" Kyungsoo menoleh, jika bukan karena Luhan yang menanyakannya pasti pria itu hanya akan mengangguk saja sebagai jawaban.
"Ya, aku sudah memberikan kopernya pada Chanyeol jika hyung ingin melihatnya" Luhan mengangguk mengerti lalu meninggalkan Kyungsoo yang masih terus meminum isi dari gelas yang di genggamnya, entah sudah gelas ke berapa itu. Setelah dirasa tak sanggup meminum lagi, Kyungsoo memutuskan untuk kembali ke apartemennya. Baekhyun, si bartender hanya menggeleng melihat Kyungsoo.
"Tentu saja dia tak sanggup minum lagi, dia sudah menghabiskan 10 botol besar vodka ini. Astaga.." gumamnya.
Letak bar milik Suho sangat tersembunyi. Berada di sebuah gang sempit nan gelap dengan tong sampah di ujung jalannya. Sebuah pintu tua dari besi berkarat merupakan pintu masuk menuju bar miliknya. Terdengar tidak elit sekali, tapi jangan meremehkan bagian dalam bar yang sangat jauh berbeda dengan luarnya. Tak banyak yang tahu, hanya orang-orang yang membutuhkan tentang informasi-informasi tentang senjata atau orang yang ingin menjual senjata. Suho adalah orang yang tepat sebagai seorang makelar. Makelar senjata api, pistol biasa ataupun senjata laras panjang. Bukan hanya para pemakai senjata api yang umumnya mafia saja, para kolektorpun kadang mendatangi tempat Suho untuk sekedar melengkapi koleksinya. Untuk yang satu itu Suho menjualnya secara legal dengan surat-surat yang sah. Tentu saja dengan bantuan teman-temannya transaksi berlangsung. Dia hanya menyediakan tempat dan barang saja.
Kyungsoo keluar melewati pintu masuk yang sekaligus pintu keluar dari bar Suho. Pria itu sedikit melompat ke belakang ketika kakinya tidak sengaja menyentuh –lebih tepatnya menendang sesuatu- yang entah apa itu karena keadaan sekitar yang gelap, Kyungsoo jadi tidak bisa melihatnya dengan jelas. Apalagi dia sudah mulai mabuk sekarang.
Benda itu mendongakkan kepalanya, itu artinya dia manusia. Seorang gadis dengan mata sayu memandangnya sambil tetap memeluk tasnya.
"Disini bukan tempat anak kecil untuk kabur dari rumah" sungutnya. Sebenarnya Kyungsoo ingin mengacuhkannya, tapi entah kenapa sedikit kasihan juga melihatnya. Bagaimana jika ada mafia yang lewat lalu menculiknya, menjualnya dan semacamnya. Memang sepertinya tidak mungkin mafia melakukan itu, palingan mereka akan melatih gadis itu untuk menjadi mesin pembunuh mereka.
Matanya yang semula sayu sekarang terbuka lebar dan menatap Kyungsoo dengan mata berbinar. Gadis itu berdiri –berjinjit mendekatkan wajahnya ke wajah Kyungsoo, rupanya tingginya hanya sampai dagu Kyungsoo. Berapa usianya?
"Apa kau teman Baekhyun oppa? Minhyun imnida.. bisakah kau memanggilkannya untukku? Aku tidak bisa memasuki rumah kami karena aku kehilangan kunciku" pintanya sambil memasang puppy eyesnya. Kyungsoo menatapnya datar. Dia tidak mengenal siapa Baekhyun meskipun setiap malam dia sudah dilayani oleh Baekhyun yang seorang bartender itu.
"Aku tidak mengenalnya" Kyungsoo berjalan meninggalkan gadis itu yang kini menatapnya kecewa. Gadis itu kembali pada posisinya sambil memeluk tasnya, gadis bernama Minhyun itu juga masih memakai seragam sekolahnya. Seragam SMart High School, sepertinya Kyungsoo salah meprediksikan usia gadis itu. Tubuhnya saja yang pendek, sepertinya mereka berdua sama.
Kyungsoo berbalik arah berjalan ke arah gadis bernama Minhyun itu.
"Ayo kuantar ke dalam," Kyungsoo memberikan jaket yang sejak tadi dikenakannya, kemudian menarik pergelangan tangan gadis itu untuk masuk ke bar Suho. Disana masih terlihat ramai, padahal jam dinding di bar sudah menunjukkan pukul 11 malam. Maklum saja, jam 11 malam pun bagi mereka masih terasa sore.
Ketika mereka masuk, semua mata tertuju pada mereka. Mata berkilat penuh nafsu sambil menjilat bibir mereka dengan lidahnya sendiri. Minhyun meringkuk di balik punggung Kyungsoo. Pria itu masih bertampang datar sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh bar, tanpa mempedulikan pandangan-pandangan bak setan penghuni bar.
"Dimana oppamu?"
Minhyun mengintipnya dari balik punggung Kyungsoo, kemudian menunjukkan bartender muda yang sedang menuangkan alcohol pada gelas Chanyeol. Kyungsoo langsung membulatkan mulutnya, karena dia mengenali pria manis itu.
"Hey dude, her is your girlfriend?" Lay menaik-turunkan alisnya bermaksud menggoda pria yang sekarang pundaknya dirangkul olehnya. Kyungsoo memutar bola matanya malas, mengacuhkan Lay yang bertanya menggoda padanya. Kyungsoo menarik pergelangan tangan Minhyun dan berjalan ke arah meja bartender. Sang bartender bernama lengkap Byun Baekhyun itu membulatkan matanya melihat adiknya meringkuk takut dari balik punggung Kyungsoo.
"Oppa..." Chanyeol menoleh dan ikut sedikit terpesona dengan gadis yang bersembunyi di balik punggung Kyungsoo. Tubuhnya mungil, pipinya gembil, bibirnya merah menggoda, tapi dari setiap pesona yang dimilikinya matanya menatap polos ke arahnya. Lebih tepatnya ke arah Baekhyun yang berdiri di depannya. Baru ingin bicara dan bermaksud menggoda Kyungsoo, karena dia kira Kyungsoo sudah memiliki kekasih suara Baekhyun membuatnya menoleh ke arah pria itu.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Baekhyun.
"Aku menghilangkan kunci rumah, jadi tidak bisa memasuki rumah. Taemin sedang keluar kota bersama keluarganya jadi aku tidak bisa menunggumu di rumahnya. Lagipula sekarang sudah jam 11 malam, bukannya sekarang jadwalmu pulang. Seharusnya sekarang kan jadwal Sehun yang bekerja" ocehnya panjang yang diakhiri dengan mengerucutkan bibirnya. Baekhyun terkekeh dan keluar dari wilayah kekuasaannya menghampiri adiknya.
Kyungsoo yang merasa tugasnya sudah selesai berbalik dan berjalan meninggalkan bar lagi setelah Baekhyun meraih pergelangan tangan Minhyun. Pria itu tidak menghiraukan Baekhyun yang berteriak mengucapkan terima kasih.
"Oppa itu siapa?"
"Kau bisa memanggilnya D.O.." padahal Baekhyun sudah mau menjawabnya, tapi kalah cepat dengan Chanyeol yang sekarang berjalan ke arahnya. Baekhyun melindungi adiknya di balik punggungnya. Baekhyun tahu Chanyeol tidak jahat, tapi dia gampang tergoda dengan yang imut-imut seperti adiknya. Jadi antisipasi saja. Chanyeol hanya tersenyum miring melihat reaksi Baekhyun yang menurutnya sedikit berlebihan.
"Wow.. slow Baekhyun-sshi, aku hanya ingin menyelamatkan adikmu" tangan Chanyeol meraih kantong jaket yang dikenakan oleh Minhyun, jaket Kyungsoo. Dan didapatinya sebuah pistol kecil dari dalamnya. Chanyeol tersenyum remeh ke arah Baekhyun yang masih menatapnya tajam.
"Lihat?" Chanyeol menunjukkan pistol yang di dapatnya dari jaket Kyungsoo, ".. well little puppy, salam kenal. Aku Chanyeol"
"Dan aku Lay" kedua orang itu lalu saling merangkul dan tertawa terbahak-bahak mengikuti jejak Kyungsoo meninggalkan bar. Meninggalkan Baekhyun dan Minhyun yang menatap heran kedua orang itu.
"Mereka tidak gila kan?" tanya Minhyun polos. Baekhyun hanya memberikan jawaban dengan kekehannya mendengar pertanyaan polos adiknya. Well, sebenarnya adiknya tak jauh beda dari orang-orang itu. Begitu juga dengannya. Bedanya mereka berdua hanya berkelahi untuk melindungi diri. Baekhyun tidak terlalu khawatir jika ada seseorang yang menggoda adiknya, karena adiknya sudah menguasai banyak jurus hapkido untuk membela diri. Tapi yang Baekhyun takutkan adalah jika ada seseorang yang mempengaruhi otak polosnya. Kyungsoo bukan ancaman karena pria itu pasti acuh pada adiknya. Heran juga melihat Kyungsoo mau repot-repot mengantar adiknya ke dalam bar dan memakaikannya jaket, karena malam ini memang terasa dingin sekali.
"Aneh" gumamnya
TBC
