Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rate : T
Pairing : SasuSaku
Waning : OOC,GAJE,TYPO,yang berminat boleh baca.
Genre : Romance,Drama
~0o0o0o0o0o0o0o0o0o~
.
.
Don't like,don't read!
.
.
Seorang gadis tengah mengayuh sepedanya dengan tergesa-gesa menuju Konoha High School. Dia terlihat kelelahan, karena banyaknya tenaga yang ia gunakan untuk mengayuh sepedanya hingga peluh membasahi wajahnya.
"Haruno Sakura! sudah kukatakan berkali-kali jangan sering terlambat ke sekolah!"
Itulah sambutan yang diterima gadis berambut pink ini,Haruno Sakura. Gadis yang tidak pernah absen dari ruang bimbingan konseling atau BK yang dibimbing oleh Guy Maito. Sakura yang melihatnya hanya terdiam. Ia bukanlah gadis yang selalu melawan jika dibentak seperti ini.
"Sumimasen,sensei! Tadi aku-,"
"Membantu orang tua menyebrang? Membantu anak kecil? Atau alasan lainnya,hm?"
Sakura tak bisa mengelak,karena ucapan guru di depannya ini semua tepat! Entah kenapa juga ia bingung, setiap pagi selalu menjumpai seseorang kesulitan di perjalanan.
"Baiklah,hari ini aku memaafkanmu. Cepat kembali ke kelas."
.
.
"Forehead! aku juga setuju saja kalau kau masuk ruang BK setiap harinya. Terlebih lagi menggunakan alasan yang mainstream begitu,apa kau tak bisa berbohong sedikit?"
Gadis di depan Sakura ini,Yamanaka Ino. Seorang putri Yamanaka Corp,cantik,dan dijuluki ratu gosip. Sakura juga heran kenapa bisa mempunyai teman sehebat ini,dan tentu saja sebenarnya Sakura tak kalah hebat dengan sahabatnya.
Sikapnya yang ceria,anak dari pengusaha sukses Haruno Corp,entah kenapa kelakuannya sangat cerewet, saat ini duduk dibangku kelas 1 SMA masih belum pernah merasakan manis pahitnya cinta.
"Jadi,kenapa kau bisa terlambat tadi?"
"Hm,membantu anak yang terjatuh! Anak itu tampan sekali,"
"Hah? Itu lagi? Membosankan!" ujar Ino malas sambil menyeruput jus kotaknya. Sakura pun tak menyangka kenapa dia selalu bertemu orang yang kesulitan di tengah jalan. Tapi bukannya tidak mau diantar dengan mobil,Sakura lebih memilih menaiki sepeda karena hobinya.
~0o0o0o0o0o0~
"Tadaima."
Sapa Sakura ketika memasuki rumahnya yang terlihat megah. Para pelayan berderet di sekitar pintu sambil menunduk hormat,walau sebenarnya ia sangat risih diperlakukan seperti ini. Perlahan ia melangkakan kakinya untuk mencari orang tuanya
"sakura? kau sudah pulang nak?"
Sakura terlihat heran ketika menemukan orang tuanya tengah asik mengobrol di ruang tengah. Entah kenapa ia bingung melihat ekpresi orang tuanya yang terlihat berseri-seri. Sakura kemudian mendudukan dirinya ke samping kaa-sannya dengan gugup.
"Err,kaa-san? Kenapa wajah kalian berseri begitu?"
"Yak! Tepat Sakura,kaa-san dan tou-san ingin membicarakan sesuatu!"
Sakura memandang bingung. Sementara yang tambah membingungkan ia melihat orang-orang ber -jas hitam berderet di belakang kursi. Sebenarnya ini hari apa? April mop? Oh bukan! Ini masih pertengahan Februari.
"Sakura kami memutuskan untuk menjodohkanmu dengan Uchiha Sasuke sang direktur Uchiha Corp!"
Entah angin apa yang membawanya,kini Sakura terlihat membeku. Suasana yang hangat kini berubah menjadi dingin. Ia berfikir,mengapa harus pakai acara perjodohan segala? Apa mereka tidak tau ini zaman apa?.
"Tunggu! Apa maksudnya ini?! Tentu saja aku tidak mau."
Haruno Mebuki,kaa-san Sakura perlahan memberikan deathglare ke putrinya,sementara sang tou-san hanya tersenyum.
"Saat ini kau akan menjadi anak baik kan,Sa-ku-ra?"
Sakura tersentak. Benar-benar hari yang buruk! Sebegitukah cara orang tuanya menjodohkannya? Bukankah ada Karin-nee yang masih bersekolah di Paris bisa menggantikannya? Hell,yeah ini memang kejam.
Perlahan lamunan Sakura buyar ketika sang pria ber-jas itu memegang lengannya hingga ia tak bisa bergerak. Ia panik sambil meneriaki nama sang kaa-san,namun bukannya menolong,sang kaa-san malah melambai dengan penuh senyuman.
Sakura membeku seketika. Yang dipikirannya hanyalah seorang pria tua memakai tongkat tengah melambai-lambai ke arahnya. Sakura menggeleng keras,yang ada dipikirannya sekarang adalah bagaimana cara kabur dari perjodohan ini.
.
.
'Bagaimana ini,kenapa mataku harus ditutup segala?! Apa jangan-jangan kaa-san dan tou-san berbohong dan ingin menjualku?' pikir Sakura kacau ketika sang pria ber-jas itu menutup matanya. Mereka membawa Sakura entah kemana dengan sebuah mobil hingga yang Sakura dengar hanya sebuah hening karena sepertinya mobil ini kedap suara.
Mungkin sudah sampai,mereka membawa Sakura menuju sebuah tempat. Sakura yang tak bisa melihat apapun karena matanya ditutup,dan hanya menghela nafas. Ia berfikir mungkin ini hanya lelucon.
"Tuan,kami sudah membawa Haruno Sakura. seperti kata anda,ia sangat susah jika kami bawa ke sini,"
'Hei! Siapapun yang di perlakukan seperti itu pastinya akan memberontak!' pikir Sakura kesal ketika mendengar pembicaraan di sebuah ruangan.
"Hn,sebaiknya kau melepaskannya Kakashi. Aku tak ingin gadisku memberikan kesan buruk saat pertama bertemu,"
"Baik,tuan!"
Perlahan seseorang yang dipanggil Kakashi itu membuka penutup mata Sakura,namun yang pertama Kakashi lihat adalah wajah masam Sakura karena tak senang jika dianggap seperti barang.
Sakura yang semula menunduk,perlahan mengangkat kepalanya. terlihat beberapa pelayan perempuan berbaris di sekitar meja sang 'Direktur' yang tengah duduk membelakanginya sehingga ia tak bisa melihat jelas wajah calon tunangannya.
Drap...drapp...
'BRAK!'
"Hei,apa maksudmu memperlakukanku seperti itu? kau pikir aku sebuah mainan?"
Semua orang yang menyaksikan adegan Sakura tampak terkejut sekaligus keringat dingin. Apakah gadis itu akan selamat jika membentak bosnya dengan kasar seperti itu? perlahan kursi itu berbalik arah hingga menghadap Sakura.
"Hn,kau memang mainanku Haruno Sakura,"
"Eh?ka-kau kan?"
"Hn? Aku Uchiha Sasuke direktur uchiha corp."
Sakura membatu sambil menunjuk sasuke lancang,membuat Kakashi tadi langsung bertindak.
"Kakashi,biarkan saja jangan menghalangiku,"
"Baik,tuan."
Presider itu turun dari kursinya yang empuk seraya menghampiri Sakura, ia tak bisa berhenti terkejut ketika mengetahui bahwa Uchiha Sasuke adalah seorang bocah yang ditolongnya tadi!.
"E-eh? Kau kan masih bocah?! Jangan bercanda!"
"He? kau tidak percaya?"
Sasuke yang kini tingginya mencapai telinga sakura hanya memandang gadis di depannya ini sejenak,kemudia tersenyum tipis. Perlahan ia menarik kerah Sakura yang masih mengenakan seragam mendekat ke arahnya.
'CUP'
Sakura membelakkan matanya terkejut. Bisa-bisanya ciuman pertamannya diambil oleh bocah ingusan ini! Benar-benar hari yang menyebalkan.
.
.
TBC ..
