Title: The Precious Things

Author: Besajoy

Disclaimer: The casts belong to God and this story is mine.

Genre: Friendship, Romance, a bit Family, AU.

Rating: T

Cast: See the poster and guess who.

Summary: Ketika salah seorang dari keenam sahabat menghilang secara tiba-tiba tanpa kabar lalu pada akhirnya terbongkarlah latar belakang permasalahannya. Disaat itu mereka benar-benar belajar bagaimana makna pentingnya sebuah persahabatan dan cinta yang sesungguhnya.

Warning: GS a.k.a Gender Switch. This changes uke's gender to girl. Main characters have same age.

A/N: Seeing the poster and reading the genres ARE IMPORTANT.

As usual, full of the exaggerated words LOL.

If you don't like genderswitch fanfiction, go away. Thank you.


Prolog:

Persahabatan itu diibaratkan sebagai sebuah peti dan ibaratnya sebuah peristiwa itu ditulis pada secarik kertas. Maka di dalam peti itu pasti terdapat berbagai puing kertas yang di dalamnya tertulis banyak peristiwa dari berbagai jenis, mulai dari kenangan sampai rahasia, dari berbagai waktu pula.

Namun, adakalanya suatu saat, ada kertas yang sengaja tidak ditaruh di dalam peti oleh sang penulis dan disimpan rapat-rapat dalam genggaman tangan sendiri—karena apabila ia menaruh kertas itu di sana, pasti akan terbaca oleh yang lain ketika membuka peti itu, cepat atau lambat, dan apa yang tertuang di sana akan terkuak.

Itulah yang dilakukan seorang gadis yang berambut hitam lurus panjang itu saat ini.

Ia memandangi sebuah foto yang terpajang di dompetnya dengan perasaan berdosa yang teramat dalam. Foto itu merupakan fotonya serta kelima sahabatnya yang lain yang diambil ketika mereka mengunjungi salah satu mal di Korea Selatan. Ekspresi bahagia yang terpancar dari mereka semua—termasuk ia sendiri, justru membuatnya terhujam. Ia merasa sudah mengkhianati para sahabatnya itu, yang sudah membuatnya merasa bahagia selama ini, karena sudah menyimpan rahasia besar dari mereka.

Padahal salah satu simbol persahabatan ialah kepercayaan. Ia tahu betul akan hal itu. Bukan, bukannya ia tidak percaya pada mereka. Ia hanya takut akan resiko yang ada apabila rahasia itu sampai terbongkar.

Air mata akhirnya jatuh juga dari ujung matanya.

Hati ini rasanya seperti disayat secara perlahan. Rasa perih mulai meluber keluar. Sifat korosifnya mulai mengikis hatinya, berusaha merubuhkan pertahanannya akan temboknya yang sudah dibangunnya selama ini.

Apalagi ketika ia memandang ulang foto itu dan mulai terfokus ke satu titik. Salah seorang di antara mereka yang merupakan lawan jenisnya. Sahabatnya sekaligus cinta rahasianya. Wajahnya yang selalu memikat hatinya untuk kali ini malah meluluhlantahkan semua ketegaran hatinya. Terbentuklah banjir air mata di pipinya beserta isakan tangis yang tak lagi kuasa ditahannya. Tubuhnya pun bergetar seiring dengan hatinya yang berguncang.

Ia merasa sudah tak pantas lagi untuk menjadi sahabatnya, juga mereka yang lain. Ia tak pantas untuk berada di sisi mereka semua.

Ia tahu, ia memang pengecut, sudah bersikap seperti ini bahkan pada sahabat-sahabatnya sendiri.

Bahkan hingga saat ini ia masih terlalu rapuh untuk menerima tantangan hidupnya. Terbukti dari kedua pipinya yang basah oleh air matanya sendiri karena mengingat hal itu. Belum lagi akan tantangan berikutnya yang sudah siap menghadangnya. Meski ia sadari bahwa ini pun adalah dampak atas pilihan hidup yang telah ia ambil.

Kedua tangannya menutup dompet yang ia pegang dengan kuat, seolah meluapkan rasa muak yang tumpah di benaknya, pada dirinya sendiri. Ia melengos. Ini bukan dirinya yang biasanya, yang penuh dengan keceriaan serta keoptimisan. Jiwanya seakan sudah tergolek tak berdaya, walaupun raganya masih sanggup tegak di atas tanah keras ini.

Kini, harapan yang hanya terlihat cercahnya hanya satu. Semoga Tuhan bisa turun tangan untuk membantunya pulih kembali.


A/N:

Bawa FF baru! Hehehe XD

Sebenarnya ini FF yang saya maksud buat ultah Kyuhyun. Tadinya mau dibikin oneshoot, eh jadinya panjang. Ya udah deh XD

Oh iya, kalo mau dilanjut, bentar lagi terungkap deh siapa orang yang ada di prolog ini.

SO,

TBC or NOT?