TWOSHOT
Pairing : MEANIE/MinWon
Cast :
-Jeon Wonwoo
-Kim Mingyu
-Others
Warn! This is BOYS Love Story, So? Don't Like Don't Read!
.
Enjoy!
.
.
"Murahan!"
PLAK
Bocah berusia 6 tahun itu menangis melihat Ayahnya menampar sosok Ibunya, ia mengintip dari balik tembok, Ibunya terjatuh dan terguling
"Kau saja yang terlalu bodoh kau tahu? Hahaha" Ibunya tertawa entah karna apa
Wonwoo yang tidak mengerti, hanya menatap sedih pertengkaran keduanya. Ia takut sekali sekarang, Wonwoo menggigiti kukunya. Ia marah kepada Ayahnya yang memukul ibunya, padahal Ayah sendiri yang berkata memukul orang itu tidak boleh
"Bawa wanita jalang itu keluar dari sini!" teriak Ayahnya
"Dan kau! Aku akan segera mengurus perceraian, dan jangan pernah kembali kesini!" lanjut Ayahnya, yang membuat Wonwoo semakin menangis
'Ibu akan pergi? Ayah jahat, aku benci Ayah' batin Wonwoo dalam hati
"Aku tidak peduli! Hahaha. Banyak yang lebih kaya darimu! Hahaha AKU TIDAK PERNAH MENCINTAIMU BODOH HAHAHAHAHA" ucap Ibunya sekaligus ditarik keluar dari rumah mewah itu
'Apakah yang namanya cinta setragis ini?' tanya Wonwoo pada dirinya sendiri, Ia segera berlari kekamar saat Ayahnya melihatnya
'aku tidak akan jatuh cinta, atau mencintai'
.
.
12 tahun kemudian
Seorang Jeon Wonwoo sudah tumbuh menjadi remaja tampan, tinggi, dan berkharisma. Banyak wanita yang tergila-gila padanya. Tapi Ia menjadi orang yang sangat dingin dan acuh.
Temannya hanya dua orang yaitu Hansol dan Seungcheol, tapi karna mereka banyak gaya dan aneh, dua orang itu memakai nama lain, Vernon dan . Dan mereka akan emosi kalau dipanggil nama asli, hanya orang tertentu yang memanggil mereka nama asli
Wonwoo dan berteman sejak SMP, sedangkan Vernon pas SMA. Coups sudah punya pacar, dan Vernon masih single sama seperti Wonwoo, tapi Wonwoo tidak peduli sama sekali
.
Wonwoo berjalan ke kelas nya dengan headset ditelinganya, ia memasukkan tangannya ke kantung celananya, membuat ketampanan nya bertambah. Wajahnya yang datar dan dingin, membuat wanita-wanita berbisik-bisik akan ketampanan nya
"Yoo bro Wassup!"
Tiba-tiba Seungcheol datang dan merangkulnya, dengan Hansol disebelahnya
"Hm" jawab Wonwoo tanpa lanjutan
"Nampaknya kau dalam mood yang kurang baik hari ini" Seungcheol sedikit memijat pundak Wonwoo
"Bukankah memang seperti itu setiap hari?" tanya Hansol
Wonwoo berhenti berjalan, Seungcheol dan Hansol ikut berhenti (mereka sedang menahan tawa). Wonwoo menatap mereka berdua, lalu menendang tulang kering keduanya
"Ad-uh hahahahahhahahhahahaha aww hahahahaha" Seungcheol tertawa sambil memegangi lututnya
Mereka berdua tertawa di tengah lorong, dan tidak peduli tatapan aneh guru atau siswa yang lewat
.
Wonwoo menaruh tas nya asal, dan mengeluarkan buku sejarahnya, lalu duduk. Ia memainkan ponsel nya, Seungcheol dan Hansol datang dengan wajah merah dan mata berair. Wonwoo mengacuhkan kedua orang itu sampai guru datang.
"Buka halaman 276"
.
Wonwoo berjalan keluar kelas sendiri, ia mau ke kantin, Seungcheol dibawakan bekal oleh pacarnya sedangkan Hansol tidur.
"Jeon Wonwoo" panggil seorang guru
'Damn' ia lapar sekarang dan tidak ingin berurusan dengan siapa-siapa
"Ya Songsae-nim?" Wonwoo membalikkan badannya
"Tolong panggilkan Kim Mingyu di lapangan basket ke ruang guru ya" pinta guru itu
"Iya Songsae-nim" jawab Wonwoo
"Terima kasih" guru itu berjalan pergi
Wonwoo mengacungkan jari tengah dibalik kantung celananya.
.
Wonwoo masuk ke ruangan yang isinya lapangan basket, lapangan itu terlalu banyak murid dan ia tidak tahu yang mana Kim Mingyu
DUK
Sebuah bola terlempar dan terkena perut lapar Jeon Wonwoo, hal itu tentu saja memancing emosi seorang Jeon Wonwoo. Seketika ruangan itu sepi dan semua orang menatap Wonwoo
"Siapa tadi" tanya Wonwoo
Semua orang menunjuk sosok yang sedang mengikat tali sepatunya. Ketika orang itu berdiri, Ia celingak-celinguk
"Jisoo Hyung ada apa sih?" tanyanya ke namja berkantung mata, karna hanya namja berkantung mata itu saja yang tidak menunjuknya
Namja bekantung mata itu melirik kearah Wonwoo, dan membuat sosok tinggi itu ikut melirik kearah Wonwoo
Wonwoo merasa hatinya sedikit berdesir ketika melihat wajah tampan milik namja tinggi itu, buru-buru ia tampik perasaannya. Wonwoo berjalan mendekati namja tinggi itu dan ia berdiri tepat di depannya saambil menatap namja itu tajam
"Siapa namamu?" tanya Wonwoo dingin
"Kim Mingyu" jawabnya
'Inikah orang yang dipanggil Songsae-nim sialan tadi?' tanya Wonwoo dalam hati
"Ikut aku" Wonwoo berbalik dan jalan
"Haruskah?" tanya namja tinggi itu
Semua orang yang di lapangan itu kaget dengan pertanyaan dari 'Kim Mingyu'. Wonwoo menghentikan langkah nya dan sedikit menyeringai
'Baru kali ini ada yang seperti ini' batin Wonwoo
Wonwoo membalikkan badannya, dan menatap Mingyu santai. Orang-orang yang ada di ruangan itu kaget lagi karna baru pertama kalinya sosok Jeon Wonwoo berekspresi seperti itu
"Mau tidak?" tanya Wonwoo balik
"Sebenarnya tidak, karna aku sedang main basket" jawab Mingyu
"Yasudah, ini permintaan Choi Songsae-nim. Bukan permintaanku" Wonwoo mengetukan sepatunya ke lapangan basket tempat ia berdiri
"Kau tidak bilang" Mingyu berjalan kearah meja diujung lapangan dan menulis sesuatu
Mingyu berjalan kearah Wonwoo, sebelumnya ia diberitahu Chan bahwa sosok minim ekspresi itu seorang Sunbae
'Menarik' batin Mingyu, ia sedikit menyeringai
"Ayo kita bertemu Choi Songsae-nim , Wonwoo Sunbae-nim" ucap Mingyu setelah melihat name tag Wonwoo
Namja tinggi itu merangkul Wonwoo, dan mulai berjalan. Tapi Wonwoo diam saja, dan melepaskan rangkulan Mingyu kasar
"Kau saja" ucap Wonwoo dingin
"Tapi aku tidak tahu dimana ruang guru Sunbae-nim" jawab Mingyu dengan wajah sok polos dan suara polos yang dibuat-buat
"Cari sendiri" Wonwoo berjalan keluar lapangan basket
Mingyu mengikuti Wonwoo yang sudah keluar ruangan, ia menggenggam lengan Wonwoo. Wonwoo berbalik dan menatap Mingyu, ia sangat lapar sekarang dan namja aneh ini terus mengganggunya
"Sunbae manis-manis kok galak sih" ucap Mingyu
Dan sekarang ia benar-benar kesal, baru kali ini dia dibilang seperti ini. Wonwoo melepas tangan Mingyu di lengannya, ia mendorong Mingyu ke tembok dan menarik kerahnya. Wonwoo menatap Mingyu tajam
"Kau mau menciumku Sunbae-nim? Bibirku akan selalu terbuka untukmu" tangan Mingyu memeluk pinggang Wonwoo. Untungnya lorong ini kosong sekarang
"Sekali lagi kau berkata dan berbuat seperti ini, mati kau" ucap Wonwoo dingin
Wonwoo melepaskan pelukan Mingyu, tapi bocah tinggi itu tidak melepaskannya. Dan semakin mengeratkannya
CUP
Mingyu mencium sekilas bibir Wonwoo
"Kau sangat imut Sunbae-nim" ucap Mingyu
Wonwoo semakin panas dan emosi sekarang, ia menonjok wajah tampan milik Kim Mingyu dengan keras
"Bajingan" geram Wonwoo
Wonwoo meninggalkan Mingyu, sedangkan Mingyu senyum-senyum tidak jelas sambil memegang pipinya, ia menatap kepergian Wonwoo
'Kau milikku' batinnya dalam hati
.
Wonwoo benar-benar emosi hari ini, ia berjalan kearah tempat parkir. Dan mendapati Mingyu memeluk pinggang seorang wanita, Wonwoo menatap sebentar mereka dengan tatapan yang sulit diartikan, Mingyu menatap balik Wonwoo, tapi Wonwoo buru-buru mengalihkan tatapannya. Ia melanjutkan langkah nya, dan akhirnya sampai di tempat parkir
Wonwoo menaiki motornya lalu ia memakai jaket, masker, dan headset nya. Ia ingin menggenakan helm nya, Tapi tiba-tiba ada tangan yang memeluk pinggangnya.
"Hai Sunbae manis" terdengar suara menggelikan (menurutnya) milik Kim Mingyu di telinganya
"Kau terlalu imut untuk menyetir motor" lanjut namja tinggi itu
Wonwoo melepaskan pelukan Mingyu, dan langsung meninju perut namja tinggi itu. Lalu ditariknya lagi kerah mingyu. Ia kesal dilecehkan terus oleh namja tinggi itu
"Dengar Hoobae-nim, kau harus memiliki sopan santun ke Sunbae mu, arrachi?" ucap Wonwoo dingin diiringi dengan tepukan di kepala namja tinggi itu
Wonwoo langsung memakai helmnya, dan menyalakan motornya. Ia langsung mengendarai motornya menjauh dari sekolah.
'Kau pasti akan jadi milikku' batin Mingyu
Namja tinggi itu menyeringai sambil memegang perutnya
.
"Selamat datang, tuan muda" ucap para Maid
Wonwoo sedikit tersenyum membalas Maid itu
"Apa tuan muda ingin makan sekarang?" tanya seorang Maid
Wonwoo mengangguk, lalu ia menaiki tangga dan berjalan menuju kamarnya. Ia melihat jam dan waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore
Ia mengganti bajunya dengan celana pendek yang kendor dan kaos polos tanpa lengan, ia memakai sedikit parfum lalu mengambil jaket dan tasnya
Wonwoo memakan makan siang-sore nya, dan mengambil botol minum dan kunci motornya. Ia memakai jaketnya dan langsung pergi ke tempat Boxing
.
Wonwoo meninju samsak tinju itu dengan keras, ia benar-benar emosi hari ini. Mungkin para wanita fansnya akan menjerit-jerit sekarang, Wonwoo terlihat sexy saat keringatan seperti ini
'Kim Mingyu bajingan, brengsek, sialan' batinnya
BUK
BUK
BUK
'Apa yang salah denganku?'
BUK
Ia merasa aneh saat Mingyu mencium dan memeluknya tadi
'Ini aneh'
Dia juga merasa aneh saat Mingyu memeluk pinggang wanita tadi
BUK
'Kim Mingyu hanya seorang bocah ingusan tanpa sopan santun'
BUK
'Ciuman pertama ku diambil dia'
BUK
'Brengsek'
BUK
.
"Selamat datang dan selamat malam, tuan muda" sapa seorang Maid
"Ya" jawab wonwoo
Wonwoo memakan makan malamnya dengan tenang, tiba-tiba ia teringat Ayahnya. Seketika ia menghentikan makannya
"Ahjumma, Ayah dimana?" tanyanya
"Tuan sedang melakukan perjalanan bisnis di London tuan muda, mungkin Beliau akan pulang nanti tang-"
"Ya, terima kasih" potong Wonwoo
Ia minum airnya sampai habis, dan langsung berjalan ke kamar mandi
.
Di Kamar mandi ia melepas bajunya kasar, setitik air mata keluar dari matanya. Ia mentap bayangannya di cermin, nafasnya terengah-engah. Ia benci dirinya
"AAKH" Wonwoo teriak
Ia meninju cermin itu berkali-kali dengan kedua tangannya, ia benci dirinya, ia benci Ayahnya yang tak pernah memikirkannya, ia benci ini semua, ia lelah dengan hidupnya
Setelah puas meninju ia terduduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya yang berdarah
'Kenapa'
'Kenapa mesti aku'
Ia mengacak rambutnya kasar, lalu menjambaknya
'Aku lelah'
.
Tbc
.
.
ANNYEONG! Author Lia update lagi^^
TWOSHOT gak papa kan? Semoga pada suka =)
Makasih banyak buat dukungan dan review buat Lia&Jio yaa
Jangan lupa review nya^^
Sekian dan terima kasih
.
.
-Lio (Lia Jio)
