CHAPTER 1: MYSTERIOUS CLOWN

COUNTDOWN TO CHAOS

By: Pluto Relinquish

Eh, padahal Zombie Incoming! aja belum selesai, masa tiba-tiba buat crossover baru lagi :O?

Yah, anggap saja tiba-tiba saya punya ide baru lagi.

Dan kalau ada kesalahan, mohon dimaklumi ya :D!

Ahh, nggak usah banyak bacot. Langsung yuk :)!

ENJO….

Jester: "Yoo-hoo!"

Pluto: "Apa?"

Jester: "Jangan terburu-buru, planet yang dibuang! Kamu lupa disclaimernya, planet bodoh!"

Pluto: "Planet yang dibuang?" Lihat saja kau! HAAAA! (Baru ingin memukul, Jester hilang)

Pluto: "Kemana kau?"

Jester: (Muncul tiba-tiba di belakang Pluto). "Zowie, hampir saja."

Pluto: "Hey, kau. Lihat saja kau… (Langkah dihentikan oleh Detektif Cilik)

Ai: "Badut itu ada benarnya, kau tahu."

Conan: "Yah, kenapa kau marah hanya karena dia mengatakan kau lupa disclaimer-nya?"

Pluto: "Iya juga sih. Yaudah, Jester, Anak-anak, ayo, ikutan ngucapin disclaimer-nya.

Ayumi: "Detektif….."

Mitsuhiko: "Conan….."

Genta: "Dimiliki oleh..."

Ai &Conan: "Aoyama Gosho!"

Jester: "Devil May Cry hak ciptanya bersama Hideaki Itsuno & Tsuyoshi Tanaka.

Pluto: "Cerita ini punya saya dong!"

All: Tanpa basa-basi, enjoy! Don't like? Don't read. Read? Review!

Warning: Abal, Gaje, OOC, AU, etc.

ENJOY! (Or I will crash you planet)

Target 1!

Ayumi baru saja pulang sekolah jam 3 setelah memecahkan kasus kesialan Genta.

"Selamat sore", kata Ayumi.

"Habis dari mana saja kau?", Tanya ibu Ayumi yang menghawatirkan anak kesayangannya tersebut.

"Memecahkan kasus, ma, emangnya kenapa?", kata Ayumi sepolos mungkin.

"Ohh, ya sudah, ibu kira kamu ada apa. Cepat cuci muka & kaki, terus makan, terus tidur siang.", perintah ibu Ayumi.

"Iya ma.", Kata Ayumi.

Setelah cuci muka, Ayumi menghempaskan tubuhnya yang agak sedikit capek ini ke springbed yang empuk, nyaman, dan damai.

Bagi Ayumi, mungkin saat ini, dia bagaikan tidur di awan Cumulonimbus.

"Ayumi, makan!", perintah ibu Ayumi.

"Iya, ma, sebentar.", kata Ayumi pelan karena dia terlalu nyaman di tempat tidur.

Anak kecil, katakanlah, apakah kau nyaman di tempat tidurmu?

"Huh? Siapa itu?", kata Ayumi heran karena ada suara yang bukan suara ibunya, bukan juga ayahnya, karena ayahnya lembur, lalu dia bangun dari tempat tidur.

Hihihi, kau tak perlu tahu siapa aku, yang penting, Ayumi, maukah kau menolongku?

"Darimana kau tahu namaku? Pokoknya, dengarkan aku, Tuan Badut, aku tidak akan menolongmu, karena aku tidak mengenalmu, dan tak akan mengenalmu!", kata Ayumi dengan marah, dan Ayumi yakin itu suara badut, karena dia mengenali ciri-ciri suara badut.

Jika kau tidak mau, Ayumi, aku mungkin harus memaksamu!

"Tidak akan!", geram Ayumi.

Baiklah, aku tidak mau tahu lagi! Rasakan ini!

"Apa yang….Ahhh!"

Ayumi merasakan sakit di kepalanya, sakitnya sangat luar biasa sampai mungkin mengalahkan rasa sakit akibat benturan bertubi-tubi.

"Dasar…tuan badut…..kau…", kata Ayumi dengan pelan, lalu Ayumi perlahan mulai kehilangan kesadaran, lalu akhirnya pingsan.

Ayumi Yoshida, akhirnya aku dapat kau. Hyahahahahaha!

Tiba-tiba, di kamar Ayumi ada sesorang, dengan membawa sebuah buku, tak punya alis dan bekas luka yang berdenyut-denyut. Lalu orang itu membawa Ayumi yang pingsan.

"Ayumi Yoshida…."

Lalu orang itu, bersamaan dengan Ayumi, hilang begitu saja.

Target 2!

Genta sedang makan di salah satu restoran favoritnya, Sushi Gin. Dan kerakusan Genta membuat orangtuanya harus menghabiskan uang banyak. Kenapa? Karena Genta baru saja makan 10 sushi!

"Ehh, aku ke toilet dulu ya.", ijin Genta ke kamar mandi.

Lalu, Genta pun ke kamar mandi. Setelah 5 menit dia membuang air besar, dia pun bergegas menuju mejanya.

Hmmm, apa makananmu enak, anak kecil?

"Hoh, siapa ini?", kata Genta heran melihat tak ada siapapun di toilet.

Hyahahaha, tak usah repot-repot aku memperkenalkan diri. Yang aku mau, Genta, adalah maukah kau membantuku?

"Ohh, baik, tuan! Asalkan ada makanan, aku mau saja.", kata Genta langsung mengiyakan.

Hohoho, kalau begitu…..

Tiba-tiba Genta mencium bau yang amat sangat bau, seperti bau kerang busuk.

"Ehhhh, kenapa rasanya seperti bau kerang busuk?", kata Genta menutup hidungnya karena bau yang amat sangat tersebut.

Tak tahan dengan baunya, Genta pun mendesak keluar, tapi ternyata pintunya terkunci dari luar. Akhirnya, tak berapa lama, Genta pun pingsan.

Lagi-lagi, orang yang membawa Ayumi kembali. Kali ini dia akan membawa Genta yang sedang pingsan.

"Genta Kojima….."

Sekali lagi, bersamaan dengan Genta, orang itu menghilang lagi.

Target 3!

Mitsuhiko baru saja bangun tidur. Setelah itu, dia mencuci muka dan kaki. Lalu, dia seperti ingin menyanyi, karena perasaannya sedang galau.

Setelah menyanyi beberapa lagu, Mitsuhiko, merasa dia tak perlu menyanyi lagi, dia lalu mau menonton TV.

Jadi, anak kecil, kau suka menonton TV, ya?

"Hoooaaaahhhmmm, siapa itu?", gumam Mitsuhiko karena masih mengantuk.

Lihat di belakangmu, Mitsuhiko!

Tanpa berpikir 2 kali, Mitsuhiko langsung nengok ke belakang, unuk melihat seseorang dengan wajah dan baju badut, dan dia juga sepertinya membawa tongkat sulap

"Hoooaaahhhmmm, kau mau apa, Tuan? Kenapa kau tahu namaku?", kata Mitsuhiko masih mengantuk.

"Namaku Jester, dan aku ingin meminta bantuanmu", Jester memperkenalkan dirinya dengan merunduk hormat.

"Bantuan apa, Jester?", tanya Mitsuhiko

"Nanti kau akan segera tahu, nak."

Secara tiba-tiba, ada cahaya dibawah kaki Jester, lalu Jester memukul pantatnya, dan lalu tenggelam bersama cahaya itu, dan akhirnya hilang.

"Huh, ada-ada saja.", kata Mitsuhiko sambil kembali membaringkan dirinya ke tempat tidur karena terlalu capek.

Secara tiba-tiba, Mitsuhiko terhisap kedalam tempat tidurnya sendiri dalam keadaan terlelap, lalu akhirnya menghilang ditelan tempat tidur tersebut.

Target 4!

"Aku pulang", kata Conan baru pulang setelah menginap di rumah professor.

"Conan, darimana saja kau? Shinichi terus menghawatirkanmu, kau tahu. Dia takut kalau kamu ada apa-apa.", kata Ran.

"Iya, mungkin aku harus menjelaskannya sama kak Shinichi besok, bisa-bisa dia dimarahin ibu lagi.", kata Conan menenangkan pacar kakaknya ini.

"Ya sudah, sana, mandi, makan, terus tidur. Besok kamu harus pulang kan kerumah orangtua kamu?", perintah Ran kepada adik pacarnya tersebut.

"Iya, kak Ran"

Conan pun ganti baju, lalu dia pergi ke kamar mandi sambil memakaikan handuk di kepala. Saat masuk ke kamar mandi, dia kaget karena ada badut di kamar mandi, di depannya lagi.

"Hohohohohohoho!" , tawa Jester membuat Conan kaget.

"Si-si-si-siapa kau?", tanya Conan dengan takut, kalau diibaratkan kartun, ada hawa hitam dibelakangnya.

"Tak usah kau tahu itu, Conan. Hyahahahahaha!", tawa Jester yang lalu menghilang.

"Hah, siapa dia? Kenapa dia tahu namaku?, tanya Conan masih bingung.

Tak mau mempermasalahkan hal itu lagi, Conan pun melangkah mau mandi.

Baru saja Conan melangkah satu langkah, dia langsung terpeleset.

Plesetan itu mengakibatkan kepala Conan terbentur di lantai, yang membuat Conan pingsan.

Lalu, seseorang yang baru saja menculik Ayumi dan Genta pun kembali untuk mengambil Conan.

"Conan Edogawa….nama yang aneh…."

Sekali lagi, Conan bersamaan dengan orang itu pun hilang.

Target 5!

Ai baru saja kembali dari membeli gula karena disuruh Proffesor Agasa untuk membuatkannya teh.

"Malam."

"Ah, Ai, sudah pulang ya? Mana gulanya?", tanya Professor Agasa semangat.

"Ini."

"Ah, terima kasih, Ai, ngomong-ngomong, besok kan kakakmu akan jemput kamu, jadi cepat tidur, aku tidak mau membuat kakakmu khawatir.", saran Professor Agasa semangat.

"Iya, professor.", kata Ai malas.

Baru saja Ai kembali ke kamarnya, ada tertawa yang menghentikannya.

"Gyahahahahaha!"

"Ehh, siapa itu?", tanya Ai.

Dan tiba-tiba di depannya, seseorang berbaju dan bermuka badut berada di depan mata Ai.

"Hohohoho, aku ingin meminta bantuanmu, Ai. Bisakah?", tanya Jester.

"Aku tidak mau tahu kau tahu namaku dari mana, tapi bila kau tidak segera pergi….."

Ai dengan geram menodongkan pistol yang tertinggal di meja dekat kamarnya ke hidung Jester.

"….pistol ini siap menembak hidung besarmu", kata Ai dengan marah.

"Wowowowowow! Kau tak akan menembakku, kan, anak manis?", mohon Jester.

"Tidak, bila kau segera pergi."

"Baik, nak, baik."

Ai pun berhenti menodongkan pistol ke hidung Jester.

"Oops, mungkin aku harus memakai cara kasar. Hohohohoho!"

Lalu bersamaan tertawaannya, Jester pun menghilang.

Lalu, saat Ai ingin kembali ke kamarnya, tiba-tiba ada pukulan keras menghantam perut Ai.

"Uggghhhh!"

Lalu punggungnya sekitar 5 kali.

"Agghh!"

Dan lalu, ia dipukul bertubi-tubi di mukanya.

"Aggghhhh, hentikan ini", kata Ai meronta-ronta memohon.

"Kau ingin aku menghentikan ini?", kata Jester mengagetkan karena dia mengatakannya didepan Ai secara tiba-tiba.

"Iya, iya, aku akan membantumu, Badut.", kata Ai.

"Baik, tapi, sebelum itu…"

BUAKKHHH!

Pukulan yang sangat keras benar-benar menghantam perutnya, membuatnya kesakitan, dan akhirnya pingsan.

Dibelakang Jester, muncul seseorang.

"Dimana Ai? Dia adalah target terakhir kita.", kata orang itu.

"Tenanglah, Arkham, dia sudah ada di depanku.", kata Jester menunjukkan Ai yang pingsan.

"Hmmmm, bagus, Jester! Akan aku bawa anak ini. Ngomong-ngomong, namanya siapa?", tanya Arkham.

"Ai Haibara."

"Nama yang manis.", sindir Arkham.

Arkham, Jester, dan Ai pun menghilang.

Mission Accomplished!

...To Be Continued…

Fiuhhh, selesai deh. Ngomong-ngomong, misalnya review, menurut kalian, paling kejem pembawaan yang mana? Yah, anyway, nggak bisa berharap banyak, mungkin cerita ini bakalan agak lama di-publish, soalnya kudu mikir agak lama :'(. Anyway, hope you're liking this :)!