~~~DISCLAIMER~~~

Naruto milik Masashi Kishimoto

Cerita dan OC milik ku sendiri

~~Warning~~

For T,Typo,OC,OOC,Bahasa Translate Google(Jepang),Properti kadang-kadang nggak nyambung,Jalan pemikiran sendiri,Fantasi terlalu tinggi,Hasil dari impian sang Author.

Main Chara:OC.

Summary: 'Aku harap, Aku tinggal di dunia ninja'/"Siapa kau?"/"Dimensi lain eh?"/Aku tinggal di Tokyo abad 21, selebihnya tidak usah di bicarakan. Seperti yang kalian tau, aku penggemar acara TV Naruto dan mengimpikan tinggal di sana. Bagaimana jika mimpi itu jadi kenyataan?/[Warning Inside]/R&R Please~~

.

.

.

I' m in Nin World

.

Chap 0:Prologue

.

-Yuki POV Start-

"Hei, ayo kita pergi sudah terlambat ke Akademi, kita akan di ajarkan untuk mengontrol chakra"

"Iya, aku akan ke sana"

"Hati-hati Yuki-chan"

"Aku pergi dulu Kaa-san dan Tou-san!"

"Ayo kau harus bangun Yuki-chan!"

"Apa maksudmu Ena-chan?"

"Bangun Yuki-chan, kau akan terlambat sekolah!"

"Gyaaaa!"

.

.

.

"Gyaaaa!" Mimpi itu lagi.

"Yuki-chan kau akan terlambat ke sekolah!" Kaa-san berteriak di bawah.

"Iya Kaa-san, aku sudah bangun!" Teriakku kepada sang Kaa-sanku di lantai bawah. Oh ya kenalkan aku Yuki Heiwa, seorang gadis cantik yang fans berat kepada film Naruto, rambutku berwarna biru Cobalt sejak lahir, bermata Heterochromia, yang kanan berwarna Azure dan yang kiri berwarna Scarlet. Berumur 16 tahun, sekolah di Tokyo Highscool.

"Aduh!, lagi mimpi juga" Aku langsung pergi ke kamar mandi lalu melakukan fungsinya yaitu untuk mandi.

"Aku kutuk kau sekolah!" Teriakku di dalam kamar mandi.

"Yuki-chan, Luna-chan menunggumu di bawah!"

"Iya Kaa-san, aku ganti baju dulu!" Balasku kepada Kaa-sanku. Luna Hanein, teman kecilku sekaligus teman sekolah sejak TK sampai sekarang.

"Huft, aku harap besok mimpiku tersambung lagi" Gumamku.

Setelah beberapa menit, aku langsung pergi ke lantai bawah dan sarapan. Lalu pergi ke sekolah.

"Yuki-chan kok mukanya di tekuk begitu?, kenapa?" Luna, gadis berambut Raven, bermata Lavender.

"Tidak apa-apa kok, Luna-chan"

"Jangan bohong, kamu tidak berbakat berbohong, tau" Luna memang sudah mengenalku sejak umur 5 tahun.

"Ya sudah, aku menyerah. Aku tadi bermimpi tinggal di dunia ninja!" Teriakku sambil pose ala Ultraman.

"Lalu?, apa hubungannya sama mukamu yang di tekuk begitu" Luna sambil menunjuk ke wajahku.

"Lalu aku terbangun karena harus sekolah, sampai-sampai aku sumapahin kegiatan sekolah karena telah mengganggu mimpiku" Dengan wajah yang masih di tekuk.

"Ussh, Tidak boleh begitu, sekolah memberimu ilmu" Luna memang seorang pelajar terpelajar.

"Tapi.."

"Udah, jangan berfantasi terlalu tinggi nanti jadi gila, loh" Luna memasang wajah Innocent.

"Idih~~, jangan menakuti begitu, ah!"

"Khukhukhu" Luna mulai jadi Yandere.

"Ihh~~, Luna-chan, jadi biasa aja dong!" Teriakku kepada sang Yandere di sebelah kiri ku.

"Ya udah, tapi jangan begitu lagi ya~~" Memang dia selalu menggodaku, tapi dia lah teman sekaligus sahabat terbaikku.

"Hehehehe" Tawa pahitku.

"Baiklah, ayo cepat kita sudah dekat" Lalu kami berlari dengan cepat ke gerbang depan sekolah.

.

.

.

Ting Dong Ting Dong

Bel jam istirahat.

Aku, Luna, May dan juga Leo-senpai, menuju ke kantin di belakang sekolah.

"Bagaimana?, kau sudah memperbaiki sifatmu itu Yuki-chan?" Dia Leo, ia seorang pria berambut Scarlet dengan warna mata senada. Dia adalah kakak kelasku.

"Apa maksudmu?"

"Huft, apakah kau sudah tidak menyukai acara Naruto itu?. Lama-lama kau jadi tomboy, loh~~" Dia memang selalu menjahiliku, tapi aku tidak acuh.

"Ishh!, Leo-senpai suka-suka Yuki-chan, lah!. Jangan ikut campur senpai" Bagai tersambar petir, Leo-senpai terdiam membatu karena, telah di bentak oleh orang yang di sukainya, May Ais. Memang dia suka dengannya tapi May tidak menyadarinya, jadi Senpai terus mengejarnya.

"Khukhukhu, makanya jangan bersifat kasar" Luna memang selalu menggoda dua sejoli itu.

"Ayo kita duduk sebelum ramai" Aku mencoba melerai mereka.

"Baiklah, jadi mau pesan apa?" Tanya May.

"Aku sama dengan May-chan saja" Leo-senpai, sambil mengedipkan sebelah matanya yang akan membuat semua wanita mati bahagia, tentu saja kecuali kami bertiga.

"Aku, Ramen saja" Luna memang suka ramen karena dia suka makanan berkuah.

"Kalau gitu aku, nasi kare saja. Kebetulan aku ingin" Aku memang suka makanan sederhana, karena aku memang orang yang suka kesederhanaan.

"Baiklah, dua dango, satu ramen dan satu nasi kare. Sebentar ya aku ambilkan.." Sebelum dia melangkah menjauh, dia di halangi oleh senpai yang juga menyukainya selain Leo-senpai, dia Theon-senpai.

"Biar aku yang memesannya" Theon-senpai mengambil kertas yang di pegang May.

"Tidak apa, Theon-senpai aku bisa" May ingin mengambil kertasnya, sebelum..

"Biar aku saja May-chan" Sekarang Leo-senpai.

'Kasihan May-chan' Ucapku dalam hati.

"Huft, dasar. Love triangle" Luna mengeluh.

Setelah perdebatan yang cukup panjang, akhirnya makanan kami sudah ada di depan mata.

"Itadakimasu!" Seru kami berlima.

"Jadi bagaimana, sebentar lagi kan ujian naik kelas" Tanya Theon-senpai, sang ketua OSIS.

"Iya aku sudah tau metode belajarku" May menjawab membuat kedua pria di depan kami langsung memusatkan perhatiannya kepada gadis yang mereka sukai.

"Metode apa?" Tanya dua kakak kelas kami, serempak.

"Metode belajar sambil mengerjakan pekerjaan rumah" May memang orang yang rajin dan berbeda dari gadis lain. Karena itulah, dua kakak kelas di depan kami menyukainya.

"Bagus kalau begitu" Jawab dua kakak kelas itu serempak lagi.

Setelah pembicaraan yang cukup tidak nyambung dan tidak jelas, topik yang berganti-ganti dan perdebatan antar kakak kelas. Akhirnya bel berbunyi untuk membuat para murid berjalan kembali menuju kelas masing-masing.

"Sudah dulu ya, Yuki-chan, Luna-chan" May lali berjalan ke kelasnya sendiri karena, Aku dan May tidak sekelas.

"Jaa, May-chan~~" Luna membalasnya, aku hanya melambaikan tangan kepada May.

.

.

.

Ting Dong Ting Dong

Bel pulang berbunyi, menandakan murid-murid bisa segera kembali ke rumah masing-masing.

"Yuki-chan, kamu langsung pulang atau ke toko buku dulu?" Tanya Luna kepadaku.

"Ke toko buku dulu, kebetulan aku juga sudah ijin ke Kaa-san untuk meminjam beberapa buku untuk belajar, ujian nanti" Senyumku mengembang.

"Baiklah, kebetulan aku juga mau meminjam beberapa novel" Katanya dengan mata berkaca-kaca.

"Ayo!" Seru kami lalu tertawa bersama.

.

.

.

Setelah beberapa menit, kaki kami pun sudah memasuki sebiah toko buku.

"Aku mau ke bagian novel dulu" Luna lalu melangkah menuju rak penyimpan novel-novel.

"Baiklah, aku ke bagian buku sekolah"

Kami pun berpencar mencari buku yang kami butuhkan.

"IPA, Fisika, Biologi, Kimia dan.." Aku mulai memeriksa buku apa yang belum ku ambil.

"Dan...Astronomi?" Seseorang di belakangku, lantas aku menoleh lalu..

"Yui-Neesan, kau mengagetkanku saja" Yui pemilik toko buku ini, sekaligus kakak angkatku.

"Ya, kau ini sudah tau kalau ini Nee-sanmu yang cantik" Katanya dengan mata berbinar-binar dengan pose ala barbie.

"Ah, Nee-san sifatnya kambuh lagi" Ejekku kepada Nee-san yang sok cantik menurutku.

"Ah ya, kamu tau aja"

"Yuki-chan, kamu udah...eh hai Yui-san~~" Luna memang sudah kenal kakak angkatku ini, dia bernama panjang Yui Heiwa, dia di angkat menjadi kakak ku dari panti asuhan, saat itu dia berumur 9 tahun dan aku berumur 5 tahun.

"Hai juga, Luna-chan~~" Sapa Nee-san ku ini kepada Luna.

"Oh ya, kalian sudah memilih?. Kalau sudah, ayo ke meja depan" Ajak Nee-san.

"Baiklah~~"

Lalu kami pun pergi ke meja depan yang aku tidak tau apa namanya.

"Aku hanya pinjam tiga buku saja hari ini" Aku meletakkan 3 buku itu di meja lalu menunjukkan kartu perpusku.

"Aku hanya pinjam dua Novel hari ini" Luna melakukan hal yang sama denganku.

"Baiklah, Yuki-3 buku Ilmu pengetahuan, Luna-2 novel. Baiklah, kembalikan buku dan novel ini paling lambat 7 hari dari sekarang" Yui-Nee, sambil mengetik di komputernya.

"Oh ya, Yuki-chan ini hadiah ulang tahunmu, maaf ya terlambat tiga hari" Kata Nee-san sambil memberiku..

"Hitai-ate konohagakure, terima kasih Nee-san~~" Seraya memeluk Nee-san, aku menggenggam erat hadiahku itu.

"Baiklah, kami pergi dulu Yui-san"

"Jaa, Yuki-chan, Luna-chan" Balas Nee-san sebelum kami keluar.

Setelah itu kami pun berjalan pulang ke rumah.

.

.

.

Setelah hari yang panjang, akhirnya aku bisa menonton acara televisi yang ku suka sampai selesai.

"Akhirnya, setelah hari yang panjang aku bisa santai dan memandangi bintang" Memang di langit Tokyo tidak banyak bintang namun aku masih bisa menikmatinya.

Setelah beberapa menit aku memandangi bintang.

"Wahh~, bintang jatuh. Buat permohonan" dengan kedua tangan yang ku katupkan dengan hadiah yang kua dapatkanan di tengah-tengah tanganku dari Nee-san dan memejamkan mataku.

'Aku harap, Aku tinggal di dunia ninja'

'Wushh'

-Yuki POV End-

.

TBC

.

Author Note: Bagaimana?, apakah hancur atau GaJe atau kedua-duanya? ya hehehe, maaf ini adalah hasil dari pemikiran dan impian yang tidak akan pernah terwujud dari sang Author GaJe ini. REVEIW PLEASE~~~.