One Last

Diamond no Ace © Terajima Yuuji

(PROLOG)

Mungkin sudah hampir 2 jam ia duduk di sebuah bangku biru taman kota. Bola mata berwarna keemasan itu terlihat begitu sendu walau tertutup lensa kacamata. Lamunannya melambung jauh dipayungi langit senja yang kian memerah. Salah satu tangannya menggenggam erat sebuah botol air mineral. Sangat erat hingga sisi-sisi botol itu terlihat penyok.

Matahari terlihat terbenam ketika ia mulai mengutuk dirinya sendiri. Ia sedikit sadar bahwa dirinya tadi bertindak sedikit berlebihan. Ia makin gusar mengingat kejadian yang baru saja ia alami. Kontraknya baru saja diputus sepihak oleh agency ternama yang menaunginya.

"Miyuki, kau bertindak kejauhan. Kami sudah tidak bisa mentolerir semua tindakan yang kau lakukan dan dengan terpaksa memutus kontrakmu"

Kalimat terakhir yang keluar dari bibir Azuma-san sang presiden agency benar-benar membuatnya frustasi. Ia nyaris mengamuk tak terima dengan keputusan yang dibuat oleh si pria bertubuh tambun tersebut jika tidak dihadang oleh Zono.

Karirnya sebagai aktor baru saja mulai bersinar beberapa bulan lalu ketika debutnya membintangi salah satu film action yang benar benar laris di beberapa negara di Asia, dan kini redup begitu saja ketika di pecat oleh pihak agency. Belum lagi pers yang akan membuat berita yang dilebih-lebihkan.

Ah Miyuki benar-benar depresi mengingatnya. Ia benar-benar tak dapat berpikir jernih saat ini. Ia hanya ingin pulang dan menenggelamkan dirinya dalam dalam ke ranjang. Namun sayangnya ia tak lagi memiliki tempat untuk pulang, semua fasilitas yang diberikan termasuk apartemen dan mobilnya dicabut oleh agency.

"Omaee.. Miyuki ka?"

Miyuki menatap sang sumber suara. Ia dapat melihat dengan jelas sosok pria berambut hijau dengan beberapa kantong belanjaan di depannya.

"Kuramochi ka?"

"Miyukii, aku menonton film yang kau bintangi. Gadis yang menjadi pasanganmu benar-benar seksi. Dan KAU benar benar memanfaatkan momen ketika menci.."

"Kuramochi, hentikan! Mood ku sedang benar-benar buruk!"

Kuramochi yang tengah berapi-api mendadak kehilangan gairahnya, ia baru sadar rekan setim nya di SMA dulu sedang murung.

"Hei hei auramu benar benar kelam sobat"

"Terimakasih"

"Hari sudah mulai gelap, kau mau kedinginan disini? Dibelakang taman ini apartemenku. Ikutlah denganku, ada seseorang yang mungkin akan merubah moodmu yang tinggal bersamaku"

Tanpa aba-aba Kuramochi langsung merangkul dan mendorong tubuh Miyuki memaksanya untuk mengikuti langkahnya. Dan Miyuki dengan bodohnya mengikuti langkah Kuramochi tanpa sepatah katapun.