Author Says: Hallo! sudah lama tidak berjumpa para readers setia author! siapapun kalian dan dimanapun kalian berada saat ini! Author kembali dengan fanfic baru pastinya. Kali ini tema-nya tentang Playboy~ yaah sebenarnya author udah lama nulis fanfic ini, sekitar 4 tahun lalu... Saat itu author lagi bingung milih tema, dan temen baik author ngasih saran 'gimana kalau tema-nya tentang playboy?' dan akhirnya author bikin. Baiklah, ga akan banyak bicara lagi... So, please read and review~ Enjoy read! Salam mesra dari author! :*

~-0o0-~

Tittle: Emergency Situation

Author: Rha94line

Genre: Drama/Comedy (?)

Main Characters:

·Lee Minhyuk

·Park Jiyeon

·Jung Krystal

·Cho Kaeun

·Kim Yewon

·Son Naeun

Attention: Saya hanya akan memperkenalkan para pemeran utama saja, sisanya akan muncul seiring dengan berjalannya cerita ini.

Disclaimer: Semua pemeran dalam cerita ini adalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Dan segala sesuatu yang tertulis di dalam fanfic ini adalah hak cipta milik Author.

Copyright: Dilarang menjiplak ataupun meng-copy-paste semua yang ada di dalam fanfic ini tanpa seijin author.

Quote: Cerita ini hanyalah khayalan atau fiktif belaka, mohon maaf jika ada kesamaan, nama, tempat atau kejadian dengan cerita ini. Itu semua mungkin hanya kebetulan saja.

Author Says: Very well, sebelum membaca fanfic, alangkah baiknya kita membaca do'a dulu takutnya kaget dengan apa yang ditulis author hahaha~ Please RnR! ^^* thanks~

Emergency Situation

Chapter 1

Hari pertama di musim panas… langit yang biru nampak begitu bersih dari awan-awan putih yang biasa menghiasinya, membuat semua orang ingin menghabiskan waktu untuk berada di luar rumah. Iya, semua orang termasuk pemuda bernama Lee Minhyuk. Kini dia sedang menunggu sang pacar di depan rumah gadis bernama Park Jiyeon itu.

"Hai oppa…" sapa Jiyeon ketika baru keluar dari rumahnya dan langsung menghampiri Minhyuk

"Jadi… hari ini kita kemana?" tanya Minhyuk sambil merangkul gadis itu

Jiyeon menatap Minhyuk sambil tersenyum, "Aku ingin jalan-jalan…"

Kini pemuda itu membelai lembut rambut Jiyeon, "Kemana?" tanyanya

"Mall… karena aku ingin membeli baju baru…"

"Baiklah, apapun yang kau mau akan kuberikan…"

Kemudian Minhyuk membukakan dan menutup pintu mobil untuk Jiyeon, dan mereka'pun langsung menuju tempat yang sudah mereka tentukan itu.

"Oppa, handphonemu berbunyi…" kata Jiyeon saat mendengar suara ponsel dari dalam tas-nya Minhyuk

"Bisa tolong ambilkan?" pinta Minhyuk

Lalu Jiyeon mengambil tas milik Minhyuk yang diletakan di kursi belakang, kemudian dia memberikan sebuah ponsel pada Minhyuk.

"Terimakasih…" Lalu Minhyuk melirik layar ponsel-nya. 'Kenapa Yewon noona meneleponku? Tapi saat ini aku sedang bersama Jiyeon!' pikir Minhyuk.

"Kenapa teleponnya tidak diangkat?" tanya Jiyeon ketika melihat Minhyuk menekan tombol reject dan memasukan ponsel-nya saku kemeja.

"Aaa—aku… aku kan sedang menyetir, tidak baik menelepon sambil menyetir, kan?" jawab Minhyuk 'Untung aku punya alasan.' pikirnya

Jiyeon mengangguk, "Benar juga…"

.

Tak lama kemudian mereka akhirnya sampai di sebuah Mall yang menjadi tempat tujuan mereka. Lalu mereka berdua langsung mengambil langkah dan masuk ke dalam mall tersebut.

"Kau mau membeli baju dimana?" tanya Minhyun

Jiyeon menengok ke kanan dan ke kiri, "Aku mau lihat-lihat saja dulu…"

"Baiklah…"

Handphone Minhyuk terdengar berdering lagi, sudah jelas itu dari Yewon.

"Handphonemu berbunyi lagi, oppa…" kata Jiyeon

"Kalau begitu aku angkat telepon dulu, ya?" kata Minhyuk

"Baiklah…"

"Kau duluan saja…" Minhyuk berjalan menjauh dari Jiyeon untuk mengangkat telepon. "Halo?"

"Barusan aku melihat mobilmu melintas di depan rumahku, kau mau kemana?" tanya Yewon

"Ooohh… aku-aku pergi ke rumah teman…"

"Oh, begitu ya? Pulang jam berapa?"

"Entahlah… ada hal yang harus kukerjakan bersama temanku, jadi aku tak tahu jam berapa akan pulang."

"Apa urusanmu itu sangatlah penting?"

"Begitulah…"

"Padahal aku ingin pergi kencan denganmu hari ini…"

"Lain kali saja, ya? saat ini aku sibuk…"

"Baiklah… aku mengerti… Tapi, kenapa di situ berisik sekali?"

"Oppa! Kenapa lama sekali?" tanya Jiyeon yang tiba-tiba saja muncul di hadapan Minhyuk

"Suara siapa itu?" tanya Yewon

Pemuda itu terkejut dan reflek memutus telepon dari Yewon. "Jiyeon-sii!"

"Kenapa lama?" tanya Jiyeon lagi

"Maaf… barusan ibuku baru saja menelepon dan minta dibelikan sesuatu…"

"Dia menyuruhmu beli apa?"

"Emh… sa-sayur! iya sayuran… untuk makan malam!"

"Baiklah, kalau begitu kita beli pesanan ibumu dulu saja, ya?"

"Ti-tidak apa-apa… nanti saja… Kita jalan-jalan saja dulu."

"Ayolah… ibumu lebih penting, kan?"

"Baiklah…"

"Anak baik…"

Pada akhirnya Minhyuk terpaksa membeli sayuran yang sebenarnya tidak dia butuhkan sama sekali. Tujuannya hanya untuk membuat Jiyeon percaya bahwa yang meneleponnya tadi adalah benar-benar ibunya.

.

Kini mereka berdua memutuskan untuk makan siang di sebuah restaurant.

"Kau pesan duluan, aku mau ke toilet dulu, ya?" kata Minhyuk

"Kau mau pesan apa, oppa?" tanya Jiyeon

"Pesankan apa saja…" ucapnya sambil berjalan menuju toilet. "Kenapa toiletnya penuh?" keluhnya ketika melihat ada beberapa orang yang juga menunggu di depan toilet.

"Oppa?" sapa seorang gadis yang baru keluar dari toilet.

"K—Krystal?!" pekik Minhyuk Hey! Se-sedang apa kau disini?" tanyanya sambil gelagapan

"Aku sedang jalan-jalan dengan temanku… Kau sendiri? Datang dengan siapa?"

"Sendirian."

"Kau sedang makan siang di sini?"

"Tidak… sebenarnya tidak… ha-hanya ingin ke toilet saja, setelah ini aku akan pergi ke tempat lain…"

"Kemana?"

"Ke- toko aksesoris! Iya, aku mau membeli jam tangan…"

"Benarkah? Kebetulan sekali… aku dan temanku juga mau kesana, kau pergi denganku saja, ya?"

"Tapi aku—"

Krystal menarik tangan Minhyuk, "Ayolah… aku tunggu kau di depan, ya?"

"Tapi—aku… uh~ toilet—"

"Iya, kau ke toilet saja dulu… akan kutunggu di depan!"

"Krystal—"

"Bye~" Gadis itu pun langsung pergi

'Sial! Kenapa aku harus bertemu dengannya disini?!' batin Minhyuk yang akhirnya membatalkan niatnya untuk pergi ke toilet. Kini pemuda itu tengah mengendap-endap ke pintu belakang untuk menemui Krystal di pintu depan. Akhirnya dia bisa selamat sampai di depan pintu restaurant tanpa ketahuan Jiyeon.

"Krystal-sii…" sapa Minhyuk ketika menghampiri Krystal

"Oh, sudah dari toiletnya?" tanya Krystal

"Sudah…"

"Kita pergi sekarang, ya? temanku sudah menunggu di toko aksesoris…"

"Ok…"

Minhyuk awalnya tenang ketika berjalan berdua bersama Krystal, sampai akhirnya dia tahu bahwa Krystal datang bersama orang yang sudah tak asing lagi baginya.

"Itu temanku sudah berada di sana." Krystal menunjuk pada seorang gadis yang sedang berdiri di depan toko aksesoris.

Minhyuk terkejut dan matanya langsung membulat saat melihat gadis yang dimaksud oleh Krystal itu. 'Astaga! Itu kan Kaeun! Sial! Aku tak mungkin pergi kesana dan menemuinya… bisa terjadi perang dunia ketiga…' batinnya. Kini pemuda itu langsung mencari akal agar bisa menjauh dari Krystal dan juga Kaeun. "Ya ampun! Krystal-sii… aku jadi ingat sesuatu… Sepertinya dompetku tertinggal di dalam mobil…" Minhyuk kembali beralasan

"Jadi kau mau mengambilnya dulu?" tanya Krystal

"Iya, aku ambil ke mobil dulu, ya?"

"Baiklah… jangan lama-lama, ya!"

Minhyuk langsung melarikan diri dan kembali menghampiri Jiyeon yang dia tinggalkan sendirian di restaurant.

Jiyeon sudah memangku dagunya dengan kedua tangannya karena kesal pada Minhyuk yang membuatnya menunggu untuk waktu yang lama. Minhyuk menelan ludahnya sendiri sambil menghampiri Jiyeon dengan perasaan ragu.

"Ma-maaf aku lama… toiletnya penuh…" ucap Minhyuk sambil duduk di samping Jiyeon yang jelas sudah nampak marah.

"Tak apa… tapi aku jadi tidak berselera makan!" kata Jiyeon dengan wajah cemberut

"Maafkan aku… aku tidak bermaksud membuatmu menunggu… Kita langsung makan saja, ya?"

"Aku tidak mau! Selera makanku sudah hilang!"

"Maaf membuatmu menunggu karena aku harus ke toilet tadi…"

"Tapi tidak sampai satu jam! Itu sudah terlalu lama, oppa!"

"Maaf… tapi kau makan, ya? aku suapi, ya? ya? kau mau, ya?"

Akhirnya setelah susah payah membujuk pacarnya itu, Minhyuk mendapat maaf dari Jiyeon dan mereka bisa makan siang dengan tenang.

Minhyuk menatap Jiyeon, 'Aku yakin Krystal masih menungguku… aku harus mencari cara untuk tidak ketahuan olehnya kalau aku sedang bersama gadis lain…' pikir Minhyuk

Jiyeon melirik ke arah Minhyuk, "Kenapa kau melihatku seperti itu?"

"Ah?! Tidak apa-apa…"

Handphone Minhyuk kembali berdering, dan itu dari Krystal.

'Dia pasti mencariku!' pikir Minhyuk "Ji-Jiyeon-sii… aku angkat telepon dulu, ya?"

"Baiklah… tapi jangan lama, ya!"

"Iya…" Minhyuk berjalan menjauh dari Jiyeon dan langsung mengangkat teleponnya, "Ada apa?"

"Sudah mengambil dompetnya?" tanya Krystal

"Maafkan aku… tiba-tiba saja ibuku meneleponku untuk cepat pulang tadi. Jadi aku tidak bisa menemuimu sekarang…"

"Begitu ya… Baiklah, tidak apa-apa kalau ibumu menelepon… Tapi lain kali kita pergi bersama lagi, ya?"

"Iya, kalau begitu sampai nanti, noona…"

"Apa? Noona?"

Minhyuk memukul keningnya sendiri 'Bodoh!' pikirnya, "Ah! ma-maksudku Krystal-sii…"

"Bye!"

Minhyuk merasa dirinya sedang menerima telepon dari Yewon, maka dari itu dia tak sengaja memanggil Krystal dengan sebutan 'noona'. Untungnya Krystal tak menanyakan hal yang aneh-aneh padanya.

Tak lama kemudian, Minhyuk kembali menemui Jiyeon.

"Sudah meneleponnya?" tanya Jiyeon

"Iya…" jawab Minhyuk

"Kalau begitu kita langsung ke toko baju saja, ya?"

"Iya…"

.

Jiyeon sibuk memilih-milih baju yang dia sukai, sedangkan Minhyuk tengah duduk memperhatikannya dengan perasaan khawatir kalau-kalau Krystal melintas di sekitar situ dan melihatnya.

"Oppa, ini cocok tidak untukku?" Jiyeon menunjukan sebuah kemeja pada Minhyuk

"Bagus, kau pasti cantik sekali kalau mengenakan kemeja itu." kata Minhyuk

"Benarkah?"

Minhyuk menoleh ke arah pintu masuk toko ketika Krystal yang sedang bersama Kaeun melintas di depan toko baju tempatnya dan Jiyeon berada saat ini.

'Celaka! Mereka sepertinya menuju kesini! Aku harus sembunyi!' pikir Minhyuk. "Jiyeon-sii Aku juga mau memilih-milih baju, ya? kalau mau mencariku, aku ada di kamar pas, ok?" Minhyuk tergesa-gesa sambil mengambil sebuah kemeja dan berlari menuju kamar pas.

Jiyeon mengangguk, "Baiklah."

Dengan wajah pucat juga keringat dingin yang mengalir di wajahnya, Minhyuk mengintip dari dalam kamar pas hanya untuk memastikan apakah Krystal dan Kaeun ada atau tidak.

Minhyuk langsung menutup kembali pintu kamar pas tempatnya bersembunyi. "Sial! Mereka masih disini! Aku tidak bisa berbuat apapun! Ini hari teraneh yang pernah kualami! Bagaimana bisa ketiga pacarku berada di tempat yang sama dalam waktu yang bersamaan?! Apa yang harus kulakukan?!" Gumamnya sambil berpikir keras. Lalu dia kembali mengintip untuk memastikan bahwa situasi sudah aman.

Akhirnya Krystal dan Kaeun pergi dari toko tersebut, dan Minhyuk pun bisa bernapas lega. Dia melangkahkan kakinya keluar dari kamar pas.

"Minhyuk oppa? Kebetulan sekali kita bertemu disini!"

"Naeun-sii?! Apa yang kau lakukan disini?!" Minhyuk terkejut saat melihat Naeun yang sedang berdiri di depan pintu kamar pas tempatnya bersembunyi tadi.

"Aku sedang membeli baju. Kau sendiri sedang apa?" tanya Naeun

"Sedang mencoba kemeja ini." Minhyuk menunjukan sebuah kemeja yang dia ambil secara asal tadi.

Naeun tak bisa menahan tertawa saat melihat kemeja yang di bawa oleh Minhyuk itu, "Kau- hahaha… itu kemeja untuk perempuan, oppa… kau tidak bercanda, kan?" tanya Naeun sambil tertawa

Minhyuk melihat kemeja yang dibawanya itu, kemeja untuk perempuan berwarna pink dengan renda dan bermotif bunga.

"Hah?! Hahaha… ak—aku, salah membawa kemeja! Aku ceroboh sekali…" Minhyuk menggaruk-garuk kepalanya

"Kau ini ada-ada saja. Oh iya, kau datang dengan siapa? Setelah ini kau mau kemana?" tanya Naeun

"Aku sendirian… dan aku harus segera pulang… ibuku menyuruhku untuk cepat pulang."

"Oh begitu, ya? padahal tadinya aku mau mengajakmu makan siang…"

"Aku sudah makan siang tadi. Mungkin lain kali kita makan bersama, ya?"

"Baiklah…"

"Kalau begitu aku pergi dulu, ok?"

"Hati-hati, oppa!"

.

Minhyuk langsung menghampiri Jiyeon.

"Sudah mencoba bajunya?" tanya Jiyeon yang sedang berada di depan kasir

"Iya… Kau sudah memilih bajunya? Sini aku yang bayar…" kata Minhyuk

"Terimakasih oppa…"

Minhyuk membalas ucapan Jiyeon dengan senyuman. Setelah membayar, dia segera mengajak Jiyeon pergi sebelum Naeun mengetahui kalau dia masih berada di situ bersama gadis lain. Mereka memutuskan untuk beristirahat di sebuah Café.

Lagi-lagi handphone milik Minhyuk kembali berbunyi. Dengan kesal dia mengambil handphone dari saku celananya 'Kali ini siapa lagi yang menelepon?!' pikirnya. Dia melihat layar handphonenya, 'Naeun?! Jangan-jangan dia ada di tempat yang sama lagi denganku!' Minhyuk langsung memperhatikan sekitar dengan wajah waspada dan siap siaga kalau-kalau dia menangkap sosok Naeun.

"Kau kenapa, oppa?" tanya Jiyeon

"Aku mau angkat telepon dulu, ya?" Minhyuk beranjak dari tempat duduknya dan menjauhi Jiyeon.

Gadis itu mengendus kesal karena sudah berkali-kali ditinggal Minhyuk karena telepon.

Minhyuk mengangkat telepon dari Naeun, "Hai…" sapanya pada gadis yang meneleponnya itu.

"Kau sedang di Starbuck Coffee ya, oppa?" tanya Naeun

"Ke—kenapa kau bisa tahu?"

"Aku juga sedang ada di sini oppa, kau sedang apa? kulihat kau dengan seorang gadis? Kupikir kau sudah pulang?"

"Oh! di—dia saudaraku…! Kebetulan kami bertemu tadi, jadi dia mengajakku ke sini… begitulah…"

"Oh begitu ya? aku ingin bertemu denganmu, tadi kita hanya bertemu sebentar~"

"Emh, kalau begitu… kau temui aku di lantai dasar, ya?"

"Tapi bagaimana dengan saudaramu itu?"

"Nanti akan kuberitahu dia kalau aku harus menemuimu, ok?"

"Baiklah kalau begitu… sampai bertemu…"

"Ya ampun! Krystal?!" Minhyuk terkejut saat melihat Krystal dan Kaeun sedang berjalan menghampirinya.

"Apa? Krystal?" tanya Naeun

Minhyuk langsung berlari tanpa tujuan hanya untuk menghindari Krystal dan Kaeun.

"Oppa? Hallo?" Naeun memastikan kalau teleponnya dengan Minhyuk masih tersambung.

"Maaf, aku harus ke toilet dulu! Sampai nanti!" Minhyuk langsung memutus teleponnya dengan Naeun karena panik. "Baiklah… ini tidak lucu! Krystal dan Kaeun masih berada disini… begitu pula dengan Naeun… Tapi aku tak bisa meninggalkan Jiyeon begitu saja! Dia bisa marah dan mencabik-cabik tubuhku!" gumamnya sambil terus berlari menuju lantai dasar. Tanpa sepengetahuan Jiyeon, dia menemui Naeun disana.

Minhyuk sudah cukup lama menunggu Naeun, namun gadis itu tak kunjung datang… Jiyeon juga sudah meneleponnya terus dan memintanya untuk segera kembali menemuinya.

Naeun masih belum terlihat juga, tapi saat ini Minhyuk malah melihat sosok yang sudah tidak asing lagi baginya… sosok itu berjalan menghampiri dirinya. Minhyuk mengerutkan dahinya dan mencoba untuk memfokuskan pandangannya. "Yewon noona?" dia terkejut saat melihat Yewon menghampirinya

"Katanya kau sibuk hari ini? Kau sibuk ke mall?" sindir Yewon

"Aku—maksudku aku sibuk ke sini karena ibuku menyuruhku untuk belanja, dan sedang apa kau disini?"

"Aku mau menemui temanku untuk janjian disini…"

"Begitu, ya?"

Tiba-tiba saja ponsel Minhyuk kembali berdering… Telepon dari Jiyeon, pasti gadis itu sudah sangat kesal karena ditinggalkan berkali-kali tanpa alasan yang jelas.

"Maaf, aku mau mengangkat telepon dulu!" lalu Minhyuk mengangkat telepon dari Jiyeon tersebut dan sudah siap menerima amarah gadis itu.

"Oppa! Kau sedang dimana?!" seru Jiyeon

"Aku-"

"Kau ini benar-benar membuatku kesal!"

"Maafkan aku! Aku benar-benar minta maaf…"

"Aku baru saja bertemu dengan temanku yang katanya mengenalmu! dan dia bilang kalau kau sedang ada di lantai dasar, apa itu benar?!"

"Apa?!" pekik Minhyuk 'Jangan-jangan Naeun… dan Jiyeon- Sial!' batin Minhyuk

"Kau kenal Son Naeun, kan?" tanya Jiyeon

"Ti-tidak… ma-maksudku i-iya…"

"Kau kenal dia atau tidak?!"

"Iya! a-aku kenal dia…"

"Jangan pergi kemana-mana! Aku dan Naeun akan segera menuju kesitu!" Jiyeon langsung menutup teleponnya

Tentu saja saat ini Minhyuk panik, Yewon sedang bersamanya di lantai dasar, lalu Jiyeon dan Naeun sedang dalam perjalanan menuju ke lantai dasar juga…

"Sudah meneleponnya?" tanya Yewon

"Se-sepertinya aku harus segera pulang!" kata Minhyuk

"Kenapa terburu-buru?"

"Barusan ibuku menelepon dan aku harus segera pulang!"

"Kau serius?"

"Iya! Aku harus membantunya menyiapkan makan malam!" Minhyuk menepuk keningnya sendiri, 'Apa yang baru saja kukatakan?' pikirnya

"Baiklah… baik… kalau kau memang harus pulang dan membantu ibumu…"

"Maaf ya aku terburu-buru!"

Yewon mengangguk, "Iya… tak apa…"

Minhyuk tersenyum, "Kau memang pengertian sekali, noona~ kalau begitu sampai nanti…"

"Hati-hati dijalan, ya!"

"Bye!"

.

Jiyeon dan Naeun baru saja sampai di lantai dasar tak lama setelah Minhyuk pergi.

"Jiyeon-sii? Naeun-sii? Sedang apa kalian disini?" tanya Yewon yang kebetulan berpapasan dengan mereka berdua

"Oh, unnie… kami berdua sedang mencari seseorang…" jawab Jiyeon

"Unnie sendiri sedang apa disini?" tanya Naeun

"Aku sedang menunggu temanku…" jawab Yewon

Dari kejauhan Krystal dan Kaeun datang menghampiri Yewon dan langsung menyapanya.

"Unnie, kenapa tidak langsung ke food court tadi? Aku dan Kaeun sudah menunggumu disana cukup lama…" kata Krystal

"Maaf, tadi aku ada urusan sebentar…" kata Yewon

"Oh, kalian berdua juga disini?" pekik Naeun

"Kebetulan sekali kita bisa bertemu, ya?" kata Kaeun

"Iya… jarang sekali kita berlima bisa berkumpul seperti ini…" kata Jiyeon

"Oh iya… tapi ngomong-ngomong Minhyuk kemana, ya?" gumam Naeun

"Ah benar juga… katanya dia menunggu kita disini…" kata Jiyeon

"Siapa? Minhyuk?" tanya Yewon, Krystal, dan Kaeun bersamaan

"Iya… kalian mengenalnya?" tanya Naeun

"Nama lengkapnya siapa?" tanya Yewon

"Lee Minhyuk…" jawab Jiyeon

"Oh, kalau Lee Minhyuk aku tidak kenal… aku juga baru bertemu dengan pacarku yang bernama Minhyuk, tapi dia bermarga Kim…" kata Yewon

"Pacarku juga namanya Minhyuk… tapi marganya Park…" kata Krystal

"Kau juga?! Pacarku namanya Choi Minhyuk!" kata Kaeun

"Apa?!" pekik Naeun dan Jiyeon bersamaan

Mereka berlima terdiam sejenak dan kemudian tertawa bersama.

"Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi, ya? Ini benar-benar sebuah kebetulan…" kata Kaeun

"Tapi Jiyeon-sii… masalah kita belum selesai… Minhyuk oppa ternyata mempermainkan kita berdua…" kata Naeun

"Maksud kalian apa?" tanya Krystal

"Begini… pacarku yang bernama Lee Minhyuk itu rupanya seorang penghianat! Bisa-bisanya dia juga memiliki status berpacaran dengan Naeun!" kata Jiyeon

"Apa?! Laki-laki brengsek seperti itu harus diberi pelajaran, Jiyeon-sii…" kata Kaeun

"Kau benar! Aku takkan membiarkan kedua teman baikku ini dipermainkan oleh laki-laki seperti itu!" tambah Yewon

"Kurasa kita bertiga harus membantu Jiyeon dan Naeun, unnie…" usul Krystal

"Benar sekali… kami bertiga akan membantu kalian berdua untuk memberi pelajaran pada laki-laki itu!" kata Yewon

"Terimakasih, unnie…" kata Jiyeon

.

Sementara itu, Minhyuk langsung kabur kerumahnya dan mematikan handphonenya karena takut mendapatkan pesan atau telepon dari pacar-pacarnya, terutama Jiyeon.

"Sial! Apa yang harus kulakukan?! Kalau sampai Jiyeon curiga? Kalau sampai Naeun tahu?! kalau sampai yang lain juga tahu?! siaaall!"

Sepertinya pemuda itu cukup terpukul dengan apa yang baru saja dia alami di hari yang paling aneh dan menegangkan baginya itu.

-To Be Continue-

Author Says: Ini baru permulaan saja~ hahaha~ tapi suasananya udah tegang aja. Baiklah, bersambung ke chapter 2, ya! keep looking for it! See you later!