Name: Ultimate Team Arc 2: The New Adventure
Author: The World Arcana
Genre: Adventure, Romance
Rating: M
Pair: Naruto x Akeno(Alpha) x Sona x Sara x Shion, Sai x Tsubaki(Sesuai permintaan reader), Sasuke x Xenovia(Sesuai permintaan reader), Issei x Irina x Asia(Sesuai permintaan reader), Raidou x Fuyuka, Kiba x Sayla
Disclaimer: Naruto milik Masashi kishimoto, Genso Suikoden milik Konami, dan Highschool DxD milik Ichiei Ishibumi
Chapter 1: A New Threat
Seseorang dengan rambut Light Blonde dengan bermata crimson saat ini terbangun di sebuah tempat gelap. Dia adalah Akira Kanzaki, pemuda yatim piatu yang hanya tinggal bersama dengan adiknya saja Kuroyukihime Kanzaki atau yang biasa di panggil Hime. Kemudian dia melihat seseorang pria berambut blonde spiky dengan cambang yang panjang dan disebelahnya adalah wanita berambut merah cantik dengan mata berwarna violet. Mereka pun tersenyum saat melihat Akira dan berkata
"Kita bertemu lagi, Naruto…" Ucap dua orang itu.
"Ano…" Ucap Akira, kemudian dia melanjutkan "Sepertinya kalian salah orang. Aku Kanzaki Akira, bukan orang yang kau maksud sebagai Naruto itu."
"Tubuhmu memang berbeda…" Balas wanita berambut merah itu, kemudian dia melanjutkan "Tapi jiwamu adalah jiwa dari putraku, Naruto Uzumaki Namikaze. Jadi aku yakin kau adalah dia."
"Sudah kubilang aku bukanlah Naruto! Aku Akira, mengerti!" Teriak Akira dan membuat wanita berambut merah itu sedih, dan itu pun membuat Akira merasa bersalah. Kemudian dia melanjutkan "Aku minta maaf telah meneriakimu. Tapi aku memang bukanlah putramu yang kau panggil Naruto itu."
"Akira Kanzaki…" Ucap pria berambut blonde itu, kemudian dia melanjutkan "Kau dan adikmu memang mungkin tidak bisa mengingat siapapun tentang diri kalian, tapi aku yakin kalian akan mendapatkan memori kalian tentang siapa diri kalian sebenarnya suatu hari nanti."
"Tunggu!" Teriak Akira saat melihat kedua orang itu menghilang dan mencoba ingin menahannya, tapi yang ada dia pun sudah kembali ke dunia nyata dan jatuh dari kasurnya dan membuatnya membatin 'Aduh… Sakit sekali. Mimpi apa itu tadi? Mimpi yang aneh."
Krieeettt
"Onii-chan…" Panggil adik dari Akira yang bernama Hime yang membuka pintu kamarnya, kemudian dia melihat Akira yang berada di lantai dan berkata "Kenapa kau bisa ada di lantai, onii-chan?"
"Aku mendapatkan mimpi aneh dan saat tersadar… Aku sudah jatuh ke lantai." Jawab Akira.
"Aneh…" Balas Hime, kemudian dia melanjutkan "Aku juga mendapatkan mimpi yang aneh."
Hal itu pun membuat Akira terkejut, kemudian dia pun berkata "Memangnya kau mimpi apa Hime?"
"Aku bertemu dengan dua orang. Pria berambut blonde spiky dengan mata berwarna biru dengan perempuan berambut merah crimson panjang dengan bermata violet." Jawab Hime, dan itu membuat Akira terkejut. Hime pun melihat ekspresi kakaknya itu dan ingin bertanya, apakah ada yang salah akan ucapannya… Tapi dia langsung mengindahkan itu dan melanjutkan kembali ceritanya "Kedua orang itu bilang aku adalah anak mereka berdua dengan nama Asia Uzumaki Namikaze, tapi aku membantahnya dan bilang kalau aku adalah Kuroyukihime Kanzaki. Kemudian mereka pergi… Tapi sebelum itu, mereka bilang aku memang belum bisa mengingat siapa diriku tapi suatu saat nanti aku akan mengingat siapa diriku yang sebenarnya."
"Kau sama sepertiku, Hime." Balas Akira.
"Maksudmu, onii-chan?" Tanya Hime.
"Aku juga bertemu dengan mereka dan mereka bilang aku adalah Naruto Uzumaki Namikaze." Jawab Akira, kemudian dia melanjutkan "Aku membantahnya sepertimu tapi dia bilang aku dan kau akan mengingat siapa diri kita sebenarnya dan pergi."
Akira pun melihat tangan kirinya yang terdapat simbol dari Dawn Rune dan berkata "Sebenarnya siapa diriku ini sebenarnya? Naruto Uzumaki Namikaze atau Akira Kanzaki?"
"Apa kau mulai meragukan jati dirimu yang sebenarnya, onii-chan?" Tanya Hime.
"Aku tidak tahu lagi…" Jawab Akira dengan lirih, kemudian dia melanjutkan "Ini bukan pertama kalinya kita mendapatkan mimpi seaneh ini. Kita pernah bermimpi melawan monster pohon dengan ukuran besar dengan benda di tangan kita ini. Ini bukan hanya simbol biasa atau tatto, Hime."
"Onii-chan…" Ucap Hime yang memeluk kakaknya, kemudian dia melanjutkan "Pikiranmu saat ini sedang kacau… Bersantailah dulu, onii-chan. Lagipula tidak mungkin apa yang dikatakan dua orang itu benar kan? Dan juga tentang simbol di tangan kita, sepertinya itu hanya simbol dan tattoo biasa. Soalnya aku tidak pernah melihat kekuatan benda yang kau maksud ini. Aku pergi dulu ke kamarku dulu ya, onii-chan."
Dia pun melihat rune itu dan membatin 'Apa benar simbol ini tidak mempunyai kekuatan apa-apa? Lalu apa artinya mimpi itu? Ahhhh! Ini semua membuatku pusing… Kalau begitu mungkin dengan berjalan-jalan bersama Hime akan menghilangkan rasa pusingku ini. Kalau begitu aku akan pergi ke kemarnya dulu.'
Sedangkan di tempat lain, di markas tempat Devil Hunter yang sekarang sudah menjadi rumah dari Akeno Himejima dengan putrinya karena walau bagaimanapun tempat itu adalah rumah Naruto dan Asia pada umumnya, apalagi tim Devil Hunter sudah dibubarkan oleh Sasuke karena menurutnya dunia sudah mulai damai semenjak kejadian Rune Cannon dan pengorbanan Asia dan Naruto. Akeno sendiri pun menjadi penulis dan menuliskan novel tentang cerita yang diambil dari perjuangan Naruto dan Asia serta teman-temannya melawan Menma dan proyek Rune Cannon miliknya dengan nama The Adventure of Two Blonde Hero, apalagi saat Rias membebaskan semua anggota peeragenya untuk melakukan apapun asalkan tidak melakukan apapun yang merugikan fraksi iblis. Saat dia membuat cerita barunya, dia pun dikejutkan dengan terbukanya pintu yang dibuka oleh seseorang gadis berusia 10 tahun dengan rambut raven seperti dirinya dan mata berwarna biru seperti yang diwarisi ayahnya.
"Kaa-chan, maaf kalau aku mengganggu. Kalau begitu, aku akan kembali lagi." Ucap Seira Namikaze, anak dari Akeno dan juga Naruto.
"Tidak apa-apa Seira-chan. Kau tidak mengganggu kok." Balas Akeno dengan tersenyum, kemudian dia menyudahi pekerjaannya dan mendekati putrinya. Setelah itu dia mengelus-ngelus rambut putrinya dan berkata "Kenapa kau datang kesini, Seira-chan? Kau butuh sesuatu?"
"Sona-kaasama dan Ixion datang." Jawab putrinya itu. Sona Sitri dan Ixion Sitri… Sona merupakan kekasih Naruto selain dirinya dan Ixion adalah putra dari Naruto dan Sona.
Akeno sempat terkikik geli mengingat kejadian bahwa Sona hamil anak Naruto adalah rencananya dan Sona yang membuat dia harus mengurung Naruto di kamarnya agar bisa melakukannya dengan Sona. Kemudian Akeno tersenyum dan berkata "Dimana mereka sekarang?"
"Mereka ada di ruang tamu, kaa-chan." Jawab Seira.
"Ayo kita kesana…" Ucap Akeno, kemudian dia melanjutkan "Tidak sopan membuat kaa-samamu dan adikmu itu menunggu lama."
"Hn." Balas Seira.
Akeno dan Seira pun pergi ke ruang tamu dan melihat Sona dan anaknya, Ixion. Sona saat ini tidak lagi berambut pendek seperti dulu… Tapi berambut panjang seperti quennya yang bernama Tsubaki dan juga sifatnya juga sudah bertambah diwasa karena dia sudah memiliki seorang anak saat ini sedangkan anaknya Ixion berambut hitam raven seperti ibunya dan mata seperti ibunya. Sona pun melihat Akeno dan tersenyum disertai dengan putranya, Ixion.
"Kau lama sekali Akeno…" Ucap Sona.
"Maaf Sona…" Balas Akeno, kemudian dia melanjutkan "Aku sedang membuat novel baru saat ini. Dan aku baru selesai tadi saat putriku ini memanggilku."
"Kau membuat novel baru lagi?" Tanya Sona dan Akeno pun menggangguk. Setelah itu Sona pun berkata "Memangnya loyalty dari karyamu yang The Adventure of Two Blonde Hero tidak cukup? Aku dengar novelmu itu banyak diminati oleh kalangan muda kan?"
"Mungkin membuat novel adalah bakatku kali ini." Balas Akeno dengan nada ngasal, kemudian dia melanjutkan "Tapi kenapa kau ada disini Sona? Apa kau ingin menitipkan Ixion-kun atau Rias saat ini memanggil kami karena butuh bantuan kami?"
"Tidak dua-duanya." Jawab Sona, kemudian dia melanjutkan "Issei dan Sasuke ingin membuat reuni karena kita semua sudah lama tidak bertemu. Terlebih setelah kematian Naruto-kun dan adiknya, hanya aku dan Sasuke yang sering bertemu denganmu. Kau seperti hilang ditelan angin dan tiba-tiba muncul kembali dan menjadi penulis novel terkenal."
"Ya, mau bagaimana lagi… Kematian Naruto-kun dan Asia-chan adalah hal terberat yang aku hadapi selain kehilangan ibuku. Jadi aku butuh waktu untuk menenangkan diri." Balas Akeno dengan nada lirih dan membuat Seira melihatnya dan membatin 'Kaa-chan…'
"Kalau begitu kau mau kan ikut reunian dengan Issei, Irina, Sasuke dan yang lain?" Tanya Sona yang mengubah alur pembicaraan karena dia tidak sengaja telah membuka kembali luka masa lalu yang terus membuat mereka berdua bersedih, yaitu kematian Naruto dan Asia.
"Boleh…" Jawab Akeno, kemudian dia melihat Seira dan berkata "Ayo bersiap-siaplah, Seira-chan. Aku akan membawamu ke teman-teman tou-chanmu."
"Baik kaa-chan." Balas Seira, kemudian dia pergi ke kamarnya dan mulai mengganti bajunya.
-Unknown's Place, Tokyo-
Di sebuah tempat, terdapat sembilan tabung yang terisi dengan Sacred Gear [Tailed Beast] dan di depannya ada pria dengan topeng berbentuk spiral yang sedang melihat ke sembilan tabung itu dengan tangannya yang dia silangkan di depan dadanya. Kemudian muncul pria dengan tubuh aneh yang setengah badannya berwarna putih dan setengah badannya berwarna hitam yang muncul dari dalam tanah di dekatnya.
"Kau kembali Zetsu…" Ucap orang itu, kemudian dia melanjutkan "Apa kau sudah mempunyai kabar baru tentang pemilik lain dari pemilik Sacred Gear [Tailed Beast] yang tersisa?"
"Aku tidak mendapatkan banyak informasi…" Jawab Zetsu, kemudian dia melanjutkan "Tapi aku tahu siapa pemilik dari Shukaku no Ichibi… Mantan member dari The Devil Hunter, Gaara."
"Gaara ya…" Ucap pria bertopeng itu, kemudian dia melanjutkan "Aku sudah tahu siapa yang akan aku kirimkan untuk mengambil Sacred Gear miliknya."
Kemudian muncullah pemuda berambut blonde dengan poni yang menutupi mata kirinya serta seorang pria dengan rambut berwarna merah. Kedua orang itu pun melihat sang pria bertopeng dan berkata "Ada apa kau memanggilku, Tobi-sama?"
"Temukan Gaara, pemilik dari Sacred Gear [Tailed Beast One] dan ambil Sacred Gear-nya, Deidara dan Sasori." Jawab pria bernama Tobi itu.
"Tentu saja…" Balas Deidara, kemudian dia melanjutkan "Aku akan membalas kekalahanku di tangannya sebelum aku bergabung dengan Akatsuki dan akan aku ledakkan dia dengan seniku, un."
"Seni itu adalah sesuatu yang abadi…"
"Seni itu ledakan un!"
"Abadi…"
"Ledakan!"
"Diamlah kalian berdua dan pergilah! Sebelum aku menghilangkan kalian berdua dengan teknik Dimension Line milikku." Ucap Tobi dengan nada geram, dan Deidara dan Sasori pun pergi.
Zetsu yang melihat itu pun berkata pada Tobi "Apa kau serius ingin memerintahkan dua orang itu untuk menangkap Gaara? Terutama Gaara saat ini sudah memiliki kekuatan dari True Earth Rune…"
"Rune itu tidak akan bisa menolongnya kali ini Zetsu." Balas Tobi, kemudian dia pergi dan diikuti oleh Zetsu.
-Kuoh Academy, Japan-
Gaara, salah satu mantan anggota The Devil Hunter saat ini sedang pergi bersama dengan Rias Gremory yang merupakan King dari Akeno, Issei, Sayla, Yuuto dan juga Koneko serta Gasper. Dia melakukan itu karena dia disuruh oleh Sasuke untuk membawanya ke tempat yang lain berkumpul dan juga memang dia tidak keberatan karena hubungan Rias dengan dia semakin hari semakin dekat. Tapi tiba-tiba saja langiy menjadi hitam dan kota yang tadinya ramai berubah menjadi sepi dan membuat Gaara dan Rias berwaspada.
'Ada apa ini?' Batin Gaara yang sudah bersiaga agar dia bisa mengantisipasi serangan dadakan yang akan muncul.
[Berhati-hatilah, Gaara… Aku merasakan ada yang tidak wajar dengan fenomena ini.] Ucap Shukaku yang berada di dalam Sacred Gear milik Gaara.
"Aku tahu, Shukaku." Balas Gaara.
"Gaara…" Panggil Rias dari belakang tubuh Gaara dan membuat si pemuda berambut merah itu melihat Rias dan Rias pun melanjutkan "Tempat macam apa ini?"
"Aku tidak tahu…" Jawab Gaara.
"Lama tidak bertemu…" Ucap Deidara yang muncul bersama dengan Deidara dari dalam kegelapan, dan dia pun melanjutkan "Eh Gaara..."
"Deidara! Sasori! Apa yang kau lakukan disini?" Teriak Gaara saat melihat dua orang itu adalah orang yang pernah dikalahnya dulu dengan satu orang yang tidak dia kenal… Saat dia masih menjadi Devil Hunter.
"Kami datang untuk Sacred Gear-mu, Gaara." Ucap Sasori dan membuat Deidara mendelik kepadanya dan membuat Sasori melanjutkan "Lagipula jika aku memberitahunya atau tidak, itu bukan masalah kan? [Tailed Beast] Sacred Gear akan tetap menjadi milik Akatsuki."
"Jadi kau datang untuk Shukaku?" Tanya Gaara dan itu membuat kedua anggota Akatsuki menggangguk pelan. Kemudian dia menghela nafas, kemudian dia melanjutkan dengan mode bertarungnya yang sudah aktif "Kalau begitu hadapi aku dulu!"
"Gaara…" Ucap Rias, kemudian dia melanjutkan "Kita tidak perlu bertarung dengan mereka. Yang terpenting kita lolos dari sini."
"Percuma nona Gremory…" Ucap Deidara, kemudian dia melanjutkan "Kalian saat ini sedang berada di dimensi kami yaitu Dark World. Didalam sini… Kalian tidak akan bisa keluar selama kalian belum mengalahkan kami dan juga kami belum selesai dengan misi kami."
"Kalau begitu, aku akan membantumu Gaara." Ucap Rias yang sudah mengeluarkan Power of Destruction di tangannya.
"Hn." Balas Gaara, kemudian dari belakang Gaara keluar ombak pasir yang banyak dan dia pun berkata "Sand Tsunami!"
"Baru awal sudah niat sekali untuk membunuh kami." Ucap Deidara, kemudian dia membentuk ukuran naga besar dari tanah liat di kantungnya dan dia pun berkata "C2!"
Setelah ombak pasir itu sudah dihentikan oleh Gaara, Rias pun berkata "Apa mereka sudah kalah?"
Gaara pun melihat ke atas dan dia melihat wujud naga yang dibentuk dengan tanah liat milik Deidara dan dia pun berkata "Sepertinya belum…"
"Kau masih hebat seperti dulu Gaara…" Ucap Sasori, kemudian dia berkata "Tapi… Bersiaplah untuk ledakan!"
Naga liat milik Deidara pun menembakkan naga tanah liat lain yang berukuran kecil, Gaara yang melihat itu pun langsung membopong Rias dan membawanya ke tempat yanglebih aman karena tempat yang tadi dipijaki oleh mereka meledak setelah naga liat kecil itu menyentuh tanah.
"Kau tidak apa-apa, Rias?" Tanya Gaara.
"Aku tidak apa-apa, Gaara." Jawab Rias yang memerah karena malu sebab posisi dia saat ini sedang berada dalam gendongan Gaara.
Gaara yang menyadari itu pun menurunkan Rias dan berkata "Maaf…"
"Tidak apa-apa." Balas Rias.
"Kurang ajar kau Gaara!" Teriak Deidara dan membuat Gaara melihatnya dengan tatapan aneh, kemudian dia melanjutkan "Kami kesini untuk membunuhmu, tapi kau malah berpacaran dengan si merah itu. Seriuslah sedikit! Atau kau sudah menyerah dan ingin memberikan Shukaku sekarang pada kami?"
"Jangan harap!" Teriak Gaara, kemudian dia melanjutkan "Aku tidak akan kalah dari kalian! Karena aku tahu jika Shukaku berada di tangan kalian pasti kau akan menggunakan dia untuk hal buruk, iya kan?"
[Gaara…]
"Siapa tahu…" Jawab Deidara, kemudian dia melanjutkan "Aku hanya menuruti perintah bos-ku saja. Dan dia menyuruhku untuk melawanmu dan itu merupakan bonus karena aku ingin membunuhmu setelah kekalahanku darimu beberapa tahun lalu."
"Kalau begitu, aku akan mengalahkanmu untuk kedua kalinya… Sand Tsunami!" Ucap Gaara yang membuat teknik ombak pasirnya untuk kedua kalinya.
"Iron Sand Cannon!" Ucap Sasori yang mengeluarkan sebuah pasir berwarna hitam dari mulutnya.
Boooooooommmmm
Terjadilah ledakan karena benturan serangan Gaara dan Sasori, kemudian Sasori pun menyilangkan dadanya dan berkata "Kau terlalu lama, Deidara…"
"Tch, sudah kubilang jangan menggangguku Sasori." Ucap Deidara dengan nada kesal.
'Siapa dia? Kalau dilihat-lihat, dia sepertinya lebih kuat dari deidara.' Batin Gaara yang sepertinya sedang menganalisa kemampuan Sasori.
"Gaara…" Panggil Rias dan itu membuyarkan analisanya atas kemampuan Sasori.
"Hn, ada apa Rias?" Tanya Gaara.
"Kau kan punya True Earth Rune. Kenapa kau tidak menggunakannya untuk melawan mereka?" Tanya Rias.
"Earth Rune, Mother Earth Rune, dan True Earth Rune mempunyai kelemahan yang sama." Jawab Gaara dan itu pun membuat Rias bingung. Melihat kebingungan Rias itu, dia pun melanjutkan "Ketiga rune itu tidak bisa menyerang musuh yang sedang terbang atau sedang berada di udara. Dan saat ini mereka berdua sedang berada di atas naga itu dan tidak berada di tanah. Jadi rune milikku tidak akan efektif."
"Kalau begitu kita harus menggunakan apa untuk mengalahkan mereka dan keluar dari sini?" Tanya Rias.
"Kau iblis dan mempunyai sayap kan?" Tanya Gaara dan Rias pun menggangguk, kemudian dia melanjutkan "Kau lawan dia udara dengan Power of Destruction milikmu dari jauh."
"Kau serius?" Tanya Rias.
"Aku serius…" Jawab Gaara.
"Kalau kau?" Tanya Rias.
"Aku akan melakukan ini…" Jawab Gaara dan kemudian tubuhnya bercahaya.
[Tailed Beast: One!]
[Balance Breaker!]
[Tailed Beast Gold Dust Armor!]
Gaara pun diselimuti armor berwarna kuning keemasan dan di belakangnyat terdapat sebuah booster untuk terbang. Rias yang melihat ini pun membatin 'Sugoi…'
"Jadi ini Balance Breaker dari Sacred Gear [Tailed Beast], huh…" Ucap Sasori, kemudian dia melanjutkan "Sungguh kuat… Pantas saja bos ingin sekali mendapatkan semua kekuatan dari Sacred Gear [Tailed Beast] itu."
"Sasori…" Ucap Deidara, kemudian dia melanjutkan "Ayo kita kalahkan dia segera… Kita tidak bisa membuat bos menunggu lama."
"Hmm…" Balas Sasori, kemudian dia melanjutkan "Dia kuat, tapi kita gunakan kepintaran kita… Iron Sand Cannon!"
"C2!"
Gaara yang berada di dalam armornya pun melihat kedua serangan gabungan itu dan berkata "Tailed Beast Shockwave!"
Duuuuuaaaarrrrr
Gaara pun berhasil menangkis dua teknik itu dengan teknik auman milik Shukaku, kemudian dia melihat Rias yang berada di atas daan terbang dengan menggunakan sayapnya, kemudian dia membatin 'Bagus Rias… Jatuhkan mereka dibawah dan aku habisi mereka berdua sekaligus dengan Land of Eternity.'
"Power of Destruction!" Ucap Rias yang membentuk Power of Destruction miliknya menjadi bola berukuran besar dan dia lemparkan ke arah Sasori dan Deidara.
'Sial…' Batin mereka berdua yang sudah menanti terkenanya mereka karena serangan Rias.
Booooooommmmm
"Arrrrrrggggghhhhh!" Teriak mereka berdua dan mereka pun terlempar ke bawah karena pertahanan tubuh mereka lebih kuat daripada manusia biasa dan tidak membuat serangan Rias membunuh mereka secara instan seperti teknik Power of Destruction milik kakaknya.
Duaaaaaaaarrrrrrrrr
'Bagus…' Batin Gaara saat melihat Sasori dan Deidara terjatuh ke tanah dengan keras, kemudian dia mengangkat tangannya ke udara dan berkata "Land of Eternity!"
Boooooooommmm
"Arrrgggggggghhhhhhh!" Teriak mereka berdua dengan keras.
Gaara pikir mereka pun telah mati dan dia langsung berjalan ke arah Rias yang sudah turun ke tanah dan menghilangkan sayapnya, tapi kemudian dia merasakan ada sesuatu masuk ke tubuhnya dan dia pun tidak bisa bergerak dan membuatnya berkata 'Ada apa ini, kenapa aku tidak bisa bergerak?'
"Kau sudah tidak bisa bergerak lagi, Gaara." Ucap Sasori, kemudian dia melanjutkan "Dengan teknik Control Line milikku. Aku bisa membuatmu melakukan apa saja dan aku membuatmu untuk tetap diam sampai Deidara selesai mengambil Sacred Gear-mu, jadi diamlah dan jangan coba melawan."
"Sial, aku tidak bisa bergerak… Kau bisa tolong aku Shukaku." Ucap Gaara pada Shukaku.
[Maaf Gaara… Tapi aku tidak bisa membantumu. Benang ini mengambil energiku.] Balas Shukaku.
'Sial, dia sudah merencakan ini dari tadi. Dia memang sengaja supaya Rias menyerangnya kebawah supaya dia bisa menanamkan benang pengikat ini.' Batin Gaara yang mencoba melepaskan diri, tapi gagal.
"Power of Destruction…" Ucap Rias yang mencoba melepaskan Gaara dari benang milik Sasori, tapi di halangi oleh tembok yang terbuat dari pasir berwarna hitam dan membuatnya mendecih "Tch..."
"Cepat ambil Sacred Gear dia Deidara." Ucap Sasori.
"Hn." Balas Deidara, kemudian dia mendekati Gaara.
Tapi Rias tidak tinggal diam dan dia pun berkata "Jangan mendekat! Jauhi Gaaraa!"
Rias pun mencoba menyerang Deidara dengan Power of Destruction miliknya, tapi dia dibuat terjatuh di tanah karena kedua kakinya terkunci oleh pasir hitam milik Sasori dan saat terjatuh kedua tangannya pun dikunci oleh pasir hitam Sasori sehingga dia gagal melancarkan serangannya. Sasori yang melihat itu pun berkata "Kau memang merepotkan, nona Gremory… Tapi sekarang kau tidak bisa apa-apa lagi."
'Sial… Maafkan aku Gaara, aku tidak bisa menolongmu.' Batin Rias yang sudah menahan tangis karena dia tahu bahwa bayaran atas pengambilan Sacred Gear dari tubuh seseorang adalah kematian dan dia tidak ingin Gaara mati
[Sepertinya ini adalah hari terakhir kita bekerja sama, Gaara.] Ucap Shukaku.
"Kau benar, Shukaku." Balas Gaara dengan pasrah.
[Sampai kapanpun kau tetaplah partnerku yang sejati, Gaara. Seperti Kurama dan Naruto.] Ucap Shukaku.
"Bagaimana rasanya dengan keadaan tidak berdaya seperti ini, Gaara." Ucap Deidara dengan nada arogan.
"Diam kau bajingan!" Teriak Gaara, kemudian dia melanjutkan "Ini masih belum berakhir…"
Jlebbbb
"Gaara!" Teriak Rias yang melihatDeidara menusuk Gaara dengan kunainya
"Ukh…" Ucap Gaara yang kesakitan karena tertusuk pisau tajam milik Deidara dan dia pun terjatuh dengan keadaan terduduk.
"Kematian hanya karena diambil Sacred Gearmu belum cukup untukmu Gaara." Ucap Deidara, kemudian dia melanjutkan "Jadi aku menambahkan sedikit lagi rasa sakit kepadamu."
Gaara pun mendiamkan omongan Deidara ini. Kemudian Deidara pun menarik cincin milik Gaara yang terdapat jiwa milik Shukaku dan dia pun berkata "Extraction!"
"Arrrrrgggggghhhhhh!" Teriak Gaara yang merasa jiwanya ditarik dari tubuhnya karena Sacred Gearnya diambil dari tubuhnya tapi True Earth Rune miliknya menimalisir efek terburuk dari pengekstrasian Sacred Gear dari tubuhnya yaitu kematian.
"Gaara!" Teriak Rias yang mencoba melepaskan ikatan pasir hitam dari Sasori tapi gagal.
"Sepertinya runemu itu masih bisa membuatmu untuk tetap hidup ya…" Ucap Deidara, kemudian dia melanjutkan "Sepertinya aku harus menusuk jantungmu dengan kunaiku. Dan aku bukan hanya akan mendapatkan benda yang diinginkan bos, tapi juga True Rune-mu itu…"
"Tempat macam apa ini…" Ucap seseorang berambut light blonde dan berwarna mata merah crimson dengan jaket berwarna hitam dan membuat Deidara menghentikan serangannya ke Gaara dan menunjuk orang itu dengan tatapan kaget.
"KAU! SI-SIAPA KAU…" Ucap Deidara, kemudian dia melanjutkan "KENAPA KAU BISA MASUK KE DARK WORLD BUATAN KAMI?"
"Geez, kau sungguh berisik tuan…" Ucap orang itu, kemudian dia melanjutkan "Namaku adalah Akira Kanzaki. Aku tidak tahu tentang bullshit yang kau bilang Dark World itu. Aku sedang mencari adikku, Hime dan tidak sengaja menemukan tempat ini. Apa kau melihat adikku di sekitar sini?"
"Aku tidak peduli tentang adikmu itu…" Ucap Deidara, kemudian naga tanah liatnya yang masih terbang dengan leluasa di udara pun sudah siap untuk menembakkan naga kecil peledaknya lagi dan dia pun melanjutkan "Tapi karena kau telah melihat semua ini… Aku harus membunuhmu karena aku tidak ingin ada saksi hidup yang melihat perbuatan kami…"
"Tidak Deidara!" Teriak Gaara yang masih memegang dadanya yang tertusuk oleh Deidara dan dia ingin mengeluarkan Canopy Defense, tapi gagal karena energinya tidak cukup setelah dihisap oleh benang Sasori.
"Matilah…" Ucap Deidara dan naga tanah liat miliknya langsung menembakkan naga kecil peledak yang mengarah ke arah Akira.
Akira pun menutup mata dan pasrah karena dia sudah yakin benda apapun yang akan mendekatinya itu akan membunuhnya seratus persen, tapi muncul simbol di tangan kanannya dan dia pun mendengar suara seseorang "Pakai kekuatan Rune itu…"
Akira pun membuka matanya dan dia saat ini berada di ruangan hitam dan dia pun berkata "Dimana ini dan simbol apa ini di tangan kiriku? Aku tidak pernah melihatnya."
"Akhirnya kau datang Naruto atau aku bisa memanggilmu Akira untuk saat ini." Ucap seseorang berambut hitam jabrik dengan warna mata berwarna merah.
"Siapa kau?" Tanya Akira dengan memasang wajah curiga pada orang yang mendatanginya itu.
"Sepertinya ingatanmu memang benar-benar hilang, Naruto." Baals orang itu sambil menghela nafas, kemudian dia melanjutkan "Perkenalkan namaku Menma Uzumaki..."
"Kenapa kau membawaku kesini, Menma-san?" Tanya Akira.
"Aku ingin mengatakan bahwa aku sudah memberikanmu akses untuk menggunakan rune milikku tanpa mengorbankan jiwa orang lain." Jawab Menma.
"Rune… Apakah yang kau maksud itu Rune Magic?" Tanya Akira, dan dijawab oleh anggukan dari Menma. Melihat itu pun Akira pun berkata "Kau pasti bergurau… Rune Magic itu fiktif. Hal fiktif yang ada dalam novel yang dipunyai oleh adikku… Kau pikir kau akan bisa membohongiku semudah itu, HAH?"
"Aku tidak bohong…" Ucap Menma, kemudian tubuhnya pun bercahaya dan dia pun berkata "Sepertinya waktuku sudah habis… Kalau kau tidak percaya, buktikan saja dan lihat dengan mata dan kepalamu sendiri."
"Bagaimana aku bisa membuktikannya?" Ucap Akira.
"Angkat tangan kananmu dan katakan Black Shadow…" Jawab Menma, kemudian dia melanjutkan "Aku sudah memasukkan seluruh info tentang sihir yang ku ketahui tentang Soul Eater Rune di kepalamu… Tapi kau hanya bisa menggunakan dua jurus saja dan yang lain, kau akan mempelajarinya seiring berjalannya waktu."
"Tunggu!" Teriak Akira, tapi Menma sudah menghilang dari hadapan dia. Kemudian dia melihat simbol di tangan kanannya dan dia pun mengepalkan tangannya dan berkata "Saatnya untuk kembali ke duniaku…"
Akira pun membuka matanya dan melihat bom naga itu semakin mendekat ke arahnya, kemudian dia mengangkat tangan kanannya dan berkata "Black Shadow!"
Kemudian muncul pusaran berwarna hitam yang melindungi Akira(AN: Bentuknya kaya Hakkeshou Kaiten milik Neji.), tapi Deidara tidak melihat itu dan berkata "Matilah kau pengganggu!"
Duuuuuuaaaaaarrrrr
"B-Brengsek kau Deidara! Kau telah membunuh orang tidak bersalah!" Teriak Gaara, tapi teriakan itu tidak diperdulikan oleh Deidara.
Deidara pun kemudian melihat Akira yang masih segar bugar setelah pusaran yang melindunginya menghilang secara perlahan-lahan, kemudian dia melanjutkan 'Dia bisa selamat dari bom nagaku…'
"Aku tidak menyangka ternyata simbol ini benar-benar mempunyai kekuatan, keren…" Ucap Akira, kemudian dia membatin 'Sepertinya Rune Magic di novel The Adventure of Two Blonde Hero bukanlah hal fiktif yang aku duga selama ini.'
"Sialan kau…" Ucap Deidara yang melihat Akira dengan tajam, kemudian dia melanjutkan "Akan aku bunuh kau saat ini juga…"
"Tunggu Deidara…" Ucap Sasori, kemudian dia melanjutkan "Lebih baik kita pergi dari sini."
"Apa maksudmu Sasori?" Tanya Deidara, kemudian dia melanjutkan "Aku bisa melawan dia."
"Kau tidak dengar dia menggunakan Black Shadow untuk menghalangi seranganmu." Ucap Sasori, kemudian dia melanjutkan "Itu adalah teknik dari Soul Eater Rune… Jika dia menggunakan Hell pada kita berdua, kita berdua pasti mati."
"Baiklah, lagipula misi dari bos sudah selesai." Ucap Deidara, kemudian dia melihat Akira sebelum dia pergi dengan Sasori "Kau selamat kali ini… Tapi lain kali, kau akan mati di tanganku…"
"Apa-apaan dia itu. Sudah menyerangku tanpa alasan, mengancamku pula." Ucap Akira setelah Dark World milik Deidara dan Sasori menghilang.
Rias yang sudah bisa bergerak setelah Sasori menghilang pun mendekati Gaara dan berkata "Apa kau tidak apa-apa, Gaara?"
"Aku tidak apa-apa." Jawab Gaara, kemudian dia melihat Akira yang akan pergi dan berkata "Terima kasih atas bantuanmu, Akira-san."
"Siapa bilang aku membantumu." Ucap Akira dengan dingin, kemudian dia melanjutkan "Aku hanya mencari adikku saja… Tapi aku malah terlibat dengan masalah kalian dengan dua orang itu."
"Hei, kami ini sedang berterima kasih padamu." Ucap Rias, kemudian dia melanjutkan "Tapi kenapa balasanmu sedingin itu?"
"Hmft, urus saja pacarmu itu sebelum lukanya bertambah parah. Tidak usah urusi aku." Ucap Akira, kemudian dia pergi dari hadapan Gaara dan Rias.
"Pria yang dingin…" Ucap Rias yang masih sebal karena Akira tadi, kemudian dia melanjutkan "Ayo kita pergi dan kita obati lukamu itu, Gaara."
"Bawa aku ke tempat yang lain berada." Ucap Gaara.
"Kenapa? Kau ini sedang dalam keadaan lemah dan terluka… Jangan memaksakan diri." Ucap Rias
"Tenang saja…" Balas Gaara dan dia pun berkata "Lagipula Sai bisa mengobatiku disana dan ada yang ingin aku katakan pada Sasuke."
-To Be Continued-
AN: Done. Ultimate Team Arc 2 is release out, buat yang suka dengan Ultimate Team: The Devil Hunter merapat serta read and review please. Di fic ini karakter utamanya masih Naruto dan Asia, tapi ane pakai nama Akira dan Hime dulu sebelum ingatan mereka berdua pulih dan juga dua anak dari Naruto yang bernama Seira dan juga Ixion. Buat rune, untuk Naruto masih memiliki Dawn Rune tapi ada tambahan Soul Eater Rune pemberian dari Menma yang udah enggak bakal ngambil jiwa orang-orang terdekatnya lagi dan Asia memakai Twilight Rune dan juga Shield Rune setelah ingatannya sudah pulih dan Seira akan diberikan Star Rune oleh Zerase dan Ixion akan diberikan Star Dragon Sword oleh Hector.
