1st Chapter

"ehhh,..luka megurine lewat gerbang utama..!" teriak salah satu siswa saat melihat sosok cantik salah satu diva jepang. Dan langsung di sambut para fans gadis berambut smokey pink panjang itu di sepanjang jalan gerbang

"luka~ ohayouu..!" teriak salah satu fans luka. Namun luka tak merespon. Hanya diam sambil berpura-pura sibuk dengan ponselnya

"luka~ bagaimana kabarmu,..luukaa..~" teriak para siswa lagi, luka berangkat sangat pagi, sehingga hanya beberapa siswa yang menyambutnya. Kebiassaan dang diva saat bersekolah adalah berangkat terlambat, atau berangkat lebih awal untuk menghindari kejaran fans

Masih dengan cueknya. Sang diva melenggok di sepanjang jalan menuju bangunan utama sekolahnya. Namun, sepasang mata biru sapphire memandang luka dengan tatapan bosan, lalu mengambil ponsel luka. Membuat semua orang tertuju padanya.

"apa tak ada pekerjaan lain selain main ponsel luka,..ah~ luka-hime.." sindir pemuda berambut ungu panjang yang diikat ala samurai, mulutnya tak henti mengunyah permen karet sambil meneruskan game yang luka mainkan di ponselnya

"..kembalikan ponselku.."pinta luka, sedikit mendongak untuk melihat wajah pemuda jangkung bernama gakupo tersebut

"nih, ambil kalau bisa.." gakupo menaikkan tangannya membuat luka sedikit melompat-lompat untuk mengambil ponselnya. Kalau saja tak ada nomor penting di ponselnya, luka tak akan sekeras itu mempertahankan ponselnya

"kem-ba-li-kan..!" luka memegang pundak gakupo sebagai tumpuannya melompat, namun..gakupo malah tersenyum puas,..ia menundukan badannya dan mendekatkan wajah tampannya ke wajah cantik luka

PUKK~

Permen karet yang ia makan meletus tepat di wajah luka. Dan membuat wajah luka terkena permen karet

"luka-hime..!" begitu panggilan luka di depan fans-fansnya, para fans dengan cepat memberikan luka tissue, lap, atau apalah untuk membersihkan wajah sang idola

"ini aku kembalikan, ini sebagai pelajaran agar kau tak terlalu cuek,..^^" gakupo menaruh benda softpink flip itu di saku kemeja luka, lalu berlari meninggalkan luka yang sibuk membuang permen karet yang melekat di wajahnya

"bastard..!" umpat luka pelan, namun jantung luka berdetak lebih kencang membuat wajah cantik luka mulai memerah, mengingat hidung mereka sempat bersentuhan gara-gara peristiwa tadi

Megurine luka, dan kamui gakupo.. luka remaja yang duduk di kelass 3-2 di sebuah SMA terkemuka di tokio dan gakupo kamui, remaja yang bersekolah di kelas 3-2, namun berada di sekolah swasta yang bersebelahan dengan sekolah elit luka itu selalu memulai hari-hari dengan begini. Ada saja tingkah gakupo untuk menjahili luka, dan yang sangat dibingungkan. Gakupo selalu saja mendapat free acces ke dalam sekolah elit itu.

…..

"luka-chan..? apa kau taka pa.." Tanya kaito, seorang pemuda berambut biru, pada luka yang merupakan teman paling dekatnya

"..aku sudah biasa diseperti itukan oleh si 'pretty' itu, kau tahu sendiri kan..? gadis cantik bernama luka itu langsung duduk di tempat duduknya, tepat di pojok kelas, disamping sahabatnya kaito

"apa kau tak pernah ada keinginan untuk membalas..?" Tanya kaito lagi sambil memakan es krimnya

"kalau di balas malah makin menja-AWW..!" luka sedikit menjerit kaget. Merasakan ada sesuatu yang mengenai kepalanya

"dia mulai.."gumam kaito pelan saat ia lihat pemuda berambut ungu yang melempar bola kertas ke kepala luka

"hh..!" luka langsung menutup jendela kaca. Membuat gakupo tak dapat melempar kertas lagi kepada dirinya. Yah~ beginilah resikonya. Ruang kelasnya kebetulan bersebelahan dengan ruang kelas gakupo yang notabene berbeda sekolah

"…"gakupo duduk di jendela, lalu mengetuk-ngetuk jendela sekolah luka dengan ranting

"…luka-apa harus dibuka" Tanya kaito yang mulai terusik dengan aktifitas gakupo

"terserah kau sajalah~" luka masih sibuk dengan novel tebalnya. Mengabaikan gakupo

TENG~..! TENG~..! TENG~..!

Bel 3kali, membuat kaito mengurungkan niatnya untuk membuka jendela dan memilih untuk duduk manis di samping luka.

Para siswapun langsung memasuki ruangan kelas dengan fassilitas luar biasa itu dengan teratur. Menunggu kedatangan sang guru yang akan datang. Setiap pasang mata sempat melayangkan pandangannya pada sosok tampan gakupo yang masih dengan asik bersiul-siul sambil mengetok-ngetok kaca. Dan tak lama ssetelah semua anak masuk kekelas. Gakupo membuka kertas panjang dengan tulisan merah yang membuat semua mata tercengang padanya. Bagaimana tidak? Disitu tertulis "GAKU 3 LUKA" dengan tulisan huruf capital yang makin memperjelas tulisan.

"..hh..bisa kah kau diam..!" luka mulai naik pitam. Ia membuka kaca jendela dan langsung mengomeli gakupo. Kedudukannya sebagai ketua kelas membuatnya menanggung beban kelas.

Chuuu~

"sleeping beauty gak boleh marah-marah ^^" gakupo tersenyum sambil mengelus pipi putih porselen luka yang merona memerah setelah gakupo mengecup hidung mancung luka.

"PERGI KAUU…!" luka menonjok perut gakupo dengan sangat keras. Membuat lelaki tampan itu terjengkang masuk ke kelasnya

"l-lu-luka-chan.." kaito menggeser posisi bangkunya. Menjauh dari luka yang terbakar emosi

"apa.!" Luka langsung menunduk. Menutupi wajahnya yang memerah karena kelakuan gakupo tadi

"a-ano,..a-apa kau sudah jadian dengannya..? t-tadi,..kau bercium- "

BRAAAAAKKKK…..!

Dengan sekali tendang, kaito terjerembab membuat para siswa dengan cekatan membawa jasad(?) kaito yang sudah hampir kehilangan nyawanya. Dan dengan jatuhnya 2 korban. Tak ada satu pun yang berani menegur luka.

….

Sedangkan di sekolah swasta milik gakupo..

"gakupo.." gadis cantik berambut coklat pendek menendang-nendang perut gakupo yang masih mencoba mengumpulkan nyawanya "makanya, jangan aneh-aneh,..kau tahu sendiri kan kalau cewe itu lebih yandere dari aku.." meiko sakine. Begitu nama yang terpampang di kemeja seragam putihnya yang ketat. Rok pendek biru tuanya juga ia gunakan dengan ketat, membuat lekuk tubuhnya yang indah terlihat jelas

"ahh~,..tapi..wajahnya manis,..tak seperti kau waktu sedang mengamuk meikoo~" gakupo menyingkirkan kaki meiko yang dibalut kaus kaki hitam selututnya

"jadi aku tak manis? Seumur-umur setelah kutolak, kau tak pernah memujiku lagi ==" meiko duduk di kursinya yang berada di depan kursi gakupo

"kau menolakku saat upacara, apa kau gila..itu sungguh memalukan kau tahu!" gakupo mengelus-elus perutnya yang masih terasa sakit atas tonjokan luka

"lagian,..aku kan tak mau jadi mangsamu, playboy cap terong~" ejek meiko sambil meminum sodanya

"hahh~,..begini-begini juga banyak yang suka kan? ^^"

"kecuali makhluk smokey pink ituu~" tambah meiko sambil memukul kepala gakupo dengan botol sodanya

"ahh~, jangan ungkit-ungkit lagi soal dia,..sudah sudah..! sebentar lagi guru akan masuk kan~"

"wah~ kau jangan mentang-mentang kau itu bukan ketua osis yang merangkap ketua kelas, jangan kau seenaknya menyuruhku~,.." meiko mengerucutkan bibirnya sebal, namun tetap saja mengikuti apa kata-kata gakupo

"hemm~ ^^" gakupo melirik kearah luka, yang menunduk menutupi wajah merahnya, sambil bibir mungilnya tetap berumpat pelan..yang lebih mirip seperti menggumamkan mantera "tuh, kan..manis..fufufu~"

….

Jam sekolah telah usai, menjadi anggota osis membuat luka mendapat jatah pulang akhiran. Apalagi ini rapat osis akhir bulan untuk mengurus liburan musim panas yang akan di adakan oleh sekolah elit luka.

"hhh~,.."luka menghela nafas panjang melihat banyaknya berkas-berkas yang harus ia fotokopi. Untung saja tak ada jadwal manggung untuk minggu ini

"lily-san, apa taka pa meninggalkan temanmu disini" Tanya seorang pria berambut coklat dengan setelan hitam dan dasi yang formal. Ditambah lagi kacamata yang bertengger di wajah tampannya

"luka-apa taka pa aku tinggal dulu..?" Tanya gadis berambut yellow blonde panjang dengan poni yang panjang pula

"uhm,..tak apa lily ^^ eh~..?" mata ocean blue luka menangkap sosok yang sepertinya asing baginya

"ah,..iya ini teman,..err..mantan senseiku waktu smp,.ia ada keperluan dengan kepala sekolah" lily mengenalkan senseinya pada luka

"kiyoteru, hiyama hiyoteru..sensei di smp dekat sini,.." pria yang ternyata guru itu memperkenalkan dirinya dengan sopan

"megurine luka, ah~ salam kenal sensei ^^" luka terssenyum manis pada pria berumur 20-an itu

"kami duluan ^^" sosok guru tampan itu mulai menghilang dari pengelihatan luka. Disusul sosok perempuan cantik berambut yellow blonde bernama lily

"sendiri lagi,.."gumam luka pelan sambil mengepang rambut someky pinknya, menunggu mesin putih besar di ruangan itu mengeluarkan hasil fotokopian

"ada aku kok, luka,..err..luka-hime gak sendirian,..hehehe~" suara yang sangat familiar bagi luka. Siapa lagi kalau bukan gakupo kamui. Pemuda brandalan dari sekolah sebelah

"eh,..k-kaau.! Darimana kau masuk..!" luka tersentak kaget melihat sosok pemuda jangkung itu di depan pintu

"tak usah ditanya, kau sudah tahu kan darimana aku biasanya masuk.." pemuda itu berjalan mendekati luka dengan tenangnya "kau belum pulang..? ada keperluan apa sampai sore gini..?"

"..memangnya penting buatmu huh?" luka kembali sibuk dengan file-filenya yang harus di fotokopi

"tidak sih~ aku kan hanya basa basi.."

"…."

Hening

Hanya suara mesin fotokopi dan detakan jarum jam yang terdengar di ruangan itu. Namun tak lama, suara langkah kaki gakupo semakin mendekat kea rah luka. Membuat jantung luka berdegup kencang, ditambah posisi gakupo yang berada menempel di belakangnya

"jalan yuk~"

"gamau.."

"bukannya kau butuh hiburan?"

"tidak"

"ayolah,..jangan terlalu benci denganku, nanti suka lho~" gakupo memeluk tubuh ramping luka. Wajah luka memerah seketika, ia hanya dapat terdiam sambil memegang tumpukan berkas

"…."

"kenapa tak respon?"

"…"

"ah! Itu berarti setuju, aku tunggu setelah kau selesai memfotokopi yah! :D" keputusan sepihak, salah satu kebiasaan gakupo yang membuat luka jengkel

"W-WHAT..! t-tapi kan aku g-…"

"…" tangan besar gakupo tak sengaja menyenggol gundukan empuk yang berada di dada luka saat luka berusaha melepass pelukan gakupo

"MESSSUUMM….! PERGI KAAUU..!" luka melempari gakupo dengan berkas-berkas yang sudah ia fotokopi

"BAKA..! aku tak sengaja..! hei..! berkasmu..! ah,..~sobek..?"

"BERKAAAASSKUUUUUU….!"

"bodoh, kita jadi sampai malam kan.." gerutu luka sambil mencoba mengurutkan berkas

"maaf,..ini kan salahmu juga..aku kan hanya tak sengaja menyentuh itumu.." elak gakupo

"sentuh! Kau meremasnya bodoh!"

"bohong! Aku tak sempat meremasnya..! kau keburu megamuk!"

"2remasan dan aku merasakan itu baka..!"

"oh,.. itu kan gerak refleks, salah sendiri kau merangsangku"

"a-aku tak sengaja merangsangmu bakamui..!"

"apa kau juga terangsang..?"

"…"

Lagi-lagi hening menyelimuti ruangan itu. Desiran angin malam memainkan rambut panjang keduanya. Jam dinding putih yang terpampang di atas jendela sudah menunjukan pukul 19.23 makin mempertegas suasana malam hari di sekolah itu

"apa aku boleh pulang sekarang.." pinta gakupo, namun luka tak merespon "aku anggap itu ya, aku permisi.." gakupo berdiri dari meja lalu menyerahkan tumpukan berkas kepada gadis cantik di depannya itu. Lalu melangkah keluar dari ruangan osis sma terpandang yang masih diterangi lampu. Seperti biasa. Setiap malam seluruh lampu di dalam sekolah seperti ruang kelas bahkan koridor itu dimatikan jika tak ada aktivitas

"…..g-ga-gakupo..stay here..!"

"eh..? apa..? itu benar kau yang berbicara kan..?"gakupo mngurungkan niatnya untuk meninggalkan ruangan itu

"…..tidak,.! pergi sana..!"

"ok, aku pergi"..kali ini sosok jangkung itu tak terlihat lagi. Termakan oleh gelapnya korisor sekolah

"..ga-gakupo…?" luka kembali memanggil nama pemuda tampan itu. Memastikan keberadaannya "bakamui..? apa kau sudah pergi….?" Lagi-lagi luka memanggil nama pemuda itu dengan sedikit ejekan

[Luka's POV]

"kamui,..gakupo..?"

Aku masih berharap sosok bishie itu masih disini, namun sepertinya itu Cuma harapanku.

Ku lirik jam tangan putih kesayanganku, sudah hampir pukul delapan malam, aku lirik jam dinding ruang osis, benar…ahh~ dasar makhluk banci! Meninggalkan gadis ah! Artis sendirian di sekolah malam-malam seperti ini. hh~ harusnya aku sudah tahu apa yang akan terjadi hanya dengan melihat penampilannya itu. Rambut ungu yang jauh lebih panjang dari rambutku,. Bulu mata yang lentik tanpa mascara, bibir yang merah menggoda, badan jangkung dan dada bidang yang se- eh! Hei..! kenapa fikiranku makin kacau saja /

Aduh~, kata-katanya dan gerak tubuhnya tadi benar-benar merangsangku, ya! Aku terangsang oleh makhluk aneh itu..ah ah! Harus aku buang jauh-jauh fikiran negatifku ini.!

Kuedarkan pandanganku kearah jendela. Tertutup. Tapi kenapa dingin, apa karena aku lupa pakai cardigan? Ah~ entahlah, tugasku sudah selesai..sekarang tinggal meminta supir untuk menjemputku

"damn,.." aku lupa batere hapeku habis, aduhh! Mana gak inget nomer supirku,..masa harus pulang sendiri..? semalam ini..kyaahh..! untuk melewati koridor saja aku sudah takut, apalagi jalan untuk mencari taxi..!

Aduh~,..aku merinding,..kenapa ini..? fikiranku bergelut antara ketakutan dan..err..gakupo..ya aku memikirkan pria bodoh itu

SRKK~SRKK~

"eh..?" aku menengok ke belakang,..tak ada apa-apa di ruangan ini, hh~ memang lebih baik aku cepat cepat pulang sebelum makin malam.

Aku melangkahkan kakiku di koridor, oh tuhan! Benar-benar gelap. Hanya sinar rembulan yang menembus kaca saja yang menerangiku

Nah disini..! tangga,..tempat yang sering di gosipkan ada penunggunya dan kali ini, aku sendiri disini tanpa pencahayaan sedikitpun..ohh tuhaann~ semoga yang aku fikirkan tak kenyataan

BINGGO…! Akhirnya..! setelah 13 anak tangga aku berhasil selamat~ yey! Yey!..w aku sangat bahagia,..aku goyangkan pinggulku, menari mambo..ahh~ terserah~ mungkin ini hal paling memalukan yang pernah aku lakukan. Tapi masa bodoh~ toh tak ada yang melihatku sekarang

"SRRKK~..SRKK~"

"eh..?" aku menghentikan tarianku. "anybody here..?"tanyaku. ah! Aku mulai ketakutan,..ayo luka! Berfikirlah positif..! mungkin itu hanya tikus, atau satpam

"SRRKK~ SRKKKKK~.." lagi- lagi suara itu terdengar..WHAT IS IT…!.. bathinku terus berteriak. Aku putar pandanganku di sekitar koridor ini.. tetap, tak ada apa-apa selain aku. Hanya desiran angin malam dan detakan jantungku yang bisa aku dengar. Ahh~ aku sangat ketakutan

"tap..tap.." bunyi langkah kaki mendekat. Bahkan bayangan nya terlihat di hadapanku. Aku tak berani menoleh untuk melihat makhluk apa itu. Yang aku lihat dari bayangannya, ia punya fisik yang tinggi, pundak yang lebar, dan rambut panjangnya terurai bebas dimainkan angin

"tap tap.." langkah itu makin dekat, oh tidak! Jangan bilang itu honne ona, atau sadako atau.. makhluk apakah itu.!

"…." Damn..! aku ingin berteriak ketika aku rasakan nafas hangatnya di dekatku. Uwaahh..! aku tercekat, tak dapat berteriak. Kami samaa..! help me..! I really need u r help now..!

[Luka's POV end]

[Gakkun #PLAAK Gakupo's POV Start..! XDD OWATA OWATA! #WHACK]

"hahahaha~…" aku tertawa terpingkal-pingkal, gilak! Si hime kalau ketakutan lucu banget, kulitnya yang sudah putih mulus itu makin pucat. Bibir kemerahannya terus bergetar pelan membuatku err~ ah lupaklan. Aku melihat tatapannya kosong, oh my terong, gw apain anak orang ini

"luka..?hei,..eh? luka-hime..?"

"hikszz.." ia terisak, aku lihat air mata meluncur bebas dari mata ocean blue cantiknya, yang tak kalah cantik dengan wajahnya tentunya

"lu-luukaa..?" ia tetap menangis, tak merespon panggilanku. Bahkan tak bergerak, kecuali badannya yang sedikit bergetar ketakutan. Aku beranikan diri memegang tangannya. DINGIN…! Gilak,..ini beneran luka apa hantu.. "lukaa..?"aku panggil nama gadis cantik itu sekali lagi, still not respon,..sepertinya memang harus di restart ==".

Eh! Tapi,..ini kan anak orang, masa aku restart sembarangan. Tinggal aja kali ya? Tapi kasihan artis gini kalo ditinggal, bisa-bisa kesambet paparazzi terus ilang terus mirip kasusnya lady Diana, eh! Jangan! Jangan mati..! ntar gw..eh! maksud gw entar sama siapa lagi gw ejek-ejekan? Lempar-lemparan kertas dan lainnya. KYAAAHHH,.. ini membuatku prustasii..!. aku remas kepalaku bingung dengan makhluk yang mendadak bak patung pancoran ini

"fufufuu~.." eh..? aku menunduk. Benar kan suara tawa ini dari makhluk manis cantik nan sexy didepanku ini?

"fuafaafaaaa…!" tawanya makin menggelegar,..membuatku takut. Wacchahell..! makluk seanggun luka kenapa ketawanya mirip nenek lampir

"k-kau,..kau luka-hime kan..?" aku mengusap mataku, menepuk pipiku dan menciwit pipiku sendiri, aku tak percaya kalau manusia prefect yang ada di depanku sekarang

"siapa lagi! Bakamui! Wajahmu sangat lucu saat kebingungan~ hahaha~" ia memegangi perutnya dan mulai tertawa lepas. Tawanya sangat manis,..ahh~ lebih baik aku memperhatikan wajahnya kan? Itung-itung cuci mata "eh! Apa lihat-lihat..! gak usah natap gitu bisa kan?"

"ok ok luka-chan ^^ senyummu manis banget sih~" aku menggodanya, dan dapat di tebak, wajahnya yang tadi pucat saat ini di hiasi rona merah. Benar-benar prefecto deh kata chef italic,.. bak porselen saja~ kalau dijual, aku mau beli 5 deh!

"..huh..! wajahmu yang bingung itu juga lucu~ ^^"

"eh!.."OMG..! kenapa jantungku berdegup kencang cenat cenut gini #PLAAK,..

"wajahmu merona memerah lho~"

"ah sudah lah, ayo biar aku antar kau pulang, kau takut kan..?" aku sampirkan mantel panjangku ke badan ramping luka. Semoga saja dengan begini aku dapat melihat wajahnya yang merona memerah lagi! Terus difoto deh! Tempel di mading, minta mbah gugel suruh sebarin XDD

"hikszz,..hikkszz…huuuwaaa…..!" ebuset..! kenapa nih makhluk malah makin kenceng nangisnya..! gw harus apa..! ah! Menurut buku tatang sutarman (sule tautau nongol) cewe bakal baikan kalo dipeluk. Uhm~ boleh juga di coba.. eh! Bukan dicoba, gw kan sering peluk-peluk cewe,..malah lebih dari itu

"hikszz,..hikszz" isakannya membuyarkan lamunanku. Langsung saja kupeluk badannya yang ternyata masih dingin dan bergetar hebat. Padahal, ia baru saja tersenyum sangat manis, dan bersikap layaknya bukan luka. Ah! Jangan-jangan kesurupan nih bocah!..sebodo ah~ yang penting bisa peluk-peluk artis secantik dan sesexy luka itu kek kejatohan toko duren di menteng dah!

"shh~,..luka-chan..jangan nangis ya.." kembali, aku lancarkan gombalan-gombalan dahsyatku sambil mengelus-elus rambut smokey pinknya,.. uwoo~ bau tobeeliitooobelii~,..jadi pengen gw makan nih makhluk XD

"hikszz,..hikszz.."benar saja ia sedikit tenang, syukurlah..aku ikut senang.. tanganku memegang dagu luka lali mendongakkannya sedikit. Ia terpejam sambil tetap gemetar. ku silakkan poninya agar wajahnya jelas terlihat lalu kuusap sisa air mata yang masih meluncur sedikit di pipinya

"jangan nangis lagi.." pandanganku konsen ke bibir indahnya yang bergetar pelan. Uhhh~ aku membungkukkan badanku agar mensejajari tinggi badannya. Entah setan apa yang merasukiku, aku mengecup bibir perempuan yang merupakan musuh bebuyutanku ini..! oh tuhaann..! aku tak mau seperti ini, namun gerak badanku tak dapat mengikuti permintaanku. Bahkan mataku terpejam sambil semakin mendalami ciuman ini, aku tak dapat melihat bagaimana tingkah luka sekarang. Tapi..yang aku rasakan ia sama sekali tak menolak, apa mungkin ia mematung lagi atauu..? ahh! Entahhlaah..! aku berusaha menikmati ciuman ini,..untunglah, kurasakan badan luka sudah mulai normal lagi. Tak sedingin tadi

[gaku's pov end]

End of 1st Chapter

REVIEWNYAHHHH buat next chapter hohohoo XDD