Pairing : Kuroro. L x Kurapika. K
Disclaimer : Yoshiro Togashi
Don't like, don't read~
Mencintai itu tidak salah kan?
Semua orang punya hak untuk itu, meskipun..
Tidak semua orang mempunyai hak untuk dicintai balik
Dan,
Tidak salah bukan mencintai kekasih orang lain?
~~~"~~~"~~~"~~~~~~~~~~~~~~~~
"PIKA-CHAAANNNNNNN!" gadis berambut pink berlari kencang dengan raut wajah berbinar-binar, namanya? Neon Nostrade. Putri orang terkaya nomor 2 di Yorkshin City, populer, cantik, aktif, meskipun... errr.. tidak pintar. Tapi tetap saja dia selalu menjadi incaran para lelaki di Hunter High School.
Lalu orang yang dipanggil Pika-chan itu? Oh dia Kurapika. Kurapika Kuruta. Hanyalah gadis dari kalangan biasa yang mempunyai rambut pirang pendek dengan mata biru yang indah dan tubuh yang mungil. Dia tidak populer, biasa saja. Sikapnya pun seperti laki-laki.
Kurapika yang tadinya sedang duduk di jendela segera turun dan bersandar di tembok, menunggu Neon sampai menghampirinya. "hosh.. hosh.. Pika- hosh.. chan.. hosh" Neon membungkukan tubuhnya dan menyangga tubuhnya dengan tangan di lutut. "hei hei, bernapaslah dulu yang tenang." Neon mencoba mengatur nafasnya dan segera menegakkan tubuhnya kembali. "lalu? Ada apa kau berteriak-teriak memanggil namaku?" Kurapika menyilangkan tangan di dadanya. "umm begini, aku dan Kuroro besok mau ada anniversary ke 6th, aku mohon padamu untuk ikut perayaannya di rumah Kuroro yaaaaa." Yaaa Neon dan Kuroro sudah berpacaran selama 6 tahun. Dari kelas 6 SD sampai mereka kelas 3 SMA ini. Oh ya, mereka sekelas? Ya, Neon dan Kurapika sekelas. Padaha umur Kurapika baru 15 tahun dan sudah duduk di bangku kelas 3 SMA.
Mendengar ucapan Neon,Kurapika terdiam.
'salahkah aku bila aku menolaknya?'
"Kurapika? Kau baik-baik saja?" Kata-kata Neon membuyarkan lamunan Kurapika. "ah i-iya aku pasti datang."
Fake smile
Lagi-lagi fake smile..
Tidakkah kau menyadarinya Neon?
Aku tersenyum karena terpaksa..
Neon berteriak girang dan memeluk Kurapika dengan erat. Kurapika tidak tega melihat sahabat baiknya dari kecil itu kecewa.
-SKIPTIME-
KRIINNNGGGGG
Bunyi bel sekolah berdering kencang, menandakan bahwa sekarang saatnya pulang sekolah.
Kurapika masih duduk di bangkunya, menatap ke luar jendela yang tergambar lapangan dan langit senja bewarna orange. Di kelasnya masih ada Machi dan Nobunaga yang mendapat tugas piket. Mereka berdua tidak dekat dengan Kurapika, sehingga gengsi untuk menanyakan Kurapika yang masih saja memangku kepalanya di tangannya sambil melihat keluar jendela.
Sudah 5 menit, Nobunaga merasa gerah dengan kelakuan Kurapika yang aneh. Dia pun bertanya "hey kau, untuk apa sedari tadi memandangi keluar jendela?".
Hening.
"Hey!"
Hening.
"HEY NONA KURUTAAA!" bentak Nobunaga.
"Apa?" Kurapika menoleh pelan.
Nobunaga yang menahan emosi karena dijawab begitu hampir memukul wajah mulus Kurapika kalau Machi tidak menahannya. Gadis berambut lavender tersebut tersenyum kepada Kurapika dan mengucapkan maaf berkali-kal. Kurapika hanya mendengus.
Kurapika mengambil tasnya dan berjalan ke arah tangga untuk menuruninya. Di koridor, Kurapika terus melamun. Masih memikirkan kata-kata Neon pagi tadi..
'tidakkah ia mempunyai perasaan? Dia tau aku mencintai Kuroro. Tapi.. Neon sahabatku.'
"aku pulang.."
"aaaa rupanya kau Kurapika." Ujar anak kecil berumur 14 tahun berambut putih sambil memakan choco robokun. "hey Killua.." ucap Kurapika kepada adik angkat kesayangannya itu. Yaaa.. Killua adalah anak dari keluarga pembunuh bayaran Zaoldyek yang meninggal akibat kecelakaan dan hanya Killua saja yang selamat. Karena Silva Zaoldyek adalah sahabatnya ayah Kurapika akhirnya Killua pun diangkat menjadi anak mereka, menjadi Killua Kuruta. "eh ada Gon juga rupanya.." lanjut Kurapika saat melihat anak kecil seumur Killua berambut hitam jabrik, sahabat sekaligus tetangga mereka dan Killua.
Kurapika berjalan gontai ke arah kamarnya yang berada di lantai atas, Gon ingin menanyakan kondisinya, tetapi niat itu diurungkan dan bertanya pada Killua. "eh Killua, Kurapika kenapa ya?" Killua menengok ke arah Gon sambil tetap mengunyah Choco robokun miliknya "hmp? Thidak tao.." jawab Killua dengan mulut penuh. Gon hanya membuang nafas pasrah.
Kamar Kurapika..
"besok ya? Aku tidak tahu akan siap atau tidak.." matanya melirik sebuah kalung berbandul batu ruby yang bewarna merah menyala "Kuroro.." gumam Kurapika.
-flashback-
DUAKKK BUAAKKK
Terdengar suara pukulan yang bersumber dari sekumpulan anak laki-laki berumur 8-10 tahun. Mereka sedang menghabisi seorang anak gadis berambut pirang pendek, baju kaos dan celana selututnya sudah terbecak darah. Seorang anak laki-laki berambut hitam dengan kain didahinya berdiri di belakang segerombolan para anak laki-laki, rupanya ia bos nya.
"kenapa gadis itu tidak melawan? Bukankan dia bisa saja menghambisi 10 anak laki-laki itu dengan rantainya yang tiba-tiba muncul disaat kondisi genting seperti ini?" anak laki-laki itu bergumam sendiri sambil terus menatap si anak gadis pirang yang terlihat dari celah kecil diantara gerombolan.
"KUROROOOOOO!" tiba-tiba seorang anak gadis lainnya yang berambut pink menghampiri Kuroro. Tidak, dia tidak menolong si pirang. Dia hanya bergelayutan di leher si bos gerombolan anak laki-laki.
"hm?"
"hey Kuroro, itu bukankah Kurapika Kuruta? Dari keluarga yang terkenal kehebatannya karena bisa menguasai semua nen? Kau gila Kuroro, bagaimana kalau kau nanti dilaporkan olehnya ke keluarganya? Nanti kau terlukaa.."
".." Kuroro tidak bergeming. Dia masih fokus melihat si pirang yang masih terduduk sambil memeluk lututnya. Sesekali tubuh mungilnya tersentak ke kanan, ke kiri, terjungkal, tetapi anehnya dia kembali duduk sambil memeluk lututnya 'anak gadis macam apa dia?' batin Kuroro.
Si pirang mendongak dan menatap mata hitam pekat yang berada 5 meter dengannya. Iris biru itu tampak bergetar, tapi tidak menunjukkan ketakutan. Hanya.. kekecewaan yang mendalam.
DEG
Kuroro memegangi dadanya. Dia merasakan sesak di dadanya saat Kurapika menatapnya dengan lirih.
"umm.. Kuroro.." Gadis berambut pink menyahut.
"hm?" jawaban itu yang selalu di dengar Neon, gadis berambut pink.
"Kurapika itu.. umurnya masih 7 tahun kan? Berarti, beda 2 tahun dari kita?"
Kuroro tercekat. 'apa? 7 tahun? Ku kira seumuran dengan ku, tapi fisiknya pun memang mungil. Tapi siapa sangka seumur segitu dia mampu mengendalikan rantai nen.'
Kuroro memajukan tubuhnya, melepaskan rangkulan Neon dan berjalan ke arah anak laki-laki yang terus menerus memukul tubuh dan wajah Kurapika. Kuroro tidak bisa membayangkan betapa sakitnya jika menjadi Kurapika. Tapi Kuroro adalah anak dari keluarga mafia yang tidak mudah mengampuni atau mengasihani orang lain.
"cukup." Datar.
Gerombolan anak laki-laki itu menoleh dan berhenti memukuli si gadis pirang. Membuka jalan untuk bosnya yang hendak menghampiri Kurapika.
Wajah Kurapika babak belur, terlihat banyak memar di sana sini. Darah keluar dari telinga, kuku, hidung, dan mulut. Tiba-tiba kepalanya mengaliri cairan merah kental ke arah matanya dan turun ke pipi. Miris. Terlihat seperti menangis darah.
"apa.."
Kuroro menelan ludahnya. Gadis di depannya buka suara.
"apa.. yang kau lakukan.. semata-mata.. karna dendam mu.. pada ayahku?"
Kuroro merasa lehernya tercekik. Gadis itu masih saja meringkuk. Ya, Kuroro menyuruh para anak laki-laki itu untuk menghambisinya karena ayah gadis itu. Ayah gadis itu membunuh ibunya disaat ia berumur 2 tahun. Tapi kenapa harus Kurapika yang menanggung rasa sakitnya?
Kuroro berjongkok dan memiringkan kepalanya, tanpa sepengetahuan para anak laki-laki dan Neon, Kuroro menaruh sebuah benda bertali.
'merah.' Kurapika membatin sambil terus mendekap benda bertali tersebut.
"sebagai tanda minta maafku." Gumam Kuroro dengan tetap tak ada ekspresi yang berarti.
Kurapika tersenyum lirih. Dia merasakan debaran di jantungnya. Ia merasakannya. Sangat merasakannya.
'inikah yang dinamakan jatuh cinta' Kurapika mendongakkan kepalanya. Melihat Kuroro yang beranjak pergi. Entah kenapa, hanya melihat punggungnya, Kurapika merasa nyaman.
'kalung batu ruby ya?'
-end of flashback-
Kurapika memeluk gulingnya, mata beriris biru mencoba terlelap dan menutup perlahan. Perlahan tapi pasti, gadis pirang itu tertidur. Menampakkan wajahnya yang terlihat damai bak malaikat.
TBC
Akoblue baru pertamakali ini bikin fic, mohon bantuannya *membungkuk* u,u
Tolong REVIEW ya:3
