Silver

Pair:

Park Jimin x Min Yoongi

Slight!

Lee Jihoon

Rate: T

Genre: Fantasy, Romance, Slight!Hurt.

Length: Twoshoot (Probably)

Summary:

"I like someone with silver eyes, and if he had silver hair, that will be perfect." / MinYoon, BL, Hogwarts!AU. Spin-Off from 'Spectrum' and 'Indecisive'.

Warning:

Harry Potter belongs to J.K Rowling. Fiction, BL, Hogwarts!AU. This is not a remake from Harry Potter movie or books. Spin-Off from 'Spectrum' and 'Indecisive'.

.

.

.

.

.

.

.

Part 1: Silver Guy

Dear our beloved Yoongi,

Happy birthday.

Mommy and your little brother always love you.

Yoongi tersenyum tipis saat membaca kartu ucapan selamat ulang tahun pemberian ibunya yang baru saja dia terima pagi ini. Ibunya mengirimkan sebuah mantel berwarna abu-abu kepadanya sebagai kado ulang tahun, beserta sekotak muffin andalan ibunya dan juga surat panjang dari adiknya.

"Kau dapat kado?"

Yoongi menoleh dan melihat teman satu asramanya sekaligus si pangeran Slytherin, Kim Namjoon. "Yah, kado yang hampir sama setiap tahunnya."

Namjoon melirik kotak yang terbuka sedikit di hadapan Yoongi, dia bisa melihat sesuatu seperti kain berwarna abu-abu di sana. "Setiap kau ulang tahun ibumu selalu memberikan sesuatu berwarna abu-abu ya."

Yoongi tersenyum miring, dia memasukkan kartu ucapan dan semua hadiah lainnya ke dalam kotak dan menutupnya. "Ibuku tahu aku suka warna abu-abu."

Namjoon menyeringai, dia menggeser posisinya mendekati Yoongi. "Rambutku abu-abu."

Yoongi mendecih sinis dan mendorong Namjoon menjauh darinya, "Kesayanganmu akan salah paham. Lagipula aku memang suka pria berambut abu-abu, tapi itu bukan kau."

"Banyak penyihir berambut abu-abu."

"But not many of them got silver eyes." Yoongi berujar final, dia menggeser kotak hadiahnya dan melanjutkan kegiatannya melahap sarapan.

"Who is this one that have silver eyes and hair? I'm so curious. I know you are crazy about him. But, who the hell is he?"

Yoongi melirik Namjoon, dia meraih pialanya dan meneguk sedikit jus labu yang ada di dalamnya. "You don't know him."

"Hei, aku hanya penasaran. Kau sudah sendirian dari sejak masuk Hogwarts hingga saat ini. Maksudku, Yoongi, kau sudah tujuh belas tahun tapi kau masih terobsesi pada sosok 'Silver Guy'mu. Padahal ada begitu banyak yang mengejarmu, kau pintar cenderung jenius malah. Dan kau terkenal sebagai yang paling manis di Slytherin, walaupun kau galak sekali dan itu adalah satu-satunya kekuranganmu."

Yoongi menghela napas pelan, semua warga Hogwarts memang mengatakannya imut karena rambut hitamnya dan kulit putih pucat miliknya serta bibir tipis dan mata sipitnya. Bahkan adik dari tunangan Namjoon, Jungkook, jelas-jelas mengatakannya mirip seperti kucing kecil saat mereka berkenalan di pesta Halloween dua tahun lalu.

"Aku tidak tertarik menjalin hubungan."

Namjoon mengangkat bahunya, "Oke, terserah kau saja. Tapi apa kau ikut Triwizard Tournament? Kau sudah cukup umur."

Yoongi terdiam, matanya melirik deretan teman-temannya yang duduk bersama dengannya dalam satu meja yang sangat panjang. "Aku tidak tertarik, mungkin Christian si Hulk Slytherin tertarik untuk ikut."

Namjoon menatap Christian, murid Slytherin dengan tubuh paling besar di asrama mereka. "Dia hanya akan menenggelamkan dirinya sendiri jika ada tantangan yang melibatkan air."

Tawa Yoongi tersembur keluar, dia menutup mulutnya dengan sebelah tangan dan tertawa lirih. Dia tidak mau bermaksud jahat atau bagaimana, tapi ucapan Namjoon memang benar. Christian itu bertubuh sangat besar dan berat. Dia tidak gendut, hanya saja dia seperti disuntik dua galon steroid jika melihat otot-otot tubuhnya yang seperti binaragawan kelas dunia.

"Kau gila!" desis Yoongi.

Namjoon terkekeh, "Tapi aku benar, kan? Lihat dia, mungkin beratnya nyaris seratus kilo dengan tubuh penuh otot itu."

Yoongi tersenyum, masih berusaha menahan tawanya. "Dia akan tenggelam dalam hitungan detik."

Namjoon mengangguk, "Makanya ikut saja, turnamen ini selalu menjadi sesuatu yang paling dinanti. Yah, tentunya selain kita mendapatkan angin segar dari anak-anak Durmstrang dan Beauxbatons, turnamen ini juga bisa digunakan untuk ajang unjuk kemampuan antar sekolah."

Yoongi melirik Namjoon dengan mata yang disipitkan, "'Angin segar'? Kau masih berniat untuk tebar pesona disaat tunanganmu adalah Ketua Asrama paling cantik?" ujar Yoongi sinis pada Namjoon.

Namjoon nyengir lebar dan Yoongi mendengus jijik karena wajah Namjoon terlihat agak idiot. "Tidak, aku cuma akan menikmati hawa baru yang dibawa murid Beauxbatons. Yah, kau tahulah mereka itu segerombolan gadis dengan bokong paling seksi yang pernah ada. Aku, sebagai pria muda yang sehat, jelas tidak akan meninggalkan pemandangan indah itu." Namjoon melirik ke arah tunangannya, Seokjin, yang duduk di meja asramanya bersama adiknya, Jungkook. "Tapi jangan khawatir, cintaku tetap untuk Seokjinku tercinta."

Yoongi memasang wajah ingin muntah, "Lihat saja kalau nanti ada penggemar gilamu yang kembali memberikan Amortentia padamu."

Namjoon berdecak, kejadian dengan Amortentia itu memang masih membekas di dalam hubungannya dan Seokjin. Walaupun Seokjin kelihatan baik-baik saja, ada kalanya tunangannya itu mendadak murung karena teringat kejadian saat Namjoon terpengaruh Amortentia.

"Jangan bahas itu lagi. Aku benar-benar tidak menyukai kejadian itu."

Yoongi mengangkat bahunya, "Lain kali tolak semua makanan pemberian fansmu. Jangan berpura-pura manis dan memakan makanan itu karena rasa terima kasih."

Namjoon mengangguk santai, "Hmm, oke." Namjoon meletakkan garpunya kemudian menatap Yoongi lagi. "Hei, kalau seandainya si 'Silver Guy' yang kau idam-idamkan itu muncul. Apa yang akan kau lakukan?"

Yoongi menghentikan gerakannya menyuap toast bread, dia tertegun dan meletakkan potongan roti berwarna kecoklatan dan penuh aroma butter itu ke piring makannya.

"Aku.. tidak tahu."

.

.

.

.

.

.

.

Hari kedatangan dua sekolah sihir teman baik Hogwarts yaitu Durmstrang dan Beauxbatons akhirnya tiba. Segerombolan murid Hogwarts, terutama anak-anak 'first year' sudah berbaris bergerombol di jendela kastil untuk melihat rombongan dari kedua sekolah sihir tersebut.

Yoongi sendiri tidak terlalu tertarik pada Durmstrang ataupun Beauxbatons. Dia juga tidak terlalu tertarik mengikuti Turnamen Triwizard ini. Baginya dia cuma ingin segera lulus dari Hogwarts, bekerja di Kementrian dan memiliki rumah sendiri serta terbebas dari ayahnya yang membencinya dan ibunya yang meninggalkannya.

Ya, kedua orangtua Yoongi bercerai karena ayahnya yang manusia mengetahui kebenaran soal ibu Yoongi yang penyihir. Mereka bercerai dan ayahnya membawa Yoongi yang saat itu berusia tiga tahun untuk tinggal bersamanya, meninggalkan ibunya dan calon adiknya yang masih berada dalam kandungan ibunya.

Bertahun-tahun waktu berlalu dengan ayah Yoongi yang mencurahkan kasih sayangnya pada Yoongi. Namun semua itu berhenti saat Yoongi berusia sebelas tahun dan mendapatkan surat dari Hogwarts. Ayahnya langsung berubah, dia memberikan Yoongi untuk diasuh bibinya yang merupakan adik dari ibunya dan menjadi wali Yoongi hingga sekarang.

Ayahnya membuang Yoongi tepat setelah dia tahu Yoongi adalah penyihir, sama seperti ibunya.

Dan setelahnya ibunya sendiri tidak berusaha menarik Yoongi kembali bersamanya lantaran ibunya sudah menikah lagi dan memiliki hidup bahagia bersama adik Yoongi, Lee Jihoon. Ibunya selalu mengiriminya kado dan kartu ucapan tiap tahun saat Yoongi berulang tahun tapi Yoongi merasa itu hanyalah semacam usaha penebusan dosa ibunya karena dia sendiri tidak mampu atau mungkin tidak mau merawat Yoongi lagi.

Yoongi sudah tidak lagi menyayangi orangtuanya, dia hanya menyimpan sedikit, sedikit sekali rasa sayang untuk adiknya yang benar-benar tulus menyayanginya. Adiknya pernah melarikan diri ketika usianya dua belas tahun untuk bertemu Yoongi yang saat itu sedang menghabiskan liburan natal di rumah bibinya.

Bagi Yoongi, kebahagiaannya sudah pergi. Dia sudah bukan lagi Yoongi kecil yang disayang oleh ayahnya. Dia hanyalah Min Yoongi, pemuda berusia tujuh belas tahun yang mau tidak mau harus berjuang sendirian untuk masa depannya karena tidak ada lagi orang yang bersedia menjamin kehidupannya.

Dulu, dulu sekali, ketika semua masa kelam ini belum terjadi, Yoongi pernah memiliki seorang teman dekat. Mereka bersahabat sangat baik namun mereka harus berpisah karena anak itu harus pindah ke luar negeri. Yoongi tidak mengingat namanya karena dulu dia dan anak itu hanya berkenalan sambil lalu.

Tapi Yoongi benar-benar mengingat sosoknya.

Karena anak itu memiliki rambut berwarna silver, sama dengan warna matanya.

Yang sudah sejak dulu membuat Yoongi tidak bisa melupakannya bahkan semakin terpesona tiap kali mengingatnya.

Sorak-sorai ramai dari segerombolan anak kelas satu membuyarkan lamunan Yoongi soal masa lalu kelamnya dan sosok 'Silver Guy' dalam ingatannya. Dia menggerakkan kepalanya dan dia melihat sebuah perahu kecil dari kayu sedang berlayar mendekati bangunan kastil.

Itu Durmstrang. Jelas.

Yoongi berdiri di sana, memperhatikan bagaimana perahu kecil itu perlahan-lahan terangkat dan akhirnya memunculkan sebuah kapal layar besar dari dalam air. Dan tak lama kemudian suara ringkikan kuda terdengar dan Yoongi melihat sebuah kereta kuda yang ditarik oleh kuda terbang melayang mendekati Hogwarts.

Suara ramai di sekitarnya semakin menjadi dan bagi Yoongi ini sudah saatnya baginya untuk kembali jadi dia berbalik dan menerobos kerumunan untuk kembali ke asramanya yang terletak di bawah tanah. Yoongi benar-benar melewatkan saat murid-murid dari kedua sekolah sihir itu bergerak turun dari masing-masing kendarannya dan menyapa murid-murid Hogwarts yang bergerombol untuk menyambutnya.

.

.

.

.

.

.

.

Makan malam kali ini terasa lebih ramai daripada biasanya. Gadis-gadis di asramanya ribut membicarakan murid-murid Durmstrang yang gagah sedangkan para pemuda di kamar asramanya sibuk membicarakan gadis-gadis Beauxbatons.

Mungkin diantara semua hingar-bingar ini, hanya Yoongi yang bersikap netral. Dia tidak heboh berdandan seperti gadis atau sibuk menata rambut seperti para pemuda. Dia hanya Yoongi yang biasanya, dengan rambut hitam kelam dan poni menutupi dahi, serta jubahnya yang nyaris membuatnya tenggelam di dalamnya.

Ketika Yoongi tiba di Aula Besar, sebagian besar kursi sudah terisi dan dari tiap asrama disisakan sejumlah kursi kosong untuk tempat duduk anak-anak Durmstrang dan Beauxbatons. Yoongi berjalan dan duduk di kursinya yang bersebelahan dengan kursi Namjoon. Satu-satunya teman baik Yoongi itu belum muncul, dan Yoongi hanya melihat Taehyung, sahabat baik Namjoon namun bukan teman dekatnya, sedang berada di pintu Aula Besar bersama pacarnya, Jungkook.

Yoongi menggerakkan kepalanya memutari seisi Aula Besar. Dia mengangguk pada guru yang secara kebetulan bertatapan dengannya dan setelahnya Yoongi memalingkan pandangannya. Kelihatannya saat ini menatap piringnya yang berlapis perak jauh lebih menarik daripada menatap seisi Aula Besar.

Tak lama kemudian Yoongi mendengar suara dentingan antara sendok dan piala kaca dan dia mendengar pengumuman dari Kepala Sekolahnya, bahwa mereka akan menyambut murid Durmstrang sebentar lagi.

Tepuk tangan riuh bergema di seluruh Aula Besar dan Yoongi berusaha menunjukkan sedikit ketertarikan dengan memutar tubuhnya untuk menghadap ke arah pintu masuk Aula Besar yang tertutup.

Kemudian ketika tepuk tangan berhenti dan pintu itu terbuka, Yoongi langsung merasa dia kehilangan napasnya. Dia tertegun dan terpaku pada seseorang yang berjalan di paling depan dan memimpin Durmstrang.

Dia adalah sosok berambut silver dengan berwarna sama yang tengah menyeringai pada sekelilingnya. Yoongi bisa mendengar pekikan histeris gadis-gadis di sekitar mejanya saat pemuda berambut silver itu berjalan menuju bagian depan Aula Besar bersama murid Durmstrang lainnya. Tapi jelas pemuda itu adalah yang paling menarik diantara yang lainnya, dia berjalan tegap dengan seringaian seksi yang terpampang di wajahnya dan jari yang sesekali menyisir rambut silvernya ke belakang.

"Tuhanku! Itu Park Jimin!"

"Ya ampun, tampannya!"

"Lihat mata silvernya! Dia benar-benar menawan!"

Dan pekikan-pekikan lainnya memasuki ruang dengar Yoongi tapi dia tidak peduli. Dia terlalu terpaku pada sosok berambut silver dan mata silver bernama Park Jimin itu.

Netra hitam kelam Yoongi memperhatikan bagaimana sosok Park Jimin menatap seisi Aula Besar dan setelahnya dia melakukan perkenalan singkat bersama kepala sekolah dari Durmstrang. Sudah jelas Jimin adalah orang yang penting di Durmstrang.

Yoongi menarik napas perlahan, masih terpesona pada sosok Jimin dan kemudian semuanya musnah saat melihat Jimin yang sudah menyelesaikan perkenalannya, berjalan menghampiri seorang pemuda berkulit putih pucat dengan rambut pirang terang dan tubuh mungil yang juga memakai seragam Durmstrang sama sepertinya.

Mulanya Yoongi tidak bisa mengenalinya sama sekali. Bahkan Yoongi harus menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas karena memang Aula Besar mereka benar-benar besar dan pemuda itu mungil sekali. Tapi akhirnya Yoongi bisa mendapatkan visualnya dengan lebih jelas setelah Jimin merangkul pemuda bertubuh mungil itu dan berbalik lalu bersama-sama berjalan menuju kursi kosong di asrama Hufflepuff.

Mata Yoongi yang semula menyipit untuk melihat lebih jelas itu mendadak membola penuh keterkejutan. Dia melihat sosok pemuda itu dengan jelas.

Dan terkutuklah Yoongi.

Karena sosok yang sedang dirangkul dengan begitu mesra oleh Jimin adalah adiknya sendiri, Lee Jihoon.

"Hei, siapa itu yang dirangkul oleh Park Jimin?"

Yoongi mendengar suara tinggi dari gadis yang duduk tak jauh darinya, tersirat nada kesal yang kental dalam suaranya.

"Oh, si mungil itu? Kalau tidak salah namanya Lee Jihoon dan kelihatannya dia pacar Park Jimin. Aku melihat Park Jimin juga merangkulnya saat mereka baru tiba di Hogwarts sore tadi. Sosok mungil itu selalu menempel dengan Jimin jadi kurasa dia adalah sosok yang berarti untuk Park Jimin."

Yoongi tertegun, Lee Jihoon adiknya, ternyata adalah pacar Park Jimin.

Samar-samar Yoongi seolah bisa mendengar lagi ucapan Namjoon soal 'Silver Guy'nya.

"Kalau si 'Silver Guy' yang kau idam-idamkan itu muncul. Apa yang akan kau lakukan?"

Dan sekarang Yoongi sudah memiliki jawabannya.

Yoongi akan menjauh, Yoongi akan pergi darinya.

Karena sosok 'Silver Guy' cinta pertamanya, sudah bersama dengan adik kandungnya sendiri yang sialnya memiliki wajah terlalu mirip dengan Yoongi.

Sosok yang ditunggunya dan dipujanya secara diam-diam selama sekian tahun serta membuat hatinya yang kering menjadi sedikit basah ternyata sudah bersama dengan adiknya. Adik kandung Yoongi, salah satu sosok yang membuat hati Yoongi kering karena adiknya adalah sosok yang sudah merebut ibunya.

Yah, takdir Tuhan memang kadang bisa selucu itu.

To Be Continued

.

.

.

.

.

.

Hah apalah ini. hahahah

Jadi ceritanya aku iseng nonton ulang Harry Potter dari yang pertama. Terus sore tadi secara tidak sengaja aku nemu foto Jimin yang astaganaga Tuhanku gantengnya kelewatan, sehingga akhirnya kesepuluh jari ini gatal buat mengetik ff ini.

Ini semacam spin-off dari Spectrum dan Indecisive. Yang belum baca mungkin bisa baca dulu /promosi terselubung/

.

.

.

.

Btw, ini perdana nih aku buat Lee Jihoon si cimit-cimit SVT yang kemarin baru ultah itu jadi semacam 'penengah' diantara MinYoon. Hahaha

Aneh tidak? Tidak lah ya~ /maksa/

.

.

.

.

Reviewnya ditunggu ya ayang-ayangnya Luna~ /dihajar