Ino harus bersedia menerima tugas yang diberikan keluarga Uchiha dan Yamanaka jika ia masih menginginkan orang tuanya hidup. Tapi bagaimana jika tugasnya adalah mengandung anak dari orang yang paling ia benci? Warning: for mature times
When Winter Fall into Summer
Naruto © M.K
.
SasuIno
.
WARNING: Lautan typo,Eyd tidak ditemukan keberadaanya,
yang merasa tidak suka dan masih di bawah umur sebaiknya jangan masuk !
Normal POV
BRAKKKKK
Seorang pemuda kini tengah menghantam keras meja eboni hitam di depannya. Jarang sekali seorang pemuda Uchiha menunjukan emosinya seperti itu, tergambar dengan jelas di matanya, rasa marah, muak dan kecewa memenuhi dirinya.
"Sasuke kendalikan dirimu!" sang kepala keluarga yang notabene adalah ayah dari pemuda tersebut akhirnya angkat bicara, setelah sedari tadi sempat terdiam membiarkan para tetua bersuara menyampaikan suatu keputusan yang sangat tidak masuk akal menurut sang pemuda pewaris Uchiha corp. Suasana kian memanas di ruang keluarga Uchiha, meskipun ruang megah berdesign ala Eropa tersebut dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan, namun tetap saja tidak mempan mendinginkan suasana keluarga yang terkenal dengan bisnis perhotelan nomor satu di jepang tersebut.
"sebenarnya rencana gila apa lagi yag ingin kalian lakukan?" terlihat seorang pemuda berumur 23 tahun tengah geram menghadapi seluruh anggota keluarganya tersebut, tangannya mengepal kuat hingga buku-buku jarinya terlihat memutih, ia kemudian memejamkan matanya sejenak mencoba menenangkan dirinya dan mengontrol kembali emosinya.
" ini adalah sebuah jalan keluar yang paling memungkinkan untuk masalahmu Sasuke, dengan begitu keluarga Uchiha tetap akan mendapatkan pewaris tanpa harus memutus hubungan dengan keluarga Yamanaka" ujar tetua yang berada di ruangan tersebut.
"kalian gila, setelah pernikahan bisnis itu, lalu sekarang kalian ingin mempermainkan aku lagi" Uchiha Sasuke kembali memandang anggota keluarganya dengan tatapan dingin, membuat semua orang bergidik terkecuali sang ayah dan para tetua yang tetap kekeh dengan pendirian mereka.
"Sasuke, jaga bicaramu" ujar Ayame Uchiha yang merupakan salah satu tetua yang paling berpengaruh di keluarga Uchiha
"baiklah…terserah kalian, aku tidak peduli. Silahkan lakukan sesuka hati kalian. Permisi" dengan begitu pemuda bemanik onyx tersebut undur diri dari acara keluarga Uchiha, disusul kemudian seorang wanita cantik bersurai pirang setelahnya.
"Sasuke, kenapa kau menolak rencana para tetua?" suara wanita bermata biru sapphire kini memecah keheningan di ruangan yang hanya mereka tempati berdua, yah…tepatnya di kamar tidur mereka. Wanita bernama Shion itu pun kini mendekat ke arah lelaki yang duduk mematung di ranjang berukuran king size. Kesal karena pertanyaanya tidak ditanggapi oleh pemuda di depannya, ia mencoba menyentuh bahu pemuda tersebut dengan tujuan mendapat tanggapan dari pemuda tersebut namun hasinya nihil, pemuda tersebut malah menepis tangan istrinya tersebut.
"jangan mencoba menyentuhku dengan tangan kotormu itu" Yamanaka Shion sempat tercekat mendapati tanggapan dingin dari suaminya, ia mulai geram dengan tingkah laku pemuda yang menjadi suaminya terhitung sejak dua bulan yang lalu.
" heh…sebenarnya apa maumu Sasuke Uchiha, bukankah rencana itu sangat menjanjikan bagi masa depan keluarga uchiha dan keluargaku"
"yah…rencana bagus, juga sangat bagus untuk mendukung hubungan kotormu dengan pelukis itu kan" katanya sinis, Shion hanya meringis mendengar kata-kata yang frontal dilontarkan oleh suaminya.
"hmm…rupanya kau telah mengetahuinya Sasuke, hah…rupanya seorang Uchiha tidak bisa diremehkan, tapi kata-katamu tadi memang tidak sepenuhnya salah"
….
"moshi-moshi, Danna-sama apa kau sudah sampai di tempat wanita barumu hihihi?" terdengar suara mengejek yang diiringi nada cekikikan seorang wanita dari seberang telepon
"diam kau! Urus saja urusanmu shion, aku juga yakin kau sekarang sedang berlibur dengan pelukis itu kan? Jangan munafik shion!" katanya datar, Sasuke bukanlah orang yang bodoh ,sehingga ia dengan mudah dapat mengetahui rencana Shion.
"hah…kita impas Sasuke, lagipula yang benar saja aku harus menunggumu selama dua minggu bersama wanita itu, bisa-bisa aku mati bosan, mending aku bersama Sai-kun"
"terserah kau Shion"
"ahahahaha…selamat bersenang-senang tuan Uc…."
PIP…PIP..PIP…..
"HAH sial, ditutup ,dasar laki-laki keras kepala" sang waita yang bernama Shion itupun kembali melakukan aktifitasnya, yah…apalagi selain bercengkrama dengan kekasih gelapnya. Sebenarnya Sai Himura yang dibilang-bilang sebagai kekasih gelap Shion, tidak sepenuhnya benar, justru wanita bermata sapphire itu telah berhubungan dengan Sai sejak mereka kelas satu di sekolah menengah atas. Namun hubungan mereka yang hampir mereka jalani selama lima tahun harus kandas karena perjodohan yang dilakukan oleh keluarganya, namun bagaimanapun juga Shion tidak pernah bisa melupakan kekasih hatinya tersebut.
Sasuke Uchiha kini tengah berdiri di depan sebuah vila,meski vila tersebut tidak begitu besar namun design dan interior yang menghiasinya membuat kesan elegan dan mewah vila yang berada di kawasan Konoha itu. Memang tidak bisa ia pungkiri kawasan di sekitar vila memang sangat Indah, suasananya masih sejuk, terdapat danau yang sangat besar di belakang vila juga ada kawasan hutan cemara yang menambah kesan keindahan alam di sekitar vila, sungguh vila ini cocok untuk orang-orang yang ingin mengistirahatkan pikirannya sejenak setelah keras bekerja. Hah…keluarga Uchiha memang tidak pernah main-main akan keputusan yang dibuat untuknya. Semua yang mereka katakana pada hari itu kini menjadi kenyataan, pasti mereka telah mengatur acara ini dengan sempurna, sampai sampai mereka tega menyuruh ahli waris mereka untuk pindah sementara waktu di salah satu vila milik mereka.
Sasuke Pov
Kulangkahkan kakiku dengan berat memasuki vila, aku tidak habis pikir apa yang tetua itu rencanakan, benar-benar gila dan diluar logikaku. Bagaimana bisa mereka mempermainkan perasaanku seenak jidat mereka, apa hanya untuk seorang pewaris mereka harus melakukannya sejauh ini? Dan bagaimana bisa gadis itu juga menyetujuinya? Apa dia adalah gadis yang memiliki karakter sama dengan Shion? Ah..pasti begitu, jika ia memang gadis baik-baik mana mungkin ia akan menerima rencana busuk ini.
Setelah lama aku berkecamuk dengan pikiranku, akhirnya aku sampai juga di depan pintu masuk vila tersebut. Kuputar perlahan gagang pintu eboni hitam dan kubuka perlahan, seketika wangi lavender menyeruak dari dalam ruangan vila tersebut, design violet dan putih menambah kesan hangat dan elegan ruangan bergaya modern minimalis tersebut. Kuperhatikan ruangan di dalam villa tersebut, hanya ada ruang tamu, dapur, kamar mandi dan satu kamar yang pintunya masih tertutup. 'Itu pasti kamar tidur' batinku. Segera aku menuju kamar tidurku, dan kurebahkan tubuhku diranjang berukuran king size, namun belum sempat aku menutup mataku, aku mendengar suara pintu kamar terbuka.
'hah…dia pasti gadis itu' batinku, segera kududukan kembali tubuhku dan kualihkan pandangan kepada orang yang kini tengah menuju posisiku.
Ino Pov
'kami-sama, bagaimana ini? Aku benar-benar takut' batinku
setelah aku mandi dan memakai pakaian yang telah dipilihkan keluarga Uchiha ,aku segera melangkah menuju ke kamar tidur. Samar-samar aku melihat seseorang yang tengah duduk di ranjang yang akan aku tempati selama 2 minngu kedepan.
DEG…jantungku terasa ingin keluar rasanya, rasa takut, malu dan marah bercampur menjadi satu. Ingin aku menangis saat ini juga, tapi aku harus tetap melakukan tugas menjijikan ini, karena ini menyangkut nasib keluargaku.
Setelah sampai di dekat ranjang berbadcover cream tersebut, segera aku membungkukan tubuhku memberi salam kepada pemuda di depanku
"selamat datang Uchiha-sama" kataku sopan, sebisa mungkin aku menjaga suaraku agar tidak bergetar, aku tidak ingin ia mengetahui betapa takutannya aku sekarang, untuk meredam rasa takutku aku segera menggigit bibir bawahku dan kukepal jari-jariku kuat-kuat hingga buku-buku jariku memutih. Setelahnya kuberanikan mengangkat wajahku, sekedar untuk melihat bagaimana sosok seorang Uchiha yang akan mengambil keperawanaku nanti dan ternyata sebuah kenyataan pahit harus kutelan sekali lagi karena orang yang ada di depanku ini ternyata….
Normal Pov
Tatapan mereka saling bertemu, onyx dan aquamarine menyatu dan saling menyelami satu sama lain. Untuk beberapa saat mereka sempat terdiam, sebelum mereka akhirnya tersadar. Entah mengapa gadis pemilik mata aquamarine tersebut terbelalak setelah menyadari siapa pemuda yang ia lihat di depannya. Sementara sang pemuda bermarga Uchiha kini hanya menyeringai setelah ia sempat terpesona dengan kecantikan gadis di depannya .
Sasuke bangkit dari duduknya dan berjalan menuju gadis kini mematung di tempatnya, ia mengamati gadis yang berada di depannya. Gadis itu hanya memakai lingerie tipis berwarna pink dengan renda hitam di bawahnya, sehingga tubunya terekpos jelas di mata Sasuke, rambut pirang panjang yang sedikit bergelombang di ujungnya dibiarkan tergerai, matanya indah berwarna aquamarine jernih dan yang paling menyita perhatian Sasuke adalah bibir gadis itu, bibir ranum berwarna pink yang sangat indah.
'ck…apa yang aku pikirkan' batin Sasuke
"hnn…jadi kau gadis yang bersedia menerima tugas busuk ini, nona Ino" Sasuke kembali memasang tampang dingin khas Uchiha, membuat sang gadis bergidik ketakutan.
*flashback*
"tidak bisa begitu tuan, aku tidak akan menjual toko bunga ini, berapa pun harga yang kau tawarkan" suasana di toko bunga yang tadinya hening, kini menjadi gaduh karena adanya aksi adu mulut antara pemilik toko dengan beberapa orang berjas rapi. Mereka pun kini menjadi pusat perhatian beberapa orang yang kebetulan sedang memilih-milih bunga ataupun hanya sekedar lewat di tempat itu.
"tapi nona…." pria berkacamata- Kabuto, kini sedang berkutat meyakinkan pemilik toko agar ia mau menerima kesepakatan yang ia ajukan, namun tetap saja sang pemilik toko tetap kekeh dengan pendiriannya, bahkan kabuto harus rela berlari kecil mengingat sang pemilik toko selalu berkelid menghindarinya.
"ada apa ini, kabuto. Kenapa lama sekali?" tak lama berselang, masuklah seorang pemuda berambut biru dongker model spiky, menggunakan kemeja merah marron bergaris hitam,yang dipadukan dengan celana panjang yang warnanya senada dengan rambutnya.
"Uchiha-sama, maafkan saya, ada sedikit masalah, nona ini tetap kekeh ingin mempertahankan tempat ini"
Pemuda yang tidak lain adalah Sasuke Uchiha, kini melangkah menuju pemilik toko yang sedari tadi memperhatikan mereka, dari mimik wajah sang gadis saja, Sasuke tahu bahwa gadis itu tidak suka dengan keberadaanya disini
"hnnn…nona, langsung ke intinya saja, aku akan membayar lima kali lipat untuk toko kecilmu ini, dan ini uang muka untuk kesepakatan kita"
Sasuke menyodorkan sejumlah uang kepada sang gadis yang langsung diraih oleh gadis bermata aquamarine di depannya.
'heh..sudah kuduga, ia pasti tidak akan bisa menolak tawaranku….see uang memang bisa mendapatkan apapun yang aku mau dan..' namun belum sempat Sasuke selesai membatin, tiba-tiba gadis itu melemparkan sejumlah uang yang sempat ia raih tepat ke wajah pemuda tampan di depannya. Kabuto dan orang-orang yang ada di sekitar tempat tersebut sempat kaget melihat apa yang dilakukan oleh sang pemilik toko bunga. Begitulah aksi Ino yang sukses mempermalukan seorang Sasuke di muka umum.
"kau!" kata Sasuke geram, ia mencoba sebisa mungkin menahan emosinya, sungguh kalau bukan orang yang ada di hadapanya ini adalah seorang gadis, mungkin ia tidak akan segan memukulnya kala itu juga.
"ambil uangmu itu tuan!, entah harga yang kau tawarkan lima kali lipat bahkan seratus kali lipat pun aku tetap tidak menjual toko ini" Ino berkata dengan suara yang sedikit meninggi, wajahnya kini merah karena marah, air mata yang sedari tadi ia bendung akhirnya pecah.
"ck..dasar gadis sombong, apa menurutmu harga yang aku tawarkan itu sebanding dengan toko busukmu ini?" Sasuke berbicara setenang mungkin, namun seringai sinis tidak luput dari wajah tampannya, membuat Ino menjadi semakin geram.
"hah…terserah tuan mau bilang apa, aku tidak peduli. Orang kaya seperti tuan tidak akan pernah bisa mengerti perasaan orang miskin sepertiku. Asal tuan tahu saja ,toko ini sangat penting artinya bagiku sebanding dengan harga diriku, jadi jika tuan menghina toko ini sama saja tuan telah menginjak-nginjak harga diriku , sekarang aku mohon pergilah tuan! Pergi!" teriakan melengking dari sang gadis pemilik toko bunga itu, akhirnya bisa memukul Sasuke bersama orangnya pergi, bukan karena Sasuke takut, tapi ia hanya tidak ingin lebih dipermalukan lagi oleh gadis ini di depan umum. Toh kalau tidak sekarang ia mendapatkan toko ini, cepat atau lambat ia pasti akan mendapatkannya juga.
*and flashback*
"hah…aku tidak menyangka ,gadis yang berani-beraninya mempermalukanku di depan umum dan mengaku bahwa harga dirinya lebih tinggi dari apapun ternyata sama saja dengan wanita jalang lainnya" kembali Sasuke melontarkan kata-kata sinis kepada gadis yang sempat mempermalukannya seminggu yang lalu.
"jaga bicaramu Uchiha –sama" Karena merasa dihina akhirnya Ino memberanikan menatap Sasuke, yang tadinya ia hanya menunduk karena ia sangat malu dan takut dengan lawan bicaranya. Air mata gadis blondei ini kini telah menumpuk di ujung matanya, dan kapan saja siap jatuh.
"masih bisa sombong heh? dengan keadaanmu seperti ini, kau berani melawanku lagi?" Sasuke mencengkram rahang gadis di depannya, dan membuat Ino sedikit meringis. Susah payah ia menjaga air matanya agar tidak jatuh, apalagi hanya dikarenakan pemuda sombong ini.
"aku…"
"hn..kau memang gadis munafik, mana harga diri yang kau banggakan itu nona Ino? …hn ini menarik, sekarang gantian aku yang akan mempermalukanmu" akhirnya tangisan Ino pun pecah setelah Sasuke sempat membisikan kata-kata yang sangat menyakitkan hatinya. Seketika Ino terkejut karena Sasuke dengan tiba-tiba membalikan tubuhnya dan mengikat kedua tangannya dengan dasi yang sedari tadi dipakai oleh pemuda bermata onyx tersebut.
"hei…sakit, hentikan!" Ino mencoba mencoba melepaskan ikatan tangannya, namun usahanya gagal karena tanganya diikat dengan sangat erat oleh sasuke. Sasuke memang sangat kejam terhadap Ino, ia bahkan sama sekali tidak menghiraukan tangisan sang gadis.
"hentikan? Dengar nona, bukankah kau telah bersedia menjalankan tugas ini, aku heran berapa banyak keluarga Uchiha membayarmu sehingga kau mau menerima tugas kotor ini? Hnn…dan kau harus ingat, aku yang menjadi pemegang aturan permainan ini" kembali sasuke berbisik di telinga ino, setelahnya ia menjilat cuping telinga ino yang mebuat Ino bergidik dan semakin ketakutan. Tangan sasuke kini menelusup kedalam lingerie dan dengan sekali sentakan melepas bra yang Ino kenakan.
"akhhh…ahh…hah….hen..ti..kan..ak…aku mohonhhhh" kini posisi sasuke tengah memeluk tubuh Ino dari belakang sementara tangannya sibuk meremas-remas payudara Ino dengan kasar, bahkan tidak jarang ia mencubit putting bukit kembar Ino yang semakin mengeras. Sebisa mungkin Ino menahan desahannya, agar tidak lepas apalagi hanya karena pemuda egois ini.
"hn…..bukankah kau menikmatinya nona angkuh? Sudah keluarkan saja desahanmu itu, jangan kau tahan hnn….ini kan juga tugasmu nona Ino" tubuh Ino bergetar hebat karena takut, namun tetap saja sasuke tidak mau melepaskannya, bahkan aksinya semakin menjadi-jadi, kini ia mulai mencium leher putih Ino dan meninggalkan sejumlah kissmark disana.
Kata –kata sasuke memang benar, ini memang tugasnya. Bercinta dengan lelaki yang sama sekali tidak dikenalnya bahkan dengan lelaki yang sangat dibencinya. Yah….keluarga Uchiha dan Yamanaka memang memberikan ia tugas untuk bisa mendapatkan benih Sasuke dan menyuruhnya untuk mengandung pewaris keluarga Uchiha tanpa adanya ikatan sebuah perkawinan atau sejenisnya. Bukankah itu gila? Walaupun Ino menyadari bahwa pada akhirnya ia harus bercinta dengan Sasuke tapi setidaknya ia ingin mengadakan pendekatan dengan orang yang akan menanam benih di rahimnya, bukan bercinta secara paksa seperti ini, apalagi dengan rasa amarah dan dendam. Apa ini bisa dikatakan bercinta?
"ku.. mohon hen..hentikanhh" desah Ino tertahan
"lihatlah di cermin itu, kau lihat seberapa tinggi harga dirimu itu sekarang, kau bahkan tidak ada bedanya dengan pelacur dimataku ,kau tahu? lihat dengan uang aku bisa melakukan ini?" dengan satu tangannya, sasuke mencengkram wajah ino, dan memakasanya agar Ino menatap cermin yang tepat berada di depan mereka, samar-samar ia dapat melihat bagaimana kondisinya sekarang. Ia bisa melihat bagaimana tubuhnya terekpos di depan pemuda egois ini, bahkan ia kini melihat satu tangan sasuke mencoba memasuki daerah intimnya.
"akhh…ah…henti.." satu jari sasuke kini sukses menerobos masuk ke daerah yang paling Ino jaga dan belum ada lelaki yang pernah menjamahnya , yang Ino persiapkan hanya untuk pendamping hidupnya kelak . Kegiatan sasuke tersebut membuat gadis bermanik aquamarine itu membungkukan sedikit punggungnya sebagai respon atas rasa sakit pada bagian bawah tubuhnya
"dan ini….bahkan ini" kembali sasuke memasukan 2 jari dan kemudian 3 jari sekaligus kedalam lubang milik Ino. Menggerakan in-out jarinya secara kasar. Ino benar-benar merasa sangat tersiksa, air matanya mengalir deras, tubuhnya terus gemetar sementara manik aquamarinenya kini tampak sayu. Meski dalam hatinya ia menolak keras perlakuan sasuke terhadapnya, namun tubuh gadis itu berkata lain, tubuhnya seakan merespon kegiatan yang tengah pemuda Uchiha lakukan. Semakin lama Ino dapat merasakan beribu kupu-kupu bertebaran di dalam perutnya, setelahnya tubuh Ino mengejang sampai pada akhirnya…
"AHHHHH…." Desahan Ino akhirnya sukses lolos dari tenggorokannya. Ino membelalakan matanya, ini adalah klimaks pertama baginya, kini cairan putih itu mengalir ke tangan sasuke, bahkan sampai meluber ke paha mulus Ino
"hmmm…..akhirnya kau menikmatinya juga nona, kau mau mencicipi cairan menjijikan ini" Sasuke kemudian mengangkat tangannya, yang tengah dilumuri cairan milik Ino, lalu dengan sigap ia memasukan jari yang berlumuran cairan itu ke mulut Ino secara paksa. Mau tidak mau Ino harus merasakan cairan miliknya.
"hmppp…"
"itu adalah milikmu, jadi kau harus merasakan cairan menjijikanmu itu, hah,…sudahlah aku sudah mengantuk, aku akan tidur di ranjang dan kau terserah mau tidur dimana saja, yang pasti aku tidak mau satu ranjang dengan gadis busuk sepertimu" Dengan santai Sasuke melepaskan pelukannya terhadap Ino dan kembali menuju ranjang, meninggalkan Ino yang masih mematung dengan tangan yang masih terikat dan pakaian yang telah terkoyak(?). Seriangai tipis kini menghiasi pewaris utama Uchiha itu, ia merasa berhasil mempermalukan gadis yang sempat membuatnya marah. Sejak awal Sasuke memang berencana untuk tidak mematuhi rencana keluarga Uchiha, ia bahkan berpikir untuk sama sekali tidak menyentuh gadis yang keluarga Uchiha pilih untuk rencana mereka. Namun, mengingat gadis yang dipilih adalah gadis sombong pemilik toko bunga tersebut, Sasuke merubah keputusannya. Apa salahnya jika ia sedikit mempermainkan gadis sombong itu?
'kami-sama sebenarnya apa salahku, sehingga kau menghukumku seperti ini, kenapa harus lelaki itu?,kenapa ini begitu tumit? Aku bahkan belum berhasil melaksanakan tugas yang Uchiha berikan untukku' batin ino
Ino mendudukan dirinya dan menyenderkan tubuhnya di tembok. Rasanya kakinya kini tidak kuat menopang tubuhnya lagi, ia begitu lelah. Betapa mengenaskan keadaannya sekarang, tangannya masih terikat kuat, rambut indahnya berantakan ,lingerie yang ia kenakan sedikit terkoyang di bagian dadanya sementara celana dalamnya masih menggantung di pahanya. Sasuke benar-benar sukses mempermalukannya. Ino hanya bisa terisak mengingat keadaannya sebelum akhirnya ia pingsan.
...
Thank You
…...RnR please ...
